• 18.8.16

    Kencan di Taman Bunga Nusantara


    Salam Merdeka!!! Saatnya membalas kebaikan Tuhan semesta untuk negeri ini, Dirgahayu Indonesia ku tercinta semoga pemuda Indonesia enggak cuma jago selfie alay, emak-emaknya juga enggak frustasi karena kurang piknik kemudian nyalahin dedek bayi dan suaminya di sosmed hush hush buang jauh energy negative datanglah energy positif untuk senantiasa berkarya dan berprestasi!


    Alhamdulillah setelah sekian lama merayu papi, menunggu saat terbaik untuk ke Taman bunga Nusantara, akhirnya bisa Agustusan disana juga heheu… kita emang lagi asik gardening, nanti aku review rooftop garden kami ya, tapi sekarang aku mau cerita tentang romantisme kami kencan di Taman Bunga Nusantara tepat tanggal 17 Agustus 2016.


    Taman Bunga Nusantara terletak di Jl. Mariwati KM 7 Desa Kawungluwuk Kecamatan Sukaresmi, Kbupaten Cianjur 43254 Jawa Barat. Untuk menuju kesana diperlukan waktu kurang lebih waktu 2 jam dari Cimahi, kami berangkat pukul 7 dan sampai setengah 10. Jalanan pagi itu sejuk dan lumayan dingin, lalu lintas lancar jaya hanya sedikit terhambat dengan arak-arakan karnaval warga sekitar Cipatat yang merayakan acara Agustusan, kami juga sempat ngopi dulu di sebuah minimarket agar tidak mengantuk. Oia kami kesana pakai sepeda motor, malas pakai mobil karena takut macet dan sayang aja uang bensin nya biar cepet Umroh dan keliling dunia hahah

    Jalur yang dilalui dari Cimahi adalah Padalarang-Cipatat-Ciranjang-Cianjur-Cipanas-Pacet-Hancet -Cibodas-Kawungluwuk dengan bantuan GPS akhirnya kami menemukan plang Taman Bunga Nusantara, kami belok kanan dan memasuki sebuah komplek perumahan yang berujung pada jalanan berbelok menuruni lembah yang di kanan kirinya terdapat jembatan kecil dengan sungai yang airnya masih jernih melewati batuan cantik, selain itu sepanjang jalan kami di hibur oleh tanaman hias yang dijajakan para petani bunga, mengingatkan kami pada Desa Bunga Cihideung Lembang, namun disini kondisi jalan bagus, suasananya sejuk dan sepi serta pemandangannya jauh lebih indah. Akhirnya kami menemukan plang petunjuk jalan kalau Taman Bunga Nusantara 5km lagi ke sebelah kiri, selanjutnya kami menemukan sebuah terminal, Simpang kalau tidak salah, kami belok kanan karena banyak angkot berwarna kuning, jalannya agak jelek akhirnya sampai juga di Kompeks Taman Bunga Nusantara. Dari awal gerbang aja kami udah disuguhi hamparan bunga Lavender.

    Setelah membayar tiket parkir sebesar Rp 5000, kami masuk ke areal parkir yang sangat luas, disana sudah banyak sekali pengunjung, baik pribadi maupun rombongan. Kemudian kami mengantri tiket karcis sambil melihat maskot Taman Bunga yaitu Angsa Hitam dan tanaman gantung yang cantik, tak menunggu lama akhirnya kami pesan tiket regular Rp 30.000, jika ingin berkeliling naik mobil wara wiri cukup tambah Rp 5.000 dan jika ingin berkeliling naik Dotto Tramp & Garden Tramp tiketnya jadi Rp 40.000 namun tidak bisa turun sembarang tempat karena ada halte nya. Karena kita masih muda dan sehat jadi kita akan jalan-jalan saja, sayangnya ada hal yang bikin kesal karena kurang profesionalitasnya petugas karcis yang melayani sambil ngemil, kurang sopan juga karena kami yang mengucapkan terima kasih bukannya mereka.

    Saat masuk ke areal Taman Bunga, kami disambut oleh tangga dan air mancur yang di kanan kirinya dihiasi bunga, Taman Bunga Nusantara sendiri meupakan asset nasional dengan skala internasional yang diresmikan Presiden Soeharto tahun 1995, luas keseluruhannya 35 hektar, wow sangat luas sekali ya..

    Melihat ke sebelah kanan kami melihat Topiari Merak yang merupakan topiary terbesar yang ada di Taman Bunga Nusantara, dibuthkan kurang lebih 25k tanaman berbunga untuk menghiasi topiari, sementara untuk display karpet butuh 60k tanaman berbunga dan diganti tiap 1-3 bulan sekali.

    Spot selanjutnya yang kami kunjungi adalah Taman Air, Topiari Dinosaurus dan Barong Bali, kami sempat meilhat taman lokasi piknik yang sepi karena para keluarga lebih senang botram di areal taman yang lain kali ya. Terdapat lorong yang dihiasi bunga-bunga, selanjutnya kami melihat-lihat ke Taman Mawar, sepertinya jenis Mawar kampung seperti milik tetangga kami, Mawarnya berbunga banyak tapi kelopaknya lebih tipis dan daunnya tidak berduri! Selanjutnya kami mengelilingi taman favoritku yaitu Taman Perancis! Semoga nanti kami bisa ke Taman Versailles beneran ya aamiin..









    Selanjutnya kami melewati Taman Amerika yang khas dengan Country Classic dan Native Garden, sebelahnya ada Dahlia Corner, rumah makan dengan tipe rumah khas Amerika yang terbuat dari kayu dan cat putih, Papi mulai lapar tapi nasi goreng belum tersaji akhirnya kita makan dulu bekal roti dan susu.

    Setelah dirasa cukup beristirahat, kami menaiki Menara Pandang dimana kami akan melihat hamparan taman bunga dari ketinggian. Selanjutnya kami menikmati Taman Labyrinth atau Taman Rahasia, di pintu masuk ada anjuran membeli peta Maze seharga Rp 2.000 kami tidak beli karena Papi udah pernah kesana dan tinggal mengikuti pengunjung yang punya peta saja hehe lagian kan lebih seru sambil menikmati menebak jalan keluar labirin tanaman pucuk merah yang indah. Tak perlu waktu lama kami menyelesaikannya, karena lagi hari libur jadi banyak pengunjung makanya heran kalau masuk taman labirin banyak tulisan dilarang menerobos, mungkin ada yang frustasi kali ya pas kesana lagi sepi dan gak beli peta nya?






    Spot favorit selanjutnya adalah taman Bali, tapi kami sudah pernah ke Bali beneran jadi enggak usah di foto depan gapura bata merah khas Denpasar hehe, dekat taman Bali terdapat taman Mediterania yang menampilkan tanaman kaktus ala negeri Balkan. Di seberang taman Mediteran juga terdapat Taman Palem yang mengoleksi lebih dari 100 varietas Palem dari berbagai penjuru dunia.





    Selanjutnya kami melewati Danau Angsa yang dihiasi angsa-angsa berwarna putih dan hitam yang sedang berenang. Kenapa ya malah Angsa hitam Australia yang jadi mascot Taman Bunga Nusantara? Padahal Patung Dewi di Danau Angsa juga bagus dan Indonesia banget.


    Selanjutnya kami berkunjung ke Taman Jepang yang dikelilingi benteng khas di kartun ninja Jepang, adapula gazebo untuk bersantai. Setelha puas, kami menuju spot selanjutnya yaitu Rumah Kaca yang panas, tiket masuknya Rp 2.000 sayangnya enggak ada Guide yang mengedukasi pengunjung untjk mengetahui jenis-jenis bunga, padahal niat aku kesini selain mencari inspirasi melukis juga untuk ilmu gardening.





    Setelah beristirahat di bawah pohon penghasil oksigen alami, akhirnya setengah 1 siang kami keluar dari kompleks Taman Bunga Nusantara, kalau mau kesini jangan lupa bawa payung dan topi ya, kemarin kayaknya cuma aku yang pakai topi, secara bagi orang Jakarta di taman adem kali yah padahal kalo siang panas banget, over ambience jadi kalau difoto serab hehe. Taman Bunga Nusantara ini memiliki areal taman bunga yang luas, puas bila keliling seharian juga enggak bakalan bosen, harga tiket juga masuk akal, fasilitas juga lengkap dan Toilet gratis. Sayangnya enggak ada spot “Taman Nusantara” yang isinya tanaman khas Indonesia. Hanya ada taman Bali yang dari Indonesia nya, sedangkan yang lainnnya “Taman Gaya Luar Negeri”. Bagaimanapun kita harus bersyukur karena Taman Bunga Nusantara lebih professional dibanding Taman Bunga Begonia Lembang , sudah dua kali kesana, bunganya gak sebagus dulu, malah jadi banyak pot, harga tiket naik dan tanpa welcome drink, gak boleh bawa makanan/minuman dan Toilet bayar. Taman Bunga Nusantara juga cocok untuk acara perusahaan dan keluarga, jika membawa anak kecil juga tersedia area permainan di areal alam imajinasi. Mungkin nanti kalau sudah punya baby umur 3 tahunan bisa ajak piknik kesana kali ya aamiin.. Oia selain mengabadikan momen sama Kakanda tercinta aku juga bawa inspirasi karya nih selamat menikmati ya, jangan lupa follow instagram @art_sense kalo gak mau rugi!















    9.8.16

    [Resensi Buku] Menjadi Seniman Rupa


    Halo pecinta seni, pecinta buku? Sudah bulan Agustus aja nih, perlu kalian tahu kalau sejak kecil saya suka banget yang namanya baca buku, sayang dulu pas sekolah gak punya banyak uang saku jadi cuma bisa beli buku diskonan atau 'numpang baca' di Gramedia atau toko buku lainnya. Selain pinjam buku punya temen, saya juga pernah jadi member taman bacaan yang sekarang nasib nya entah gimana, sampai akhirnya internet mengalihkan dunia saya huhu, pas kuliah saya mulai males banget baca buku dan setelah kerja, udah bisa beli buku tapi semangatnya gak seperti dulu. Tahun 2016 ini saya pengen namatin minimal 1 buku tiap bulan, ya lumayan lah untuk mengembalikan minat baca hihi
    Sekarang ini adalah pertama kalinya saya belajar meresensi buku, enjoy!

    1. Identitas buku
    Judul buku: Menjadi Seniman Rupa

    Pengarang:
    Tris Neddy Santo
    Rotua Magdalena Pardede Agung
    Dyah Chitraria Liestyati K.N.P.

    Penerbit:
    Metagraf, creative Imprint of Tiga Serangkai & FSR IKJ Press

    Tahun terbit:
    2012

    Jumlah halaman:180 hlm 23 cm

    2. Pratinjau
    Buku ini enggak sengaja saya dapetin di Gramedia Merdeka Bandung saat libur lebaran, di label harganya Rp 50.000 tapi pas bayar aku dapet diskon jadi cuma bayar Rp 15.000 lucky to be me but, what!? Padahal ini karya sesepuh akademisi seni.
    >> Pendahuluan, dari daftar isi kita bisa mengetahui kalau buku ini akan mengajak kita melangkah ke dunia seni rupa dengan meninjau sifat umum seni rupa Indonesia, perkembangan sejarah seni rupa Indonesia, barat dan modern.
     >> Setelah pendahuluan, selanjutnya akan dibahas tentang dinamika sosial, perubahan dan prospek kesenirupaan, gaya hidup trensdetter atau follower, perubahan mindset dan mental creativepreneur dalam menciptakan karya seni.
    >> Bidang kesenirupaan sebagai landasan karier kreatif yang meliputi definisi seni & estetika, ruang lingkup seni rupa, fungsi seni, unsur & kaidah seni rupa, seniman & karya seni, tinjauan lingkup seni murni.
    >> Kiat sukses menjadi seniman/perupa dintaranya melalui jalur akademis dan beberapa profil seniman sukses.
    >> Komunitas & jejaring seniman rupa berisi tentang wawancara seniman akademisi dan komunitas seni rupa.
    >> Penutup diantaranya fakta sosial, pengetahuan dasar dan kiat menjadi perupa & akses ruang publik.

    3. Jenis buku: Non fiksi, buku ini merupakan  seri profesi industri kreatif sekaligus inspirasi.

    4. Keunggulan:
    >> Berdasarkan organisasi buku sudah sistematis karena diawali sejarah seni hingga akhirnya tips menjadi perupa sukses.
    >> Berdasarkan isi buku sudah apik dan menarik karena menampilkan karya-karya perupa yanh luar biasa baik dari dalam maupun luar negeri.
    >> Berdasarkan bahasa, karena pengarangnya adalah suhu akademisi yang memiliki gelar bergengsi tentunya buku ini menuturkan rasa akademis yang ilmiah, perlu konsentrasi dan pemahaman mendalam saat baca buku ini.

    5. Kelemahan
    Tanpa mengurangi rasa hormat, saya ingin memberikan saran jika tidak ada kalimat atau bagian yang berulang-ulang, lalu kekurangannya adalah kenapa tidak ada profil dan karya maestro lukis Indonesia Alm. Barli Sasmitawinata, tak satupun nama atau karyanya tercantum di buku ini padahal, semua yang pernah mengenyam pendidikan seni di Bandung tentunya tahu kalau Pak Barli adalah pelukis asli kota kembang yang juga sangat berjasa pada dunia kesenirupaan Indonesia.

    Baca: Wisata seni

    6. Nilai Buku
    Buku ini memiliki nilai moral, semangat dan inspirasi yang tinggi bagi siapa pun yang ingin belajar seni. Beberapa kutipan yang saya suka adalah:

    " Berkarya adalah panggilan jiwa, seorang seniman harus berkarya untuk mengisi jiwanya "

    Jadikan berkarya sebagai bagian dari hidup kita dengan penuh gairah. Seniman dikatakan berhasil apabila ia tetap konsisten dalam menghasilkan karya yang baik dalam keadaan apapun" -Hary Purnomo

    Kutipan kedua sangat menampar keras mengingat beberapa hari lali saya ikut lomba melukis di Gd. Indonesia mengugat yang diselenggarakan IWS atau Indonesian Watercolor Society yang juga mengadakan Pameran Asian Watercolor Expression III. Saya dan peserta lain di beri kesempatan melukis di Braga dsk. Dengan alasan lagi sakit leher, saya desprate dan malas-malasan karena tidak percaya diri, hasilnya pun berantakan, swing mood banget deh padahal hadiah nya lumayan voucher 3 juta an gitu buat beli art stuff huhu.

    7. Kesimpulan:
    Saya seneng banget ketemu buku ini, walau bahasanya lumayan berat tapi karena saya suka maka saya tamatin hehe, buku ini cocok buat mahasiswa seni atau siapa pun yang ingin jadi seniman. Terutama saya yang tidak punya background seni rupa, rasanya buku ini adalah kuliah teori seni bagi saya, sangat membantu :)

    29.7.16

    [Review] Marina UV White Hydro Cool Hand & Body Gel Lotion


    Halo beautiful girl..

    Tipe kulitku yang kering tapi ditelapak tangan kadang suka basah, bikin aku serba salah deh kalau pilih lotion. Tapi saat belanja bulanan kemarin aku enggak sengaja lihat lotion baru dari brand terkenal yang dipakai sejak aku masih SD yaitu Marina, produk terbarunya adalah Marina UV White Hydro Cool Gel Lotion. Berikut penjelasan produknya:

    Formula gel dengan tekstur sangat ringan yang cepat meresap & tidak lengket sehingga akan memberikan hidrasi dingin yang melembabkan kulit. Lotion ini dilengkapi dengan biowhitening complex yang merupakan perpaduan dari vitamin B3, seewed & lime untuk menutrisi kulit gelap sehingga cerah merata. UV Protection yang melindungi kulit dari sinar matahari. Cara pakainya disarakan setelah mandi.




     Kemasan:
    Lotion Marina ini didominasi warna favoritku yaitu putih dan toska, biru kehijauan gitu yang bikin adem. Tutupnya juga flip top sehingga tidak akan tumpah isinya. Aku beli ukuran kecil 100ml dengan Rp 4.900 supaya lebih mudah dibawa saat traveling. Sebenernya kalau lagi jalan-jalan dan sholat di perjalanan, aku selalu mengoleskan kembali lotion supaya kulitku gak kering.

    Hasil:
    Saat dibuka, wangi segarnya sudah terasa, bikin sejuk banget deh. Warna lotion nya senada dengan warna kemasannya yaitu toska! Mungkin terinspirasi dari kandungan rumput laut kali ya. Saat dioleskan ke tangan dan kaki ada sensasi dingin dan sejuk di kulit. Yang paling aku seneng adalah lotion ini mudah meresap dan tidak lengket! Aku masih baru memakainya jadi semoga saja kulitku tampak lebih cerah merata,tapi dalam sekali pakai aku sudah terasa sejuk, dingin dan terlindungi sepanjang hari!

    Baca juga: Tempat belajar seni di Cimahi & Bandung Barat

    Kelebihan:
    1.       Kualitas baik
    2.       Kemasan menarik
    3.       Harga terjangkau
    4.       Travel friendly
    5.       Sudah ada label Halal

    Kekurangan:
    Belum ada ya karena cocok di kulitku J

    Sekian review Gel lotion favoritku, semoga bermanfaat ya! Jangan lupa baca Review Bedak Padat Marina di postingan sebelumnya! salam.

    [Review] Marina smooth & glow UV Compact Powder


    Halo Miss Glowing, sebenernya udah lama mau review bedak padat yang suka pakai pas traveling, namanya udah terpercaya dan gak asing lagi yaitu Marina smooth & glow UV Compact Powder. Marina hadir dengan kemasan yang lebih fresh dan formula baru, berikut hasil penjelasannya:

    Bedak padat yang dapat membuat wajah tampak cerah alami dengan formula yang sesuai untuk kulit wajah dan mengandung SPF 20 PA++ yang melindungi wajah dari bahaya sinar UVB & UVA matahari. Bedak ini juga dilengkapi vitamin C untuk membantu mencerahkan kulit wajah sehingga tampak lebih putih dan Mulberry untuk menjaga kehalusan kulit.





    Kemasan:
    Aku lebih suka kemasan baru ini karena lebih fresh dan feminine, dus nya cantik didominasi warna pink dan putih, tempat bedaknya bulat juga masih didominasi warna pink dan putih dilengkapi kaca dan sponge. Praktis dibawa-bawa, harganya juga terjangkau. Aku membeli di mini market dekat rumah dengan harga Rp 17.200 isi 14gr. Untuk memudahkan touch up selama bepergian aku pilih bedak Marina ini supaya tetap bebas beraktifitas di bawah sinar matahari. Bahkan saat honeymoon di pantai Mei lalu, aku percayakan pada bedak Marina ini.




    Hasil pada wajah:
    Saat membeli, sayangnya shade natural tidak ada jadi aku beli yang shade ivory dan cocok-cocok saja di wajahku karena lama kelamaan shade nya merata mengikuti warna kulit asli kita. Hasil terlihat natural dan daya tahan bisa sampai 4 jam, sebenernya gak masalah sih ada minyak yang penting wajah terlindungi dari efek buruk sinar mentari.

    Kelebihan:
    1.       Kualitas baik
    2.       Kemasan menarik
    3.       Harga terjangkau
    4.       Awet, aku beli dari bulan Maret belum habis-habis
    5.       Travel friendly
    6.       Tersedia berbagai shades

    Kekurangan:
    1.       Belum ada label Halal, tapi setahuku akhir-akhir ini Marina sedang giat mempromosikan produk lotion terbaru yang halal. Semoga saja secepatnya produk Marina diberi label halal ya.

    Sekian review dari aku jangan lupa baca postingan selanjutnya tentang produk terbaru Marina yaitu Hand & Body Gel Lotion.
    COPYRIGHT © 2017 SANDRAARTSENSE | THEME BY RUMAH ES