• 22.5.15

    Honeymoon part 2 (eps.2)



    @ Alun-alun Utara



    Jumat, 1 Mei 2015
    Pukul 15.30 kami menuju Stasiun Gado Bangkong untuk naik Kereta Ekonomi ke Stasiun Bandung, setelah menunggu hampir 1 jam kami naik kereta menuju Bandung. Ada hal yang kami tidak suka karena walaupun di tempat umum ada larangan jelas tentang tidak boleh merokok tapi masyarakat Bandung belum sadar dan peka pada sekitar. Daripada membuat ibu hamil dan anak-anak ikutan sakit lebih baik merokonya sambil membawa kantung keresek biar asapnya dihirup sendiri yah? Egois banget kan yah tapi ketika ada orang dzalim lebih baik kita berdoa untuk kesuksesan dan kebahagiaan kita aamiin

    stasiun Gado Bangkong

    Pukul 17.00 kami tiba di stasiun Bandung dan saat kami akan turun rusuh sekali karena orang-orang tidak sabar menunggu penumpang yang mau turun terlebih dahulu, pantas saja hidup mereka susah soalnya susah dinasehati padahal petugas kereta sudah menginstruksikan agar mendahulukan penumpang yang turun terlebih dahulu tapi jadinya malah berdesakan ckckck. Setelah turun dari kereta kami langsung mencari mesin CTM atau Cetak Tiket Mandiri di jalur pemberangkatan luar kota di bagian stasiun selatan. Cara cetak tiket kereta sangatlah mudah, masukkan kode yang ada di struk Indomaret melalui layar touchscreen nah nanti bila kode nya benar maka akan ada nama kita tertera di layar lalu siap dicetak.
    hasil CTM

    stasiun Bandung
    Karena jam pemberangkatan masih lama, aku dan akang isi perut dulu beli batagor deket stasiun ditawar 10k dapet 2 porsi batagor rasa kentang heheh setelah belik lagi ke stasiun ternyata kereta lodaya malam ke Yogya suah tiba, satu persatu penumpang mulai meniaki kereta tapi aku dan akang meniunggu dulu di ruang tunggu mengingat lamanya perjalanan dalam kereta.

    Ada hal yang menarik, karena kami gak duduk satu bangku akhirnya aku dan akang bilang kalau kami suami istri supaya yang seharusnya sebangku dengan kami mau tukeran. Syukurlah beliau mau tapi temannya seorang akhwat dengan lantang bilang “nanti ada pemeriksaan” seolah gak percaya kita udah nikah lalu aku bilang “yaudah tinggal pindah lagi aja” lagian temennya udah setuju kok dan aku udah bilang makasih tapi dia terus aja ngomel. Ternyata si akhwat yang sangar itu foto-foto selfie dulu sama pasangannya di depan kita pada saat di ruang tunggu, kita kan juga gak tau dia udah nikah apa enggak cuman emang lisan akhwat tuh emang gak enak buat di dengar, gak semua nyebelin sih Cuma pengalaman pribadi aja. Numpang belajar di kota orang bukannya harus sopan?

    Malam itu Bandung serasa dingin sekali, apalagi aku hanya membawa jaket tanpa lengan karena sudah pengalaman kalau Yogya itu cuacanya sangat panas. Ternyata di dalam kereta lebih dingin lagi karena ada AC. Aku sempat berpikir aduh ini badan pasti ringsek karena jarak kaki dengan bangku yang sempit tapi setelah tiba di Yogya enggak ngerasa capek!

    gak capek!

    Sabtu pukul 3 subuh
    Setelah 8 jam perjalanan tak terasa aku dan akang sudah sampai di Yogya, perut mulai keroncongan karena kemarin sore makan batagor dan malamnya makan roti di kereta. Kami menunggu sampai subuh dulu di stasiun Tugu sebelum mencari makan. Stasiunnya bagus, rapi, ruang tunggu joglo nya sungguh enak di pandang, toiletnya juga bersih. Setelah kita bersih-bersih, pukul 5 kita keluar dari stasiun menuju jalan Malioboro untuk mencari KFC, ini adalah pertamakalinya kita berdua makan di restoran fast food loh terpaksa demi kenyamanan dan kebersihan, sayangnya tidak tertera harga yang jelas. Kita makan paket breakfast 65k berdua yaitu nasi organik, dada ayam krispi dan original ditambah air mineral dan scramble egg alias telur orak arik.

    suasana Stasiun Yogya yang cantik 

    suasana Malioboro di pagi hari


    TransJogja

    Kenyang makan kita mencari halte bus, berkat info dari teteh sopia, temen smk yang taun kemaren honeymoon ke yogya dan mas toto drawing teacher di kentorku yang dulu akhirnya kita menemukan halte malioboro 1. Jadi setelah pintu keluar stasiun yang mengarah ke jl. Malioboro, lurus aja haltenya sebelah kiri sebelum KFC.

    Destinasi utama kami adalah Candi Borobudur, hampir jam 6 halte sudah buka, kita bayar tiket  Trans jogja 3,6k sepuasnya asal tidak keluar dari halte (seperti shuttle bus Transjakarta alias Busway). Untuk menuju kesana kita harus naik Tarnsjogja halte 2b nanti naik lagi jurusan menuju Terminal Jombor, bisnya melaju sangat kencang, dalam bisnya rapi dan bersih serta nyaman, petugasnya juga baik mau memberi tahu serta fasih berbahasa asing sehingga mempermudah turis asing. Isi Transjogja pagi itu adalah kami dan anak sekolah. Pukul 7 kita sampai Terminal Jombor kita langsung mencari Bis jurusan Borobudur dan syukurlah tidak terlalu susah mencarinya. Ternyata bis nya masih kosong dan sambil menunggu bis penuh aku dandan dulu lengkap dengan eyeliner dan mascara hihi. Penampakan bis jurusan Borobudur Nampak sudah tua dan ac nya berasal dari angin sepoi-sepoi dari jendela, ukuran bis nya ¾ tapi cepat sekali penuhnya dan di perjalanan juga banyak lagi yang naik bis. Bis melaju dengan sangat kencang karena jalanan yang lengang di pagi hari. Selama satu setengah jam perjalanan menuju Borobudur pemandangan yang tak terlupakan adalah melewati jembatan yang memperlihatkan keindahan Gunung Merapi yang di bawah jembatan tersebut ada sungai yang mungkin dulunya pernah terlewati lahar Merapi, sayang bisnya ngebut jadi nggak sempat difoto.

    Sampai di terminal Jombor kita masuk ke Pasar dan belok kiri, kita jalan kaki saja daripada naik becak karena jaraknya lumayan dekat kira-kira 200 meter menuju gerbang Borobudur. Sayang sekali, gerimis mengundang tadinya aku mau drawing disana. Harga tiket lokal Borobudur adalah 30.000 rupiah. Wisatawan Karena sudah disambut gerimis aku dan akang menonton film Borobudur karya Garin Nugroho selama 15 menit dengan harga 5000 rupiah. Pagi itu sudah banyak sekali pengunjung baik yang lokal maupun asing, aku dan akang mulai menyusuri candi, aku dan akang tidak terlalu banyak selfie supaya lebih bahagia menikmati perjalanan ini hehe… sekita satu jam berkeliling dan hujan tambah besar maka aku dan akang memutuskan untuk turun dan menuju gazebo-gazebo di taman Borobudur, sekitar satu jam kita istirahat sambil menunggu hujan reda.










    nunggu hujan reda

    Add caption
    Add caption
    Dzuhur kita balik lagi ke Malioboro dengan transportasi bis yang tadi berangkat mengantar kita. Dua jam perjalanan menuju terminal Jombor karena jalanan terkena macet. Sampai di terminal Jombor kita makan Bakmi kuah dan goring enak sekali dengan harga 10.000 rupiah, kemudian aku dan akang solat dang anti baju lalu melanjutkan perjalanan ke Malioboro lagi, kita turun di Taman Pintar, sebuah wahana edukasi untuk anak seperti di Sundial Kota Baru Parahyangan, namun taman pintar lebih luas dan lebih banyak wahana nya namun banyak yang tidak beroperasi karena hari sudah sore. Harganya sekitar 30.000, puas dari taman pintar kita menuju benteng Vanderburg, Monumen Supersemar, alun-alun utara, karena ada demo mahasiswa jadi ada penutupan jalan dan kita malah asik karena jalan kaki, dari keraton kita jalan kaki lagi ke Malioboro fuih cape tapi sangat menyenangkan.
    Taman Pintar
    bayar dolooo
    Observatorium
    kursi paku

    koleksi gitar Pak SBY


    koleksi lukisan
    nyobain drum


    jalan kaki biar seksi

    suasana Yogya
    Demo Mahasiswa

    Magrib, aku mulai kelaparan dan udara sangat panas mungkin karena banyak banget orang di Malioboro. Kita menuju Indomaret Malioboro untuk isi perut sampai kenyang, setelah itu kita mencari oleh-oleh dan jalan kaki lagi meuju Tugu Yogya, istirahat di sekitar Tugu dan balik lagi menuju Stasiun sekitar pukul 11 malam. Kita numpang mandi di stasiun dan meunggu kereta datang sekitar setengah satu malam dan tiba di Bandung pukul 10 pagi, tapi senyampenya di rumah kita sama sekali gak capek kayak naik bus loh. Next pilih kereta aja deh heheh

    Tugu





    Stasiun Jogja




    Liburan yang menyenangkan, banyak jalan kaki tanpa becak, gak banyak selfie, gak banyak jajan juga semoga aku dan akang selalu diberi rejeki buat bisa honeymoon aamiin. Kesan aku tentang kota Yogyakarta adalah jalannanya mulus, bersih, rapi, orangnya tertib walau macet, ramah-ramah dan udaranya sejuk waktu kita disana hehehe
    senin pagi dapet kejutan dari murid-murid hihi

    1 comment:

    1. Anonymous4.9.18

      I have read so many articles on the topic of the blogger lovers but this post is
      really a pleasant piece of writing, keep it up.

      ReplyDelete

    COPYRIGHT © 2017 SANDRAARTSENSE | THEME BY RUMAH ES