• 15.3.16

    [Review] Makarizo Hair Energy Fibertherapy







    Sebelumnya aku pake sampo Makarizo Madu dan Krimbatnya, kebetulan samponya abis dan krimbatnya juga mau abis karena aku suka pake sebagai kondi hehe so, aku sekalian cobain aja varian baru Makarizo. Kemasan lama:



    Kalo dulu tiap varian berwarna warni, kalo sekarang warnya sama semua dan lebih fresh, aku lebih suka kemasan baru ini. 




    Ini adalah sampo satu-satunya yang hand friendly banget. Gimana enggak? Sampo ini mudah digenggam saat keramas, jadi kita gakan kesulitan lagi saat nambah sampo. Di depan kemasan bernuansa orange ini tertulis Makarizo Hair Energy Fibertherapy Olive extract sebagai Conditioning Shampoo, Nourishes, Shines & Strengthens. Aku pilih varian terbaru Olive extract karena kata Bapak ku sangat lembut, kebetulan secara genetik rambutku emang cenderung kering sehingga butuh sampo yang melembabkan. Aku membeli di Supermarket dengan harga Rp 22.500 untuk 170ml.



    Di kemasan belakang tertulis sampo ini memiliki formula yang mampu membersihkan rambut dengan lembut dari semua residu produk perawatan rambut serta melembabkan sehingga rambut mudah diatur. 

    Komposisi:
    Mengandung Asam Amino Keratin yaitu unsur vital dalam pembentukan keratin sebagai protein utama yang mendorong keterpaduan struktur rambut agar lebih berkilau, tetap sehat dan kuat.

    Ekstrak Zaitun dan Omega 6 dari Minyak Nabati Passiflora yang fungsinya membersihkan, menutrisi dan melembutkan rambut sehingga daya tahan rambut terjaga, rambut pun lentur dan berkilau.

    Cara pakai:
    Tuangkan shampoo secukupnya pada telapak tangan dan aplikasikan pada rambut basah. Pijat rambut dan kulit kepala sehingga berbusa. Bilas hingga bersih. Jangan gunakan kuku saat memijat untuk menghindari luka. Peringatan! Hindari kontak dengan mata. Jika terkena mata segera bilas dengan air. Tidak boleh digunakan pada anak dibawah usia 3 tahun.

    Review:
    +kemasan sangat bagus
    +penjelasan produk sangat jelas dan lengkap
    +efektif dalam membersihkan rambut
    -belum ada di minimarket dekat rumah
    -kalo dibawa-bawa lebih baik beli ukuran sachet
    Repurchase? Yes
    Recommended? Yes



    Belum lengkap rasanya jika keramas saja, maksimalkan dengan Makarizo Hair Energy Fibertherpy Olive Extract Hair and Scalp Cream. Aku coba pakai yang ukuran sachet 60gr untuk pemakaian seminggu sekali saat akhir pekan. Aku membeli di Supermarket harganya Rp 12.500.



    Kemasan bernuansa orange seperti shamponya, di bagian belakang tertulis keterangan produk:

    Makarizo Hair Energy Fibertherpy Olive Extract Hair and Scalp Cream merupakan formula yang meresap ke dalam dan memanjakan rambut, membantu memperbaiki dari pusat akar sehingga batang rambut pun tampak hidup dan sehat kembali. 

    Komposisi:
    Mengandung Asam Amino Keratin yaitu unsur vital dalam pembentukan keratin sebagai protein utama yang mendorong keterpaduan struktur rambut agar lebih berkilau.
    Kombinasi Ekstrak Zaitun dan Omega 6 dari Minyak Nabati Passiflora yang fungsinya membersihkan, menutrisi dan melembutkan rambut sehingga daya tahan rambut terjaga, rambut pun lentur dan berkilau.

    Cara pakai:
    Setelah keramas, oleskan krim pada rambut dan kulit kepala kemudian pijat perlahan atau bungkus rambut dengan handuk panas 2-5 menit. Bilas hingga bersih Peringatan! Hindari kontak dengan mata. Jika terkena mata segera bilas dengan air. Tidak boleh digunakan pada anak dibawah usia 3 tahun.

    Review:
    Kalau aku sih enggak pake handuk panas karena sekarang salon-salon juga jarang pake steamer hehe
    +kemasan bagus, lebih fresh
    +penjelasan produk sangat jelas dan lengkap
    +efektif menutrisi rambut
    +lebih murah daripada nyalon
    +tersedia di mini market
    -          Karena masih baru pakai aku belum taukekurangannya

    Repurchase? Yes
    Recommended? Yes

    Baca juga: badan langsing rekening gendut

    Ini adalah best couple kalo lagi males ke salon, keramas dua hari sekali dan krimbat seminggu sekali. Bikin rambutku wangi dan lembut tanpa harus ke salon hihihi. Harga dan hasil setiap orang berbeda, kalo mau endorse silakan dengan senang hati hehe semoga bermanfaat yah!

    Tempat belajar seni di Cimahi & Bandung Barat







    [Agro Wisata] Menelusuri jejak Bosscha di Perkebunan Teh Malabar


    Halo Traveler, 9 Maret 2016 lalu bangsa Indonesia gegap gempita menyambut fenomena alam langka yaitu Gerhana Matahari Total yang menghiasi beberapa langit di Indonesia. Saat itu kita akan merasa sangat kecil dihadapan Tuhan semesta alam yang selalu membangunkan kita setiap pagi. 

    Karena Bandung tidak terjadi gerhana total jadi pagi itu setelah solat Gerhana, suami mengajak untuk jalan-jalan. Aku memang libur mengajar dan suami juga libur kerja karena bertepatan dengan tanggal merah hari Raya Nyepi.

    Pukul 9 pagi kami berangkat dari Cimahi menuju Pangalengan, kami sebenernya nggak tau tujuan mau kemana dan ada apa aja di Pangalengan. Perjalanan menggunakan motor sekitar 2 jam, kami melewati Kabupaten Bandung yaitu Soreang, Banjaran dan jalan mengular menuju Pangalengan.

    Setiba di Pasar Pangalengan kita akan melihat KPBS yang terkenal itu, belok ke kiri kurang lebih 10 kilometer kita akan sampai di Gerbang Perkebunan Teh Malabar, ada pertigaan jalan, kita pilih ke sebelah kanan ya.


    Menyusuri jalanan tersebut seperti berada di Bandung tempo dulu, kurang lebih 2 kilometer di sebelah kanan jalan terdapat Rumah Bosscha, disana kita membayar tiket yang murah hanya 5000 rupiah. Sayang sekali pada saat kesana sedang ada acara jadi kita tidak diperbolehkan masuk. Tapi tenang saja, suamiku jago memotret sehingga dari luar saja kita bisa melihat barang-barang peninggalan Bosscha. Sepertinya semasa hidup Tuan Bosscha orangnya sederhana, rumahnya biasa saja berarsitektur kolonial dan Bandung tempo doloe, tidak terlalu besar namun halamannya luas, dimana-mana ada taman bunga. Sebelah kanan dibangun gedung serbaguna, dibelakangnya ada beberapa cottage untuk menginap. Pengen deh suatu saat menginap disana, menulis blog diiringi bintang menari di udara yang dingin dan asri.












    Kami puas berjalan-jalan di sekitar rumah, sambil berfoto, makan snack di taman dan memasukkan kaki di depan sungai yang airnya sangat bersih. Setelah beristirahat dan solat kami keluar lagi dari perkebunan dan mencari Mie ayam, beruntung kita dapat Mie Ayam hijau pinggir jalan yang harganya sangat murah yaitu 4000 rupiah, takutnya salah denger jadi pake baso dan harganya jadi 10.000 saja. Setelah kenyang kita masuk lagi ke perkebunan dan mengunjungi hutan teh bibit. Disana pohon teh dibiarkan menjulang tinggi, tempat ini biasa digunakan untuk piknik keluarga dan Camping Ground, disini juga tersedia toilet. Oia masuk kesini kita cukup bayar 5000 rupaih saja per orang.



    Lanjut lagi ke makam Bosscha dan kita tidak perlu bayar karena sudah bayar di hutan teh bibit. Makamnya sangat indah, dikelilingi taman dan pohon tinggi besar, ditengah-tengah perkebunan teh.





    Karena hujan rintik-rintik, kami berteduh dulu di tempat pengiloan teh. Karena Ibu-ibu pemetik sudah pulang, jadi banyak pula yang berteduh. Hujan ringan di perkebunan dataran tinggi seperti ini tidaklah lama. Kami jalan-jalan sebentar ke perkebunan sebelah kiri dari pintu gerbang. Indah sekali pemandangannya. Banyak keluarga yang turun dari mobil untuk mengabadikan moment. Setelah puas, kami pulang ke Bandung dan meneduh dulu di Warsu alias Warung susu, kami pesan susu coklat mint dan suami pesan susu rasa kopi, macaroni panggang yang harganya serba 7500. Sekalian beli oleh-oleh permen caramel, kerupuk susu dan dodol susu yang harganya sepuluh ribuan saja.

    Hujan tak kunjung reda, karena hari sudah sore kami memakai jas hujan ke Bandung karena takut kebanjiran, next kami ingin mengunjungi agro wisata lainnya di perkebunan the Malabar seperti pabrik teh Malabar, gunung nini dan pemandian air panas. Walaupun hujan-hujanan tapi aku seneng banget, hampir setiap petuga disana menawarkan jasa Pre Wedding hahah post wedding kali yah. 

    Fakta Unik Perkebunan Teh Malabar:
     1. Fyi, perkebunan teh Malabar merupakan perkebunan teh terluas ketiga di dunia yang ditemukan oleh K.A.R Bosscha. Disini kita bisa melakukan tea walk, bersepeda dan melihat Ibu-Ibu pejuang yang memetik teh setiap pagi.

    2. Selain pemandangan cantik kebun teh, kalian juga bisa piknik atau camping di Hutan teh bibit, dimana pohon-pohon teh dibiarkan tumbuh menjulang tinggi.

    3. Kita bisa mengenang Bandung tempo dulu dengan menyusuri jalan menuju rumah Bosscha yang dibangun pada 1826, didalamnya terdapat barang-barang peninggalan Bosscha yang masih terawat hingga kini.

    4. Bosscha adalah seorang arsitek brilian yang berjasa pada kota Bandung karena telah merancang ITB, Gedung merdeka dan Observatorium dengan lensa tercanggih pada masanya. Makam Bosscha bisa dikunjungi di tengah perkebunan teh, ditempat tersebut biasanya beliau juga bertiterah sehingga kita bisa melihat karyanya sekarang. Aku ga bisa ngebayangin jarak yang ditempuh Tuan Bosscha dari Pangalengan ke Lembang. Katanya beliau meninggal terjatuh dari kereta kuda, dan terkena tetanus.

    4. Perkebunan teh ini juga dikelilingi gunung-gunung seperti gunung Windu dan gunung Nini serta kolam pemandian air panas bernama Tirta Camellia.

    5. Terdapat sekolah dasar peninggalan zaman Belanda yang dikelilingi perkebunan teh dan sekarang sudah menggunakan panel surya sebagai pengganti tenaga listrik katanya sih donasi dari Jepang.

    6. Disini terdapat Pabrik pengolahan teh Malabar yang sudah terkenal menghasilkan teh terbaik dengan kualitas eksport. 

    Sekian dulu jalan-jalan dari kami ya see you!
     

    9.3.16

    Alasan Karyawan Resign

    Berikut adalah uraian tentang alasan kenapa karyawan Anda resign! Waspadalah jika yang resign itu adalah aset berharga Anda.



    1. Gaji
    Siapa sih yang tidak ingin gaji lebih besar? Kalo cape kerja tapi ga ada hasil bahkan buat nabung juga susah, mungkin gaya hidup karyawan yang kelewat mewah atau gajinya emang gak manusiawi. Gaji yang tidak layak bisa membuat karyawan Anda hengkang. Karena gaji adalah motivasi utama karyawan Anda bekerja.

    2. Demotivasi

    Meskipun gaji tinggi tapi jika pekerjaan yang monoton, karir tidak berkembang dan kurang tantangan bisa jadi membuat karyawan Anda gerah dan ingin mencari pekerjaan baru yang bisa melejitkan passion dan bakatnya.

    3. Keluarga

    Ini pernah saya alami, meskipun gaji standar, sudah terlalu nyaman namun jika perempuan sudah menikah kita harus mengikuti suami kan. Jika terus memaksakan Long Distance, sebenernya tidak masalah jika keduanya merasa saling ikhlas. Tapi jika hubungan komunikasi kian memburuk dan pahala Istri yang seharusnya di dapat malahan hangus ya lebih baik resign. Toh di tempat baru juga pasti ada rezekinya, siapa tahu hidup lebih baik dan dapat pekerjaan impian di tempat baru :)

    Kalo aku pribadi sih karena bukan tim medis, bisa doakan suami dan bisnis dari rumah. Kan sayang aja kalo punya anak, Asi nya dibuang karena enggak bisa menyusui dan beralih ke Sufor. Berlian aja enggak dititipin ke Ibu kandung atau pembantu, masa buah hati yang menjadi amanah malah ditinggalin. But no offense loh karena aku yakin Rezeki Tuhan itu Maha Luas.

    4. Terkekang
    Sudah gaji kecil, banyak aturan, rekan kerja menyebalkan wah rasanya hidup panas banget yah. Harus cari tempat baru yang lebih adem dan tetap bisa menjalani hobi.

    5. Bos Santos
    Sudah nonton film Trash belum? Walaupun judulnya berarti sampah tapi film ini bukan film murahan. Film ini banyak banget mengandung pesan moral bahwa selain bekerja untuk menambah kekayaan, kita juga harus ingat pada orang-orang kecil yang harus susah payah untuk makan sehari-hari. Apalagi di negara kita korupsi meraja lela, jutaan orang bisa habis hidupnya gara-gara kekejaman para Koruptor. Sebisa mungkin kita mencari pekerjaan yang bersih supaya rezeki halal dan berkah.

    6. Lokasi

    Jika ada kantor yang lebih dekat dengan rumah yah kenapa enggak? Saat ini kota besar sudah tidak asing lagi dengan nuansa kemacetan. Jika macet tiap hari, stress di jalan dan pikiran lelah rasanya ingin kerja deket rumah, mencari kosan dekat kantor atau jalan kaki ke tempat kerja jauh lebih baik dan lebih sehat tentunya.

    7. Dibajak

    Perusahaan pesaing menawarkan surga yang lebih indah. Gaji yang tinggi, passion yang tersalurkan, suasana fresh dan lokasi yang tidak terlalu jauh dari rumah memang jadi pilihan pekerjaan yang menggiurkan. Begitu banyak kita lihat para news anchor yang berpindah stasiun Tv nasional mungkin karena karirnya lebih berkembang di kantor baru. Banyak pula para profesional Indonesia yang lebih memilih bekerja di luar negeri bukan karena kurangnya nasionalisme, tapi merasa lebih dihargai. Tengok saja Pak Habibie yang IQ nya sangat tinggi. Terkadang orang juga lebih memilih pekerjaan sesuai passionnya dibanding jurusan kuliah karena merasa lebih bahagia.

    8. Menjadi pengusaha

    Bosan jadi pegawai akhirnya sang karyawan memutuskan karyawan untuk berwirausaha karena jam kerja yang fleksibel dan keuntungan yang lebih besar.


    Biasanya sih orang yang selalu bilang akan resign, gakan resign-resign hahahah. Selain itu alasan karyawan resign bisa kuga karena pensiun dini, sakit, bahkan kebijakan perusahaan atau kondisi suatu negara bisa membuat karyawan berhenti bekerja. Move on, Move out and Move up? Have a good day ya good peolple..

    8.3.16

    [Recipes] Seblak Mie Bandung



    Hello super Mom! Tetap semangat memasak untuk keluarga tercinta ya!

    Bandung sering diguyur hujan, rasa lapar yang mendera seolah memaksa diri untuk pergi ke dapur dan mengorek-ngorek isi kulkas hehe.. Hujan memang memiliki banyak kenangan terutama buat orang yang pernah nge-kost dimana alat satu satunya yang dimiliki hanya rice cooker sang pujaan hati disaat kelaperan bikin mie instan. Bosan dengan mie instan, yu kita bikin seblak mie.

    Wahh apa sih seblak? mungkin bagi orang di luar Bandung rada aneh ya mendengar makanan yang satu ini. Entah darimana asal muasalnya cuma beberapa tahun belakangan, tukang jualan seblak di Bandung semakin menjamur. Yang asalnya seblak kerupuk sekarang semakin ramai dengan seblak mie, seblak ceker, seblak tulang (hiii sereummmm kayak Jin aja makan tulang) seblak batagor ah pokonya buanyak dech.

    Yang akan kita bikin adalah seblak mie, sebelumnya aku belum pernah bikin. Gara-gara fotonya muncul di timeline imajinasiaku langsung menghayal gimana cara bikin seblak mie. Aku bukan tipe orang yang culamitan yang kabitaan kalo ada orang makan, aku biasanya beli atau bikin kalo aku tergoda wkwkw tapi walaupun demam seblak di Bandung, aku sama sekali tidak pernah membeli nya pada orang lain lho...

    Cara bikinnya mudah kok karena bumbu inti seblak itu ulekan bawang merah, bawang putih, cikur/kencur dan cabe rawit.

    Bahan seblak mie:
    mie telor yang sudah direbus
    Makaroni yang sudah direbus
    Sayuran
    kencur atau cikur
    cabe rawit
    bawang merah
    bawang putih
    Minyak goreng
    Garam, gula dan penyedap secukupnya

    Cara membuat:
    Panaskan minyak
    Masukkan ulekan bawang, cabe dan kencur
    Masukkan irisan sayuran, aduk sampai agak lunak
    Masukkan mie dan makaroni
    Beri air matang secukupnya
    Tambahkan garam, gula dan penyedap

    Seblak mie siap disajikan!
    Selamat mencoba ya semoga bermanfaat! Have a good day!
    MAU LES MUSIK? BACA INI
    COPYRIGHT © 2017 SANDRAARTSENSE | THEME BY RUMAH ES