• Showing posts with label Travelling. Show all posts
    Showing posts with label Travelling. Show all posts

    24.3.22

    Review Pengalaman Seru Bermain di Fruit City Playground Cimahi Mall

    Review Fruit City Playground di Cimahi Mall 


    Review Fruit City Playground di Cimahi Mall

    Halo teman-teman kali ini aku akan review playground atau tempat bermain anak yang ada di Cimahi. Pasti moms senang banget kan ajak anak main ke playground. Yup, anak usia dini memang membutuhkan waktu bermain yang lebih banyak sehingga harus difasilitasi agar kecerdasannya semakin berkembang. 

    Warga di Cimahi pasti tahu dong Cimahi Mall, Jl. Gandawijaya yang merupakan pusat perbelanjaan di kota Cimahi. Sekarang di Cimahi Mall itu ada indoor playground baru namanya Fruit City. Arena bermain anak Fruit City ini playground yang sering bertempat di mall-mall yang ada di Indonesia. Wahana bermain anak ini ada di ITC Cibinong, Madiun, Bale kota, CBD Ciledug, Ubertos Ujung Berung Bandung, STS Sadang, Cijantung, PGB Bogor dan Cimahi mall yang paling baru. 

    Saat memasuki kawasan Cimahi Mall kita bisa langsung ke lantai LG atau lantai paling bawah, dulu ada supermarket Giant Nah sekarang supermarket Giant ini menjadi Fruit City. Tempatnya lumayan cukup luas ya. Harga tiket masuk Fruit City Cimahi Mall sangat terjangkau karena lagi promo hanya Rp40.000 dan keunggulannya adalah harga tersebut sudah termasuk free tiket untuk pendamping. Saat masuk, anak akan dikasih gelang gitu. 

    Oh ya, harga weekday dan weekend itu sama masih Rp 40.000 nggak tahu ya kalau nanti. Kemudian disini bisa kunjungan wisata edukasi untuk sekolah TK dan SD Free. Adapula paket Ulang tahun (per anak dikenakan biaya Rp 65. 0000 saja) Bagian depan terdapat kasir dan kedai makanan serta minuman seperti popcorn, teh atau air mineral dan harganya sangat terjangkau popcorn Rp10.000 sedangkan teh dan air mineral sekitar Rp5.000 saja. Saat masuk kita bisa mengikuti petunjuk dari petugas yaitu mengikuti karpet warna hijau yang akan mengarah ke tempat penitipan sepatu. Kita bisa menyimpan sepatu di rak yang sudah disediakan. Oh ya, jangan lupa memakai kaos kaki ya di area bermain. 

    Setelah menyimpan sepatu aku dan anak segera bermain di Fruit City ini, tempatnya luas dan bersih serta sangat kids friendly. Ada wahana panjat tebing yang sangat colorful dan juga mudah dinaiki oleh anak-anak serta bantalan yang aman. Ada ayunan, perosotan dan rumah-rumahan untuk balita.Oh ya karena konsepnya fruit City maka ada pohon-pohon cantik yang di atasnya itu ada kayak buah-buahan gitu. Jadi ini pohon hiasan atau pohon plastik atau pohon artificial yang bisa menambah keceriaan di arena bermain. Selain itu ada wahana trampolin kemudian kolam untuk mandi bola, aneka kuda-kudaan, sepeda dan mobil-mobilan. 

    Selanjutnya ada tempat untuk aktivitas profesi anak seperti menjadi petugas pemadam kebakara, berjualan pizza dan menjadi dokter cilik. Ada juga arena lompat balon yang berupa kotak dengan tokoh kartun Spongebob, di pojok ada arena edukasi seperti bermain balok, puzzle dan mainan edukasi lainnya. Selanjutnya ada playground kecil yang ada trampolin, perosotan, mandi bola, halang rintang dan alat untuk bermain tinju. Selain itu ada juga 3 arena komedi putar yang bisa ditekan tombolnya kemudian anak-anak bisa berputar.

    Overall aku dan anak aku puas banget dengan fruit City di Cimahi Mall karena free wifi, menerapkan protokol kesehatan dengan baik, tempatnya baru sehingga bersih, luas harganya terjangkau karena bisa bermain sepuasnya dan bisa bebas keluar-masuk selama gelang yang dipakai masih utuh, jadi ketika mau salat atau mau makan kita bisa keluar dari arena bermain karena toiletnya ada di lantai atas. Jadi misalnya setelah 2 jam bermain kita keluar dulu untuk makan atau ke toilet, selanjutnya kita bisa masuk lagi bermain lagi. Biar lebih afdol, Moms bisa cek channel Youtube aku ya! Play saja video dibawah ini :) 


    Hal yang aku suka juga petugasnya itu sangat ramah, rajin bersih-bersih,rajin beres-beres jadi nggak berantakan. Setiap berapa jam sekali mereka rajin untuk membereskan mainan supaya anak-anak bisa memilih mainan kembali. Playground lain biasanya beberes sebelum atau setelah anak bermain deh hehe. Kekurangan yang harus diperbaiki oleh Fruit City Cimahi Mall ialah belum tersedianya pembayaran cashless atau debit, tidak tersedianya uang kembalian saat membayar cash, jadi harus menunggu dan tidak ada toilet, takutnya anak pipis di arena bermain jadi mungkin harus pakai diaper. Ke depannya mungkin ada arena khusus makan supaya lebih nyaman. 

    Pulang bermain, anak happy dikasih balon yang bagus sebagai souvenir. Sekian review Fruit City yang ada di Cimahi Mall, sampai jumpa di petualangan selanjutnya ya! 

    Boleh dibaca juga atuh:

     

    15.9.19

    Bandung Zoo: Petualangan Gentra di Kebun Binatang Bandung

    Bandung Zoo

    Dear readers, Kebun Binatang Bandung merupakan salah satu objek wisata alam flora dan fauna yang ada di Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Kebun Binatang Bandung terletak di Jalan Taman Sari, berdampingan dengan kampus Institut Teknologi Bandung dan Sungai Cikapundung. Akses menuju Kebun Binatang Bandung sangatlah mudah karena bisa dilalui Angkutan Kota dan kendaraan pribadi.

    Hari Jumat kemarin kami mengajak Gen ke Bonbin alias Kebun Binatang Bandung yang sekarang bernama Bandung Zoo dan dibawah pengawasan Taman Safari Bandung. Kok baru sekarang ya? Kenapa nggak dari dulu kerjasama dengan Taman Safari Indonesia? Kenapa setelah binatang nya berkurang...makanya sebaiknya sebelum ke Bandung Zoo kalian harus baca artikel ini sampai habis, semoga bisa bermanfaat 🙏

    Bandung Zoo


    Kami sampai Bandung Zoo pukul 10.30 pagi kini ada mesin tiket parkir ya kalau dulu dipalak aja parkir mobil 50k. Setelah parkir kami sudah disambut pedagang wortel yang agak memaksa untuk dibeli buat ngasih makan Rusa 😌. Tapi kami nggak beli kan nggak boleh ngasih makan binatang, sudah banyak tulisannya tapi kenapa pihak Bandung Zoo masih membiarkan pengunjung membawa makanan untuk binatang? Kemudian ada Pak Security yang ramah seolah ngasih kode "maaf Pak kami sedang renovasi, mohon berhati-hati, loketnya sebelah sana". Oke loket tiketnya biasa banget, disambut tukang foto yang pas pulang nyegat 2 foto Rp 10.000 dan Gen udah bayar tiket karena tingginya lebih dari 80cm.

    Pantas saja dulu Mama saya punya ritual kalau anak udah bisa jalan, ternyata biar bisa masuk gratis sebelum anak 80cm lol. Jadi, tiket Bandung Zoo per September 2019 adalah Rp 40.000/orang. Saat mau bayar nggak ada debit dong huhu, terus kita dikasih gelang anti air gitu sebagai tiket tanda masuk dimana tertulis sudah termasuk perahu dayung dan wahana permainan anak. Emang enak kesini dari pagi karena jam 4 sore udah tutup dan spooky. 

    Setelah mendapat gelang tiket, harus melewati alat scan gitu dan masuk ke Toko Souvenir terlebih dahulu, tapi kami udah ngingetin Gen supaya nggak minta beli. Kebayang yang anaknya pengen minta terus rewel ya. First impression wah bagus ya udah kayak taman-taman ala floating market gitu, kandangnya juga bagus jadi kandang pertama adalah jajaran Orang Utan asli Indonesia tapi kebagusan itu hanya bertahan sebentar karena setelah melewati jarak 200m kembali ke Kebun Binatang jadul yang biasa aja, kotor, bau dan ya renovasi dimana-mana, jadi Bandung Zoo ini selalu buka meskipun renovasi dimana-mana. Katanya ada koleksi 1600 satwa tapi berasa berkurang dibanding saat saya masih kecil dulu. Kami pilih hari biasa supaya nggak macet dan nggak terlalu ramai sih dulu kalau kesini hari Minggu penuh banget darimana-mana kan ya.

    Bandung Zoo

    Bandung Zoo

    Emang enak bawa anak yang udah bisa jalan dan ngomong jadi dia ngerti kalo binatang yang biasa di tonton di video atau baca di buku kini bisa lihat wujud aslinya. Karena lagi di renovasi gitu kadang suka bingung arah karena penunjuk jalan juga kurang jelas dan kurang banyak jadi kami segera menuju panggung atraksi saja karena setiap hari jam setengah 11 ada atraksi binatang gitu cuma sayang nggak di infokan sejak awal masuk di loket tiket alias kenapa Bonbin jadi kayak gini karena promonya kurang sedangkan sekarang di Bandung udah makin banyak tempat wisata kekinian hanya untuk selfie bahkan di Mall keren juga udah ada kebun binatang mini.

    Atraksi nya sebentar saja hanya setengah jam, lumayan lah ya ada binatang beraksi seperti burung, anjing dan marmut, saya harap sih durasinya lebih lama dan lebih menarik lagi. Kemarin kami berkeliling sih liat orang utan, singa betina, harimau, beruang, buaya, burung, rusa, unta, monyet, ular, kuda nil, zebra dan gajah. Sedangkan yang nggak ada tuh singa jantan, padahal saya pengen banget foto ama singa jantan hehe lalu jerapah, si amang, kambing gurun.

    Bandung Zoo

    Setelah Suami sholat Jumat, kita makan dulu di foodcourt ya g ternyata ada tetangga sih jualan Soto Ayam dan Soto Bandung, enak harganya juga murah cuma Rp 25.000/porsi. Kalau mau tunggang gajah dan unta bayar lagi Rp 15.000, masuk wanaha permainan terbaru, kereta api dan mobil-mobilan juga harus bayar lagi 15.000 tentu saja skip apalagi di deket kandang unta bau banget pantes nggak ada yang jaga karena ya kotor dan bau huhu sedih banget dan kalau ke Toilet juga harus bayar.

    Bandung Zoo
    Perahu dayung 1 kiri, kalo yang ikan sepeda dayung Rp 15.000

    Yang lucu sih waktu mau naik perahu dayung yang ternyata nggak jalan kalo ngga ada yang ngantri karena harus penuh dulu, jadi kami doang ngeliatin orang naik sepeda dayung atau bebek-bebekan yang harus bayar lagi Rp 15.000, mana yang jaga cuma seorang dong, kalo lagi ngedayung perahu nggak ada yang ngawasin pengunjung yang lagi naik sepeda dayung. Suasana danau dan pepohonan nggak terawat, jalanan belum mulus karena banyak akar jadi spooky dan harus hati-hati, saya males ah harus ngeboseh bebek-bebekan meskipun Gen jadi nangis karena pengen naik.

    Petualangan berakhir di wahana permainan setelah melihat gajak makan. Btw kesan-kesan ke Bandung Zoo tuh biasa aja sih koleksi berkurang, masih kotor dan ya dikit-dikit bayar lagi yang bikin males. Katanya sih nanti bakal dibangun zona Afrika mungkin kalau mau dirombak habis-habisan harus nunggu 1 sampai 2 tahun kedepan, soalnya sekarang baru 10%, biar nggak setengah-setengah aja ya kan. Cuma emang sekarang jadi lebih tertib sih, sayangnya meskipun anak 80cm udah bayar tapi kandang belum semuanya kids friendly lho. Maksudnya gini, kan anak udah bayar tuh harusnya dia udah bisa liat binatang tanpa harus digendong atau dijagain lagi dong. Mau liat beruang harus digendong dan takut jatuh, apalagi liat buaya atau harimau di kandang terbuka yang mana kalau jatuh serem banget, emang udah ada beberapa kaca tapi entah kaca apa kok kayak rumek alias nggak jelas gitu.

    Bandung Zoo

    Bandung Zoo

    Kita ngga usah bandingkan dengan kebun binatang yang ada di luar negeri dulu deh, meskipun kita bisa menilainya dari video akan tetapi coba bandingkan dengan Dufan yang kalau diatas berapa cm bisa naik wahana tertentu biar apa? Biar aman lah jadi worth it bayarnya juga karena emang sesuai.

    Semoga Bandung Zoo lebih baik lagi dan kalau sudah terlahir kembali pasti harga tiketnya berbeda, sayang aja gitu udah dari zaman Belanda 1933 masih gitu-gitu aja. Demikian review Bandung Zoo, Petualangan Gentra di Kebun Binatang Bandung, kami juga berdoa semoga nanti bisa berkunjung ke Taman Safari Indonesia, Bali Zoo, Batu Secret Zoo dan kebun binatang yang ada di luar negeri, aamiin. Sampai juga di jalan-jalan asyik bersama keluarga di episode selanjutnya!

    Bandung Zoo

    Bandung Zoo

    Baca juga yuk!

    4.5.19

    Pantai Batu Karas itu bagus nggak ya?


    Dear Travelmate, sebenarnya judul ini lebih cocok dibilang mudik sambil piknik sih. Jadi, itu entah kenapa saya merenung (halah) tentang traveling. Kok selama ini saya lebih banyak mikirin traveling buat diri sendiri ya? Saya sempat candu dan nggak mikirin value buat apa traveling? Ada beban bepergian yang belum lunas yaitu ngajak keluarga mudik ke kampung halaman Mama. Karena disana masih ada Nenek saya dan rasanya ingin sekali mempertemukan Gen ke Mak Uyut, mumpung Gen masih punya Buyut.

    Pas ada long weekend bulan lalu, tiba-tiba saya langsung ngajakin sekeluarga buat mudik. Saya merogoh tabungan sendiri untuk membiayai perjalanan tersebut dan rasanya puas dan lega banget. Dengan ngajak keluarga mudik, saya mengikis ego untuk nggak mikirin bepergian untuk diri sendiri saja. Masak bulan madu ke Jogja, ke Bali, ke Belitung, tapi mempertemukan Gen dengan Buyutnya saja ogah-ogahan? Apalagi kalau berhasil memberangkatkan Ortu Umroh atau Haji kali ya, pasti rasanya senang banget. Ngajak keluarga mudik aja dulu, biar nanti kalau Umroh dan keliling dunia udah nggak ada beban lagi,  bebassss. Mudik nggak wajib nunggu lebaran kan? Nggak harus nunggu THR cair kan? Yang penting ada uang, berangkat tanpa macet, tanpa mahal dan menikmati tanpa buru-buru. 

    Terakhir mudik itu tahun 2010, buset udah lama bangettttt. Kami berangkat Jumat dini hari menggunakan kendaraan roda empat, tujuan pertama kami adalah piknik dulu ke Pantai Batu Karas di Cijulang, selatan Jawa Barat. Saya emang udah terobsesi pengen ke Batu Karas sejak dulu kala, karena terlanjur bosen banget sama keriuhan pantai Pananjung Pangandaran. Sejak kecil kalau mudik pasti mainnya ke Pangandaran. Pernah tuh saking betenya, saya nekad naik perahu sendirian karena pengen banget lihat yang namanya pasir putihnya Pangandaran. Dua tahun setelahnya saya menjelajahi kepulauan Karimun Jawa yang udah kayak miniatur Raja Ampat-nya pulau Jawa, juga Maladewa juga (kayak yang udah pernah ke Maldives aja lol), ah pokoknya crystal clear water dimana-mana.

    Saat sholat Subuh berjamaah di Masjid terkenal di Tasikmalaya, sandal Mama diambil orang, buset cepet banget itu Maling, padahal bukan sandal bagus. Saya sekarang baru percaya jika Maling sandal itu beneran ada haha. Kami melanjutkan perjalanan, saat mulai menuju Pantai Pangandaran, jalanan berkelok-kelok membuat saya pusing dan ingin muntah dan untung nggak muntah di mobil. Emang sih katanya Pangandaran terbaru lebih tertib tapi karena udah pernah jadi pengen ke Pantai Batu Karas aja yang ternyata masih 30 km dari pantai Pangandaran, masih jauh pemirsa, ibarat dari Bandung menuju Gunung Tangkuban Parahu. Jalannya mulus jadi jam 9 akhirnya kita udah sampai di pantai Batu Karas yeay!


    Saat memasuki Gerbang Pantai Batu Karas, kami membayar Tiket Rp 50.000 untuk mini bus dan tambahan Rp 15.000 untuk Asuransi serta retribusi kalau nggak salah. Jadi total tiket masuk Pantai Batu Karas per April 2019 adalah Rp 65.000. Jika dibandingkan dengan pantai-pantai di Karimunjawa, Bali dan Belitung yang lebih pantai perawan, tiket masuknya jauh lebih murah dan gratis. Ya, saya berharap sih jika tiket masuk ini juga berkontribusi pada peningkatan fasilitas wisata dan kesejahteraan masyarakat lokal. Emang sih tempat wisata di Jawa Barat relatif lebih mahal dibandingkan dengan yang lain, masih belum sepadan sama UMK nya tapi karena provinsi termaju dengan akses jalan yang lebih baik mengingat Pantai nya orang Bandung jadi terasa lebih mahal.


    Asa teu pantes eta motor parkir didinya, jang naon aya tulisan

    Tidak ada penunjuk jalan yang diarahkan kami harus parkir dimana dan sebelah mana pantainya. Setelah belok ke arah kanan, akhirnya mulai terlihat hotel-hotel, lalu ditemukan sang pantai yang dirindukan. Di depan pantai Batu Karas, ada parkiran yang sudah mulai dipadati wisatawan, kami parkir dan sarapan dulu. Setelah itu baru deh main ke Pantai. Sekilas tentang Pantai Batu Karas ingatkan saya di Pantai Padang-Padang di Bali, suasananya sejuk dengan semilir angin. Kami bermain ombak dan pasir, Gen seneng yang paling penting, karena momen ini juga jadi peluang saya sukses menyapih Gen tanpa drama haha.

    Sayang pantai ini jauh dan masih banyak sampah. Pantai Batu Karas memiliki ombak yang lumayan seperti pantai Pangandaran, pasir cokelat tua dan cocok untuk aktivitas surfing pemula. Emang sih disini ketemu beberapa Bule yang lagi surfing juga. Mohon maaf ternyata pantai Batu Karas belum sesuai dengan ekspektasi saya, tidak sesuai dengan apa yang dikatakan orang-orang.



    • Pertama, dengan tiket masuk segitu dan pengunjung yang tidak pernah sepi, kondisi pantai belum seperti pantai komersil untuk wisata. Minimnya petunjuk jalan, banyak sampah untuk ukuran pantai terkenal di Jawa Barat, progresnya sangat lambat.
    • Kedua, fasilitas toilet umum atau kamar bilas masih kurang layak, sangat kotor, pintu tidak bisa dikunci, banyak jentik nyamuk dan airnya kurang bersih. Sementara cuci kaki saja bayar, sangat disayangkan untuk pengelolaannya yang asal-asalan.
    • Ketiga, apalagi yang perlu di jelajahi? Saya browsing katanya ada hutan bakau instagenic tapi roda empat harus parkir jauh lalu naik ojek Rp 10.000 sekali jalan, sayang sekali sih fasilitas belum optimal.


    Piknik ke Batu Karas

    Piknik ke Batu Karas

    Ya, cukup tahu aja, kalau liburan bertiga ama Gen lebih baik ke Bali sekalian, jarak tempuh dekat dengan pesawat hehe. Semoga pengelola dapat lebih baik lagi dalam memaksimalkan potensi Pantai Batu Karas, karena lokasi yang sangat jauh harusnya bisa membuat orang tidak kecewa berkunjung kesini. Saya termasuk orang yang nggak mau berkunjung lagi kalau tempatnya biasa saja, kecuali kalau sudah banyak perubahan atau memang ada minat berkunjung kesana karena ada kepentingan dan value-nya.

    Sebelum beranjak dari pantai selepas Jumatan, kami dihibur oleh aneka jajanan di pantai Batu Karas. Makanan yang saya kangenin adalah PECEL, harganya Rp8.000 / pincuk kecil yang seharusnya tidak ada di tempat wisata paling murah Rp3.000 aja lol, enak juga biasa aja sih tapi lumayan berhasil kerinduan saya sama jajanan masa kecil di kampung halaman Rujak Rp 10.000, es krim kampung Rp 5.000, Baso kampung Rp 15.000, es kelapa muda Rp 7.000, banyak jajanan ala Bandung cuma emang kualitas Bandung Juara sih soal makanan, jadi soal rasa jangan berekspektasi terlalu tinggi.


    Ini namanya PECEL

    Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke Banjar sari dan Alhamdulillah selama mudik dan piknik ini lancar, akhir pekan yang panjang di tanggal tua adalah emas untuk kami menghindari kemacetan. Saya ternyata bisa ya menyenangkan hati keluarga, jika ada yang iri dengan saya, bodo amat, mungkin dia  sudah tahu jika hidup saya begitu bahagia dan sempurna. Sampai jumpa di petualangan selanjutnya!


    Baca juga yuk:
    COPYRIGHT © 2017 SANDRAARTSENSE | THEME BY RUMAH ES