• 12.2.17

    Belajar dari Orang Tua Murid

    Sandraartsense.com - Hello smart parents, setiap orang suatu saat akan menjadi Orang Tua, apalagi sebentar lagi saya juga akan menjadi Orang Tua. Begitu banyak hal yang harus saya pelajari, selain membaca buku-buku Parenting, saya juga mengambil banyak pelajaran dari para Orang Tua di sekitar saya. 


    Pekerjaan saya sebagai Tenaga Pendidik tugasnya bukan hanya mencerdaskan dan memberi contoh yang baik pada peserta didik, terkadang kita juga harus bekerja sama dengan Orang Tua murid dan jika ada masalah khusus, salah satu cara menggali informasi tentang murid, terkadang kita mengamati sikap Orang Tua nya.

    Mungkin jika Guru Sekolah, intensitas pertemuan dengan Orang Tua Murid lebih sedikit jika dibandingkan dengan Guru Les atau Guru Privat. Biasanya Murid yang les/Kursus kan usianya masih kecil jadi sering diantar Orang Tuanya, maka dari itu saya dapat mengambil pelajaran kenapa Murid A seperti ini dan Murid B seperti itu karena di rumahnya, lebih tepatnya perilaku Orang Tuanya, Berdasarkan pengalaman mengajar, berikut adalah 3 Tipe Orang Tua murid :

    1. Perfeksionis
    Tipe ini terbagi menjadi dua, ada yang ingin hasil karya/ hasil belajar anaknya sempurna, misalkan selama belajar anaknya tidak boleh main-main harus serius dan pakaian si anak tidak boleh kotor, lukisan pun harus beres dalam 1 pertemuan (maaf ya, belajar melukis kan harus berani "kotor", celana Guru nya aja enggak ada yang bener, banyak cat dimana-mana hehe).

    Ada pula yang kesempurnaan hasil kreasi anaknya dinilai berdasarkan prosesnya, misalnya 1 lukisan beres dalam waktu 3 kali pertemuan agar hasilnya benar-benar bagus. Sebenarnya tidak ada hasil karya yang jelek ya karena Seni itu bukan Matematika dimana 1+1=2.

    2. Perhatian
    Tipe ini selalu setia menunggu anaknya les dan menanyakan perkembangan anaknya, saking perhatiannya, terkadang Orang Tua masuk ruangan dan ikutan "ngajar", sebenarnya enggak harus segitu nya ya Pak/Bu, percayakan saja pada Guru nya karena Guru punya metode khusus dalam mengajar peserta didik satu persatu. Selain perhatian sama anak, tipe ini juga perhatian sama Guru nya, biasanya menjelang hari raya, Guru suka dapat Parcel atau bingkisan, Guru enggak berharap karena mengajar adalah panggilan jiwa, kata ajaib seperti "Terima Kasih" saja sudah membuat Guru merasa dihargai tapi kalau dikasih Brownies Pudding sama Orang Tua yang perhatian, itu enggak bisa ditolak hehe.

    3. Cuek
    Terkadang ada Orang Tua yang sibuk bekerja, daripada anaknya main gadget atau games secara berlebihan, mereka menyuruh anaknya les hampir setiap hari, tipe ini jarang menjalin komunikasi dengan Guru, yang penting anaknya senang dan baik-baik saja, tidak terlalu pusing dengan hasil belajar sang anak, bahkan tipe seperti ini antar/jemput anak suka telat dan memanggil anaknya dengan "klakson". Alangkah lebih baik jika Orang Tua bisa mengantar jemput anak dengan tepat waktu karena waktu sang Guru juga sama berharga nya.

    Baca juga: Tempat Belajar Seni di Cimahi dan Bandung Barat

    Mungkin ada rekan Guru yang punya pengalaman menarik dengan Orang Tua Murid? Oh ya, saya berharap semoga semua Guru di Indonesia bisa bahagia dan sejahtera ya, tidak harus selalu menjadi PNS kok, yang penting rezeki nya halal, berkah dan banyak, aamiin.

    7.2.17

    Resepsi Pernikahan yang Sederhana yay or nay?

    Sandraartsense.com - Resepsi Pernikahan yang sederhana yay or nay? Saya sih Yay! Inilah yang akan terjadi jika kamu memilih menikah sederhana:


    1. Kemungkinan "dimusuhi" keluarga
    Tidak bisa dipungkiri sejak zaman dahulu kala, masyarakat Indonesia hobi mengadakan pesta, jika keluarga berada ya silakan pesta, tapi jika sehari-hari masih hutang sana sini, kenapa harus maksain sih, btw emang berapa gaji di Bandung? Bisa nabung kok, ah masa gak tergoda nyicil kendaraan, beli baju, tas, sepatu belum lagi godaan tinggal di Bandung coffee shop dan tempat wisata nya itu loh hehe.

    Ketika kamu dan pasangan memutuskan untuk menikah sederhana, sah di mata Tuhan, agama dan negara, mungkin orang tua kamu bakalan sedih, bisa saja memusuhi kamu karena tidak suka mendengar omongan keluarga yang meremehkan pernikahan kamu. Faktanya nikah sederhana diomongin, nikah mewah pakai hutang juga diomongin. Sama-sama di omongin yaudah simple aja kayak bule atau Selebritis Hollywood, nikah gak rame-rame tapi job dimane-mane.

    Kita harus nurut sama orang tua selama mereka mengajak pada kebaikan, jika mengajak mempersekutukan Tuhan kita harus menolaknya. Loh, emang apa hubungannya menikah pakai hutang sama mempersekutukan Tuhan? Emangnya hidup masih susah tapi pengen nikah mewah buat apa? Buat disanjung orang kan? Kenapa kita masih butuh pujian orang sedangkan ada Tuhan yang maha terpuji.




    2. Disangka hamil duluan
    Baru seminggu nikah udah ditanya udah isi belum? Lama-lama jawab seenaknya, udah tadi sama Brownies, mie ayam dan es buah hahha. Sampe orang-orang elus-elus perut saya loh, woi kalian kemana aja? Nikahan Gue gak dateng, boro-boro ngado, ngamplop ngucapin Selamat di Facebook aja kagak. Beda kalo yang MBA, teteup pesta mewah hajat gonjreng pake dangdutan, walau pengantin wanita kesulitan bergerak karena perut yang semakin buncit yang penting gak dikira hamil duluan uyeah.


    3. Banyak rezeki
    Rezeki Tuhan itu maha luas, datangnya tak disangka-sangka, bukan hanya untuk profesi tertentu, kalau Tuhan sudah menghendaki, siapa pun akan diberi nikmat dunia. Jujur sejak kerja kami enggak pernah minta uang sama orang tua, bahkan menikah pun pakai tabungan kami. Tapi Alhamdulillah modal nikah kurang lebih 5 juta, diluar mas kawin ya tapi yang ngamplop 17 juta, gak ada amplop kosong, kami juga gak cape dan bisa langsung honeymoon hehe

    Read more: Born To Win 

    4. Tamasya kemana-mana
    Karena memulai pernikahan dari angka surplus, jadi kita bebas tamasha kemana aja, mau tanggal muda dan tanggal tua selama enggak ada kerjaan berangkat! Sori ya udah gak zaman memulai pernikahan dari angka Nol emangnya isi bensin? Makanya tabungan selama kerja jangan diabisin cuma buat pesta pernikahan hehhe karena kehidupan yang sebenernya dimulai setelah akad nikah.




    5. Lebih siap punya anak
    Awal menikah, kami aja yang enggak punya hutang harus tetap hidup hemat. Sebelum memutuskan ingin punya anak saya sudah bilang ke Suami harus nyiapin dana caesar buat jaga-jaga aja, Tuhan kan lebih suka sama hamba yang berencana dan berusaha. Doa terbaik pastinya ingin melahirkan normal, alami dan nyaman dong. Kan lebih baik kelebihan uang daripada kekurangan uang, kalo banyak tabungan bisa dipakai untuk kebutuhan baby lainnya.

    6. Masih bisa memberi pada orang tua
    Jangan iri kalau hidup orang "kelihatan lebih enak" mungkin mereka sukses menyembunyikan keluhan atau mungkin mereka masih disponsori orang tua, ada yang punya rumah, punya mobil bisa saja uang warisan kan, nah orang itu sudah ada rezeki masing-masing. Meskipun kita hanya memberi sedikit ke Orang tua tapi pastikan itu rezeki yang halal dan bersih. Pokoknya kalau kita mau idealis, jangan merepotkan orang tua karena ada yang bilang jika memperlakukan orang tua seperti Raja maka rezeki kita seperti Raja sedangkan jika kita memperlakukan mereka seperti pembantu maka rezeki kita seperti pembantu, terus menerus bekerja tapi masih banyak hutang dan cicilan.

    Bersyukurlah Pak, Bu, jika anak-anak memilih syukuran pernikahan secara sederhana, itu adalah bakti mereka agar tidak merepotkan kalian, sekarang mereka sudah dewasa dan mampu hidup mandiri.


    7. Hidup tenang dan bahagia
    Karena mengawali pernikahan tanpa beban, rumah tangga akan lebih sehat, bebas gosip dan intervensi lingkungan. Beneran loh kami jarang banget sakit, karena kami selalu berusaha bersyukur dengan nikmat yang diberikan Tuhan semesta alam.




    Orang itu kalau dikasih tau kebenaran suka keras kepala, saya menulis ini karena prihatin. Jangan sampai rumah masih ngontrak, hutang masih banyak, nikah di gedung mewah, kemudian Indonesia itu kan subur ya, nanti kalau hamil dalam kondisi enggak siap lahir batin gimana, itu anak mau dikasih makan sama apa? Bayi baru lahir harus nanggung hutang orang tua nya? Hutang dibawa ke akhirat loh...

    So, kalian para gadis dan perjaka udah siap nikah sederhana dan penuh berkah? Share dong ke pasangan kamu karena Ilmu dan pengalaman itu harus dibagikan, jangan disimpan sendiri. Selamat menikmati apapun keputusan kalian.


    5.2.17

    [Review] Wangsa Jelita Anti Stretch Mark Olive Oil

    Sandraartsense.com- Halo Ibu-ibu, terutama Ibu hamil semoga selalu sehat lahir batin ya menyambut anugrah Tuhan yang indah, bayi yang menggemaskan!


    Sejak awal kehamilan saya sudah menggunakan minyak zaitun sebelum tidur namun tidak terlalu ampuh mengatasi kulit kering saya  di bagian perut, awal trimester 2 tiba-tiba di perut terlihat garis-garis putih seperti sawah kering kerontang, jujur saya takut akan muncul stretch mark. Stretch mark itu kan peregangan kulit yang kurang elastis karena kenaikan atau penurunan berat badan secara cepat. Nah, sebelum hamil saya memang sudah memiliki stretch mark, enggak mau dong nambah stretch mark lagi hehe. Oia stretch mark biasanya genetik dan Mama saya banyak banget stretch mark nya karena mungkin dulu kurang ilmu, kurang perawatan dan kurang olahraga.

    Saya enggak mau pasrah karena ini juga untuk kebaikan saya dalam rangka menyenangkan hati Suami hihi. Sebenernya Suami sih cuek aja enggak masalah, tapi enggak mau dong perut saya yang seksi kayak Shakira jadi loreng-loreng gitu aja.

    Setelah konsultasi ke Bidan, beliau menyarankan saya untuk memakai Minyak zaitun dan lotion sebagai pelembab, saya juga diminta untuk banyak minum air putih supaya kulitnya enggak kering. Padahal waktu belum hamil aja udah beser kebanyakan minum hehe.

    Baiklah Lotion bisa di bawa kemana-mana dan setelah mandi saya harus tetap pakai Minyak Zaitun yang kualitasnya lebih bagus lagi. Saya dan Papi ke Toko Organic Bandung, kemudian kami membeli Wangsa Jelita Anti Stretch Mark Olive Oil For Mom, berikut adalah review nya:


    Kemasan:
    Botol plastik bening spray, minyaknya berwarna kuning keemasan dan wanginya alami, tidak mengandung parfum.

    Komposisi:
    Virgin olive oil, virgin coconut oil, corn oil dan tocopherol (vitamin E)


    Cara penggunaan:
    Semprotkan sejumlah kecil minyak ke telapak tangan, gosok kedua telapak tangan untuk menghangatkan sebelum diusap dan dipijat ke kulit. Jauhkan dari sinar matahari langsung, panas dan lembab

    Harga: sekitar Rp 75.000/100ml

    Hasil:
    Sekitar 4-7 hari setelah rutin memakai Minyak ini di bagian perut, paha dan bokong. Alhamdulillah kulit perut saya kembali normal, minyaknya habis dalam 3 bulan. Tapi saya kurang tahu apakah setelah melahirkan akan muncul stretch mark atau tidak, jika iya apakah masih ampuh atau tidak mengurangi stretch mark yang sudah lama terbentuk.

    + Terbuat dari bahan alami sehingga aman bagi kulit
    + Membuat kulit lembab
    + Efektif mencegah Stretch mark
    + Mudah meresap dan tidak lengket
    + Sudah ada VCO nya

    - Wanginya kurang tapi itu tidak masalah bagi saya, yang penting kulit kulit sehat dan lembut.
    - Baru tersedia di Toko tertentu/ online shop di Web resminya

    Sekian review dari saya, Bumil pakai apa untuk mencegah atau menghilangkan stretch mark? Share dong cantiks..

    3.2.17

    Sinopsis dan Review Film Raees *No Spoiler*

    Sandraartsense.com - Dear Rukhster, kemarin malam saya berhasil mengajak Papi nonton film Bollywood berjudul Raees, film ini rencananya diputar Eid 2016 tapi diundur hingga 25 Januari 2017 dong dan tayang di Indonesia mulai 1 Februari, tapi asik aja akhirnya papi mau juga nemenin Bumil heheh (jangan mengatasnamakan anak), awalnya saya berencana untuk nonton bareng Bu Ana dan Bu Syn tapi karena ada kesibukan dan lain hal akhirnya jadwalnya pada bentrok. Ya sudah daripada nontonnya hari minggu, tanggal muda macet pula dan enggak boleh sama Papi nanti keburu filmya ditarik, saya ngajak Papi dan Baby saja hehe.

    Imdb

    Sutradara : Rahul Dholakia
    Pemain : Shah Rukh Khan, Mahira Khan, Nawazuddin Siddiqui
    Durasi : 143 Menit
    Sensor : 17+
    Genre : Crime, Drama, Thriller
    Bahasa : Hindi
    Rating IMDB : 7.7/10

    Sinopsis:

    Film ini mengambil setting di Gujarat tahun 1980-an. Bercerita tentang Raees Alam, seorang penyelundup barang ilegal, yang bisnisnya terus mendapat tantangan dari seorang polisi yang tangguh, dalam sebuah cerita yang mengeksplorasi pelarangan alkohol, prostitusi, dan narkoba di Gujarat. (Sumber: CGV Blitz)

    Review:
    Sebelum nonton saya enggak tahu loh sinopsisnya seperti apa makanya saya enggak akan spoiler juga haha. Di Youtube kan udah banyak video nya, apa yang saya bayangkan ternyata salah loh tentang film ini hehe. Yang saya suka dari film ini adalah SRK membawa karakter baru yang cerdik tapi kejam. Meskipun setting masa lampau tapi film ini mencerminkan kehidupan masa kini, dimana orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang, kalau resign dimusuhi orang kantor, dapet Istri yang cantik dan nurut yang penting banyak uang, gak peduli uang Suami darimana, kemudian perihal hutang yang bisa bikin orang bunuh diri, suap menyuap di Kantor Aparat Penegak Hukum, pencitraan media, siapapun bisa jadi politisi asal punya uang dan massa, film ini juga mengangkat isu sosial yang rame dimana-mana yaitu perbedaan agama, mau packagingnya beragama tapi tetap melakukan hal-hal kotor ya tetap aja salah. Btw film ini dihiasi tarian dan soundtrack lagu Hindi, pokoknya kayak film-film India pada umumnya cuma sekarang tuh emang kuantitasnya sudah berkurang. Kalo saya sih udah strong, gak pernah nangis lagi nonton India tapi semalam banyak yang nangis. Gimana ya namanya juga selera, sekarang saya lebih fokus kalo hidup itu terkadang tidak selalu harus sesuai keinginan tapi hidup itu seperti yang kita jalani, enjoy!

    Bagian yang kurang saya suka dalam film ini adalah adegan kekerasan, entah kenapa mungkin bawaan hamil jadi denger suara keras aja baby langsung kaget dan nendang-nendang, kebayang kalo nonton horor hehe, meskipun kekurangan film ini masih ada editing yang belum sempurna tapi banyak sekali hikmah yang dapat dipetik. Total saya kasih bintang 3.5/5 deh.

    Pelajaran yang bisa diambil dari Film Raees agar jadi alasan kenapa kalian harus nonton film ini:

    1. Kita harus mencari sumber rezeki yang halal. Meskipun hidup banyak harta, dermawan, tetap tampil sederhana dan merakyat namun jika harta nya tidak halal ya tetap saja yang salah adalah salah, yang benar akan tetap benar.
    2. Belajar jadi Istri Solehat. Selalu tampil cantik di hadapan Suami, setia, mendukung dan menurut pada Suami,  tapi tetap ya kalau Suami melakukan kesalahan harus di beri tahu.
    3. Anak harus diberi rezeki yang Halal. Elus-elus perut, gara-gara film ini seolah mendukung: kalo sejak dalam kandungan, janin harus diberi nutrisi lahir batin dari sumber rezeki yang halal agar hidupnya lurus dan berkah. 
    4. Harus rajin ibadah dan jujur dalam bekerja atau mengemban amanah. Orang yang rajin ibadah akan diberikan ketenangan, gak gampang marah dan gak akan galau. Kekerasan adalah sesuatu yang bodoh dan merugikan, tidak akan menyelesaikan masalah.
    5. Aparat penegak hukum harus adil dan menjadi contoh masyarakat. Jangan sampai wakil rakyat malah paling serakah, hobi suap menyuap dan korupsi.
    6. Menghargai perbedaan agama. Kita harus belajar toleransi dalam kehidupan sosial karena perbedaan tersebut yang akan membuat sebuah negara menjadi kuat.
    7. Kalau udah lama kerja move on dong dan Jangan berhutang.
    Kalimat Favorit:
    "Pebisnis itu tidak memperdagangkan agama" -Raees

    Sekian sinopsis, review film terbaru Shah Rukh Khan 2017 jangan lupa baca Review film Dilwale dan FAN ya!! Namaste.


    2.2.17

    Pengalaman menabung di Bank Konvensional dan Bank Syariah

    Pengalaman menabung di Bank Konvensional dan Bank Syariah - Sandraartsense.com - Halo smart readers, gak kerasa udah bulan Februari aja ya, semoga di bulan baru ini rezeki kita semakin bersih, berkah dan banyak ya aamiin.


    Sebenernya udah lama mau nulis ini, eh taunya keduluan ama Vika Hamidah beliau udah nulis KPR Bank Konvensional vs KPR Bank Syariah. Keren gak tuh Vika, secara beliau anak gaul Geografi UPI sedangkan saya anak Ekonomi, lulusan Manajemen Bisnis yang selama kuliah banyak ngambil mata kuliah Perbankan dan Ekonomi Syariah. Malu banget saya kalo belum bisa sharing tentang Keuangan Syariah.

    Nah, selama kuliah saya sering mendapat Tugas ke Lembaga Keuangan Syariah, tapi saya merasa ilmu yang di dapat masih kurang, saya belum paham karena kebanyakan teori. Nah setelah lulus, baru deh ketahuan praktiknya kayak gimana. Secara waktu kuliah kan tabungan isinya cuma buat lewat dana Beasiswa dan SPP, sedangkan sekarang Istri Solehat harus rajin nabung dong.


    Menabung di Bank Konvensional:
    Awal kerja tahun 2012-2014 saya niatin nabung setiap bulan, tapi kok gede banget ya potongan administrasinya kalo ga salah lebih dari Rp 10.000,  puncaknya saat ATM saya hilang, setiap mau ambil uang di Teller harus bayar Rp 7.500 huh duit-duit gue hehe.

    Kemudian saya ganti Bank sejak menikah 2014, masih Bank Konvensional karena terbuai dengan iklan salah seorang rekan kerja yang adiknya kerja di Bank tersebut. Ternyata memang benar terdapat keuntungan sebagai berikut:
    1. Biaya administrasi kecil, paling Rp 1000- Rp 5000/ bulan
    2. Uang yang diendapkan sedikit
    3. Bunga nya relatif sih, kalo nabung Rp 20.000.000 bunganya bisa Rp 15.000- Rp 20.000/bulan
    4. Banyak promo, kita sempet nonton gratis hihi
    5. Mesin ATM banyak

    Kelemahan: Belum sesuai dengan akad syariah karena kan gak dijelasin itu bunga dari mana, apakah dari hasil investasi atau bahkan riba, kelebihan (selisih) pembayaran hutang nasabah yang lain. Kebayang kan kita asik-asik nikmatin bunga, ada orang yang melarat karena harus bayar hutang.

    Oke, cukup sampai penghujung 2016 kemarin saya sama Suami ingin melakukan resolusi keuangan 2017.

    Pertama, kami mengikhlaskan seluruh hutang orang lain pada kami, biarlah itu menjadi ladang kebaikan di dunia atau di akhirat nanti.


    Kedua, saya move on ke Bank Syariah dengan alasan takut ada harta yang haram masuk ke perut saya, ke janin saya huaaa, ya saya dan Suami berusaha menghindari riba.

    Sebelumnya saya sudah menghitung bunga Bank Konvensional selama 2 tahun, sedikit sih cuma Rp 350.000 (lebih besar bagi hasil Deposito Syariah) kemudian saya sumbangkan saja daripada di makan pegawainya yang (mungkin) tidak tahu perihal bunga Bank.

    Menabung di Bank Syariah:
    Akhirnya saya memilih Bank Syariah yang sama dengan Suami, kalau Suami sudah punya rekening Bank Syariah sejak awal tahun 2016, tapi beliau nggak pakai ATM sehingga biaya Adminitrasi tiap bulan gratis, nama tabungannya Tabunganku. Sebenernya semua Bank juga ada rekening Tabunganku  artinya tidak dikenakan biaya administrasi karena tidak ada ATM. Sedangkan untuk urusan kantor, masih ada rekening Bank Konvensional untuk transfer nafkah Istri hehe jadi jangan simpan lama-lama karena niatnya menghindari riba.

    Keuntungan Bank Syariah: 
    1. Halal
    2. Akadnya jelas, keuntungan bisa bagi hasil dengan Bank atau tidak, terserah kesepakatan awal pembukaan rekening.
    3. Penawaran pemotongan Zakat setiap bulan
    4. Ga ngantri karena Nasabah masih sedikit kali ya
    5. Hati tenang

    Meskipun ada dana Rp 50.000 yang diendapkan, potongan administrasi yang cukup besar Rp 12.500, produk Bank dan ATM yang terbatas (biar ga hedon hehe) tapi hati saya tenang, potongan segitu mah gak ada apa-apanya dibanding hukuman riba yang paling ringan adalah berzina dengan Ibu kandung sendiri kan? Dan bisa saja saya lupa sedekah tapi Insya Allah tiap bulan sudah ada yang menyalurkan zakat dari tabungan saya. Sehingga harta saya terjamin untuk selalu bersih. 

    Saya nulis ini bukan sok suci ya, tulisan ini diperuntukkan untuk semua kalangan Muslim maupun non Muslim yang ingin financial freedom mulai dari kebiasaan sederhana yaitu menabung. Saya yakin jika semua orang Indonesia rendah hati, gak banyak gaya, bebas hutang dan riba insya Allah negeri ini akan makmur dan jaya.


    Kamu nabung di Bank Konvensional atau Syariah? Share dong karena berbagi itu tidak akan mengurangi.

    COPYRIGHT © 2017 SANDRAARTSENSE | THEME BY RUMAH ES