• Showing posts with label Leisure. Show all posts
    Showing posts with label Leisure. Show all posts

    28.12.18

    Coretan Pelangi 2018


    Halo sahabat setia pembaca blog www.sandraartsense.com hehe, seperti biasa di penghujung akhir tahun saya ingin menuliskan highlight job blogger selama tahun 2018, terutama yang berhubungan dengan isi blog ini. Alhamdulillah goals 2018 tercapai yaitu banyak banget kerjasama antara saya dan brand dibanding tahun 2017, baik melalui content placement, campaign, review produk organik, meliput acara bahkan diundang sebagai pembicara. Subhanallah the power of blogging

    Perlu diingat, bahwa apa yang akan saya tuliskan ini bukan suatu bentuk ajang pamer, justru saya ingin menuliskan hal-hal yang menyenangkan selama 2018 ini supaya saya bisa bersyukur, masih banyak kok nikmat Tuhan yang nggak akan pernah bisa dihitung, jadi ini hanya sebagian kecilnya saja, tapi tetap berarti besar sebagai ungkapan pengingat bahwa Tuhan Maha baik sekali pada saya.

    Januari
    Untuk pertama kalinya saya dapet Pulchra body balm, lumayan buat Gen yang suka main di Rooftop garden. Kemudian saya dapet tank top keren dari Mooimom dan stretchmark cream. Saya juga join campaign Mylea, Friskies cat dry food, dua kali content placement dan sample Kewpie matcha buat sarapan roti.

    Februari 
    Alhamdulillah berkesempatan review Face Oil yang merupakan produk baru dari Wangsa Jelita, menulis artikel Tokopedia dan endorsement empat buah produk perawatan rambut dari Cultusia.

    Maret
    Dapat sample Pond's Micellar Water dan Sasha tooth paste, content placement airy rooms. Menang Voucher makan di Fat Oppa, cobain SK7 Shower Gel, nulis tentang Traveloka, Endorsement dua buah produk Skin Dewi organik yang harganya lebih mahal dari mesin cuci dan kulkas hehe. Dapet endorsement Snowman buat hand lettering dan content placement Panasonic. 

    April
    Bisa mencoba parfum rambut Cheveux dan lipstik Volia. Content placement WRP, dapet sample Vaseline Jelly, empat lipstik halal dari Amalia, sample Vixal buat ngepel, dua buah sabun Sleek Baby buat mandiin Gen, sample Cusson Liquid Cleanser untuk cuci mainan. Jadi endoser empat produk Faber-Castell dan masak pakai Felea Goods Organic Olive Oil.

    Mei
    Diendorse Goat Morning susu kambing, minuman sehat NabaTee untuk buka puasa dan sample Fair & Lovely 2 in 1 Powder Cream dan Facial Wash.

    Juni
    Dikasih Jafra Hair Mask sama BHB, seru banget nyobain L’oreal Paris White Perfect Clinical Series dan campaign empat produk Bambi.


    Juli
    Alhamdulillah menang competition L’oreal & dan Fair Lovely, selanjutnya di Endorse Vimala, Kiss Scrub, Twinkle Planner Book untuk lettering. Dapet empat produk Nuby Baby buat Gen makan, ikut campaign Faber-Castell, nyobain cokelat asli dari Krakakoa dan shampo bagus dari Elona.

    Agustus 
    Dapet free trial produk Shimajiro, dikirim Foreo dari Norway hehe, icip kripik Bandunh yaitu Mbanana, dapet sample Vitalis glamour body scent, Mizzu Gradical Eyeshadow Natural Mocha. Coba masker organik dari Yoqueen Beauty, unboxing Purekids yang banyak bangets, endorse The Body Heart berupa sabun mandi dan lip balm.

    September 
    Ikut campaign Sleek, sample Sambal Jawara, nulis dibayar dollar sama Air track, dapet Jill Eyebrow, diendorse dua produk Lacoco, dapet Mor Beauty untuk pijat bayi. Diendorse enam produk organik dari Keenar Indonesia, dua sabun organik dari Soapysoap, menang kompetisi PureKids senilai 500k dan dua produk natural nya The Soco.

    Oktober 
    Dibuka dengan content placement, cobain hair mask Green Tea dari Shopastelle, join campaign KIN Fresh Milk.

    November 
    Dapet sample minyak Cocos, diendorse empat produk dari Kleveru Organics, Serum emas dari Aqma, nulis lagi Traveloka dan sebuah content placement.

    Desember 
    Dapet sample face oil dari Skinoia, kemudian best moment 2018 adalah diundang jadi pembicara seminar Finger Painting Bersama GRAFIE Super Tempera di Belitung yeay! Selanjutnya saya dapet content placement, meliput event Mitsubishi, diendorse tiga produk Skin1004 dari Korea, dua produk Eileen Grace dari Taiwan, tiga produk makeup dari Sulamit dan amazing 2018 ditutup empat produk Natuna Oilvera, subhanallah.

    Tahun 2018 merupakan tahun yang lebih banyak sukanya, saya dituntut dewasa, lebih bijaksana, sabar dalam berusaha dan ikhlas menerima kegagalan dan bangkit dengan hadiah manis dari Tuhan. Saya berharap semoga tahun 2019 akan lebih baik lagi, lebih produktif, menghasilkan karya-karya gemilang yang membuat hati bahagia serta manfaat bagi alam semesta. Apa harapan kamu di tahun depan? Share yuk!

    Siapa tahu mau baca juga:




    26.12.18

    Orang Awam: Enak Ya Jadi Blogger, Dapet Gratisan Mulu...


    Hallo sahabat Sandraartsense.com, orang awam atau teman-teman selalu melihat sisi enaknya saja dengan bilang "enak ya jadi Blogger, bisa dapet produk gratis", Alhamdulillah berarti saya nggak mengganggu timeline orang lain dengan keluhan kehidupan tapi, eits jangan salah dulu ya gaes, sebenarnya produk dari brand tersebut nggak gratis lho, kita harus kerja! Memang dulu pas saya masih kerja fulltime, duitnya buat beli skincare dan sekarang skincare dateng sendiri ke rumah  (nggak tiba-tiba sih, rezeki dari Tuhan dan hasil kerja keras, kerja cerdas review sukarela di awal membangun blog) buat kerjasama sama saya, istilah keren nya deadline dikejar duit. 

    Fyi nih setelah produk endorsement saya terima, saya harus unboxing, mencoba selama dua pekan, terutama skincare ya supaya hasil relevan. Beauty Blogger pasti tahu kalau wajah kita-kita ini ibarat kelinci percobaan, jadi buat kalian yang wajahnya sensitif nggak boleh sembarangan ambil job review produk kecantikan! Alhamdulillah wajah saya meskipun nggak putih bening kayak ubin masjid, tapi kokoh sekali dan nggak pernah breakout saat mencoba berbagai jenis produk kecantikan.
    Nah, setelah dicoba saya harus menej waktu untuk foto produk saat anak tidur, foto bersama produk saat suami libur (I love you papskie my instagram/blog husband), setelah itu nulis honest review,  kadang kita ikut brief dari brand, harus sesuai persetujuan mereka baru boleh tayang, kadang ada permintaan plus membuat video atau vlog. Setelah tayang, kita juga harus share ke sosial media dengan caption yang menarik, terkadang brand juga minta report pageview lho.

    Bahkan terkadang ada brand yang unik dengan menanyakan pengaruh tulisan terhadap penjualan produk hehe. Padahal endorsement pada Blogger hanya salah satu strategi digital marketing kak, dimana untuk mengetahui tulisan blogger memengaruhi pada penjualan produk silakan buat kuisioner pada pembeli dan tanyakan langsung pada bagian penjualan. Kalau memang brand tidak mau endorse Blogger ya tidak masalah, toh masih banyak strategi marketing lain, tapi pihak brand juga harus ingat ini zaman apa, kita bukan di zaman promosi door to door lagi. Harap maklum, saya kan anak pemasaran, jadi tahu seluk beluk display sampai promosi produk.


    Alhamdulillah saya senang sekali menjalani job ini dan kalau ditanya gimana rasanya banyak job review? Keteteran juga kak hehe. Makanya 2019 saya nggak menargetkan harus banyak endorsement karena sudah pernah mengalaminya, nggak boleh serakah malah harus selektif memilih job supaya hasilnya lebih maksimal dan kewajiban lain tidak lalai. Saya juga udah males banget ikut lomba (kecuali emang ikut campaign), saya ketagihan jadi juri lomba lol.

    Di tahun 2019 mendatang saya ingin lebih enjoy nulis blog, karena harus belajar ngevlog kalau diminta brand, pengen sih pageview sejuta tapi nggak berambisi juga takut stress kalau tidak tercapai. Saya hanya ingin berusaha nulis dengan hati, minimal seminggu dua kali dan melakukan hobi lain supaya naik kelas. Jadi, balance lah ya iklan sama non iklan haha. Lucunya lagi saya kesulitan memberi tahu pekerjaan saya ini sama orang tua, nggak apa-apa sih yang penting transferan lancar kan? Saya juga seneng ketika Suami menceritakan bahwa istrinya ini seorang Blogger hehe. 
    Makasih banyak buat kalian yang nggak pelit ngasih like dan komen kalau saya lagi share kerjaan di Instagram, selamat sukses berarti kalian nggak julid ya, because jangan iri dengki jadi orang, soalnya Koruptor saja nggak perlu kalian iri-in apalagi Blogger yang berusaha nyari rezeki halal kayak saya haha. Kalau kalian nggak suka sama campaign, merasa risih karena virus influencer dimana-mana, berarti wawasan pergaulan kalian belum cukup luas soalnya di dunia ini ada Good and Bad Influencer, keep calm guys, kalian bisa mute, turn off, unfollow, block bahkan silakan quit dari sosial media, nggak usah browsing apalagi baca review Blogger. Saya juga pengen detox kalau nggak ada kerjaan haha. 

    Siapa tahu mau baca juga: Job Blogger sepanjang 2018

    Kebetulan lagi baca buku Mark Manson nih, Value kepercayaan diri kalian bukan masalah kami, self control ada sepenuhnya pada Anda, mau beli atau tidak nggak usah risih segala, kami hanya menyampaikan, kami memang promosi di sosial media, apakah salah memanfaatkan sosial media? daripada nyebar kepameran, hoax dan SARA ye kan. Yuk, kenali setiap pekerjaan terlebih dahulu, jangan melihat dari kulitnya saja. Gimana sudah lebih tercerahkan tentang dunia kami?

    Salam hangat,

    Sandra

    20.9.18

    Mengajak Anak Mengapresiasi Karya Seni di Selasar Sunaryo Art Space


    Dear Artmate, kali ini saya akan berbagi pengalaman mengajak Gen ke Galeri Seni di Selasar Sunaryo (Kopi Selasar Dago). Tentunya akhir pekan kemarin bukanlah kali pertama Gen masuk Pameran Seni, sebelumnya Gen juga sudah mengunjungi Galeri Soemardja Juli lalu. Nah, kali ini kebetulan sedang ada Pameran ulang tahun ke-20 Selasar Soenaryo Art Space (SSAS) sampai penghujung tahun nanti, menyajikan pameran tunggal Mahakarya Pak Sunaryo. 

    Pak Sunaryo adalah salah satu maestro seni di Indonesia, jika Pak Barli terkenal dengan lukisan realisnya, Pak Nyoman Nuarta dengan keindahan patung GWK nya, Pak Sunaryo menghasilkan karya unik mix media.

    Berhubung dulu saya tinggal di Dago, dekat dengan Selasar Soenaryo, jadi bukan tempat yang asing lagi bagi kami menghabiskan waktu disana. SSAS adalah salah satu tempat kencan favorit jauh sebelum kami menikah, menikmati karya seni mix media, pertunjukan musik dan acara seni seru lainnya. Banyak kenangan terpatri di SSAS, sampai pernah suatu waktu pulang malam-malam melihat Ibu-ibu berambut panjang lagi jalan sendirian di turunan dekat SSAS hehe.

    Saat kami kesana, sedang diadakan dua pameran, sayangnya kami lupa membawa VIP Card jadi karya Maestro Sunaryo di Pameran Lawangkala yang mengangkat tema Bambu sebagai lorong masuknya, belum bisa kami saksikan. Bagus lho filosofi nya, bambu itu kan umurnya pendek tapi bermanfaat bagi manusia. Nah, sebagai manusia kita juga diberi waktu untuk diisi dengan kebaikan dan manfaat bagi semesta.




    Jadi, kemarin kami hanya masuk ke pameran seni yang memajang kolaborasi 20 Seniman mix media di ruang Bale Tonggoh. Sebelum masuk, petugas di meja tamu memberikan instruksi tidak boleh foto pakai kamera dan dilarang menyentuh karya Seni. Kami bertiga berkeliling santai menikmati karya seni, hebatnya Gen tahu ya itu bukan wilayahnya, dia begitu tertarik melihat lukisan dengan mata berbinar, sama sekali tidak menyentuh karya seni, Gen sudah bisa mengapresiasi karya sejak dini.

    Ironisnya, pengunjung di belakang kami asyik wefie sampai harus ditegur petugas agar tidak terlalu dekat dengan karya. Duh, kalau mau foto ya keliling dulu Neng, biar pesan Senimannya sampai, biar pulang memori hp nggak penuh sama foto tapi kepala kosong, nggak dapet apa-apa, tidak nikmat.


    Selain mengajak Gen ke Mesjid hampir setiap hari, Gen juga bisa diajak kerjasama saat di Pameran, semoga dia tetap tahu diri, tidak heboh kalau di tempat 'sepi' kayak gini. Setelah Gen puas, sebenarnya saya masih pengen berlama-lama tapi ya daripada nangis kan, takut suasana gaduh jadi kami berkeliling menikmati suasana SSAS yang lumayan banyak perubahan, selanjutnya memberi Gen makan, sholat di Mushola yang menyatu dengan alam dan rimbunnya Bambu hitam. Selanjutnya kami makan dan berpetualang lagi, kemana ya? Doakan kami agar bisa mengajak Gen ke Galeri seni yang ada di seluruh dunia.  Stay tuned!


    Selasar Sunaryo Art Space 
    Jl. Bukit Pakar 100 Bandung

    Read more:

    12.9.18

    Ruang untuk Berkarya


    Dear good people, siapa yang rumahnya selalu bersih, rapi dan kinclong? Yang pasti saya belum bisa seperti itu karena saya belum bisa telaten yang namanya beres-beres rumah. Jadi kalau ada voucher gofud atau goklin, saya akan minta voucher goklin haha. Inget waktu belanja di pasar, ada seorang Ibu yang bingung mau masak apa karena anak-anaknya doyan nge-gofud hmmm saya malah kangen banget masakan mama, maklum meskipun gofud itu enak dan praktis tapi saya yang introvert tapi cenderung ambivert juga sih lebih suka masak daripada beres-beres rumah haha. 

    Waktu kuliah, sahabat saya yang jebolan Pesantren itu lemari bajunya rapi banget banget, katanya teknik beresin baju itu diajarin dari zaman beliau pesantren. Duh, kalau saya kayak gitu bakal dipuji habis-habisan sama orang tua. Secara rumah orang tua itu selalu bersih dan rapi. Mama saya itu orangnya extrovert suka Beres-beres, saking perfectionist-nya, sampe stress sendiri kalau ada yang gak rapi, cape kan ya. Pas datang ke kediaman kami pun, bukan hal aneh lagi kalau kami di protes karena nggak bisa beres-beres. 

    Sebenarnya, kehadiran Gen yang makin aktif, suka penasaran mengambil barang dan kami harus mengamankan barang tersebut ke atas lemari yang tak terjangkau oleh Gen bukan alasan ruangan jadi makin amburadul. Siapa sih yang nggak mau rumah selalu bersih dan rapi? Tapi kami juga nggak mau sampai stress yang mengakibatkan "playground"  Gen jadi terbatas. Jadi, kapan beresnya nih? Ya, sesempatnya saja, yang penting, aman, di sapu beberapa kali setiap hari, di pel beberapa kali seminggu biar bersih. Soal peletakan benda yang masih abstrak kelihatannya biarkan menjadi ciri kalau rumah kami dihuni juga oleh langkah mungil tak berdosa. Toh, suatu saat nanti ada waktunya kami mengajak anak beres-beres bersama, sekarang saja Gen sudah bisa disuruh dan merapikan mainannya sendiri, yeay.

    Kami memiliki mimpi kalau punya rumah itu harus ada ruangan untuk berkarya. Sudah tiga kali pindah-pindah ruang Seni untuk impian kami membangun Sekolah Seni. Tapi karena saya hamil dan punya anak juga suatu hal tak terduga, akhirnya ruangan Seni itu tidak ada lagi, sedih sih karena kami sudah mengularkan uang, tenaga, serta waktu. Yang paling saya pikirkan adalah perasaan Suami. Hidupnya di musik, harus ada ruangan untuk menyimpan alat musiknya yang tidak seenteng alat untuk melukis dan menggambar. Itulah alasan kenapa saya masih disini, karena yang saya pikirkan hanya bagaimana Suami berkarya. Biarlah saya menjadi Istri solehat, yang penting Suami bisa sukses dan bahagia bersama mimpi-mimpinya.

    Saya tidak menggambar dulu nggak apa-apa karena menyusui Gen hanya dua tahun, sedangkan berkarya bisa dimulai kapan saja. Ada dua teman Instagram saya yang merupakan Dokter yang sudah memiliki dua anak, beliau-beliau ini tidak praktik, malah jadi Supir pribadi dan Ibu rumah tangga saja, kemudian saya minta tips berkarya untuk Emak-emak seperti saya dan saya mendapat nasihat agar menikmati masa-masa uyel-uyel sama anak, apalagi anak lelaki yang sudah gede mana mau di uyel-uyel Maminya, hihi iya juga ya. Toh beliau pun kini bisa melukis setiap hari karena telah melewati masa uyel-uyel bersama anak sampai puas sekali. 
    Kini semuanya kembali ke titik nol, beres-beres lagi. Bagaimana caranya agar alat-alat musik tersebut berbaur bersama ruangan nonton, tempat Gen main dan dapur, hidup kayak Bule lah, di luar negeri juga kayak gini, tinggal di flat sempit hehe. Iya, kami punya tiga ruangan yaitu kamar tidur, ruang tengah untuk menonton dan dapur serta taman yang menyatu dengan tempat cuci-cuci. Kemarin akhirnya ide untuk menyetel Keyboard dekat rak buku teralisasi. Sayang saja kalau Keyboard nggak dipakai, saya kan ingin banget bisa main Keyboard agar nanti kalau Papi main Angklung keliling dunia, saya bisa ikut mengiringi, aamiin. Dengan adanya Keyboard, memudahkan Gen untuk belajar musik, entah dia akan jadi Pianis seperti Joy Alexander atau tidak, kami ingin menstimulasi kecerdasan musikal nya agar Gen bisa memainkan alat musik sejak dini. 



    Setelah membereskan alat musik, ruangan kami terasa semakin luas meskipun belum instagenic karena rak buku yang menampung perintilan alat gambar saya belum dibereskan. Rencananya kami akan menyumbangkan buku-buku tersebut agar dibaca orang, lebih baik buku lecek dibaca daripada rapi nggak ada yang baca. Gen juga seneng banget bisa main Keyboard. Gen memang memiliki minat sih pada musik. karena kalau diajak ke Toko mainan pasti mintanya Gitar, padahal di rumah juga sudah ada.  


    Semoga Gen mau belajar seni sama Mami Papinya ya soalnya tantangan banget nih. Biasanya anak kan agak susah ya latihan sama orang tuanya sendiri, banyak lho murid gambar saya itu anak Dosen Arsitektur atau pernah kuliah Desain Komunikasi Visual. Setelah berpikir, saya jadi yakin kalau ruangan untuk berkarya itu adalah diri sendiri. Mau ruangan besar, mau ruangan kecil, berkarya itu kita yang ciptakan. Apalagi di zaman digital seperti sekarang, ruang untuk pamer karya di dunia virtual semakin terbuka lebar, tinggal mau atau tidak nya saja. 

    Sekarang setelah makan malam, kami akan quality time, bermain musik bersama Gen, mobile blogging saat Gen tidur saja biar nggak kepo sama hp hehe. Ternyata main musik itu susah ya, salut banget sama Orang tua yang nge-les-in anaknya walau agak maksa, tapi percayalah Nak, memiliki banyak skill akan membuat kamu survive di dunia ini. Cerita saja, Suaminya Vika Ratu Tips itu waktu TK di les-in Piano sama Orang tuanya, cuma sebentar tapi sampai sekarang beliau bisa bermain musik, lulus dari ITB pula. Kalau Suami, sama seperti saya tidak di les-in sama orang tua karena pola pikir orang tua waktu itu berbeda dengan kita sekarang, jadi bakat kami memang gift dari Tuhan. Sekarang Suami bisa mengajar privat musik anak di Bandung Barat - Cimahi sampai melatih Angklung anak PAUD sampai para Pejabat. Bila teman-teman yang berminat les musik tanpa grade, silakan hubungi saya atau Ringga Hardika ya. Selamat beres-beres rumah, jangan menua tanpa berkarya💛 dan apakah di rumah kalian ada spot khusus untuk berkarya?. 

    Read more :

    30.7.18

    Show Up Your Imagination With Faber-Castell Colour to Life

    Faber-Castell colour to life

    "Ibu... Ibu... kuota Bu, beli kuota sekarang!", rengek Adek, pada Ibunya.

    "Duh, gimana dong Kak Sandra, Adek jadi kecanduan gadget terus nih, sering banget beli kuota, aku kan jadi pusing!", keluh Ibunya yang juga sahabat saya.

    Sering mendengar ucapan Ibu dan anak seperti itu? Saya sering, bahkan kerabat saya yang masih kecil juga sudah kecanduan gadget, susah makan, pengennya jajan kuota. Mirisnya lagi, kalau mereka datang ke rumah Nenek, memasang wajah jutek, tidak sun tangan sama Nenek, kalau ditanya malah diam serta cuek, apakah mereka lupa pelajaran senyum, salam, sapa, sopan dan santun? Hiks, memang tidak semuanya seperti itu, tapi kemanakah masa kecil yang ceria dan bahagia itu?.


    Nasihat dari Dokter dan Buku Parenting yang pernah saya review juga, anak dibawah umur dua tahun, sebaiknya tidak screentime apapun programnya, supaya tidak terjadi speech delay dan hyper active. Anak saya Gentra  usianya belum dua tahun, tidak menonton TV, karena saya juga tidak menonton TV saat bermain dengannya. TV sengaja di pindahkan dari kamar agar jika ingin menonton, ya harus menunggu anak tidur dulu hehe, tapi saya memang sudah jarang sekali menonton TV (bye-bye Korean Drama😂). Saya dan Suami juga sounding sama Gen agar tahu kalau Smartphone hanya untuk alat komunikasi, bukan untuk mobile blogging, lol.

    Akan tetapi, zaman sekarang kita tidak bisa menghindari kemajuan teknologi kan, lalu solusinya bagaimana? Sebagai Drawing Teacher yang sudah melangalang buana di tempat kursus menggambar (sampai akhirnya saya dan Suami membangun Sanggar Seni bersama), saya merekomendasikan produk terbaru dari Faber-Castell, yaitu Faber-Castell Colour to Life.

    Faber-Castell colour to life

    Sejak launching perdana bulan April lalu, saya dibuat gemas dan penasaran banget, hal keren apalagi sih yang dikeluarkan Faber-Castell? Ketika berkesempatan mencoba Faber-Castell Colour to Life, senang banget deh rasanya, maklum ya, saking mencintai dunia Seni, punya sahabat baru untuk berkarya itu seperti dukungan alam semesta raya.

    Baca juga:

    Colour to Life ini adalah sinergi antara seni konvensional yaitu mewarnai dengan kecanggihan teknologi digital Augmented reality, sehingga objek yang kita warnai menjadi hidup, berinteraksi, bisa langsung difoto dan dimainkan dalam 5 games edukasi yang menantang. Seru banget kan! Maka dari itu, akhir pekan kemarin saya mengundang Adek dan Ibunya main ke rumah, kebetulan di TK nya Adek akan diadakan lomba mewarnai tanggal 15 Agustus nanti, jadi sekalian membimbing Adek untuk lomba, saya juga mau ngasih surprise pada Ibunya bahwa sekarang nggak usah khawatir lagi kalau anak kecanduan gadget, kita bisa arahkan ke hal positif, anak bisa mewarnai gambar agar kemampuan motoriknya semakin bagus, juga melatih imajinasinya lewat permainan yang canggih serta mendidik.

    Faber-Castell colour to life
    Salah satu halaman dalam Buku mewarnai Colour to Life 
    Paket Colour to Life terdiri dari buku mewarnai yang dilengkapi oleh 20 Connector pen sebagai alat warna yang bisa dirakit sesuai imajinasi. Saya meminta Adek untuk memilih gambar yang ia suka, ternyata Adek pilih gambar Pilot. Kemudian saya membimbing Adek untuk belajar mewarnai menggunakan Connector pen yang sudah tidak diragukan lagi kualitasnya, jadi aman banget buat anak-anak. Saya juga membantu mewarnai background gambar dengan berbagai teknik agar Adek juga kecanduan belajar menggambar dan mewarnai hihi.

    Dok. Pribadi mengajar di kelas dan di luar kelas (melukis di alam) 
    Berdasarkan pengalaman mengajar di Global Art (tempat kursus menggambar yang paling banyak cabangnya di seluruh dunia) dan Bale Seni Barli (Tempat Wisata Seni milik Maestro lukis Indonesia, Bapak Barli Sasmitawinata yang juga seorang Pahlawan Nasional), anak-anak memang suka males mewarnai background karena bidangnya yang lebih luas, jadi agar anak tidak lelah duluan, kita harus mengajari teknik mewarnai yang menyenangkan. Nah, dalam Faber-Castell Colour to Life juga diberikan booklet contoh teknik mewarnai yang unik lho.

    Melihat proses mewarnainya, Adek sudah  bisa rapi, tidak keluar garis dan bisa fokus mengikuti instruksi saya. Ternyata Adek pandai memilih warna, meskipun awalnya kesulitan karena mewarnai dengan Faber-Castell Connector pen adalah suatu hal yang baru untuk Adek, tapi karena Adek tipe anak yang perfectionist, sudah sedikit sekali warna "putih" pada objek yang diwarnai. Guru nya saja kalah, nih hehe. Saya sengaja tidak menutupi bagian "putih-putih" tersebut karena yang terpenting adalah proses belajar, bukan hasilnya saja. 

    Faber-Castell colour to life
    Adek asyik sekali mewarnai

    Setelah proses mewarnai, saya buka aplikasi Colour to Life yang bisa di unduh secara gratis (bisa di App Store, Google Play store maupun scan barcode pada kemasan produk, pastikan Smartphone mendukung).  Kemudian klik start dan pilih game yang sesuai dengan gambar yang telah diwarnai, scan pada gambar dengan jarak 30cm tegak lurus, jika sudah sesuai, dalam beberapa detik, hasil objek yang telah diwarnai berubah menjadi karakter 3D. Memang tak butuh waktu lama, kerja sama ini menghasilkan karakter hidup yang membuat Adek girang bukan kepalang. Kalau teman-teman masih bingung cara pakai aplikasinya, bisa klik link YouTube di bawah ya :).

    Adek pun sempat berfoto dulu dengan karakter favoritnya itu. Lalu saat dicoba game-nya bernama Safe Flight, tentang permainan halang rintang khas anak-anak, Adek langsung bisa tapi saat kalah harus di scan ulang, ternyata. Manfaat yang  bisa diambil adalah menguji kesabaran dan melatih cekatan. Adek malah sebentar main game-nya, lebih tertarik mewarnai lagi dan lagi, hore!. Sebagai reward, saya memberikan beberapa Connector pen untuk Adek agar bisa latihan juga di rumahnya.

    Faber-Castell colour to life
    Sandraartsense.com 

    Oh ya, sehari sebelumnya saya juga sudah mencoba games Balance Your Brain. Ibu menyusui juga butuh hiburan dan Me time dong, jadi setelah unboxing, saya memilih gambar kucing Seniman untuk diwarnai karena sejak kecil cita-cita saya adalah menjadi seorang Seniman, lengkap dengan background lukisan Van Gogh saya siap bermain game, eh tapi saya mencoba berinteraksi dengan Mr. Kucing dan selfie dulu, lho. Hehe maaf ya, saya senang banget soalnya waktu kecil nggak ada mainan yang seperti ini.

    Faber-Castell colour to life

    Faber-Castell colour to life

    Selfie with Mr. 😻 
    Faber-Castell colour to life
    Mencoba Game Balance Your Brain

    Game Balance Your Brain itu tentang permainan benar atau salah sekaligus belajar Bahasa Inggris, misalnya warna coklat tapi kalau tulisannya orange, kita harus menekan tombol silang, tapi jika warna coklat dan tulisannya brown, maka kita harus menekan tombol ceklis. Permainan ini berpacu dengan waktu, sebagai pemanasan score saya 125 poin hehe. Lumayan banget kan, bermanfaat untuk menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri.

    "Ibu, Adek suka! Adek pengen belajar gambar lagi sama Kak Sandra", ucap Adek pada Ibunya dan membuat saya terharu. 

    Setelah selesai bermain, Sang Ibu yang melihat anaknya gembira, ingin memberikan Colour to Life sebagai kado ulang tahun yang bermanfaat untuk Adek. Faber-Castell Color to Life ini dapat dibeli di Tokopedia, Gramedia dan Toko buku terdekat kesayangan kalian. Harganya juga terjangkau, sekitar Rp 100.000-an saja.

    Begitulah cerita akhir pekan saya yang kedatangan murid baru setelah lama cuti melahirkan hehe. Kegiatan belajar sambil bermain ini cukup mengobati kerinduan saya pada kegiatan mengajar, rasanya haus berkarya ini sirna ketika Faber-Castell menyemangati saya untuk terus berkarya dan berbagi inspirasi, karena dua hal itulah yang bisa menambah kebahagiaan hidup ini.

    Faber-Castell colour to life

    Faber-Castell colour to life

    Saya jadi tak sabar deh mewarnai bersama anak sendiri, mungkin nanti pas Gentra sudah mahir memegang Connector pen dan tertarik mewarnai gambar, ya. Semoga pengalaman ini menjadi ide perekat kembali hubungan orang tua dan anak (bonding time/ quality time), dimana saat anak mewarnai, kita bisa sambil mendongeng dan berceloteh lucu supaya anak-anak semakin kreatif dan kembali bebas tersenyum. Penasaran sama tiga games lainnya? Yuk, segera warnai karakter favoritmu dan rasakan petualangan seru bersama Faber-Castell Colour to Life! Selamat berkarya. 

    20.7.18

    Mewahnya Mobil Toyota Camry

     

    Pecinta mobil, pasti tidak akan melewatkan setiap ada peluncuran mobil yang ada di tanah air. Mereka pasti akan mencari-cari tahu informasi tentang mobil yang akan dirilis, mobil yang memiliki spesifikasi baik dan mobil yang sedang hits di kalangan mereka. Memenuhi permintaan pasar yang begitu banyak, Toyota mengeluarkan sebuah terobosan baru dengan menciptakan sebuah produk mewah terbaik dari seri Toyota Camry. Pasti informasi ini sudah bisa didapat dimanapun bagi pecinta mobil yang sudah menanti-nantikannya. Sebenarnya, Toyota jenis ini sudah keluar sejak tahun 1997, tapi pada tahun-tahun yang lalu, belum terlalu memiliki warna yang berbeda. Sekarang ini, Toyota jenis ini sudah sangat mewah dan disukai banyak orang dengan desainnya yang memukau. 

    Memiliki mobil bukanlah sebuah perkara yang mudah. Anda harus tahu spesifikasi dari mobil yang Anda incar terlebih dahulu untuk kemudian dibandingkan dengan mobil yang lain. Ketika mobil yang dibeli dengan harga cukup mahal, Anda tak boleh salah membelinya dan bahkan jangan sampai tidak sesuai dengan kebutuhan Anda. Untuk Toyota Camry sendiri, adalah mobil yang dikhususkan untuk penumpang yang sedikit tidak lebih dari 4 orang. Jika lebih dari itu, akan melebihi kapasitas dan bisa berdampak buruk bagi pengendara dan penumpangnya. Jadi, sebelum membeli sebuah mobil, ada baiknya untuk tahu tujuan membeli mobil tersebut untuk apa dan babagaimana perawatannya. 


    Keunggulan Toyota Camry
    Setiap mobil, jika diproduksi terus menerus, pasti akan memiliki perkembangan yang signifikan untuk menarik para pembeli agar mau membelinya. Dari mulai awal kemunculan mobil Toyota Camry tahun ini memang sudah menyita banyak perhatian yang cukup banyak dari masyarakat Indonesia. Pasalnya, mobil ini hadir dengan desain yang sangat mewah baik interior dan eksteriornya. Ruang kabin dari mobil sedan ini, saat Anda membukanya akan langsung disambut dengan desain mewah yang terpancar. Sehingga penumpang dan pengemudinya akan merasa betah jika berlama-lama dalam perjalanan yang jauh. Selain itu, warna yang dihadirkannya pun cukup baik dan menambah kesan mewahnya, yaitu 6 warna yang semuanya terlihat elegan.


    Meski hanya muat 4 orang saja, tapi Anda jangan khawatir untuk merasa sesak. Karena dengan ukuran dimensi panjang 4850 mm, lebar 1825 mm, dan 1470 mm, Anda masih bisa merasa lega dengan ruang kabinnya. Jika Anda butuh hiburan saat berada di jalan, Anda juga bisa merasakan hiburan dengan diiringi musik kesukaan Anda. Suara dari speakernya pun bagus dan tidak pecah. Bisa disambungkan dengan USB ataupun Bluetooth. Meski mewah, mobil baru ini tidak boros bensin. Anda bisa menghemat ongkos dengan uang bensin yang sedikit. Auto2000 akan memberikan Anda kemudahan untuk bisa mendapatkan Toyota sedan ini, harga terjangkau, pasti akan Anda dapatkan. Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat ya. 

    8.7.18

    Inilah Alasan Kenapa Harus Punya Planner Book


    Hello readers, saya mau bertanya, kapan sih terakhir kali kalian menulis jurnal harian atau buku diary? Hmm kalau saya sih rutin menulis tangan saat hamil Gen, tahun 2016-2017 lalu, wah sudah lama sekali ya. Apalagi sejak memutuskan untuk break dulu dari dunia mengajar, saya jarang banget untuk menulis tangan sendiri, alhasil tulisan tangan saya jadi jelek kayak cakar ayam huhu.

    Padahal banyak sekali manfaat menulis tangan lho, selain nutrisi untuk otak, juga bisa meningkatkan kreativitas. Bahkan, Blogger terkenal seperti Andra Alodita, selalu membawa jurnal kemanapun dia pergi, ditengah kecanggihan teknologi, beliau tetap menulis tangan saat menghadiri acara maupun traveling.

    Kalau saya, jangan ditanya... Makin mahir nulis di notes buat mobile blogging 😂. Tapi karena saya ingin sukses seperti kak Andra, mulai sekarang saya ingin mengembalikan habbit saat remaja yaitu menulis tangan atau sekedar hand lettering di Planner Book!

    Salah satu produsen Planner Book unik dan berkualitas adalah Twinkle. Jadi, Twinkle ini merupakan wadah berbagai hobi kreatif baik karya seni, desain, hingga craft, yang di sajikan secara handmade sehingga konsumen bisa dengan bebas request desain apa saja agar lebih personal. Berlokasi di Salatiga Jawa Tengah, Twinkle hadir menyediakan produk art maupun craft handmade, khusus untuk para anak muda kreatif dan aktif dimanapun berada.


    Kenapa harus pesan Planner Book dari Twinkle? saya kasih tahu ya alasannya:
    1. Bisa untuk menulis rencana harian/bulanan/tahunan (rencana menikah juga boleh buat para single🤗). 
    2. Bisa dipakai untuk curhat! Bisa curhat hari ini, saat dimarahin Boss, diputusin pacar, dikasih hadiah sama gebetan, apapun lah daripada curhat sensasional di dunia maya, ya khaaaan? 😅. 
    3. Bisa meningkatkan kreatifitas. Kalian bisa corat-coret sesuka hati (doodles) atau bikin hand lettering seperti Mami Sandra hehe, hemat bisa jadi alternatif sketchbook
    4. Bisa dijadikan kado ultah kekinian! Yup zaman now orang makin males kan menulis tangan, kini saatnya kembalikan kebiasaan baik dengan mengajak adik/kaka/om/tante/pacar/sahabat kalian buat memiliki Planner Book. 
    5. Twinkle ini adalah brand lokal karya anak Indonesia yang nggak akan ngebosenin.




    Selain Planner Book, Twinkle juga memproduksi pouch, miniatur dari kertas, hingga potret wajah dan produk lain yang lebih personal. Salah satu produksi motif terbarunya adalah Planner dan Pouch yang mengangkat tema Etnik Indonesia. Ada 6 tema Etnik yang ditawarkan untuk masing masing Planner dan Pouch. Ada Etnik Jawa, Bali, Jambi, Toraja, Kalimantan dan Papua.



    Saya pilih motif Bali dan Papua, bagus banget Planner Book nya memiliki kertas berkualitas, ada kertas warna coklat yang bisa digunakan sebagai hand lettering. Kemudian ukurannya yang kecil dan ringan, bisa dimasukkan ke dalam pouch nya, travel friendly banget kan kalau dibawa meeting atau liburan. Pouch nya sendiri multifungsi, bisa untuk alat tulis, tempat kosmetik, tempat mukena, bebas! 

    So, buat kalian yang sedang bingung mau ngasih kado apa atau kehabisan jurnal harian bisa order langsung ke Twinkle. Terima kasih telah membaca❤️. 


    Twin-Twinkle, hobby.art.handmade.
    Kontak pemesanan dan info melalui:
    Line: @twin.twinkle
    Whatsapp: 085241605154 (Anindya Tyas), Email Twinkle.twinkle93@yahoo.com

    28.6.18

    Betah Mojok di Warkop Modjok


    Dear Travelmate dan pecinta kuliner, saya dan Suami senang banget kalau tanggal tua, karena itu artinya kami bisa jalan-jalan di Bandung tanpa harus takut terkena macet. Tanggal 24 kemarin, jalanan Bandung masih sepi, mungkin sebagian warga Bandung belum pulang dari mudik lebaran atau THRan nya sudah bablas? Entahlah yang pasti financial freedom itu nggak harus punya jet atau kapal pesiar pribadi kan? Bebas jalan kapan saja tanpa mengenal tanggal tua, tanpa nungguin tanggal gajian apalagi maksa bongkar dompet Suami buat ambil THR, nggak segitunya kali ya. Cukup rezeki halal lancar, nggak punya hutang dan cicilan, insyaallah setiap hari adalah tanggal muda nan ceria.


    Awalnya kami bingung mau kemana setelah makan siang enak dan murah di warung Abah Gandi jalan Gunung Batu, akhirnya saya inget ada Cafe Instagramable yang sudah lama ingin dikunjungi, kebetulan  selama kuliah di UPI belum pernah ke Pondok Hijau hehe, jadi penasaran banget deh sama Warkop Modjok yang beralamat di Perumahan Pondok Hijau Indah, Jl.Pinus Raya No.73B, Isola, Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat 40154. Kami ngikutin feeling aja sih tanpa Google maps, ternyata deket dan emang tempatnya ciamik.










    Saat kami kesana, pengunjung sudah menikmati hidangan di beberapa kursi yang berada di dalam dan di luar, Alhamdulillah nggak terlalu penuh sih, maklum tanggal tua jadi banyaknya Turis Jakarta, yaiyalah UMR nya saja beda lol. Seperti biasa, Papi pesan Long Black dan Mami pesan Matcha, semuanya cuma Rp 33.000, jadi setelah lihat daftar menu di papan tulis, order dan langsung bayar cash, sungguh syariah sekali, jadi tenang kalau kayak gini. Sambil menunggu, kami pindah ke sisi luar yang agak sepi untuk menyusui Gen. Ternyata pesanan cepat sampai, kata Papi kopinya lumayan, kalau Matcha nya enak, ada yang lebih enak lagi tapi harganya Rp 25.000. Ah, ini saja udah enak dibanding Matcha ala Cenghar Kopi di Cimahi. Gen langsung bilang a a a pengen dia, dasar bocil segala suka. Saya kemudian menyuapi Gen sambil melihat kelinci, burung dan tupai, Gen suka sekali dan Mami happy karena waktu makan jadi lebih singkat dan habis tentunya.



















    Suami suka sekali design Warkop Modjok, seperti rumah impian kami, American Style, Shabby Chic dan Vintage, sungguh kalau punya rumah kayak gitu bakal betah karena nggak ngebosenin. Apalagi suasana Warkop Modjok itu adem, halaman luas dan ada air terjun kecil tapi lumayan deras lah dibanding Curug Cilengkrang lol.



    Kebayang kan menyusui Gen di alam terbuka, ditemani petrichor karena saat disana sempet gerimis, udara Bandung yang sejuk, nyanyian kicau burung dan tupai yang melompat-lompat diantara rimbunnya pepohonan, syahdu! Kangen deh, semoga nanti kami bisa kembali menikmati Warkop Modjok dan mencoba makanan disini. Buat kalian yang suka selfie kayaknya cocok nih karena harganya terjangkau, service oke dan ramah! Selamat jalan-jalan. 
    Baca juga dong!
    COPYRIGHT © 2017 SANDRAARTSENSE | THEME BY RUMAH ES