• 1.5.19

    Generasi Milenial, Ayo Hijrah Secara Finansial!

    "Neng nikah, yuk!"
    "Ayo!"
    "Resepsinya sederhana saja ya, tanpa utang"
    "Baiklah, tapi setelah menikah ajak Neng honeymoon ya, Kang!"
    "Siap! Mau honeymoon kemana?"
    "Jogja, Bali, Lombok hmmm pokoknya ke tempat yang belum kita kunjungi, Kang"
    "Tenang saja, kita berdoa kepada Allah supaya rumah tangga kita diberikan rezeki yang halal, berkah dan banyak, agar bisa Haji, Umroh dan keliling dunia bersama"
    "Akang so sweet deh, oh iya Kang, sebelum kita memiliki anak, baiknya kita menikmati pacaran setelah menikah ya?"
    "Akang juga berpikiran sama dengan Neng, kita harus mempersiapkan fisik, mental, spiritual dan finansial seperti dana darurat sebelum memiliki anak"
    "Iya Kang, kita harus mandiri secara finansial agar tidak merepotkan orang tua apalagi setelah nanti punya anak, biaya hidup pasti akan meningkat"
    "Memang rezeki setiap anak itu sudah disiapkan oleh Allah, akan tetapi kita juga harus berusaha yang terbaik untuk anak kita dengan memiliki tabungan untuk masa depan nanti".
    "Iya Kang, jangan sampai kita meninggalkan generasi yang lemah". 
    "Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka... " (QS.4:9) 

    Beberapa tahun sebelumnya... 
    Pernahkah teman-teman mengalami life quarter crisis? Atau sekarang sedang mengalaminya? Life quarter crisis merupakan kondisi krisis, kegelisahan tentang karir, asmara, kondisi keuangan bahkan masalah keluarga yang sering dialami saat menginjak usia 25 sampai 35 tahun. Rentang usia tersebut bisa saja bersamaan dengan generasi milenial yang kini sedang produktif berkarya. Pertama kali saya mengenal istilah life quarter crisis saat membaca novel chic-lit di SMK, kala itu saya belum mengerti apa maksudnya. 

    Setelah dewasa saya baru sadar kalau masa-masa galau penuh pertentangan hidup itu sudah pernah saya alami jauh sebelum usia matang seperempat abad. Menurut para pakar, mengalami life quarter crisis sebelum usia 25 tahun akan lebih baik untuk menjadikan kita lebih kuat dan berani menikmati setiap langkah kehidupan. Inilah awal life quarter crisis dalam hidup saya... 

    Berasal dari keluarga sederhana, membuat saya harus rajin belajar dan berusaha lebih dari yang lain. Berkat kerja keras Bapak dan doa Mama yang tak terhingga, saya bisa masuk kuliah tanpa tes. Tak berhenti sampai disitu, saat kuliah saya berjualan kue buatan Mama dan mengejar beasiswa supaya meringankan beban orang tua yang juga harus membiayai pendidikan adik-adik saya. Di kampus saya fokus kuliah, jarang main bersama teman-teman karena saya ingin cepat lulus, bukan untuk mengejar predikat Cum-Laude tapi supaya orang tua saya tidak perlu membayar SPP dan kebutuhan kuliah lagi. Saya kemudian mendapat panggilan kerja di perusahaan ritel dan berbagai lembaga bimbingan belajar populer di Bandung, tapi hidup ini sebuah pilihan. Akhirnya saya memilih pekerjaan yang sesuai passion, bukan yang sesuai dengan jurusan kuliah. Lalu, apakah setelah bekerja hidup saya membaik? 

    Ternyata impian kadang tak seindah kenyataan, bekerja sesuai passion, tak hanya manis tapi sisi pahitnya juga ada, itu merupakan konsekuensi atas keputusan yang telah saya pilih. Gaji lebih banyak dikeluarkan untuk ongkos dan akhirnya saya harus sewa kamar kost dekat kantor untuk berhemat. Mungkin karena kurang beramal, saya seringkali kehilangan uang di kost-an sehingga tidak memiliki tabungan. Gaji bulanan sering tak bersisa, padahal saya tidak boros, hiks. Ditambah lagi masalah keluarga tak kunjung henti menyerang, menyiksa batin sampai saya sering sakit-sakitan dan kurus sekali.

    Meskipun sempat mengalami stres, saya tetap mengingat Allah, tidak berhenti berdoa meminta pertolongan Allah dan berusaha sekuat tenaga keluar dari kesedihan yang mendera. Alhamdulillah, saya bisa melewati hari-hari kelam itu dan ternyata jika kita berani mengahadapinya, semua akan terasa lebih mudah. 

    Foto Prewedding ala @art_sense

    Berani berhijrah
    Hari-hari saya berbunga kembali ketika lamaran pernikahan disampaikan pria impian yang sudah saya kenal dengan baik. Kami memantapkan hati melepas masa lajang tepat pada tanggal 2 Mei 2014. If the wedding is the planting and marriage is the season, kebahagiaan tidak cukup dalam sehari resepsi tapi berusaha bahagia harus setiap hari, sampai tua, hingga tempat keabadian nanti. 

    Kami menyempurnakan separuh agama dengan menikah secara sederhana namun penuh makna. Setelah menikah kami harus tinggal terpisah, saya di Bandung Timur dan Suami di Bandung Barat. Hal tersebut dikarenakan saya masih terikat kontrak kerja dimana jika resign harus membayar penalty ke perusahaan. Demi bertemu saya beberapa kali seminggu di kost-an, Suami rela keluar kerja dan memilih mengajar paruh waktu, padahal waktu itu Suami saya sudah menjadi Pegawai tetap di salah satu sekolah favorit. Kemudian saat Suami sakit, saya sedih sekali dan merasa berdosa tidak bisa melayani dan merawatnya dengan baik. 

    Akhirnya setelah lima bulan menahan rindu, saya sudah tidak kuat lagi dan mengundurkan diri dari perusahaan karena ingin tinggal bersama Suami. Berkat kekuasaan Allah, saya tidak perlu membayar penalty sepeser pun dan kabar gembiranya lagi, Suami mendapat pekerjaan baru yang sesuai passion-nya dengan gaji yang cukup membiayai hidup kami berdua bahkan jika saya tidak bekerja. Alhamdulillah berani hijrah itu lebih baik daripada harus hidup terpisah. 

    "Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS.4:100)

    Setelah tinggal satu atap, kami menikmati masa-masa bulan madu yang indah, berkarya bersama sambil menyiapkan berbagai hal sebelum menimang buah hati. Kami juga berusaha menularkan kebiasaan baik, salah satunya ialah menabung. Sebagai generasi milenial yang dipengaruhi (jebakan) gaya hidup dan sosial media, sering kali menabung butuh tekad yang sangat kuat demi masa tua yang sejahtera. Saya beruntung menikah dengan Akang Suami yang sudah telaten menabung sejak kecil.

    Dari berbagai sumber

    Berdasarkan pengalaman di masa lalu, memiliki kondisi keuangan yang buruk itu sangatlah tidak enak, jangankan untuk beramal, buat diri sendiri saja masih kekurangan dan saya tidak mau mengulanginya lagi. Sekarang saya telah menjadi seorang Istri yang juga merangkap sebagai Menteri Keuangan Rumah Tangga, harus bisa amanah dalam menjaga harta Suami. Menabung memang butuh proses, dari yang awalnya gaji hanya lewat, seiring berjalannya waktu, tabungan saya di Bank kian menggendut bahkan pernah melebihi nominal yang ada di rekening Suami :). 

    Hasil dari rajin menabung mulai terasa, mau tanggal muda, mau tanggal tua, mood tetap terjaga. Sampai-sampai seorang teman bertanya, berapa uang yang ditabung (bukan berapa uang yang saya habiskan untuk belanja) sehingga bisa membuat saya selalu terlihat bahagia? Memang, saya merasakan bahwa memiliki tabungan juga bisa membuat perasaan bahagia. Saat orang tua sakit dan membutuhkan bantuan finansial kita bisa membantu, saat saudara-saudara kita tertimpa bencana, bisa segera kita tolong. Ternyata bahagia itu bukan hanya menyenangkan diri sendiri tapi juga membahagiakan orang lain. Bahagia itu semudah tangan memasukan uang koin setiap bertemu kotak amal.


    Tips menabung untuk generasi milenial


    Hari demi hari pun berlalu, hingga munculah pertanyaan dalam diri ini, apakah cara saya menabung sudah membuat hati tenang? tiba-tiba ada rasa gundah gulana di dalam dada, saya segera berdiskusi dengan Suami untuk mencari penawarnya. Kami membaca kembali terjemahan ayat suci Al-quran yang khusus membahas ekonomi syariah serta membuka buku-buku zaman kuliah yang ditulis oleh para pakar. 

    Saat kuliah dulu, saya memang mempelajari semua mata kuliah yang berhubungan dengan ekonomi dan perbankan Syariah, sehingga sering mendapat tugas lapangan ke berbagai Lembaga Keuangan Syariah, akan tetapi saya merasa ilmu yang di dapat masih sangat kurang. Saya juga belum paham tentang seluk beluk perbankan syariah yang sesungguhnya. Memang waktu itu Perbankan syariah sedang menjadi buah bibir dan banyak bank syariah yang baru berdiri. 

    Nah, setelah rajin menabung dan kepikiran sama ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah, ternyata cara saya menabung belum sesuai dengan sistem syariah. Terlalu banyak memikirkan tabungan membuat kami bingung dan tak kunjung untung. Akhirnya percayakan sepenuhnya pada qodar Allah, yaitu Al-quran dan Hadis shahih agar tenang dan energi dapat digunakan untuk memikirkan hal lain. Apalagi waktu itu saya sedang hamil anak pertama. 
    "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat-ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan." (QS. 3:130)

    Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang jual beli al-hashah dan jual beli gharar. (HR Muslim, Kitab Al-Buyu, Bab : Buthlaan Bai Al-Hashah wal Bai Alladzi Fihi Gharar, 1513) 

    "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu ; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu" (QS.4:29) 

    Suami mulai membuka rekening Bank Syariah sejak awal tahun 2016 dan di penghujung tahun 2016 akhirnya saya menutup rekening di bank terdahulu. Saya mengikhlaskan bunga Bank dan memindahkan tabungan dengan membuka rekening baru di bank syariah.  Kami melakukan resolusi keuangan besar-besaran pada tahun 2017, salah satunya adalah dengan memutuskan berusaha menghindari riba dan gharar atau ketidakjelasan. 

    Berdasarkan keyakinan kami bahwa rezeki Allah itu maha luas dan pengalaman diatas, sebagai seorang muslim kita harus bersyukur atas adanya sistem perbankan syariah, karena kalau bukan kita siapa lagi? Inilah 5 alasan kenapa generasi milenial harus hijrah dan menabung:
    1. Generasi milenial memiliki potensi yang besar dalam memajukan ekonomi yang sesuai syariah agar hidup lebih berkah. 
    2. Generasi milenial tak hanya dikenal dengan kecenderungan budaya konsumtif akan tetapi juga bisa sangat produktif dan mau belajar membangun aset masa depan.
    Hasil berhijrah

    Setiap orang memiliki jalan hijrahnya masing-masing, ada yang dimulai dengan memperbaiki penampilan, tingkah laku, ibadah bahkan dalam menjaga kesehatan keuangan. Inilah momen saya dan Suami berhijrah dengan saling mengingatkan dalam kebenaran. Hijrah bagaikan sebuah perjalanan berkelanjutan seumur hidup untuk berani lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan. Itulah mengapa Islam dikatakan sebagai jalan hidup karena semuanya sudah diatur oleh Allah. Hasil yang kami rasakan setelah berhijrah adalah nikmat kesehatan, ketenangan batin, kemudahan rezeki, diberikan kesempatan berkarya dan berbagi ilmu baik di dalam maupun di luar negeri.

    Bagaimana nih, generasi milenial sudah siap berhijrah? Yuk, jangan ditunda lagi. 

    30.4.19

    Menikmati Seafood Bancakan Mas Barep


    Memang ya Seafood Bancakan Mas Barep ini lagi nge-hits banget! Buka cabang dimana-mana tepatnya di Bandung dan Cimahi. Sekarang hadir pula di dekat rumah saya daerah Gadobangkong dekat dengan Jembatan stasiun Gadobangkong. Kebetulan pulang dari Mom and Kids Radio Bandung, saya dan Mama kelaperan, jadi sebelum pulang ke rumah, isi perut dulu di Seafood Bancakan Mas Barep cabang Gadobangkong. Enak nggak sih? Baca dulu aja gaess...

    Seafood lovers pasti tahu kalau makan Seafood itu mesti enak, bebas bau anyir, harus santai karena butuh waktu lama buat makan kerang-kerangan, udang dan kepiting. Konsep Seafood Bancakan Mas Barep sendiri adalah makan ala Bancakan rame-rame dialasi plastik. Tempat makan ini buka dari siang sampai malam. Saat kami kesana, suasana masih sepi karena cabang baru kali ya.

    Saat masuk, banyak yang nawarin menu sampai bingung mau pesan ke siapa. Saya sudah bilang mau makan ditempat tapi kayak diburu-buru gitu, saya bilang sekali lagi mau makan ditempat baru deh dipersilakan duduk. Karena udah mabok kerang dan kepiting, akhirnya kami cuma pesan Udang cah brokoli saus lada hitam level 0, Cumi cah brokoli saus asam manis level 1, nasi putih 2 dan teh botol 2.

    Sebelum pesanan datang, meja kami dialasi plastik jadi makan nggak pakai piring karena konsepnya bancakan. Kemudian dateng nasi, ternyata nasi putihnya dikit banget dan kurang lunak ya, kualitas berasnya kayaknya yang biasa aja, nggak kayak beras yang ada di rumah saya, enak kayak bento haha, padahal harga seporsi nasi Rp 7.000 lho biasanya kan Rp 3.000an ya kalau di Bandung.

    Udang cumi cah Brokoli di Seafood Bancakan Mas Barep 

    Datanglah Udang cah brokoli saus lada hitam yang meskipun level 0 tapi udah pedes, sausnya enak, udangnya standar lah ya nggak kecil nggak gede dan nggak banyak juga sih. Si brokolinya juga standar malah banyak batangnya, harusnya kuntum nya aja sih ya. Tak lama dateng Cumi cah brokoli saus asam manis level 1, menurut saya sih Cumi nya masih anyir dan alot, kalau sausnya lumayan enak namun lebih enak yang saus lada hitam.

    Untuk makan segitu kami menghabiskan Rp 107.000 lumayan ya kalau masak di rumah bisa beberapa hari kali ya tapi nggak apa-apa, traktir mama kan berpahala hehe. Kalau ditanya puas nggak, kurang puas sih karena tempat biasa aja, duduk di kursi nggak ada lesehan, nasi sedikit dan cumi masih anyir dan alot terus nggak ada minum air putih gratis, etika nya sih tempat makan itu biasa ngasih teh tawar cuma-cuma. Untuk harga segitu mending di resto atau cafe sekalian sih.

    It's okay katanya Seafood emang mahal, apalagi di Bandung butuh biaya transportasi, tapi makan Seafood di pinggir pantai juga mahal sih, mungkin karena ada pemandangnnya kali ya haha pusing deh kenapa makan seafood di negara maritim aja bisa mahal, ada solusi? Cocoknya makan di bancakan Mas Barep itu kalau acara rame-rame terus ada yang traktir kali ya hahha. Oke sekian dulu Seafood lovers, tunggu review makan-makan selanjutnya ya!

    Baca juga dong! 

    27.4.19

    Pengalaman Pertama On Air di Mom and Kids Radio!


    Dear Parents, kalian masih suka dengerin radio nggak? Kalau saya sih sejak nikah jadi denger radio tiap hari 😂 maklum Istri Musisi ✌️apalagi semenjak melahirkan, hiburan ya dengerin radio, paling suka obrolan tentang kesehatan dan parenting😄⁣Alhamdulillah minggu kemarin diundang @momandkidsradio buat ngobrol santai seputar seni dan kesibukan Mommy zaman now yang nggak bisa diem alias harus tetap berkarya meskipun berada di rumah.⁣

    Saya sengaja meminta bantuan Mama dari Bandung timur untuk nemenin saya yang membawa Gen ke Radio. Kami tiba di Radio Mom and Kids 12.30 siang, radionya ternyata di daerah Batununggal Buah Batu, jadi kangen masa-masa kerja di Buah Batu haha. Radio Mom and Kids sendiri ada di rumah pribadi, bagus banget deh rumahnya, ada ukiran-ukiran Jawa-nya, pas masuk ke dalam rumah, gilak bagus banget pengen deh punya rumah mewah kayak gitu. Banyak banget furniture-nya, banyak barang tapi tetep nyeni, susah jelasinnya, rapi bersih jadi tetap nyaman dihuni.


    Kami naik ke lantai dua yang ternyata ruang tunggu dan kantor radio, nah di lantai tiga baru deh ruang siaran. Sebelum masuk ruang siaran, kami ngobrol dan briefing dulu sama kakak penyiar yang kala itu ada kak Leny dan kak Irfan, ih seneng banget bisa ketemu langsung kakak penyiar Mom and Kids, biasanya kan dengerin suara mereka doang hihi.

    Tepat pukul 13.00 kita mulai siaran, awalnya deg-degan tapi kesananya enjoy kayak wawancara dan ngobrol biasa, asik dan seru banget! Btw dulu saya wawancara Instagram artist di Bandung eh sekarang saya yang di wawancara, ternyata kebaikan membawa kebaikan juga ya, bahagia deh. Wawancara nya dimulai dengan kesibukan saya sebagai Pelukis, guru untuk anak saya dan Ibu rumah tangga yang berkarya di rumah, seringnya sih menulis dibandingkan dengan melukis tapi nggak apa-apa kan yang penting tetap produktif!

    Kemudian berlanjut dengan pengalaman mengajar dimana sebagai Guru kita itu punya formula khusus saat mengajar anak. Mulai dari pendekatan, inginnya anak gambar apa lalu kita arahkan, pastikan anak fun selama menggambar. Suka dukanya di dunia seni itu lebih banyak suka nya sih, soalnya kalau ngajar nggak usah bikin RPP, Silabus dan administrasi Guru layaknya di sekolah hehe, dukanya masih saja ada orang yang tidak menghargai seni dan untuk para orang tua juga jangan intervensi ke kelas ya kalau Gurunya sedang mengajar, percayakan sama Gurunya toh biasanya anak akan lebih mudah diarahkan oleh Sang Guru kan? Lol. 




    Buat parents yang nggak sempet dengerin ini ada tips belajar seni untuk anak:⁣
    🎨 pastikan alat dan bahan yang digunakan aman untuk anak⁣
    🎨 sediakan tempat yang nyaman⁣
    🎨 bebaskan kreativitas anak, jangan intervensi atau membandingkan⁣
    🎨 ajarkan anak menghargai karyanya dengan memajang hasil karya anak di rumah supaya menumbuhkan rasa percaya diri ⁣

    Mommy juga jangan lupa menjalani hobi, me time merawat diri dan jalan-jalan di akhir pekan ya supaya anak dan Suami juga happy di rumah ❤️⁣ Nggak kebayang sih bakal on air di radio kesayangan kayak gini tapi ternyata bisa ya haha 😂dulu waktu SMK sempet pengen jadi Penyiar jugabsih hehe. Sekali lagi makasih atas kesempatannya ya @momandkidsradio kak Leny, Kak Irfan dan Teh @ziasubhan semoga sukses selalu 😇⁣ semoga nanti saya bisa cerita-cerita di tempat lainnya ya!


    Baca juga yuk! 

    26.4.19

    [REVIEW] Natuna Oilvera Organic Face Mask All Variant

    Natuna Oilvera Organic Face Mask


    Dear Beauties inilah review masker Natuna Oilvera yang pasti kalian tunggu-tunggu! Yup, produk terbaru Natuna Oilvera Organic Face Mask ini adalah Masker yang bisa dimakan! Wait, bisa dimakan San? Iya, saking food grade dan aman, jadi kita nggak perlu ragu lagi buat maskeran yeay!

    Tahukah kamu bahwa Kulit wajah adalah area kulit yang paling tipis dan sensitif? Oleh karena itu diperlukan skin food yang food grade, salah satunya ritual maskeran dengan Natuna Oilvera Organic Face Mask yang memiliki lima varian dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan kulit kamu!

    Natuna Oilvera Organic Face Mask

    Natuna Oilvera Organic Face Mask

    Winter Sonata
    Nama yang nggak asing di telinga Korean Drama Lovers kan? Masker ini terdiri dari dua perpaduan bahan alami khusus hasil Research Tim Natuna yaitu Grams dan Sandthorn (atau dikenal sebagai Sea Buckthorn ) manfaatnya sebagai:
    • Natural Whitening (Pemutih kulit wajah alami )
    • Anti Radiation (Anti Radiasi) 
    • Anti Aging & Skin Nutrition


    Natuna Oilvera Organic Face Mask

    Natuna Oilvera Organic Face Mask


    Jewel of The Sea
    Aduh labelnya Sandra banget! Varian ini merupakan perpaduan BlueBellvine dan Spirulina. Kamu sudah tau kan ketenaran bahan unik Spirulina? Nah, kini sudah ada di Masker wajah organik dari Natuna Oilvera, manfaat terbaik untuk:
    • Beruntusan
    • Anti Oxidant
    • Skin Tightening (mengencangkan kulit wajah)


    Natuna Oilvera Organic Face Mask

    Natuna Oilvera Organic Face Mask


    Fairy Forrest
    Hmmm jadi inget dunia peri ya, masker kombinasi Turmeric, Banana dan Cinnamon yang ampuh untuk:
    • Calming Your Acne! (ketika wajah lagi muncul jerawat aktif langsung pakai ini) 
    • Deep Pore Detox (Menyerap racun-racun pada pori-pori terdalam wajah )


    Natuna Oilvera Organic Face Mask

    Natuna Oilvera Organic Face Mask


    Sleeping Beauty
    Haduh semua bisa jadi Princess kalau rajin maskeran nih! Perpaduan dari Wolfberry dan French Lavender ini adalah Masker terbaik untuk kamu yang rentan stres karena pekerjaan atau tugas akhir kuliah. Masker ini baik untuk:
    • Relaxation & Anti Stress
    • Anti Aging
    • Natural Brightening


    Natuna Oilvera Organic Face Mask


    Natuna Oilvera Organic Face Mask


    Madaline's Gold Dust
    Sekarang kamu bisa merasakan gimana kerennya pakai masker organik perpaduan 24K Gold x Hibiscus x Korean Strawberry yang ketika diaplikasikan diwajah berubah warna jadi Rose Gold and it was real! Best as:
    • Collagen Stimulant (menstimulasi produksi collagen pada wajah)
    • Rich in Vit C for Anti Oxidant & AntiAging


    Seru banget kan baca-baca komposisi dan beragam manfaat Natuna Oilvera Organic Facial Mask ini. Kelimanya dikemas dalam jar bulat putih dengan label kemasan di bagian tutupnya yang sangat artsy dan ngegemesin. Saya sudah mencoba kelimanya selama berminggu-minggu yang lalu. Biasanya satu masker seminggu sekali dan paling suka sama varian Madaline's Gold Dust yang unik saat dicampurkan dengan Natuna Oilvera Rose Water, serbuk emasnya bener-bener berkilau indah seperti fluid painting dan saat dipakai langsung berubah jadi pink gitu, suka banget deh. 

    Natuna Oilvera Organic Face Mask

    Selama pemakaian Natuna Oilvera Organic Facial Mask ini saya tidak mengalami dampak negatif seperti break out atau jerawatan gitu sih, soalnya kulit saya emang nggak sensitif jadi aman-aman saja. Nah, buat kamu yang mau coba tinggal disesuaikan dengan jenis masalah kulit yang sedang dialami. 

    Cara pakainya sama kayak pemakaian masker bubuk kebanyakan, gampang banget tinggal campur sesendok masker dan sesendok air mawar, oleskan ke wajah dan diamkan sekitar 15 menit lalu bilas hingga bersih, semuanya mudah kering dan mudah dibersihkan kok. Rasakan sensasi dingin dan wangi essential oil yang berbeda-beda dalam masker Natuna Oilvera ini. Karena skin food kamu bisa maskeran 1-3 kali seminggu lho, kalau saya masih sibuk jadi paling seminggu sekali saja hehe.

    Untuk informasi lebih lanjut kalian bisa kepoin atau konsultasi di Instagram @natunaoilvera dan belanja di Shopee karena sekarang lagi ada diskon khusus 51% untuk masker organik ini, yang tadinya Rp 39.000 - Rp 59.000 kini jadi lebih hemat! So, tunggu apalagi beauties, jangan lupa maskeran ya biar tambah kinclong!



    Baca review produk Natuna Oilvera lainnya ya! 

    25.4.19

    Resep Tahu Lada Garam ala Cafe


    Dear foodies, sepertinya sudah lama sekali ya saya tidak menulis blog. Jujur saja banyak kendala seperti sakit, bepergian dan banyak pekerjaan di dunia nyata membuat saya rindu kembali untuk menulis disini. Oke, mari kita mulai dengan yang ringan-ringan seperti resep masakan berikut ini, Tahu Lada Garam ala Cafe.

    Pertama kali makan Tahu Lada Garam itu di cafe Kupu-kupu Kolmas Cimahi, saat ini menu tersebut juga disajikan cafe-cafe hits di Bandung. Waktu itu orang lain yang pesen dan saya ikutan makan haha. Rasanya enak banget dan langsung yakin bisa bikin di rumah. Sebagai Istri yang tiap hari masak, saya pasti tau harga bahan baku seporsi makanan. Makanya kalau ke Cafe saya jarang pesan nasi goreng, mie goreng, capcay, soto dan menu mudah lainnya, termasuk Si Tahu Lada Garam ini, selamat mencoba ya!

    Bahan:
    5 kotak tahu putih, tahu kuning juga bisa, bebas! Buat kotak-kotak atau serong
    5 sdm tepung terigu boleh dibumbui boleh tidak
    3 siung bawang putih, iris kecil-kecil
    3 buah cabe rawit iris tipis
    Sedikit daun bawang, iris tipis
    Merica, gula, garam dan penyedap rasa

    Cara memasak Tahu Lada Garam ala Cafe:
    Tahu di masukan ke dalam tepung terigu lalu di goreng sampai kering, tiriskan. Tumis bawang putih dengan sedikit minyak, masukan cabe tapi jangan sampai gosong. Masukan potongan tahu, daun bawang dan bumbui, koreksi rasa dan sajikan hangat.

    Read more:

    13.4.19

    Aplikasi Kasir ini Mempermudah Bisnis Kuliner kamu!


    Hello good readers, apa kabarnya nih? Kali ini saya akan membahas tentang Kasir dan bisnis kuliner. Ngomong-ngomong soal Kasir, yang saya ingat adalah sebuah profesi dan mata pelajaran Mesin Bisnis ketika saya belajar di SMK. Jadi Kasir itu nggak mudah lho, kita harus konsentrasi karena butuh ketelitian dalam menghitung angka demi angka, jika yang dihitung adalah uang perusahaan, tanggung jawabnya besar karena jika terjadi selisih uang, Sang Kasir harus menggantinya. Selain itu Kasir juga harus tetap ramah dan cepat tanggap dalam melayani pelanggan.

    Saat belajar mesin bisnis, kami diajari untuk menjadi kasir sungguhan karena saat uji kompetensi, pengujinya langsung pihak Toserba terbaik di kota Bandung. Gimana nggak deg-degan tuh? Takut salah ngitung heheu. Apalagi kalau bisnis beneran ya guys, semua rekap transaksi harian harus dihitung dengan teliti supaya kita mengetahui apakah pendapatan naik, rugi atau stabil. Selain itu penting juga mengetahui produk mana yang menjadi best seller.

    Saat ini bisnis yang terus berinovasi tiada habisnya adalah bisnis kuliner, selalu saja ada yang baru dan unik! Bisnis kuliner memang cepat sekali perputaran arus kas-nya karena semua orang harus makan, kan? hehe. Kerasa sih sama saya yang sibuk mengurus anak di rumah, kadang nggak sempet masak akhirnya harus pesan makan diluar.

    Terbayang kan riweuh-nya tempat kita memesan makanan saat jam makan siang? Supaya nggak salah antar, nggak salah menghitung harga dan nggak pusing ngasih uang kembalian, untungnya sih di era go cashless ini ada sistem Point of Sale. Ternyata kini Sistem point on sale tak hanya di gunakan pada e-commerce saat online shopping saja, tapi juga bisa digunakan dalam transaksi bisnis kuliner seperti di restoran sampai café yang lagi nge-hits.

    Apa sih sistem Point of sale itu? Point of sale merupakan titik penjualan (check-out) ketika transaksi telah selesai. Point of sale sebenarnya sistem yang terdiri dari hardware dan software untuk memudahkan pebisnis dalam bertransaksi dengan pelanggan. Secara sederhana, Point of Sale dapat diartikan sebagai kombinasi mesin kasir yang dilengkapi dengan aplikasi kasir.
    Melalui sistem Point of Sale, penjual dapat menghitung total harga dari menu yang dipesan pelanggan, memberikan pilihan pembayaran yang variatif, serta mengeluarkan struk sebagai tanda terima transaksi pembelian, canggih!

    Kenapa sih pebisnis kuliner harus menggunakan sistem Point of sale? Karena lebih hemat biaya, waktu dan tenaga, melayani pelanggan menjadi lebih praktis, proses transaksi pembayaran lebih cepat, setiap transaksi menjadi lebih lengkap serta pebisnis akan lebih mudah memantau setiap cabang yang dimiliki.


    SPOTS Aplikasi Kasir untuk Foodpreneurs

    Untuk Pebisnis kuliner, sekarang kamu dapat menggunakan aplikasi Point of Sale SPOTS. SPOTS adalah inovasi terbaru dari GO-JEK, yang merupakan perangkat multifungsi atau aplikasi kasir, yang dapat menjawab semua kebutuhan pelaku UMKM di Indonesia, mulai dari penerimaan pesanan GO-FOOD, pembayaran GO-PAY, pencetakan resi, hingga penulisan laporan harian dari berbagai macam tipe pembayaran, wow keren banget kan?

    Biaya pendaftaran SPOTS ini hanya Rp290.000 saja dan sudah termasuk dengan perangkat kasirnya sendiri, jadi kamu tidak perlu lagi membeli tablet atau printer terpisah. Untuk seterusnya, kamu hanya perlu membayar Rp2.900 per hari untuk semua keuntungannya! Aplikasi kasir SPOTS mengotomatisasi banyak tugas penjualan sehari-hari sehingga bisnis kuliner kamu akan samakin mudah, tunggu apalagi foodpreneurs? Silakan kunjungi website SPOTS untuk informasi lebih lanjut. 



    12.4.19

    Ayah Bunda, Jangan Lupa Pillow Talk ya!


    Dear Parents, semenjak memiliki anak, terkadang kita melupakan kegiatan romantis bersama pasangan. Tapi itu masih wajar, jika anak kian besar setiap pasangan Suami Istri dapat menghangatkan kembali benih-benih cinta agar hubungan semakin harmonis. Sebenarnya ada banyak ide quality time yang dapat dilakukan pasangan Suami Istri, misalnya:
    • Menemani saat melakukan hobi
    Suami saya main bass jadi ya nemenin beliau main bass, karena saya suka melukis jadi gantian deh beliau menemani saya melukis, pokoknya berkarya! 
    • Cuddling manja di tempat tidur
    Nah, coba ingat pertama kali deg-degannya saat ciuman pertama, rasakan kembali sensasi jatuh cinta lagi dengan pamer lingerie baru hehe.
    • Nonton film atau serial saat anak tidur malam
    Nah, ini sering banget kami lakukan, menanti waktu terbaik untuk movie marathon ya, pas anak tidur. 
    • Ngopi bareng
    Suami suka banget minum kopi hitam pahit asli tanpa gula-gula, kalau saya sih minum ice matcha sachet yang sudah tersedia di Supermarket hehe. Biasanya kami morning talk setelah makan atau saat ngemil santai, bebas sih ngobrolin apa saja. 
    • Makan Mie Instan sepiring berdua
    Dulu sering banget ngelakuin ini sebelum punya anak, sekarang butuh banyak energi jadi nasi rendang Padang sajo ya haha. 
    • Maskeran dan pijit-pijitan
    Saya berkesempatan di endorse berbagai macam skincare bagus, termasuk masker! Saking banyaknya saya juga ajak Suami maskeran dan beliau mau-mau aja, saya juga suka dipijit sedangkan Suami nggak haha. 
    • Pillow talk sampai ketiduran
    Nah ini nih kebiasaan kita saat ini, yuk dibahas lebih lanjut!  


    Pillow Talk apa sih? Pillow talk itu adalah ngobrol banyak sama pasangan menjelang tidur malam, ini bagus banget untuk menghindari kebiasaan main gadget sebelum tidur. Banyak sekali topik seru yang bisa diangkat dalam Pillow talk, diantaranya:
    • Perasaan hari itu
    Ini pasti lumrah terjadi pada Ibu-ibu setelah seharian bekerja atau mengurus anak, wajar sih kalau capek cuma ritme mengeluhnya jangan terlalu sering juga, nanti Suami enek hahah. 
    • Trending topic
    Saat ini orang jarang menonton televisi, kita lebih sering terpapar video dan sosial media sehingga membuat kita lebih cepat tahu apa saja yang lagi happening, misalnya video viral maupun konten media sosial yang menarik dan menghibur. 
    • Rutinitas harian
    Cerita seru di kantor, tingkah laku Si kecil yang kian berkembang maupun kejadian yang membuat hati gembira dan bersyukur.

    Komunikasi memang sangatlah penting dalam menjaga keharmonisan Suami Istri, melalui Pillow talk ini, kita bisa memperbaiki kualitas komunikasi dengan pasangan karena kesibukan masing-masing. Pillow talk juga dapat mengurangi kegelisahan, stress, membuat tidur lebih nyenyak serta berbagi kebahagiaan serta masalah yang sedang dihadapi. Jadi, apakah Ayah Bunda sudah melakukan Pillow talk juga?

    Baca juga ya! 

    9.4.19

    Santai Berenang di Alam Wisata Cimahi


    Dear Travelmate, bulan lalu kami pernah mengunjungi tempat wisata keluarga yang murah meriah di Cimahi yaitu Alam Wisata Cimahi alias AWC, nah disana ternyata ada area kolam renangnya. Jadi, minggu kemarin kami mengajak Gen untuk berenang di AWC, kami berangkat pagi-pagi supaya masih sepi dan ternyata memang masih sepi sih hehe. Tiketnya kolam renang Alam Wisata Cimahi juga sangat terjangkau hanya Rp 10.000 dan sewa ban juga hanya Rp 10.000, terdapat dua kolam renang, untuk dewasa dan anak-anak.

    Sayangnya Kolam renang di Alam Wisata Cimahi tidak dilengkapi air hangat sehingga Gen tidak bisa berlama-lama, ditambah areanya sejuk, penuh pepohonan rindang karena terletak di dataran tinggi. Saat berenang, kami bisa menikmati pemandangan hijau dan kota, sungguh asyik dan fresh banget.


    Oh ya, disini juga ada snack corner yang menjual mie instan, tahu gejrot dan otak-otak. Jika ingin menu lainnya tinggal pesan ke City Light Cafe yang juga ada di Alam Wisata Cimahi. Akan lebih baik lagi jika snack corner menambah menu seperti sosis dan kentang goreng buat anak, soalnya Gen juga laper setelah berenang hehe.

    Kelebihan Kolam renang Alam Wisata Cimahi adalah harganya sangat terjangkau, airnya nggak bau, suasana sejuk, selain berenang nantinya kita juga bisa berkeliling melihat mini zoo maupun berbagai wahana yang cocok untuk anak maupun gathering kantor. Sayangnya masih banyak yang harus diperbaiki, misalnya kondisi pemandian atau kamar bilas agar lebih layak dan nyaman, kalau bisa sih ada area air hangat supaya anak happy, nggak apa-apa htm naik juga soalnya lokasi Alam Wisata Cimahi ini dekat rumah sih, hehe.

    Mungkin sekian dulu review kolam renang Alam Wisata Cimahi yang berada di Jalan Kolonel Masturi KM.4 No.157, semoga bermanfaat ya! Sampai jumpa di jalan-jalan berikutnya.


    Read more:

    8.4.19

    Tips Agar Enjoy Mengurus Anak di Rumah


    Dear Parents, baik Ibu rumah tangga atau Ibu yang bekerja diluar rumah sama-sama sayang sama anaknya, bedanya adalah frekuensi waktu dalam mengurus anak. Bagi Ibu bekerja, anak bisa dititipkan pada Orang terpercaya seperti Orang tua atau Saudara, Pembantu atau Baby Sitter maupun Daycare dekat kantor. Sedangkan Ibu rumah tangga harus full time mengurus anak di rumah. 

    Akan tetapi, Ibu rumah tangga belum tentu pandai mengurus anak seharian lho, Ibu bekerja pun belum tentu lalai mengurus anaknya. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tips dan pengalaman mengurus anak tanpa Asisten Rumah alias seharian mengurus anak di rumah supaya tetap waras katanya, tidak jenuh dan lebih enjoy, selamat membaca! 

    Jauhi sikap perfectionist dan ambisius
    Tujuan utama saat ini adalah memberikan perhatian pada Si kecil, apabila rumah berantakan sedikit wajar saja, jangan sampai hanya karena ingin rumah kinclong terus, anak kita jadi kurang stimulasi. Saya biasanya santai, asal jangan terlalu kacau dan kotor, yang penting kan anak nyaman dan aman saat bermain di rumah. 

    Ikhlas dan selalu bersyukur
    Rumput tetangga memang terlihat lebih hijau. Jangan iri jika teman kita karirnya melejit, traveling kemana-mana atau memiliki body goals. Kita juga bisa seperti mereka, bisa bisnis dari rumah, bisa jalan-jalan sama keluarga dan bisa olahraga lagi biar singset. Semua akan ada waktunya, semua akan indah kembali. 

    Sampaikan kebutuhan dan keluhan pada Suami
    Manusia tidak ada yang sempurna apalagi seorang Ibu baru yang baru belajar, belajar ilmu kehidupan yang tidak ada sekolahnya tapi selalu diuji sepanjang waktu lewat mengurus anak. Daripada curhat sama yang lain lebih baik curhat pada Suami, semoga pasangan kita mengerti dan mau mendengarkan nggak enaknya baby blues dan depresi paska melahirkan ya, bu. 

    Pilih lingkungan pertemanan yang positif
    Saya pikir setelah resign akan kehilangan teman, tapi ternyata tidak. Saya bertemu tetangga baik hati dan genk SMA 'hidup kembali', hal tersebut membuat saya bahagia. Saya dikelilingi oleh real friends maupun teman dumay yang selalu membuka pintu rezeki untuk saya, Alhamdulillah. Sebaiknya jauhi saja teman yang tidak sefrekuensi, supaya tidak stress atau terpengaruh buruk. 

    Belajar ilmu Parenting
    Ilmu itu harus terus di upgrade, sebagai orang tua millenial kita dituntut untuk serba tahu dan kreatif mempersiapkan bekal terbaik untuk anak. Ikutilah kelas Parenting, seminar, temu komunitas, baca buku maupun playdate yang mendidik agar tidak bosan di rumah terus. 

    Quality time sama Suami
    Sebulan atau dua bulan sekali titipkan Si kecil sebentar saja agar kita dan pasangan bisa pacaran singkat seperti dulu. Ngobrol dari hati ke hati di tempat favorit yang penuh kenangan pasti akan membangkitkan romantisme yang sempat terlupakan karena sibuk mengurus anak. 

    Percantik diri
    Meskipun seharian berada di rumah, jangan lupa menjaga kebersihan dan kerapihan diri sendiri ya! Mandi pagi, pakai wewangian dan rutin menggunakan skincare serta make up natural akan membuat hari-hari percaya diri. 

    Tetap menjalankan hobi
    Menurut saya pribadi, menikah dan memiliki anak bukan alasan kita untuk berhenti berkarya. Dengan melakukan kegemaran, otomatis kita akan menjadi bahagia, bukankah sebelum membahagiakan orang lain kita harus bahagia terlebih dahulu? Namun tetap sih prioritas utama adalah mengurus rumah tangga, mungkin satu atau dua tahun pertama waktu untuk hobi dikurangi tapi ketika anak beranjak besar, kita pasti punya waktu luang lagi untuk berkarya, jadi tetap semangat ya! 

    Demikianlah tips dan sharing agar enjoy mengurus anak di rumah, jika ada pengalaman lainnya boleh dibagi di kolom komentar ya! Semoga bermanfaat. 


    Baca juga:

    2.4.19

    Hindari Gaya Hidup Boros, yuk Nabung dari Sekarang!



    Dear good people, welcome back to my blog! Kali ini saya mau bahas tentang manajemen keuangan rumah tangga bagi kamu yang sudah menikah, tapi buat kamu yang masih Single, tak ada salahnya untuk belajar dari sekarang. Saya harap kamu jangan sampe bosen ya soalnya sharing ini nggak akan pernah kamu dapatkan di bangku kuliah setinggi apapun, cara satu-satunya adalah menjalani pengaturan keuangan bersama pasangan setelah menikah.

    Kalau kalian emang saling cinta, kayaknya nggak susah deh untuk saling membahagian pasangan dalam bentuk materi, iya kan? Selain sifat konsumtif, kebiasaan menabung juga harus dijunjung tinggi dong! Kebiasaan menabung memang gampang-gampang susah sih, apalagi bagi kaum millenials yang sekarang berada di usia produktif, kalau nggak bisa nabung pasti pusing deh melihat kehidupan orang lain di sosial media. Dan tahukah kamu bahwa hal-hal berikut ini ternyata bisa jadi akar pemborosan dan menguras pengeluaran yang cukup besar lho!


    Merokok
    Siapa nih yang masih merokok? Coba deh bayangin abu rokok itu kalau dirupiahin? Lumayan buat beli batako atau modal usaha kan? Kita ini nggak selamanya muda kawan,  kalau mati meninggalkan pasangan dan anak-anak apakah sudah cukup bekal pendidikannya?


    Pakaian Mahal
    Di zaman krisis sekalipun, semua orang tetap membutuhkan pakaian, sebelum membeli pakaian yang harganya selangin coba pikirkan lagi di negara miskin, mereka nggak sanggup beli pakaian soalnya untuk makan saja susah. Belilah pakaian sesuai kemampuan dan kebutuhan, jika sudah membeli, jangan lupa sumbangkan pakaian kamu untuk saudara atau yang membutuhkan ya!

    Botol minum
    Tinggal di negara tropis pasti bikin kita sering haus dan rajin minum supaya nggak dehidrasi, coba deh bekal botol minum dari rumah, selain hemat juga zero waste kan!

    Berjudi
    Dulu Ibu Kos saya pengangguran, hobinya main judi online sehingga hutangnya dimana-mana dan kesulitan keuangan sehingga banyak barang yang dijual untuk membiayai hidupnya.

    Perhiasan
    Tak dapat dipungkiri lagi jikalau perhiasan bisa menambah kepercayaan diri, namun perhiasan terutama emas bukanlah investasi karena berdasarkan pengalaman jual beli perhiasan emas, saat dijual akan mengikuti harga emas terbaru jika naik, harga jual tetap, jika turun maka harga jual akan ikut turun. Belilah perhiasan seperlunya, simpan uang di deposito demi keamanan dan kenyamanan.

    Mobil mahal
    Dulu kerabat menyuruh saya untuk belajar menyetir supaya saya jadi wanita perkasa dan mandiri, tapi saya belum tertarika karena nggak punya kendaraan pribadi. Faktanya beberapa tahun kemudian Ojek online dan Taksi online begitu menjamur dan saya bahagia bisa tetap merasakan naik kendaraan mewah tanpa kerepotan mengurusnya dan membakar uang untuk bahan bakar. 

    Makanan cepat saji
    Sebenarnya masak makanan cepat saji itu gampang banget lho kawan, kita bisa membuatnya sendiri di rumah, kalau tidak capek dan malas lebih baik saat di makan di luar atau Cafe jangan pesan menu yang bisa dibuat di rumah seperti ayam goreng, nasi goreng, mie goreng, spageti, soto, jus dab semacamnya karena bagi Istri yang rajin masak akan ketahuan deh harga bahan baku menu tersebut, iya kan?


    Tolong beri tahu pasanganmu agar menghindari kebiasaan boros diatas ya demi masa depan yang lebih cerah. Memang sih gaya hidup itu relatif, namun jika pengeluaran sudah lebih besar daripada penghasilan, itu namanya boros. Baiklah, setelah mengetahui mana saja yang bikin pemborosan, sekarang saya akan membagikan tips menabung setelah menikah! Semoga bermanfaat! 

    Segera buat pos dana darurat 
    Jauh sebelum mengenal istilah dana darurat ternyata Suami saya sudah memiliki dana darurat sebelum kami menikah dan sekarang kebiasaan baik tersebut terus berlanjut bahkan sebelum kami memiliki buah hati.


    Melunasi utang piutang
    Nah, jika kamu masih memiliki utang sebelum menikah, lebih baik diselesaikan terlebih dahulu, katakan jujur pada pasangan dan jangan nambah-nambah lagi utang setelah menikah karena hutang itu bikin ketagihan dan sangat berat jika tidak dilunasi. Bekerja keraslah untuk masa depan, jangan membayar masa lalu yang hanya untuk kenangan, semacam pesta pernikahan. Apabila membutuhkan kartu kredit, harap dibatasi ya supaya tidak bingung bayarnya.


    Tabungan sistem auto debet
    Jangan hanya auto debet untuk cicilan dong, kalau kamu masih susah untuk menabung, coba deh sebelum membelanjakan gaji lebih baik ditabung terlebih dahulu supaya tenang saat belanja bulanan.


    Hindari belanja online
    Musuh terberat Ibu-Bapak kekinian adalah belanja online karena kesibukan dan kemacetan kota yang makin menggila membuat kita merasa dimudahkan dalam hasrat belanja. Pastikan belanja sesuai kebutuhan dan kemampuan, manfaatkan free ongkir, cashback dan special deals. Jika sudah kecanduan, sebaiknya segera unfollow akun online shop yang membuat konsumtif atau hapus aplikasinya.

    Demikian sharing keuangan kali ini, jangan ragu menyebarkannya ke sosial media kamu supaya semakin banyak orang yang terbantu keluar dari gaya hidup boros dan jadi rajin menabung! Salam.


    Tips keuangan yang perlu kamu ketahui:
    COPYRIGHT © 2017 SANDRAARTSENSE | THEME BY RUMAH ES