Dear nom-nom lovers, siapa yang suka kebab? Makanan khas Turki ini sudah sangat mendunia karena menggabungkan daging dan sayuran lezat dalam genggaman. Jujur, saya lebih suka kebab daripada burger, karena kebab tuh mirip sama foto sedangkan burger kadang tak sesuai ekspektasi hihi. Burger yang besar menggugah selera, eh pas dateng mah rotinya kempes, dagingnya tipis dan sayurnya seuprit hehe.
Semakin hari Cimahi ramai dengan dibukanya tempat makan baru, jadi kini warga Cimahi nggak usah jauh-jauh bermacet-macetan ke Bandung kalau mau makan enak, sekarang sudah banyak pilihan, terutama di jalan utama yang menghubungkan antara Padalarang - Cimahi - Bandung. Sebulanan ini ada tempat makan baru di depan Transmart Cimahi, namanya KABOBS, premium kebab. Sudah banyak cabangnya di Bandung tapi saya belum coba, kini buka dekat rumah jadi penasaran enak nggak ya?
Kabobs memiliki konsep fast food, saat kami kesana selepas buka puasa, antrian konsumen dan ojek online begitu banyak, udah kayak klinik ngasih obat buat pasien pakai pengeras suara, untung masih kebagian tempat duduk. Saat memesan, ternyata kami diberitahu harus nunggu 40 menit. Untung udah buka puasa dan sholat, jadi tenang mau nunggu juga. Saya pilih Kebab isi daging, keju dan mayo ukuran besar tanpa pedas karena untuk Suami dan Gen. Satu lagi untuk saya Kebab isi daging blackpepper ukuran besar dengan pedas medium. Kami tidak pesan minum karena teh dan kopi takutnya bikin susah tidur hehe. Untuk kedua menu tersebut kami merogoh kocek Rp 54.000 sudah termasuk pajak.
Ternyata tidak perlu menunggu 40 menit, pegawainya ramah dan meminta maaf karena menunggu lama. Saat dicoba emang enak namun ternyata isi kebab tidak sesuai dengan yang tertulis pada kemasan, pantesan Gen bilang pedes karena ketuker huhu, mohon lain kali lebih teliti kak. Kulit yang membungkus kebabnya lembut, dagingnya banyak dan lumayan kenyang kok kalau udah masuk takjil dulu haha. Selada, tomat, bombay dan sausnya unik. Makanya kasian deh waktu pesan menu ada Ibu-ibu minta pesanannya didahulukan karena anaknya belum buka puasa, duh.
Emang ya kalau tempat makan saat jelang buka puasa pasti penuh, makanya saya dan suami membiasakan buku puasa dengan takjil, sholat lalu tunggu jalanan nggak macet baru deh keluar buka puasa kalau nggak masak. Ramadan ini kita nggak bukber sama orang lain hihi males aja sama macet. Yang saya suka dari Kabobs ini adalah varian kebab banyak, ada kebab untuk vegetarian, kemasan unik, meskipun tetap butuh tisu karena bukan makanan sehari-hari jadi pasti ada belepotan dikit, disini juga open kitchen jadi konsumen tau proses pembuatan kebab nya. Oh ya, nilai plus nya ada Mushola dan playground.
Sayangnya masih ada cewek-cewek cantik yang merokok deket playground, sayang banget ya mereka belum ngerasain punya anak sih huh. Padahal ruangan smoking di area luar juga luas, untuk soal produk saya suka kulit kebabnya lembut namun emang harganya lebih pricey dibandingkan dengan kebab francise pinggir jalan. Oke, sekian dulu ya pengalaman makan kebab di Kabobs Cimahi, sampai jumpa di review selanjutnya!
Baca-baca dulu yuk: