• 18.5.18

    Mengunjungi Surga Kaktus di Lembang


    Hello lovely readers, siapa disini yang suka berkebun? Gardening is awesome, right? Berkebun bikin kita happy dan sehat, enggak percaya? Coba buktikan sendiri deh. Cita-cita saya dan Suami itu punya rumah yang luas agar bisa membangun studio untuk berkarya dan halaman untuk berkebun. Iya, saya itu enggak pernah dikasih bunga sama Suami, kecuali pas Wisuda tapi itu bukan masalah, karena saya lebih suka Suami memberi bunga (bagi hasil) Deposito syariah biar berkah, semoga bisa sampai taman syurga di Madinah aamiin.

    Oh ya, selain itu saya punya mimpi ingin mengunjungi taman bunga diseluruh dunia.  Untuk mewujudkan mimpi tersebut, Papi membuatkan taman bunga kecil-kecilan di rooftop garden kami,  so sweet kan? Apalagi kalau malam tamannya pakai lampu tumblr, tinggal BBQ aja deh hehe. Kebetulan Papi ingin menanam Bambu kuning dan ada kaktus yang mati nih, jadi saat ulang tahun Gen kemarin, kami jalan-jalan ke Lembang, setelah membeli bambu kuning, kami mampir ke Rumah Bunga Rizal.


    Sejarah yang tercantum dalam Website nya, Rumah Bunga Rizal adalah sebuah kebun produksi yang berlokasi di daerah Lembang, yang sudah berdiri sejak tahun 1978, bermula dari hobi yang akhirnya membudidayakan berbagai macam jenis anggrek, kaktus, serta tanaman hias lain. Pada tahun 2002, Rumah Bunga Rizal memutuskan untuk mengubah konsep kebun produksi menjadi kebun wisata. Rumah Bunga Rizal terbuka bagi pengunjung sejak jam 7 pagi hingga jam 4 sore setiap harinya, termasuk juga pada saat hari libur.

    Sebenarnya kami sudah sering lewat Rumah Bunga Rizal, meskipun tidak dilewati angkot, tapi lokasinya mudah ditemukan. Jika dari arah Bandung, setelah melewati alun-alun Lembang, ikuti jalan lurus melewati D'Ranch hingga arah Cibodas Maribaya, lokasinya bersebelahan dengan Kebun Bunga Begonia, sekarang di depan Rumah Rizal ada sebuah cafe kecil nan cantik bernama Kidang nyaring yang menyediakan hidangan kopi dan pizza. Tapi karena kami sudah kenyang sama Mie ayam Saerah 2 (enak banget) yang lokasinya dekat situ juga, jadi kapan-kapan mungkin nanti bisa ngopi senja bertiga di Kidang Nyaring.

    Memasuki area Rumah Bunga Rizal, kami harus parkir depan cafe, mana siang itu lagi panas banget dan Si Tukang Parkir minta Rp 5000 tanpa membantu apa-apa. Setelah jalan sedikit kami sampai di Rumah Bunga Rizal, tempatnya luas dan hijau, sebelah kiri Taman kaktus dan sebelah kanan Taman Anggrek, karena kami akan belanja kaktus jadi kami ke sebelah kiri.

    Sayangnya, sekarang Rumah Bunga Rizal seperti belum maksimal sebagai kebun wisata, meskipun masih bersih dan terawat sih, tapi tidak seperti kebun tetangga yang matre karena dibuat sengaja untuk wahana selfie haha. Kami bingung harus nanya ke siapa, apakah bayar atau tidak untuk masuk, ternyata gratis dan saat kesana memang ada beberapa pengunjung yang akan membeli, yasudah ikut berkeliling saja.






    Disini banyak sekali koleksi kaktus cantik dari berbagai spesies, tentunya saya mengincar kaktus berbunga yang unik dan belum ada di rumah. Harganya beragam, dari yang murah Rp 7500 hingga yang jutaan rupiah, asli ternyata ada kaktus yang harganya mahal banget, yang ukuran biasa saja bisa Rp 150.000 benar-benar hobi yang berbuah investasi, ya. Dulu kami membeli kaktus di Desa Bunga Cihideung, ternyata lebih komplit disini. 








    Ternyata hanya ada 3 orang petugas yang bekerja, kami kurang dilayani karena bukan Turis dari Jakarta, bahkan hingga siang hari kami menunggu belum juga ada uang kembalian, mungkin jika nanti kesini lagi, akan mampir ke Taman Anggrek dan Cafe di depan parkiran Rumah Bunga Rizal. Gen seneng sih diajak melihat kaktus, malah pengen pegang segala hehe. Saran dari saya, pelayanan dan fasilitas Rumah Bunga Rizal harus ditingkatkan lagi dan kalau kalian ngaku pecinta alam, enggak usah jauh-capek-repot mendaki gunung atau menyelami samudera, think global act local aja dulu, membantu petani lokal agar lebih sejahtera, membeli sayur nggak usah nawar mati-matian, yang suka selfie coba tanam bunga sendiri, kan lebih asyik! Sampai jumpa di jalan-jalan selanjutnya!. 

    RUMAH BUNGA RIZAL
    Jl. Raya Maribaya km. 2,4 Lembang

    17.5.18

    Goat Morning! Susu Kambing yang Enak dan Berkhasiat


    Dear healthy people, semenjak memiliki anak, saya sering mengeluhkan badan yang mudah lelah. Apalagi jika ada masa-masa anak tumbuh gigi, maunya nempel terus, tidur pun harus sambil dipeluk. Alhasil, bangun tidur bukannya segar, badan malah rasanya remuk huhuhu. Suami saya bilang kalau saya harus minum susu, masalahnya kalau saya kebanyakan minum susu, nanti suka alergi ke kulit bahkan bisa sampai bisulan atau diare.

    Sepulang dari Phuket, Suami cerita kalau beliau meminum susu kambing disana, saya jadi penasaran banget pengen cobain juga susu kambing soalnya saya sama sekali belum pernah mencoba mengkonsumsi susu kambing. Karena sudah terbiasa minum susu sapi, jadi saya membayangkan kalau susu kambing itu bau kambing. Emang ada ya susu kambing yang nggak bau kambing? Setelah terus mencari, akhirnya saya bertemu dengan GOAT MORNING! Simak yuk, pengalaman pertama saya minum Susu kambing Goat Morning, happy reading!


    Keterangan produk:
    Goat Morning adalah susu kambing Etawa bubuk kualitas premium kebanggaan baru milik keluarga Indonesia. Kandungan berbagai macam vitamin dan mineral dengan formulasi khusus membuat Goat Morning baik untuk dikonsumsi setiap hari. Menurut hasil penelitian, susu kambing merupakan susu terbaik setelah ASI karena 90% komposisinya sama dengan komposisi dengan ASI, sehingga susu kambing baik sebagai asupan substitusi bagi para ibu yang sulit mengeluarkan ASI untuk si buah hati.

    Manfaat susu kambing Goat Morning:
    1. Flourine untuk kesehatan paru-paru
    2. Minim Laktosa bagi yang alergi susu sapi
    3. Protein Kasein A2 dan pH tinggi paling menyerupai Air Susu Ibu (ASI) 
    4. Tinggi kalsium untuk menjaga kepadatan serta kesehatan tulang.

    Komposisi:
    Susu kambing etawa segar, krimer nabati, gula.

    Fakta nutrisi:
    • Total Fat 4.5%
    • Protein 1%
    • Total Carbohydrate 24%
    • Total Sugar 8%
    • Natrium 20 mg/100 g
    • Calcium 23 mg/100 g




    Saran penyajian:
    Untuk sekali minum, 3 sendok takar dengan air hangat 95°C atau air dingin, minum di pagi dan malam hari.

    Harga: sekitar Rp 50.000/200gr.

    Testimonial:
    Goat Morning dikemas secara higienis dalam dus, susu kambingnya sudah berbentuk powder atau bubuk, jadi lebih praktis. Setelah dibuka saya biasa memindahkannya pada wadah tertutup dan disimpan di tempat yang kering agar kualitas tetap terjaga. Saat pertama kali mencoba, rasanya enak tanpa harus ditambah gula lagi dan sama sekali enggak bau kambing! Suami juga bilang begitu, katanya ini susu kambing terenak. Tekstur susu kambing encer ya seperti ASI, jadi tidak kental seperti susu sapi, rasanya pun berbeda tapi karena khasiatnya lebih bagus untuk kesehatan jadi saya minum secara teratur pagi dan malam hari.

    Hampir setiap pagi saya terbangun dengan kelaparan, maklum lah Ibu menyusui hehe, jadi saya langsung membuat susu kambing Goat Morning, terkadang untuk variasi saya tambahin juga coklat, madu atau jahe bubuk tanpa gula sama sekali. Kemudian sebelum tidur, saya minum kembali untuk mencegah lapar di malam hari, haha lapar mulu nih Busui. Tidak apa-apa kan? Daripada ngemil nggak sehat, lebih baik Busui minum susu kambing saja sekalian sebagai Booster ASI.


    Setelah rajin meminum Susu kambing Goat Morning selama seminggu, saya benar-benar merasakan khasiatnya. Badan jadi lebih segar, nggak mudah lelah lagi, tanpa efek samping alergi/diare, ASI melimpah meskipun anak sudah makan makanan pendamping ASI. Suami saya juga minum lho, beliau bilang kalau sejak meminum susu kambing Goat Morning, stamina lebih terjaga saat bekerja, tidak membuat beliau jerawatan dan kami juga tenang karena susu kambing Goat Morning sudah mendapat sertifikat Halal. Apalagi di bulan Ramadan ini, saya menyajikan susu kambing Goat Morning di setiap sahur agar badan tetap prima selama puasa. Jika nanti Baby G disapih saat 2 tahun, rencananya kami akan memberikan susu kambing juga sebagai pengganti ASI.


    Sekian pengalaman saya dan Suami mengkonsumsi susu kambing etawa Goat Morning, jika kalian ingin merasakan manfaat yang sama, silakan kunjungi Supermarket terdekat atau olshop kesayangan. Terima kasih, semoga bermanfaat ya, salam sehat!

    Goat Morning 
    www.goatmorning.co.id
    www.kambingetawa.co.id
    Instagram: @susukambingetawaid
    Facebook: Goat Morning 
    Twitter: @goatmorningID

    14.5.18

    Coretan sore: Mana Foto Anakmu, San?

    Ini tulisan lama yang kelupaan mau di publish karena ada yang nanya kenapa wajah anak ditutupin mulu dan ternyata gak kerasa udah setahun nggak nyebarin foto anak dengan jelas, lebij baik cetak album, beres! 

    Perlukah show up kehamilan dan foto anak di sosmed? Tulisan ini dibuat saat saya hamil dan diedit kemarin :) enjoy.

    Hallo smart parents! seneng ya rasanya ketika tahu Istri hamil, rasanya pengen seluruh dunia tau... Salah satu caranya adalah melalui sosmed, nantinya bakal banyak doa dan ucapan selamat yang membanjiri status WA, BBM, Facebook, Twitter, Path bahkan Instagram ;) gatel rasanya pengen pamer kebahagian ini.

    13.5.18

    Selamat Ulang Tahun Gentra ❤️ 1


    Assalamualaykum Gentra sayang, Alhamdulillah hari ini Gen ulang tahun yang pertama, Mami dan Papi mengucap banyak syukur pada Tuhan karena telah menghadirkan Gen sebagai penyejuk hati yang telah lama kami nantikan. Sebenarnya dalam kalender Hijriyah, Gen sudah setahun saat Papi main Jazz di Phuket, malam Nisfu Sya'ban, Subhanallah. Gentra menambah kebahagiaan di bulan Mei karena ada hari ulang tahun pernikahan Mami dan Papi juga sebelumnya 😍. 

    Mami masih ingat malam Nisfu Sya'ban tahun kemarin, Mami sudah merasakan feeling akan bertemu Gen, tapi Mami masih sangat santai, Papi mengajak ke Borma buat beli kosmetik Gen, saat belanja Mami tertinggal beberapa langkah dari Papi karena Mami merasa ada sesuatu yang aneh di perut Mami yang membuat harus berhenti berjalan sejenak. Sepulang dari Borma, Mami dan Papi melihat rembulan merah yang sangat indah.

    Setelah sampai rumah, Mami merasa kurang nyaman karena ada sedikit mulas, Mami mencoba tidur tapi sulit, Mami latihan  bernafas untuk mengurangi rasa tak nyaman tersebut tapi tetap saja kondisi tidak membaik malah rasa mulas semakin menjadi. Sekitar pukul 2 dini hari, ada suara pecah ketuban, kemudian air ketuban merembes dan Mami merasakan semakin mulas.

    Mami enggak kuat, akhirnya menelpon Bidan Wisdy dan akan periksa kalau sudah pagi, tapi Mami merasakan mulas hebat seperti mau BAB yang tak tertahankan, tapi Mami harus sabar karena Mami belum tahu apakah sudah pembukaan atau belum, akhirnya Mami dan Papi sampai di rumah Bidan Wisdy, syukurlah sudah pembukaan 7 ke 8 jadi Mami semangat walau cara bernafasnya belum sempurna. 

    Alhamdulillah setelah berjuang selama 2 jam di ruang bersalin, Gentra lahir kedunia.
    Gen Si Bayi merah, Mami memanggil Gen dan kamu langsung membuka mata saat IMD. Ya Allah, inikah bayi yang baik hati selama ada di rahim Mami, bayi yang tidak pernah merepotkan acara makan Mami, bayi yang suka menendang perut Mami dan tidak suka suara berisik itu. Kami sangat tepat memberi nama yang indah untukmu, sebuah nama yang mencerminkan kebaikan hati agar kelak Gen menjadi lelaki yang hebat. Mami dan Papi tak sempat merekam momen pertama kali kita berjumpa, tapi kami akan selalu mengingat momen tersebut, sebuah momen magis yang sulit untuk dilupakan.

    Sejak awal Gen sudah pintar menyusui, suara tangisanmu juga sangat kencang, saat dimandikan sudah bisa menendang Ibu Bidan hehe. Alhamdulillah Gen juga jarang sakit, setia menemani Mami Sholat dan beraktifitas, sangat bisa diajak kompromi. Gen mudah sekali diberi makan, anteng kalau dikasih makanan, meskipun suka bosan dengan mainan, tapi Gen sangat antusias dengan alat musik Papi. Gen juga sangat ramah alias Amis Budi, tidak seperti Mami nya yang judes dan Papi nya yang super cool hehe, tapi semakin besar Gen bisa merasakan orang yang membuat nyaman dan tidak karena bonding kita kuat ya sayang.

    Kemudian hari-hari Mami Papi disibukkan mengurus Gen, hampir 40 hari kamu selalu menangis di malam hari, rasanya Mami ingin kembali ke masa itu, seharusnya Gen dirawat sama Mimih agar Mami dan Papi tidak kelelahan, belum lagi suara-suara sumbang yang tidak mau Mami dengar terus-menerus menguras kesabaran dan Mami hanya bisa menangis, iya Mami sepertinya Baby Blues. Bukan kurang iman, bukan kurang bersyukur Bu Dokter bilang, tapi karena perubahan hormon dan support system bagi Ibu baru seperti Mami. Siapa sih yang ingin Baby Blues? Mami akhirnya harus mengobati dan mengibur diri sendiri, segala yang Mami alami akan menjadi pelajaran jika kelak Mami menjadi seorang Nenek. 

    Mami berjanji akan memberikan yang terbaik untuk masa depan Gentra, karena Mami adalah Ibu terbaik buat Gen. Tak ada yang boleh mencela dan menghina kamu, karena Gentra ciptaan Tuhan, Gen anak Mami Papi yang kami urus sendiri, tidak merepotkan siapapun, anak suci yang terlahir tanpa hutang dan diberi makan dari sumber rezeki yang halal dan bersih. Terima kasih Gen telah mengajari banyak hal dalam hidup Mami Papi, Mami jadi tahu apa yang boleh dan tidak boleh dikatakan pada Ibu Hamil dan Menyusui, belajar untuk menjaga perasaan orang lain dan tidak menyakit hatinya. Mami juga sudah tidak berharap dibantu sama orang yang tidak mau membantu, sekarang terlihat mana yang ikhlas dan mana yang hanya pencitraan, Mami bangga bisa mengurus kamu setiap hari. 

    Kejadian demi kejadian telah kita lewati bersama sayang, betapa pedihnya saat Mami terkena cacar, untung Gen enggak ketularan ya, Gen sangat baik. Suka dan duka tersebut tak terasa membuat Mami berubah, Mami harus selalu sehat dan kuat,  kalau Mami sakit nanti siapa yang ngurus kalian? Mami juga harus menghindari ketidaknyamanan demi kewarasan dan jadinya Mami over protective sama Gen, tidak percaya jika Mami harus kembali bekerja, Mami harus titip ke siapa? Tidak ada Day Care depan rumah, lebih baik Mami bersabar dulu karena nanti ada saatnya Mami berkarya lagi, menjadi Sosialita yang punya karya haha. BISMILLAH, BABY BLUES IS OVER! 


    Kehadiran Gentra tidak mengganggu karena kami yang minta kamu pada Tuhan, Mami suka terharu dan takjub sama tingkah polah Gen, saat pertama kali Gentra tersenyum, keringetan, makan, minum air putih, tumbuh gigi, berkata Mamah-mamah mamah dan akhirnya bisa juga bilang Mami dan Papi hehe, kosakata Gen semakin banyak, ternyata Gen tidak suka telungkup saat Mami ajari tapi bisa sendiri dan mulai rotasi saat tidur hehe. Tiba-tiba Gen bisa merangkak dan nanti bisa berjalan pada watunya, Mami Papi akan sabar menunggu milestone selanjutya, kami tidak akan membandingkan dengan anak lain, santai saja manusia itu kan alami. Semua momen indah, quantity time is quality time with you...


    Insya Allah nanti Gen bisa membaca surat cinta ini ya. Gentra, jadilah anak yang sholeh, sehat sempurna lahir dan bathin, cerdas, ceria, rupawan dan bermanfaat bagi semesta. Terima kasih telah hadir di hidup kami, selamat ulang Tahun ya Si Raja Bonen!


    Cinta Mami dan Papi
    ❤️

    4.5.18

    Dikelilingi Orang-orang Baik? Jangan Senang Dulu

    Hello readers, sering kali kita melihat atau mendengar orang-orang yang gembira karena dikelilingi orang baik atau lingkungan yang baik? Bersyukur boleh saja karena energi itu kan saling tarik menarik, kita akan dikumpulkan berdasarkan karakter, minat dan bakat masing-masing. Tapi, dikelilingi orang baik tak lantas membuat kita jadi pribadi yang unggul dan merendahkan orang lain yang hidupnya dikelilingi lingkungan yang tak sebaik kita.

    Jangan salah lho, Rasulullah itu dikirim ke Mekkah kenapa? Karena masa itu penduduknya Jahiliyyah. Bahkan semua Nabi dan Rasul dikirimkan Tuhan ke sebuah wilayah yang penduduk nya jauh dari ketaatan. Catet ya, Mekkah yang sekarang berbeda dengan Mekkah saat zaman masih ada Rasulullah, itupun Rasul butuh perjuangan dalam "menaklukan kota suci Mekkah"  dan Rasul juga sempat sempat ber-Hijrah.
    Rasulullah itu orang yang sangat rendah hati, sedangkan kita masih ingin enaknya saja, baru wakaf sedikit saja ingin Surga yang bersanding dengan Rasulullah. Memang kita semua ingin masuk Surga dan Surga itu hak Allah, tapi apakah mungkin jika prosesnya biasa saja ingin disamakan dengan orang yang berjuang habis-habisan menjaga iman?. Kembali ke niat, ikhlas ingin membantu atau beramal karena ada maunya, sekarang kan apa-apa jadi mudah asal ada uang, tapi saya yakin Tuhan itu tidak bisa disuap. 

    Suatu hari seorang Ustadz, yang jelas bukan Ustadz artis ya, beliau malah salut pada temannya yang hidup di lingkungan yang bertolak belakang dengan Ustadz tersebut. Jadi, Sang Ustadz kan lahir di keluarga muslim yang taat, mendapat pendidikan Pesantren terbaik, sedangkan temannya dikelilingi orang yang beraneka ragam kadar keimanan dan ketaatan dalam beribadah. Lebih sulit mana kira-kira, hidup sebagai orang shalih diantara yang shalih atau orang shalih di lingkungan yang kurang shalih?
    Ilustrasi kedua saya dapat saat mendengar Percikan Iman yang disampaikan oleh Ustadz Aam, Mahasiswa yang kuliah di Mekkah atau Mahasiswa yang kuliah di LA, atau di daerah manapun yang muslimnya menjadi minoritas, kira-kira pahalanya lebih besar yang mana? Di Mekkah, sudah jelas orang Muslim semua, sedangkan di negara yang mayoritas non Muslim bagaimana kita bisa mempertahankan keimanan? Jangankan di luar negeri, beberapa wilayah di Indonesia saja, terkadang kita susah mendapat Mesjid atau makanan yang Halal. Kebayang kan kalau kita tinggal di wilayah yang susah buat makan halal?. 

    Itulah mengapa jangan terlalu senang kalau dikelilingi orang baik atau lingkungan baik, karena kualitas hidup kita jadi standar, tidak menantang. Jika saat ini Anda di lingkungan yang baik, bersyukurlah tapi tetap siapkan mental untuk move on dan move up karena hidup itu singkat jadi jangan sampai biasa-biasa saja karena yang luar biasa itu butuh perjuangan. Untuk yang sedang berjuang, tetap semangat saling mengingatkan dalam kebaikan ya, have a great day! Salam. 

    Sudah baca ini belum? 

    3.5.18

    Kesegaran Rujak Pomelo


    Hello nomnom lovers, selama Papski ke Phuket, saya refreshing dulu ke rumah Mama, enak sih hidup terasa lebih santai, makan, tidur, main hp wkwk enggak deng, tetap saja mencuci, masak makanan Gen dan menyelesaikan pekerjaan blogging fiuh. 

    Saya rasa tidak harus liburan di private resort karena suasana di rumah Mama itu seperti resort (baca:kampoeng) , udaranya dingin sejuk karena di kaki gunung  yang lingkungannya masih asri, jauh dari hiruk pikuk kota, susah ke warung dan ATM, perfect! Enggak kalah dengan resort mewah yang jauh dari mana-mana kan? Mood terasa lebih hangat karena berada dekat dengan kasih sayang dan cinta keluarga. 

    Meskipun udaranya dingin, siang hari tetap panas tapi enggak bikin gerah keringetan sih cuma bawaannya pengen makan yang pedas mulu. Akhirnya dapat rezeki dikasih banyak jeruk Bali dari tetangga. Sekarang Jeruk Bali namanya disarankan dengan Pomelo (bahasa Inggris) karena tidak ada kaitannya dengan Bali, tempat asalnya pun dari Jawa tapi sudah terkenal dengan sebutan jeruk Bali ya hehe. Yuk bikin rujak Pomelo alias Si Jeruk terbesar!  


    Bahan:
    Jeruk Bali 1/2 bh
    Mentimun 1 bh
    Cabe rawit merah 1 bh
    Cabe rawit hijau 1 bh
    Asam 4 bh
    Gula merah 1 1/2 bh
    Garam secukupnya


    Cara membuat:
    Ulek garam, gula, cabe dan asam sampai halus dan kental, masukan potongan mentimun dan jeruk Bali yang telah di bersihkan, aduk rata, koreksi rasa, sajikan, simpan di lemari es dulu juga boleh. Selamat mencoba kesegaran hakiki buah yang kaya manfaat ini ya! 

    2.5.18

    Happy Wedding Anniversary ❤️ 4


    Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah tak terasa ya, sudah tahun keempat Mami dan Papi menikah. Tahun kemarin Gen masih ada di perut tepat 9 bulan. Tahun sekarang Gen sudah hadir menambah kehangatan diantara kita.

    Tahun keempat ini sungguh luar biasa, menguras emosi dan dompet hehe tapi anugrah Tuhan tetap tak terhingga banyaknya. Anak membawa rezeki memang benar adanya, meskipun Mami di rumah tetap saja ada kerjaan buat Mami hampir setiap minggu, bahkan nominalnya ratusan hingga jutaan rupiah, kalau dulu mungkin Mami harus kerja sebulan dulu hehe.


    Bahkan dua brand alat gambar terkenal memilih Mami sebagai Reviewer, Mami tidak selingkuh dong, soalnya tidak ada kontrak kerjasama tentang produk pesaing, toh semua Seniman pasti pakai kedua produk tersebut. Tujuan Mami bukan hanya uang tapi mengedukasi lewat tulisan, karena sampai sekarang Mami belum berniat mengajar di luar rumah, Mami sedang menikmati masa-masa emas ini, mengurus Gen dan mendukung Papi berkarya. 


    Karir Papi juga semakin cemerlang, waktu hamil Gen, Mami pernah berdoa pada Tuhan agar Papi diundang main Jazz di luar negeri, Alhamdulillah setahun kemudian Papi beneran main Jazz di luar negeri! Enggak tanggung-tanggung, beliau diundang secara terhormat oleh UNESCO, semoga nanti bisa berkarya lagi di festival Jazz dunia, aamiin😍.

    Papi sukses memeriahkan Phuket International Jazz Day 2018, bermain bass bersama musisi Jazz dunia yang the real Jazz. Biasanya kita nonton bule main Jazz, kali ini giliran bule yang nonton Papi, subhanallah, Papi Ringga Hardika adalah Bassist pertama dan satu-satunya yang mewakili Indonesia di festival Jazz asli ini🥁🥁 Beliau juga insruktur Angklung pertama dan satu-satunya di dunia yang bisa memainkan Bass Jazz Integral Triton.

    Karena Gen, Mami tidak iri Papi bepergian ke luar negeri untuk berkarya, karena Mami tahu Papi juga ingin keliling dunia bersama Mami dan Gen, sekarang Mami harus mendukung Papi 100% agar suatu hari mimpi kita terwujud. Semoga berbagai peristiwa yang terjadi dalam pernikahan kita menjadi pembelajaran dimasa mendatang, apalagi sekarang kita sudah punya Gen, tanggung jawab nya dunia dan akhirat.

    Empat tahun menikah, kami tidak punya hutang, tidak punya cicilan, badan langsing, rekening gendut dan belajar investasi syariah karena menurut kita, hijrah sesungguhnya adalah berani menghindari Riba. Kita belajar banyak dari pernikahan orang lain, Riba itu benar-benar merusak keharmonisan rumah tangga. Terima kasih Tuhan yang Maha kaya, telah memudahkan segalanya dan memberi hidayah.

    Dan ini adalah... 
    Pelukan sayang...
    Sayang, Mami minta uang😂
    Happy Wedding Anniversary❤️ Bassist paling ganteng sedunia😉

    1.5.18

    Musisi Jazz Asal Bandung Tampil Memukau di Panggung Phuket International Jazz Day 2018


    Dear Jazz lovers, Warga Bandung dan Indonesia tentunya perlu berbangga karena Musisi lokalnya diundang secara terhormat oleh UNESCO dalam rangka Phuket International Jazz Day 2018. Adalah Ringga Hardika, Instruktur Angklung dari Kabupaten Bandung Barat yang merupakan Musisi pertama dan satu-satunya di dunia yang bisa memainkan Bass Jazz Integral Triton, tahun ini juga pertama kalinya musisi Indonesia diundang ke festival Jazz di Phuket sejak 7 tahun diadakan acara tersebut. 

    Ringga Hardika membawa juga Band nya yaitu Hariring For Freedom dengan personil Asep Sofian (Kajon) dan Arfan Huda (Gitar) untuk memeriahkan Phuket International Jazz Day 2018 pada 30 April kemarin. Mereka tiba di Phuket dini hari dan sehari sebelum acara di mulai, berkesempatan jamming bersama Musisi dari berbagai belahan dunia lainnya. 





    Pada hari H, festival disambut oleh Ibu Walikota Phuket, setelah itu satu persatu Artist Jazz pendukung acara silih berganti menampilkan bakatnya dalam bermusik. Ringga Hardika tampil sebanyak 3 kali, sebagai Bassist Solo, bersama SEA BAND yaitu perwakilan ASEAN dan puncak acara adalah penampilan Hariring For Freedom, melihat video penampilan Musisi Indonesia tampil go international, terasa sekali aura semangat dan kepuasan penonton yang membuat hati gembira bahwa Jazz asli itu masih ada, Indonesia masih punya harapan, musisi yang mengharumkan nama bangsa. 




    Read more:

    Ini merupakan kesempatan langka, jika biasanya festival Jazz di Nusantara mengundang Musisi Internasional dan di tonton oleh penikmat musik lokal, pada kesempatan ini Musisi Indonesia yang ditonton oleh masyarakat internasional. Sekali lagi, selamat sukses Musisi Indonesia,  semoga nanti bisa berkarya lagi di festival Jazz seluruh dunia. Terima kasih telah membaca, jangan menua tanpa karya!.

    COPYRIGHT © 2017 SANDRAARTSENSE | THEME BY RUMAH ES