Dear Travelmate, Sabtu pekan lalu pagi-pagi kami sudah menyelesaikan pekerjaan rumah, karena saya dan Gen akan menepati janji untuk bermain ke rumah Abang Zulmi yang tak lain adalah putra Sahabat SMK saya Fitri. Sekitar jam setengah dua siang, Papi menjemput kami untuk jalan-jalan ke Bandung. Memang sih macet dan mendung, tapi kalau balik lagi juga tanggung. Akhirnya gerimis mulai menyapa dan kami segera parkir di Grand Yogya Kepatihan, sambil menunggu hujan, saya belanja buah, yogurt dan Totole karena kaldu untuk Gen sudah habis. Setelah istirahat, mengganti diaper Gen dan hujan telah reda, kami berjalan menuju Pendopo kota Bandung Jl. Dalem Kaum no. 56, yang merupakan rumah dinas Walikota Bandung.
Sebenarnya sudah sejak tahun 2017, Pendopo ini dibuka untuk umum, tapi baru kesampaian sekarang nih hehe. Pendopo buka dari jam 9 sampai jam 4 sore hanya di akhir pekan, setelah menyerahkan 1 buah KTP asli (KTP baru saya belum jadi sudah 4 tahun euy!) kami berkeliling taman di depan Pendopo yang asri dan beraroma petrichor.
Kami tidak masuk ke Pendopo sih karena sepi banget, maklum hari sudah sore dan saat itu pengunjungnya hanya ada kami saja, hmmm dunia serasa milik bertiga deh haha. Gen seneng banget jalan-jalan disini, bisa melihat ikan di kolam air mancur dan burung-burung yang berterbangan. Saya langsung membuka alas kaki dan earthing, ahhh leganya ketika kaki menginjak rumput yang basah karena air hujan, segar dan dingin sekali, seolah me-recharge diri dari kepenatan tugas duniawi haha.
Setelah puas berkeliling, kami pamit pulang pada Petugas Security. Tepat di seberang Pendopo, adalah Alun-alun kota Bandung, beberapa Bis Bandros (Bandung Tour On Bus) yang merupakan Bis wisata, sedang parkir dan menanti penumpang, hmmm kebetulan banget nih, waktu pengen naik Bandros selalu penuh, sekarang ada di depan mata, keliling Bandung yuk! Jam empat sore kami naik Bandros, harga tiketnya Rp 20.000/orang, lama perjalanan satu setengah jam.
Bandros ini warna-warni lho dan trayeknya berbeda-beda. Kami naik Bandros hijau ke area Gasibu. Beruntung banget duduk di seat kedua karena saat melewati jalan Braga, hujan mulai turun dan sepanjang perjalanan hujan deras banget, penumpang yang ada di depan dan yang di belakang pasti terciprat air hujan. Jalanan yang asalnya macet banget tiba-tiba lancar jaya karena pengendara motor banyak yang beteduh, alhasil perjalanan terasa sangat singkat, sejam kemudian sudah kembali lagi ke Alun-alun kota Bandung. Pak Supirnya seperti Supir Bis Damri deh, kurang santai kayak ngejar setoran hehe lupa ya kalau ini Bis wisata.
Oh ya, ekspektasi saya dulu kalau naik Bandros tuh ingin di tingkat dua tapi gegara ada korban jiwa yang sedang selfie terlilit kabel listrikđź’” maka Bandros sempat tidak beroperasi dan sekarang kembali dengan penampilan baru, tidak ada bis tingkat lagi demi keamanan. Kemudian saat melihat orang lain naik Bandros, ada Pemandu wisatanya yang berceloteh lucu, kemarin tidak ada dong, tapi ya sudah lah yang penting nggak penasaran lagi naik Bandros Keliling kota kembang. Gen happy dengan pengalaman baru nya, sampai Boss cilik ini ketiduran di Bandros hehe.
Saya bersyukur banget, Suami masih bisa mengajak saya dan Gen jalan-jalan di akhir pekan. Karena kalau dengar cerita Tetangga, sungguh miris, jangankan untuk jalan-jalan, untuk makan saja susah atau ada juga Suami yang malas mengajak keluarga jalan-jalan. Sekarang jalan-jalan juga nggak perlu bingung sih, bisa ke taman kota dengan playground gratis yang penting anak senang dan Mami nggak jenuh haha.
Musim panas sudah puas banget jalan-jalan mulu, sekarang sudah mulai masuk musim hujan, saatnya menabung dan memperbanyak karya lagi demi menggapai masa depan gemilang, keliling dunia bersama Belahan jiwa dan Penyejuk hati! Aamiin.
Read more: