• 5.12.18

    Holiday is Belitong


    Dear Travelmate, saya belum bisa move on nih dari negeri Laskar Pelangi, sayang banget kalo nggak sharing karena #SharingIsCaring. Jadi, ceritanya tahun 2015 lalu saya pernah nulis di blog kalau saya ingin ngajar sambil keliling dunia gitu, tinggal nunggu sponsor aja. Alhamdulillah kemarin dapet sponsor produk alat lukis anak asal Jerman jadi timing nya pas juga, bisa bawa anak dan suami, sekalian traveling akhir tahun, maklum busui pengen holiday juga hahaha 😂. 

    Awalnya harus ke Belitung adalah efek The Power of Sedekah juga sih, saran aja, ngasih ke Orang Tua dan jangan ngerepotin Orang Tua karena kebaikan itu akan kembali bahkan berlipat ganda, bisa dibalas lewat siapa saja, waktunya nanti bahkan kontan besok pagi. Biasanya saya buka hp saat Gen tidur tapi pagi itu saya ngecek Instagram dan dapat dua DM, pertama dari Parenting Blogger Idolaque bunda Erysha @yenisovia yang telah membuka pintu rezeki, padahal kita belum pernah ketemu lho. Tapi ya gitu, saya sudah sering dapet job dari orang dunia maya atau bahkan nggak dikenal sama sekali.

    DM kedua adalah tawaran kerjasama menjadi pembicara di Seminar Finger Painting di Belitung wowowoowow saya sampai nangis bahagia berkali-kali, apakah ini mimpi? Oh tidak Cassandra, ini adalah impian yang menjadi kenyataan, sampai merinding saya ngetiknya. Persiapan selama sebulan sempat diwarnai drama terancam nggak jadi berangkat gara-gara kecerobohan saya, nanti cerita lengkapnya hehe. Selamat membaca ya, semoga bermanfaat buat kalian yang mau ke Belitung apalagi bawa anak (infant)!

    Hari Pertama 
    Kami berangkat dari Bandung pukul 12.40, naik Taksi online, cepet banget 15 menit sampai, tapi telat 5 menit ditinggal Bis Primajasa huhu, akhirnya nunggu sampai pukul 2 pagi baru berangkat ke Cengkareng. Kami sampai Bandara Internasional Soekarno Hatta, sekitar pukul 6 pagi, sekarang pagi juga macet ya soalnya ada pembangunan irt mrt gitu. Setelah dapet boarding pass, kami langsung ke toilet, cuci wajah, gosok gigi, ganti diaper dan menyusui Gen di Nursery Room yang sempit, udah gitu suka dipakai ruang dandan petugas Bandara.


    Karena waktu boarding masih lama, kami menemani Gen di Kids Corner gratis, Gen senang sekali, kemudian nonon lagi di Mushola lalu naik pesawat. Ini adalah pertama kali Gen naik pesawat di usia 18 bulan jadi cuma bayar 60k nah kalau saya pertama kali naik pesawat usia 18 tahun, hmm hidup emang harus ada peningkatan ya gaes, memang saya sering berdoa ingin ajak Gen naik pesawat. Jadi kalo lagi main di Rooftop, saya suka bilang, Gen nanti kita naik pesawat ya, eh bener-bener dikabulkan Tuhan.


    Banyak saran kalau di pesawat anak harus digendong Ibu tapi Alhamdulillah Gen anteng, ngemil snack saat take off sambil digendong dan telinganya ditutup papinya haha, telinga saya juga nggak sakit, seneng deh. Perjalanan udara sekitar 1 jam, saya sempat melihat pulau Belitung bolong-bolong karena pengerukan timah dan menjadi Danau Kaolin. Saat mendarat kami disambut hujan deras, karena memang sedang musim hujan, setiap hari Belitung hujan petir. Tapi saya berdoa semoga sore cerah, soalnya pengen main ke Pantai haha.

    Bandara di Tanjung Pandan Belitung ini kecil, sederhana namun bersih dan rapi. Setelah mengambil koper saya menunggu jemputan Panitia. Akhirnya saya ketemu Mas Beno dan Mas Bayu, kami diantar ke tempat acara, ternyata gedungnya besar, saya pikir gedung serbaguna untuk orang hajatan, taunya segede Balai Pertemuan Universitas, oh ya, disebelah komplek Pemkab Belitung ada rumah adat Belitong, sayang nggak sempat foto, kebanyakan living in the moment kali ya haha seru!



    Setelah itu kami istirahat dulu di Esbe Hotel yang sudah bekerjasama dengan Red Doors jadi lumayan komplit lah, Hotel syariah ini rate nya 375k/malam. Maklum Belitung itu peringkat keempat UMK tertinggi di Indonesia, jadi disini serba mahal. Karena sudah masuk jam makan siang, kami pesan Nasi goreng telur di hotel, harganya 20k, rasanya standar sih tapi ada sambal mangganya jadi seger.


    Sekitar pukul 3 cuaca mendadak cerah, kami ngopi di Kong Djie, jalan sekitar 200m saja dari Hotel dan kami memesan Kopi O khas Belitung dan Es Cokelat Susu yang kental banget. Tak lama Mas Beno, Mba Fenty dan Mas bayu menjemput kami untuk mengantar ke Pantai yeay!

    Mas Beno cs bercerita banyak tentang Belitung, off the record ah hahha, sepanjang jalan ke pantai sepi banget bebas macet, nggak ada polisi dan rumah orang Belitung warna-warni lucuk shabby chic kayak film Amerika deh hehe, atapnya seng karena nggak ada yang bikin genting. Di mobil seru sekali sampai tak terasa 30 menit kemudian kami sudah tiba di Pantai Tanjung Kelayang.


    Pantai Tanjung Kelayang ini adalah meeting point wisatawan yang akan snorkeling dan island hopping ke Pulau Lengkuas. Sayang, kami datang saat angin barat jadi belum bisa island hopping. Sebenarnya kalau sudah punya anak jadi nggak ambisius untuk pergi ke semua tempat wisata, Gen anteng aja saya sudah bahagia sekali haha. Pantai Tanjung Kelayang ini banyak sampah pengunjung huhu padahal pantainya cantik sekali, apalagi kalau musim panas ya.



    Pantai ini mengingatkan saya pada pulau Cemara di Kepulauan Karimun Jawa, karena disepanjang pantai ada pohon cemara dan lambaian pohon kelapa. Pasirnya putih, halus sekali, berpadu dengan riak ombak kecil, air laut hijau toska dan biru yang jernih, sungguh gradasi yang lebih indah jika ditangkap mata kepala sendiri.

    Ini juga momen pertama mengajak Gen ke pantai, dia seneng lihat banyak perahu dan seolah takjub, wow kolamnya besar sekali, gitu kali ya mikirnya haha. Dari sini juga bisa terlihat Pulau Garuda, jadi ada batuan yang mirip dengan kepala Garuda. Duh betah banget deh, hati melayang mengingat pantai Tanjung Kelayang, kalau di Bali saya suka Pantai Padang-Padang, kalau di Belitung saya suka Pantai Tanjung Kelayang. Sayang banget waktunya mepet jadi kita melanjutkan perjalanan ke Pantai Tanjung Tinggi atau yang dikenal dengan Pantai Laskar Pelangi karena ini adalah salah satu daei 16 spot tempat syuting film Laskar Pelangi.



    Saat tiba di pantai Tanjung Tinggi saya takjub dengan batuan raksasa yang besarnya minta ampun, katanya kalau musim panas kesana, lalu naik keatas batu itu bakal panas banget, kemarin karena musim hujan nggak panas tuh hahaha, tapi memang view nya mungkin nggak secantik foto di google dan air laut sedang pasang, padahal pengen banget berenang apalagi Gen seneng banget main pasir dan mengejar ombak.


    Hari semakin gelap, sunset tertutup awan sehingga kurang sempurna, jadi kami memutuskan untuk pulang, disini juga banyak yang jual oleh-oleh tapi mereka baik ya nggak maksa kita beli hehe. Kami makan malam di hotel dan pesan Nasi Goreng Telur lagi, kini lebih lezat namun masaknya lama, kami harus menunggu 20 menit. Kemudian kami istirahat untuk acara penting besok, sungguh hari yang syahdu!

    Hari kedua
    Saya sudah bahas lengkap di postingan sebelumnya ya. Saya bersyukur banget bisa kerja bawa anak dan Suami. Kalau kata Rangga AADC, traveling itu harus ada kejutan, kalau kata Suami saya Ringga, traveling itu harus ada Value dan nggak semua orang dapat mengerti.

    Oh ya, pagi hari kami sarapan di Hotel dengan Mie Belitung sederhana yang rasanya manis itu, (kami diberitahu Mie Belitung yang terkenal itu, Oktober lalu ketahuan memakai Babi) setelah selesai acara Colour Day Kids 2018 pukul 12 siang, lagi-lagi hujan deras sekali hingga pukul 4 sore. Kami hanya tidur nyenyak di Hotel setelah menikmati Nasi Padang via aplikasi untuk pertama kalinya, nah inilah fungsinya aplikasi saat lapar di daerah orang, di Bandung kan rumah pinggir jalan jadi mudah cari makan kalo nggak masak lol. 


    Pukul setengah lima, kami pesan Taksi online ke pantai terdekat yaitu Tanjung Pendam. Dekat Tanjung Pendam, ada rumah Bunglon yang pernah jadi tempat syuting Mister Tukul. Oh ya semua pantai masuknya gratis, sempet bayar tapi gegara ada vlog anak presiden jadi ketauan deh emang nggak usah bayar, paling parkir/retribusi doang.

    Karena mendung jadi nggak ada sunset padahal Pantai Tanjung Pendam itu seperti Kuta nya Bali kalau lagi cerah, tamu hotel kesini semua untuk melihat sunset. Di Tanjung Pendam ini kalian nggak boleh berendam karena air lautnya sudah terkontaminasi timah lepas pantai. Setelah puas menikmati Pantai Tanjung Pendam, kami mencari makan, takut nggak enak kami mencari tempat makan yang ramai, sampailah di Warung Makan Sea food Bang Pasya yang terkenal itu. Harganya standar ya, sama sih kayak di Bandung, saya pesan Capcay Seafood dan Suami pesan Kwetiau goreng, keduanya enak dan legit bumbunya, sayang masakan Belitung suka ada timun masuk kuah gitu, tapi suasana makan jadi semangat karena ditambah angin laut yang sejuk, dingin, pokoknya Belitung rasa Bandung haha.


    Setelah kenyang, kami pesan Taksi online lagi ke Sentra oleh-oleh Pondok Kelapa, kebanyakan hasil laut dan kerupuk, harganya lumayan mahal apalagi gantungan kunci saja 40k dan kaos 60k, jadi kami beli makanan saja untuk orang rumah dan orang kantor. Kalau di Bali, 500k sudah dapat segala macam, ya. Ibarat anak sekolah, pariwisata Belitung itu masih SD dan Bali sudah Master, padahal pantainya masih perawan, sama-sama cantik dan setiap pantai di Indonesia memang punya karakteristik yang berbeda.

    Hari ketiga
    Kami sarapan Soto Bening di Hotel, mirip soto ayam gitu cuma entah kenapa kalau di Belitung penyajian makanan sedikit, bahkan untuk nasi Padang, ya karena nggak ada sawah, jadi banyak impor dari Jawa. Setelah packing dan menunggu dijemput mas Beno, kami baca buku sambil menikmati kopi O Kotja dan Jeruk Kunci hangat dengan Hamoi, Hamoi itu manisan, aneh rasanya karena bikin Jeruk kunci kurang segar, jadinya kayak sirop ABC pas lebaran hehe.



    Saat dijemput Mas Beno, kami minta mampir dulu ke Danau Kaolin dekat Bandara, katanya disini panas tapi saat kesana pukul setengah sepuluh pagi, ada angin sepoi-sepoi yang sejuk sekali. Penampakan Danau Kaolin seperti Wakadobol di Bandung Barat dan Kawah Putih di Ciwidey Bandung Selatan. Jadi, air danau hijau toska berpadu dengan pasir putih, disini juga bisa syuting ala-ala karena ada penyewaan drone hehehhe.


    Setelah puas kami segera bergegas ke Bandara dan makan dulu di kantin Bandara, ayam goreng 25k dan Mie Belitung 20k dan roti keras 8k. Ayam nya kurang gurih tapi ada sop nya jadi bisa nyuapin Gen, kalau Mie Belitung nya lebih enak disini daripada hotel. Kami naik pesawat tujuan Jakarta pukul 11.40 dan sampai sekitar pukul 13.00, lanjut Bis Primajasa ke Bandung, sampai rumah jam 7 malam, Alhamdulillah lancar dan selalu dilindungi Allah.

    Oke, ada beberapa highlight yang dapat saya berikan:
    • Belitung itu cantik, nggak sepanas yang dibayangkan kalau datang saat musim hujan. 
    • Katanya Belitung itu negeri seribu atau sejuta pelangi, pokonya kalau sudah habis hujan ayam, suka banyak pelangi, hmmm pantas saja ada novel Laskar Pelangi. Tapi kemarin hujan deraa jadi nggak ketemu pelangi.
    • Di Belitung jarang ATM dan SPBU jadi riskan juga kalau sewa motor kehabisan bensin, apalagi jalanan sepi, masih kebun dan hutan alami. 
    • Di Belitung sinyal yang bagus itu XL dan Telkomsel, kebetulan pakai keduanya hehe. 
    • Nggak ada Bioskop, Mall atau Minimarket A dan I.  
    • Orangnya masih alami, aman gantungin kunci motor dan mobil kayak di Karimun jawa. 
    • Alhamdulillah selalu ketemu orang baik saat traveling, jadi tau situasi real dan kebiasaan warga lokal. 
    • Liburan akhir tahun bersama anak ke Belitung ini adalah salah satu best moment 2018 karena biasanya saya pengen ikut kalau Suami ke luar kota atau luar negeri, tapi saya takut bikin rempong, ternyata sabar saja ya sukses ke Garut dulu lalu kesini, saat anak sudah bicara dan jalan, rezeki datang! Santai busui, bertahap naik tangganya jangan heboh nanti kalau nggak tercapai malah inferiority
    • Sebenarnya yang capek nya itu perjalanan dari Bandung ke Cengkareng nya sih.
    Mungkin segitu dulu ceritanya, semoga nanti kami bisa hopping island dan kalian juga bisa explore ke Belitung ya! Selamat liburan.

    4.12.18

    Kemeriahan Colour Day Kids 2018 di Negeri Laskar Pelangi


    Dear readers, hari Minggu 2 Desember 2018 saya diundang sebagai pembicara di acara seminar Finger Painting yang diadakan di Gedung Serbaguna Pemerintah Kabupaten Belitung. Yup! Akhirnya saya bisa menginjakan kaki di negeri Laskar Pelangi. Saya jadi teringat, 10 tahun lalu masih membaca lembar demi lembar Novel karya Bang Andrea Hirata, novel Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi memberikan motivasi belajar yang membekas hingga sekarang, saya jadi tidak takut bermimpi dan termotivasi untuk terus berkarya.


    Acara Colour Day Kids 2018 ini diadakan dalam rangka HUT PGRI, saya berterima kasih kepada PT. Intan Pariwara Group, yang telah berkenan mengundang saya untuk berpartisipasi dalam acara keren seperti ini. Fyi PT. Intan Pariwara merupakan sebuah perusahaan penerbitan Buku anak sekolah yang berkualitas dan salah satu perusahaan penerbit yang paling banyak cabangnya di Indonesia. Dalam Colour Day Kids 2018 ini, diadakan lomba mewarnai dan lomba finger painting yang diikuti oleh 207 anak PAUD dan TK se-Kabupaten Belitung.





    Acara dimulai pukul 9 pagi yang dibuka oleh Mas Beno selaku Ketua Panitia acara, kemudian sambutan dari Bapak PAUD Belitung yaitu Bapak Marwandi selaku Kepala Bagian PAUD dari Dinas Pendidikan Belitung, dilanjutkan sambutan Bapak Rois, Brand Manager PT. Intan Pariwara Group cabang Belitung. Acara lomba mewarnai dan finger painting pun dimulai, saya yang biasanya menjadi peserta lomba, kali ini juga ditugaskan sebagai Juri lomba bersama Bapak Marwandi dan Bapak Rois. Hasil karya anak-anak sangat ekspresif sekali, akhirnya kami memilih masing-masing 3 juara dari kedua kategori. Setelah selesai lomba, anak-anak istirahat terlebih dahulu dengan menikmati susu dari booth sponsor. Selanjutnya anak-anak beserta Guru dan Orang Tua disuguhi penampilan Angklung serta Tari-tarian yang memukau.




    Puncak acaranya adalah saya sharing ilmu dan pengalaman seputar Pendidikan, Seni serta Parenting. Tema yang diangkat adalah "Serunya Belajar Finger Painting" karena saya mencermati kids zaman now itu sudah lebih dulu mengenal gadget jadi sebagai Orang Tua dan Guru kita tidak boleh malas menstimulasi motorik halus dan kreativitas anak. Saya menjelaskan asal mula sejarah finger painting, manfaat finger painting bagi anak, cat yang aman untuk finger painting serta teknik dasar finger painting yang mudah dan praktis.





    Sekitar pukul 12 siang, acara ditutup dengan pengumuman pemenang lomba dan pembagian hadiah, senang sekali melihat wajah bahagia anak, orang tua dan Guru. Sebenarnya kami selaku Juri dibuat bingung dalam menentukan juara karena kata Pablo Picasso, "Every child is an artist. The problem is how to remain an artist once he grows up". Dalam sebuah lomba mewarnai dan finger painting, kami menilai kreativitas, originalitas, pemilihan warna serta kerapihan. Semoga hadiah yang diberikan menjadi penyemangat dan bagi yang belum menang jangan berkecil hati, karena Seni itu tidak mengenal kata salah.

    Alhamdulillah acara berlangsung, sukses, lancar, meriah dan saya berharap acara-acara bermutu seperti ini diadakan di daerah lain sebagai media pendidikan, eksplorasi dan quality time bersama keluarga. So, ilmu itu akan dihisab, sebarkan ilmu sebanyak-banyaknya agar bermanfaat bagi alam semesta ❤️ sampai jumpa di Seminar dan Workshop selanjutnya!

    3.12.18

    [REVIEW] Cat Poster Super Tempera untuk Finger Painting Anak-anak

    Cat poster super tempera

    Di postingan sebelumnya, saya pernah cerita tentang Gentra melukis finger painting dengan cat akrilik, bagi saya finger painting dengan akrilik hasilnya kurang memuaskan karena kualitas cat sudah menurun akibat terlalu lama saya tidak melukis huhu. Akhirnya saya browsing cat yang aman untuk finger painting, ternyata Artist internasional memakai cat minyak untuk finger painting tapi cat minyak itu harus pakai sarung khusus, sedangkan saya ingin beneran finger painting, belum lagi cat minyak itu memiliki bau yang kuat dan lama keringnya, kurang ramah untuk anak.

    Untuk Mama-mama rajin sebenarnya bisa sih membuat edible paint yang aman untuk anak dengan cara membuat adonan cat dari tepung jagung atau maizena, dimasak memakai gula dan diberi pewarna makanan. Tapi mengingat betapa rempong-nya saya mengurus Gen tanpa Asisten, akhirnya saya menemukan cat poster merek Grafie Super Tempera yang bisa digunakan sebagai cat untuk mewarnai, stamping dan tentunya finger painting! Yeay.

    Cat poster super tempera

    Grafie adalah merek produk-produk alat tulis yang telah terdaftar resmi di Jerman. Grafie selalu menjaga konsistensi mutu, kenyamanan dan keamanan produk-produknya. Grafie cocok untuk melengkapi kebutuhan berkreasi di kalangan anak usia dini, tentunya dengan harga yang terjangkau. Produk Grafie diklaim:
    1. Aman (bebas zat beracun) 
    2. Lengkap (memenuhi kebutuhan anak TK dan PAUD) 
    3. Hemat (satu produk beraneka fungsi sehingga tidak harus belanja di beberapa toko) 
    4. Bagus (kualitas terjamin dan nyaman digunakan)

    Ketika berkunjung ke website grafieindonesia, produk Grafie itu banyak juga ya, ada pensil warna, oil pastel, modelling clay,  kotak pensil, pensil, rautan, penghapus, lem, gunting, Cat poster Super Tempera dalam beberapa ukuran. Nah, sekarang saya akan mengulas cat poster Grafie Super Tempera untuk finger painting ya, tetap lanjutkan membaca...

    Cat poster sendiri merupakan salah satu pewarna dengan campuran air. Karakter gambar cat poster adalah blok (merata) pada bidang gambar. Untuk menimbulkan efek kedalaman dapat dilakukan dengan mencampurkan warna yang lebih muda. Pencampuran warna cat poster dapat dilakukan pada palet. Cat ini mirip dengan cat air. Perbedaannya dengan cat air adalah ia mempunyai sifat opaque dan penggunaannya tidak encer. Cat ini biasanya digunakan untuk membuat disain poster atau plakat. Karena itu sering disebut juga cat poster.( Sumber:Dictio.id)

    Cat poster Grafie Super Tempera ini ada beberapa pilihan yaitu 3 warna, 5 warna atau 6 warna, saya pilih yang 6 warna (merah, kuning, biru, hijau, hitam dan putih) ukurannya masing-masing 30ml seharga Rp 41.250, saya belinya online jadi sama ongkir Rp 60.000an lah, sebenarnya di Gramedia juga ada tapi kalau menunggu waktu libur kesana kayaknya kelamaan, saya pengen cepat-cepat main finger painting bersama anak hehe.

    Cat poster Grafie Super Tempera ini dibuat oleh Fun Art Supplies (FAS) New Zealand, dikemas dalam box kecil bernuansa orange, ternyata Grafie Super Tempera merupakan washable poster paint yang direkomendasikan untuk anak PAUD dan TK karena belum disarankan untuk anak 0-3 tahun. Grafie Super Tempera diklaim multiguna, mudah digunakan, mudah dicampur untuk menghasilkan warna baru. Warnanya juga cerah sehingga disukai anak-anak, non toxic, ekonomis, mudah dibersihkan jika terkena baju, cepat kering dan water based.

    Oke sekarang saya mulai finger painting bersama Grafie Super Tempera! Apa saja sih alat yang dibutuhkan untuk Finger painting? 
    1. Cat yang aman, saya pakai Grafie Super Tempera. 
    2. Kertas tebal (minimal manila/BC), karton atau kanvas. 
    3. Palet. 
    4. Wadah air dan kuas kecil. 
    5. Tisu atau lap. 
    6. Koran sebagai alas. 
    7. Celemek/apron. 
    8. Spidol, glitter.
    Langkah-langkah membuat finger painting untuk anak:
    1. Beritahu anak kegiatan finger painting 
    2. Persiapkan peralatan
    3. Tuangkan cat kedalam palet. 
    4. Campurkan warna untuk menghasilkan warna baru. 
    5. Eksplorasi semua jari bergantian dimulai jempol hingga kelingking dengan cara mencelupkan jari pada cat, mengoles, mengecap dan menekannya. 
    6. Jika sudah bisa, buatlah objek sederhana yang menarik mata.
    7. Jika sudah selesai, cuci tangan
    8. Jangan lupa beri apresiasi pada karya anak. 
    Berikut adalah beberapa karya finger painting ala kak Sandra artsense!

    Cat poster super tempera

    Cat poster super tempera

    Cat poster super tempera

    Cat poster super tempera

    Cat poster super tempera

    Cat poster super tempera

    Cat poster super tempera

    Review Cat Poster Super Tempera 
    Saya merasakan perbedaan saat melakukan finger painting dengan akrilik dan cat poster Grafie Super Tempera, jika akrilik agak susah di campur, warnanya lebih gelap dan susah dibersihkan jika terkena baju. Sedangkan Grafie Super Tempera tekstur catnya lebih lembut, mudah dicampur, mudah digunakan dan mudah dibersihkan bahkan saat terkena baju, warnanya juga lebih terang dan cerah!

    Finger Painting juga bisa dibantu menggunakan kuas dan setelahnya bisa dihias menggunakan glitter supaya hasilnya semakin cantik. Memang Finger painting itu tidak memiliki aturan baku, yang penting anak senang, aman dan nyaman berkreasi menggunakan jarinya. Bagaimana, apakah Anda, Guru/Orang Tua berminat mengajak anak atau keponakan untuk berkreasi dengan finger painting?

    Baca juga:

    1.12.18

    Belajar Finger Painting Bersama Kak Sandra Artsense!

    Belajar finger painting

    Hello artmate, suatu hari saya pernah browsing dan omg omg, Nusantara itu kaya banget! Ibarat pusat seni dan budaya di dunia. Fyi seni tato tertua di dunia berasal dari Indonesia lho tepatnya pulau Mentawai di provinsi Sumatera. Makin takjub lagi karena ternyata karya seni tertua di dunia ini adalah lukisan telapak tangan yang ada di gua stalaktit Sulawesi, dibuat sekitar 39.900 tahun yang lalu, amazing! Sebelumnya lukisan gua tertua berada di Spanyol dan ternyata ada yang lebih tua lagi yaitu di negeri kita Indonesia ckckc.




    Rock Art di gua-gua itu dibuat dengan cara mewarnai telapak tangan pada zat warna alami seperti warna merah yang dihasilkan dari mineral bernama hematite atau Ochre, warna hitam biasanya dari arang. sedangkan warna putih berasal dari cangkang kerang yang ditumbuk atau mineral calcite. Wow saya kira mereka melukis pakai darah binatang hasil berburu hihi. Kemudian menempelkannya di dinding-dinding gua, seperti finger painting, ya? Tuh kan, manusia gua saja meninggalkan jejak karya seolah mereka bilang "saya pernah ada disini". Begitulah kira-kira asal muasal finger painting. (sumber: BBC, Kaskus, netralnews)


    Finger painting merupakan seni melukis menggunakan jari yang dicetuskan oleh Ruth Faison Shaw pada 1926, seorang Pendidik dan Seniman Amerka yang juga belajar di Italia. Awalnya Finger painting sebagai bagian dari teknik-teknik pendidikan untuk anak berbakat (sumber:Wikipedia), kemudian sekarang finger painting bisa diikuti oleh siapa saja, dari anak PAUD hingga orang dewasa. Penelitian juga menyebutkan bahwa finger painting bisa digunakan sebagai media terapi untuk anak autis, hiperaktif dan down syndromeManfaat finger painting banyak sekali, diantaranya (sumber: smartmama.com) :
    1. Melatih motorik halus. Dengan finger painting ujung-ujung jari akan banyak bergerak dan bergesekan dengan cat dan media lukis lainnya.
    2. Sebagai media ekspresi. Emosi anak saat melukis akan terlihat dari warna yang digunakan dan apa yang sedang ia gambar.
    3. Mengenalkan  konsep warna.  Si Kecil akan bereksperimen tentang pencampuran warna sehingga menghasilkan warna sekunder.
    4. Meningkatakan daya imajinasi dan kreatifitas anak.
    5. Mengurangi sifat hiperaktifitas pada anak penderita autis dan hiperaktif.
    6. Meningkatkan koordinasi mata dan tangan.

    Apa saja sih alat yang dibutuhkan untuk Finger painting? 
    1. Cat yang aman. 
    2. Kertas tebal (minimal manila/BC), karton atau kanvas. 
    3. Palet. 
    4. Wadah air dan kuas kecil. 
    5. Tisu atau lap. 
    6. Koran sebagai alas. 
    7. Celemek/apron. 
    8. Spidol, glitter.
    Langkah-langkah membuat finger painting untuk anak:
    1. Beritahu anak kegiatan finger painting 
    2. Persiapkan peralatan
    3. Tuangkan cat kedalam palet. 
    4. Campurkan warna untuk menghasilkan warna baru. 
    5. Eksplorasi semua jari bergantian dimulai jempol hingga kelingking dengan cara mencelupkan jari pada cat, mengoles, mengecap dan menekannya. 
    6. Jika sudah bisa, buatlah objek sederhana yang menarik mata.
    7. Jika sudah selesai, cuci tangan
    8. Jangan lupa beri apresiasi pada karya anak. 
    Belajar finger painting

    Finger Painting juga bisa dibantu menggunakan kuas dan setelahnya bisa dihias menggunakan glitter supaya hasilnya semakin cantik. Memang Finger painting itu tidak memiliki aturan baku, yang penting anak senang, aman dan nyaman berkreasi menggunakan jarinya. Tapi saya tahu dua metode dan 10 motif finger painting untuk anak, jika berminat mengundang saya sebagai pembicara seminar dan workshop finger painting, silakan hubungi email sandra.artsense@gmail.com ya! Bagaimana, apakah Anda, Guru/Orang Tua berminat mengajak anak atau keponakan untuk berkreasi dengan finger painting?

    Baca juga:

    29.11.18

    Aqma Serum Essence Gold, Mudah Meresap untuk Wajah Sehat dan Glowing


    Dear Beauty Junkie, kalau dulu waktu masih kerja, saya sering banget belanja makeup, tapi sekarang seringnya belanja skincare. Iya, jadi setelah melahirkan dan punya anak kan jarang diluar rumah, tuh. Ternyata tetap saja wajah itu wajib dirawat karena kalau dinanti-nanti problematika akan semakin rumit dan biaya akan semakin mahal, sepakat? Memiliki wajah cantik bukan hanya untuk menyenangkan pasangan, tapi juga bentuk rasa syukur kepada Tuhan. Efeknya bisa membuat percaya diri dan semakin menghargai diri sendiri. Jadi nggak ada tuh inferiority, iri dengki sama kehidupan dan pencapaian orang lain, yuk 2019 pede-in aja!

    Beberapa bulan terakhir saya mulai mengikuti 10 step skincare ala Korea yang terkenal itu. Awalnya sih saya kaget dan bingung apa benar harus sebanyak itu? Apa cocok untuk kulit wanita Indonesia yang berada di negara tropis? Apakah nggak akan wajah berminyak dan lengket? Kalau niat, pasti bisa beradaptasi demi wajah sehat dan awet muda.

    Awalnya saya nggak sekaligus belanja skincare berlapis-lapis, tapi prosesnya bertahap, setelah dirasa suatu produk cocok untuk kulit saya, ya lanjut beli step selanjutnya untuk melengkapi ritual kecantikan. Memang saya dianugerahi kulit normal cenderung kering jadi jarang banget jerawatan atau break out, setelah rajin memakai skincare berlapis-lapis emang bagus lho hasilnya, wajah jadi bersih, lembut dan kenyal! Sekarang justru merasa berdosa kalau lupa atau malas perawatan.

    Tinggal satu produk lagi yang belum saya miliki yaitu Serum. Jadi serum wajah itu ternyata penting banget karena banyak vitamin yang dibutuhkan oleh kulit wajah. Beruntung sekali, pada kesempatan ini Bloggirls mengirimkan Serum wajah dari Aqma Skincare yeay!

    Aqma Skincare merupakan produk yang dijual oleh sebuah klinik kecantikan di daerah Cikampek, Jawa Barat. Kalau dekat saya ingin sekali perawatan disana karena akan ditangani langsung oleh Dokter kecantikan yang sudah berpengalaman. So, langsung saja saya ulas Aqma Serum Essence Gold ini, ya... Happy reading!

    Aqma Serum Essence Gold ini dikemas dengan simple dan cantik, berada dalam tube yang travel friendly, terlihat jelas serpihan kecil emas didalamnya. Serumnya sendiri bertekstur seperti gel bening, tidak beraroma. Sayangnya serum semahal ini tidak memiliki dus elegan yang memuat keterangan produk.


    Aqma Serum Essence Gold mengandung 24 Active gold sebagai anti aging, Ginseng extract, Jojoba oil, Hyaluronic  acid dan Kolagen. Aqma Serum Essence Gold ini mengklaim dapat:
    1. Memperbaiki jaringan kulit yang rusak atau kerutan pada sekitar wajah serta membuka pancaran aura wajah anda menjadi tampak cerah   bersinar.
    2. Mencerahkan wajah. 
    3. Apabila digunakan rutin, maka membantu menghilangkan flek, kerutan, kantung mata yang gendut atau yang menghitam.
    4. Secara alami kulit anda menjadi lebih putih bercahaya
    Cara penggunaan, sangat mudah sekali. Setelah mencuci tangan dan membersihkan wajah anda, beauties bisa langsung mengaplikasiknnya ke seuruh permukaan wajah, usapkan secara perlahan untuk menghangatkannya dan oleskan ke wajah dan leher dalam gerakan ke atas dan keluar. Diamkan beberapa saat agar serum dapat meresap ke dalam kulit dan membantu melembapkan.


    First impression, saat serum diaplikasikan sangat mudah meresap dalam beberapa detik setelah pemakaian, wow. Katanya akan ada sensasi hangat, tapi di wajah saya nggak begitu terasa hehe, mungkin beda-beda kali ya. Jadi, Serum ini saya pakai sebelum tidur, setelah memakai Essence dan sebelum krim malam. Pagi hari juga boleh kok, tenang saja karena serum ini mudah meresap, tapi berhubung pagi hari saya masih kerepotan karena punya bayi aktif, jadi penggunaan serum hanya di malam hari. Keesokan harinya saat mencuci wajah, kok wajah terasa halus sekali ya, lebih kenyal lagi yeay! Oh ya, beauties harus berhati-hati karena tutup serum yang berbentuk pump ini sering mengeluarkan serum berlebih kemana-mana, jadi tekan pelan-pelan saja, ya. Kemudian jangan kaget kalau nanti di wajah kita ada serpihan gold nya gitu.

    Dulu waktu ada launching skincare yang ada serum emasnya, saya mupeng banget lho dan sekarang bisa merasakannya sendiri, dengan Aqma Serum Essence Gold, wajah lebih sehat dan kenyal, tanpa iritasi setelah hampir tiga minggu pemakaian. Senengnya lagi, kata Mama sih, wajah saya memang terlihat lebih cerah dan glowingOh ya, Aqma Serum Essence Gold ini dibandrol dengan harga Rp 265.000/30 ml, lumayan awet kok karena saya pakainya sedikit saja. Gimana nih beauties, sudah punya serum belum?

    28.11.18

    Pengalaman 4 Bulan Menggunakan FOREO LUNA play plus, Langkah Awal untuk Wajah Bersih Maksimal


    Hello beautiful, pembaca rubrik kecantikan di blog ini tentunya sudah kenal dengan FOREO LUNA play plus, kan? Jika belum, kalian bisa baca artikel tentang unboxing, first impression dan review singkat cara menggunakan FOREO LUNA play plus terlebih dahulu, ya.

    Seperti janji sebelumnya,  saya ingin membuktikan apakah wajah saya bisa lebih kinclong dan bebas kusam dengan perawatan rutin dengan FOREO LUNA play plus ini dan ternyata setelah lebih dari sebulan eh sekarang sudah 4 bulan lho, oh my God, hasilnya bagus banget! 


    Kulit menjadi lebih bersih (karena deep cleansing dengan FOREO). 
    • Saat pertama kali mencoba FOREO LUNA play plus, saya sudah merasakan perbedaanya, antara mencuci wajah mengandalkan gosokan tangan saja dengan facial foam Vs facial foam dengan dipijat lembut dengan FOREO LUNA play plus. Rasanya wajah seperti dipijat oleh Mbak-mbak salon kecantikan. FOREO LUNA play plus terbukti lebih bersih 6x dibanding mencuci wajah hanya dengan tangan. 

    Kulit menjadi lebih lembut. 
    • Karena kotoran, debu dan sisa makeup terhempas tanpa bekas, skincare berlapis-lapis yang saya pakai pun bekerja secara maksimal, alhasil wajah kian lembut, kenyal dan segar. Sekarang saya lebih percaya diri selfie tanpa filter, karena kecantikan wajah itu harus dirawat, bukan diedit hehe. 


    Komedo berkurang. 
    • Kapan sih Busui bisa tenang facial di salon? Ah sudahlah saya pasrah dan setelah rutin memakai FOREO LUNA play plus, T-zone saya yang mengandung banyak komedo, perlahan menjadi lebih halus dan komedo nya sudah berkurang, area bawah mata dan bawah dagu yang biasanya menjadi sarang white heads - pun nggak kasar lagi yeay! FOREO LUNA play plus adalah facial cleansing brush atau sikat pembersih wajah terbaik yang memberikan pengalaman membersihkan wajah dengan sempurna. 

    Praktis/mudah dibawa kemana saja. 
    • Ukuran imut yang travel friendly, bisa masuk ke pouch makeup, saat traveling atau liburan sejenak ke rumah Mama, saya selalu membawanya karena selama perjalanan kan banyak polusi, asap kendaraan menempel di wajah. Senangnya lagi, kita tidak perlu mengganti kepala sikat sama sekali. 


    Saat saya share pengalaman pakai FOREO LUNA play plus ini ke sosial media, banyak banget yang nanya dan kini sudah banyak dupe nya alias barang palsu atau KW. Nah, beauties jangan sampai tertipu sama harga yang jauh lebih murah, karena tidak ada jaminan kualitas. Produk-produk FOREO LUNA play plus yang asli bisa dibeli di Sephora kok. Ini adalah foto sebelum dan sesudah menggunakan FOREO LUNA play plus, bagaimana tertarik untuk mencobanya? 

    23.11.18

    Liburan Berseni di Jakarta


    "Pap, kita ke Jakarta, yuk! "
    "Ih ngapain? Jakarta kan panas, macet, nggak ah.. "
    "Kan orang Jakarta nya ngadem di Bandung, nah pas orang Jakarta ke Bandung, kita ke Jakarta biar nggak macet hihihi" 
    "Emang mau kemana sih, Mam?"
    "Ke Museum dan Galeri Seni lah Pap, soalnya hampir semua Galeri Seni di Bandung sudah kita kunjungi"
    "Iya juga sih"

    Begitulah Travelmate, awal mula saya ngajak Liburan ke Jakarta, supaya nggak kepanasan bawa anak,  kami memilih untuk mengunjungi tempat indoor ber-AC seperti Museum dan Galeri Seni, maklum kami memang sering berkunjung ke Artsy place dengan membawa serta Sang buah hati, jadi makin seneng kalau ada Museum dan Galeri Seni yang family friendly.

    Baca juga:

    Alasan kami ingin selalu membawa anak berkunjung ke Galeri seni supaya dia bisa mengapresiasi karya seni, belajar menghargai karya orang sejak dini, memupuk semangat berkarya, sebagai sarana belajar etika di tempat umum. Kecuali jika pihak Galeri tidak memperbolehkan membawa anak kecil ke Galeri, kami akan bergantian saat menikmati pameran di Galeri. 

    Berikut adalah daftar Museum dan Galeri Seni di Jakarta yang ingin kami kunjungi:

    1. Galeri Nasional (Galnas)
    Suami saya beruntung sekali sudah dua kali berkunjung ke Galnas, dalam rangka event seni, beliau juga menjadi pemandu Angklung di depan Ibu Menteri Susi Pudjiastuti. Nah, saya envy dong, masa saya yang suka melukis belum pernah ke Galnas. Saya juga bermimpi ingin mengadakan pameran tunggal seperti para Maestro di Galnas suatu hari nanti, doakan ya!


    Suami kirim foto saat kerja di Galnas

    2. Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara
    Atau yang lebih dikenal dengan Museum Macan ini memang masih baru, dibuka tahun 2017 lalu namun sudah menyedot perhatian anak muda terutama penikmat Seni seperti saya. Awalnya saya pernah melihat feeds Instagram public figure saat berkunjung ke Museum Macan, wah modern dan instagenic sekali ya.

    3. Art:1 dan New Art:1 Museum
    Saat browsing galeri seni yang kids &  family friendly inilah tempatnya! Art:1 sudah berdiri sejak 1983, merupakan galeri seni komersial yang biasa dijadikan pameran lukisan dan patung kontemporer.

    4. Galeri Indonesia Kaya
    Sebagai pengagum kesenian dan Kebudayaan Nusantara, kami ingin berkunjung kesana untuk mempelajari  khasanah budaya Indonesia lebih dalam lagi, disana juga terdapat auditorium untuk pertunjukan musik dan teater, wow komplit banget!

    5. Duta Fine Art
    Memang galeri ini masih asing di telinga kami, tapi ketika melihat foto-foto nya, galeri seni ini adem banget karena ada lahan outdoor yang dikelilingi pepohonan, tempatnya bisa direkomendasikan bagi yang membawa anak.

    Selain lima galeri diatas, masih banyak galeri seni lainnya di Jakarta yaitu Artsphere Galery, ROH Project, Galeri Hadiprana, Biasa Artspace, Dia.Lo.Gue, Ruang Rupa, Salihara, Suar Art Space, Edwin's Gallery, Nadi Galeri dan Andi's Gallery.

    Karena kami tidak punya kerabat di Jakarta, otomatis kami harus menginap di Hotel dan setelah cek harga Hotel sana-sini, akhirnya pilihan jatuh lagi ke Traveloka karena memiliki harga yang lebih murah. Jadi, urusan Hotel tenang saja, karena berdasarkan pengalaman Honeymoon dan saat Suami manggung di Phuket dan Kuala Lumpur, memesan Hotel di Traveloka itu nggak pakai ribet, pembayarannya mudah, cepat dan pilihan Hotelnya lengkap di seluruh Indonesia bahkan di dunia.



    Enaknya pakai Traveloka itu, kita bisa menyesuaikan Hotel yang sesuai kebutuhan dan sering ada diskon khusus pengguna aplikasi, juga selalu ada fitur baru yang semakin lengkap. Jika meng-install aplikasi Traveloka di smartphone, kita tinggal memilih Hotel terdekat dengan tujuan wisata, zaman sekarang pilih Hotel memang semudah itu gaes, ternyata sekarang kita juga bisa booking dan pay at Hotel lho. Duh jadi nggak sabar pergi ke Jakarta saat liburan akhir tahun nanti. So, tunggu apalagi? Selamat mencoba merencanakan liburan akhir tahun bersama Traveloka dan orang tercinta! 

    22.11.18

    Menguasai Bahasa Inggris Ternyata Bisa Meningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja


    Dear readers, kapan sih pertama kali kalian belajar bahasa Inggris? Kalau saya dulu awal-awal masuknya bahasa Inggris ke pelajaran sekolah itu sekitar kelas 3 SD, berbeda dengan zaman sekarang yang anak bayi saja sudah bisa belajar Bahasa Inggris. Belajar bahasa Inggris hendaknya tak hanya dilakukan di sekolah saja, karena meskipun intensitasnya sering, namun jika tidak dipraktekkan secara langsung, tetap saja nantinya tak akan membuahkan hasil. Mengingat belajar bahasa seperti ini juga sangat rentan untuk dilupakan atau hilang lagi. Bukan sebuah alasan, banyak diantara masyarakat yang berlomba-lomba untuk belajar bahasa Inggris, mulai dari skala yang paling kecil adalah anak-anak, hingga para orang dewasa.


    • Karena agaknya menguasai bahasa Inggris ini sudah menjadi tuntutan agar tidak ketinggalan zaman, apalagi bagi mereka yang tengah mencari kerja atau sudah bekerja. Pilih program khusus pelatihan bahasa Inggris untuk dewasa tetap bisa, diantaranya di English First, cek langsung informasi lengkapnya disini https://www.ef.co.id/englishfirst/adults/courses/business-english/. Berikut ini diantara alasan mengapa orang-orang dewasa juga harus menguasai bahasa Inggris tersebut:

    1. Sudah menjadi salah satu syarat jika ingin diterima bekerja dalam sebuah perusahaan, bukan rahasia lagi jika seandainya hampir semua pekerjaan sekarang ini mengharuskan karyawannya untuk bisa berbahasa asing, dalam lowongan kerja yang umumya di posting selalu ada syarat utama yaitu menguasai bahasa Inggris, mereka yang memiliki skill berbahasa asing ini akan mendapatkan peluang besar diterima bekerja di perusahaan.
    2. Lapangan kerja semakin sedikit, persaingan tak hanya ditujukan untuk sesama job seeker dari dalam negeri saja, melainkan juga yang berasal dari luar negeri, artinya tenaga kerja luar negeri atau asing juga bisa bebas masuk dan ikut serta bekerja di Indonesia.
    3. Kemungkinan untuk berkarir dalam skala internasional menjadi semakin tinggi, mereka yang sudah menguasai bahasa Inggris natinya semakin mudah masuk pasar asing atau berkarir di perusahaan internasional, karena sudah tak ada kendala dalam berbahasa lagi.
    Sekarang tak perlu ragu untuk mulai belajar bahasa Inggris, karena nyatanya memang tidak ada kata terlambat. Ikuti beberapa les Inggris yang tersedia di EF, meskipun beberapa cara efektif untuk meningkatkan skill berbahasa Inggris, namun tetap saja dibutuhkan les, agar hasilnya lebih efektif, bukan bahasa Inggris yang asal-asalan. Jadi, semangat belajar bahasa Inggris yuk! 

    21.11.18

    Lukisan Pertama Gentra dan Manfaat Kegiatan Mencorat-coret untuk Anak


    Dear art people, inspirasi itu bisa datang dari mana saja ya, termasuk dari anak-anak. Saya paling anti menyebut anak sebagai penggangu ketika orang tuanya bekerja atau berkarya. Alih-alih mood rusak, kerjaan nggak beres atau malah marahin anak, saya lebih baik meminta bantuan agar anak diajak main atau sekalian melibatkan anak untuk bekerja sama, memang banyak cara instan agar anak anteng, tapi apakah ada cara lain yang lebih bijaksana? 

    Saya pun masih belajar menjadi orang tua, masih banyak kekurangan, tapi saya harus selalu ingat bahwa anak itu bukan pengganggu aktivitas kita. Anak adalah amanah terbesar sepanjang hidup yang kehadirannya kita nantikan, kita tak bisa memilih anak atau punya anak, sama seperti anak tak bisa memilih orang tuanya siapa. Nggak apa-apa, rumah berantakan yang penting kehidupan nggak berantakan, betul nggak? Haha. 

    Sejak dalam rahim, Gen sudah diajak melukis dan bermain musik bersama saya dan Suami. Setelah Gen lahir, kami sering mengajaknya berkarya, misalnya ketika saya sedang ber-hand lettering ria dan merasa Gen lagi kalem, saya biarkan Gen bermain alat gambar dan memberinya kertas serta pulpen atau Twist crayon. 

    Lalu suatu malam saya ingin sekali melukis, saya kemudian meminta Suami menjaga Gen dan seperti biasa Gen duduk di kursi mungilnya, serius sekali melihat saya melukis menggunakan kuas. Setelah saya selesai, feeling saya mengatakan bahwa Gen ingin melukis juga, ternyata benar! Akhirnya papi Gen memotong styrofoam sebagai kanvas dadakan untuk Gen, lebih hemat dibanding kanvas beneran hehe, kalau di kertas malah cepat rembes dan sobek, jadi styrofoam tebal adalah solusinya. 



    Awalnya Gen melukis menggunakan kuas, dia begitu luwes memainkan kuas, mencorat-coret cat di lukisan abstraknya hehe, seolah mengatakan "Ah ginian mah gampang atuh mih, Gen juga bisa"  haha. Kemudian dia lelah, akhirnya mencolek cat akrilik dengan jarinya, kami tak melarang karena kami tau itu adalah finger painting. Artikel tentang finger painting akan saya bahas di tulisan terpisah ya. 


    Ya ampun! Saya jadi inget waktu ngajar ekskul finger painting di Al Irsyad Satya Primary School, emang anak-anak itu suka main cat warna-warni, main air dan eksplorasi jarinya, duh saya kangen ngajar gambar tapi saya harus fokus dulu mengajar Gen di rumah hehe. Lukisan Gen yang masih 18 bulan akhirnya jadi juga, saat dipajang di dinding, Gen teriak kegirangan dengan bilang yeaaaayyy lama dan panjang sekali, saya dan suami sampai terharu, nggak nyangka Gen akan melukis secepat ini dan begitu bahagia ketika karyanya dihargai. 


    Bagi orang tua yang perfectionist, ketika dinding rumah atau perabot penuh dengan coretan Si buah hati, estetika rumah jadi sedikit ternodai tapi kegiatan mencorat-coret itu hanya sementara kok, anak itu cepat sekali besarnya. Dibalik kreativitas tersebut, ada manfaat mencorat-coret untuk anak:
    1. Melatih motorik halus anak sebagai persiapan menulis. 
    2. Melatih kemandirian dengan memilih warna sendiri ketika mencorat-coret. 
    3. Melepaskan cemas dan stress. 

    Dahulu waktu saya masih Pelajar, pernah mendapat informasi bahwa Dik Doank, pemilik Kandank Jurank Doank menyediakan tembok khusus agar anak-anaknya bisa mencorat-coret tembok sesuka hati, sekarang saya sangat mengerti kenapa beliau melakukannya. Nah, bagi yang rumahnya sederhana atau semua tembok sudah penuh pajangan atau perabot, berikut adalah tips memfasilitasi anak untuk kegiatan mencorat-coret:
    1. Menyediakan kertas dan alat tulis yang tidak tajam, saran saya Twist Crayon karena tidak mudah patah dan tidak kotor ketika anak doyan menjilat benda. 
    2. Orang tua dapat ikut menggambar agar anak meniru. 
    3. Pergunakan peralatan yang aman dan non toxic. 
    4. Biarkan anak bereskpresi dan memilih warna sendiri. 
    5. Jangan lupa memuji proses dan hasil karya anak. 
    6. Biasakan anak mencuci tangan setelah kegiatan. 

    Jadi, sekarang kita nggak usah marah besar ketika anak senang mencorat-coret tembok, bisa diberitahu dan difasilitasi, anak itu pintar pasti cepat mengerti instruksi kita. Faktanya, anak lebih mudah mempelajari hal baru melalui melihat, meraba, mencium atau merasa secara langsung dan mencorat-coret adalah langkah awal untuk melatih kreativitas anak. 

    Terima kasih Gen telah memberi insight atas pertanyaan Mami selama ini, kenapa Tuhan memberikan tangan yang kecil pada saya? Disaat saya galau antara berkarya atau tidak, ternyata Tuhan tidak membiarkan begitu saja, semua kembali pada jari-jemari kecil ini. Mau berkarya atau menua tanpa karya? Bersambung... 
    Lukisan pertama Gentra (18 bulan) 


    Read more:
    COPYRIGHT © 2017 SANDRAARTSENSE | THEME BY RUMAH ES