• 4.5.19

    Pantai Batu Karas itu bagus nggak ya?


    Dear Travelmate, sebenarnya judul ini lebih cocok dibilang mudik sambil piknik sih. Jadi, itu entah kenapa saya merenung (halah) tentang traveling. Kok selama ini saya lebih banyak mikirin traveling buat diri sendiri ya? Saya sempat candu dan nggak mikirin value buat apa traveling? Ada beban bepergian yang belum lunas yaitu ngajak keluarga mudik ke kampung halaman Mama. Karena disana masih ada Nenek saya dan rasanya ingin sekali mempertemukan Gen ke Mak Uyut, mumpung Gen masih punya Buyut.

    Pas ada long weekend bulan lalu, tiba-tiba saya langsung ngajakin sekeluarga buat mudik. Saya merogoh tabungan sendiri untuk membiayai perjalanan tersebut dan rasanya puas dan lega banget. Dengan ngajak keluarga mudik, saya mengikis ego untuk nggak mikirin bepergian untuk diri sendiri saja. Masak bulan madu ke Jogja, ke Bali, ke Belitung, tapi mempertemukan Gen dengan Buyutnya saja ogah-ogahan? Apalagi kalau berhasil memberangkatkan Ortu Umroh atau Haji kali ya, pasti rasanya senang banget. Ngajak keluarga mudik aja dulu, biar nanti kalau Umroh dan keliling dunia udah nggak ada beban lagi,  bebassss. Mudik nggak wajib nunggu lebaran kan? Nggak harus nunggu THR cair kan? Yang penting ada uang, berangkat tanpa macet, tanpa mahal dan menikmati tanpa buru-buru. 

    Terakhir mudik itu tahun 2010, buset udah lama bangettttt. Kami berangkat Jumat dini hari menggunakan kendaraan roda empat, tujuan pertama kami adalah piknik dulu ke Pantai Batu Karas di Cijulang, selatan Jawa Barat. Saya emang udah terobsesi pengen ke Batu Karas sejak dulu kala, karena terlanjur bosen banget sama keriuhan pantai Pananjung Pangandaran. Sejak kecil kalau mudik pasti mainnya ke Pangandaran. Pernah tuh saking betenya, saya nekad naik perahu sendirian karena pengen banget lihat yang namanya pasir putihnya Pangandaran. Dua tahun setelahnya saya menjelajahi kepulauan Karimun Jawa yang udah kayak miniatur Raja Ampat-nya pulau Jawa, juga Maladewa juga (kayak yang udah pernah ke Maldives aja lol), ah pokoknya crystal clear water dimana-mana.

    Saat sholat Subuh berjamaah di Masjid terkenal di Tasikmalaya, sandal Mama diambil orang, buset cepet banget itu Maling, padahal bukan sandal bagus. Saya sekarang baru percaya jika Maling sandal itu beneran ada haha. Kami melanjutkan perjalanan, saat mulai menuju Pantai Pangandaran, jalanan berkelok-kelok membuat saya pusing dan ingin muntah dan untung nggak muntah di mobil. Emang sih katanya Pangandaran terbaru lebih tertib tapi karena udah pernah jadi pengen ke Pantai Batu Karas aja yang ternyata masih 30 km dari pantai Pangandaran, masih jauh pemirsa, ibarat dari Bandung menuju Gunung Tangkuban Parahu. Jalannya mulus jadi jam 9 akhirnya kita udah sampai di pantai Batu Karas yeay!


    Saat memasuki Gerbang Pantai Batu Karas, kami membayar Tiket Rp 50.000 untuk mini bus dan tambahan Rp 15.000 untuk Asuransi serta retribusi kalau nggak salah. Jadi total tiket masuk Pantai Batu Karas per April 2019 adalah Rp 65.000. Jika dibandingkan dengan pantai-pantai di Karimunjawa, Bali dan Belitung yang lebih pantai perawan, tiket masuknya jauh lebih murah dan gratis. Ya, saya berharap sih jika tiket masuk ini juga berkontribusi pada peningkatan fasilitas wisata dan kesejahteraan masyarakat lokal. Emang sih tempat wisata di Jawa Barat relatif lebih mahal dibandingkan dengan yang lain, masih belum sepadan sama UMK nya tapi karena provinsi termaju dengan akses jalan yang lebih baik mengingat Pantai nya orang Bandung jadi terasa lebih mahal.


    Asa teu pantes eta motor parkir didinya, jang naon aya tulisan

    Tidak ada penunjuk jalan yang diarahkan kami harus parkir dimana dan sebelah mana pantainya. Setelah belok ke arah kanan, akhirnya mulai terlihat hotel-hotel, lalu ditemukan sang pantai yang dirindukan. Di depan pantai Batu Karas, ada parkiran yang sudah mulai dipadati wisatawan, kami parkir dan sarapan dulu. Setelah itu baru deh main ke Pantai. Sekilas tentang Pantai Batu Karas ingatkan saya di Pantai Padang-Padang di Bali, suasananya sejuk dengan semilir angin. Kami bermain ombak dan pasir, Gen seneng yang paling penting, karena momen ini juga jadi peluang saya sukses menyapih Gen tanpa drama haha.

    Sayang pantai ini jauh dan masih banyak sampah. Pantai Batu Karas memiliki ombak yang lumayan seperti pantai Pangandaran, pasir cokelat tua dan cocok untuk aktivitas surfing pemula. Emang sih disini ketemu beberapa Bule yang lagi surfing juga. Mohon maaf ternyata pantai Batu Karas belum sesuai dengan ekspektasi saya, tidak sesuai dengan apa yang dikatakan orang-orang.



    • Pertama, dengan tiket masuk segitu dan pengunjung yang tidak pernah sepi, kondisi pantai belum seperti pantai komersil untuk wisata. Minimnya petunjuk jalan, banyak sampah untuk ukuran pantai terkenal di Jawa Barat, progresnya sangat lambat.
    • Kedua, fasilitas toilet umum atau kamar bilas masih kurang layak, sangat kotor, pintu tidak bisa dikunci, banyak jentik nyamuk dan airnya kurang bersih. Sementara cuci kaki saja bayar, sangat disayangkan untuk pengelolaannya yang asal-asalan.
    • Ketiga, apalagi yang perlu di jelajahi? Saya browsing katanya ada hutan bakau instagenic tapi roda empat harus parkir jauh lalu naik ojek Rp 10.000 sekali jalan, sayang sekali sih fasilitas belum optimal.


    Piknik ke Batu Karas

    Piknik ke Batu Karas

    Ya, cukup tahu aja, kalau liburan bertiga ama Gen lebih baik ke Bali sekalian, jarak tempuh dekat dengan pesawat hehe. Semoga pengelola dapat lebih baik lagi dalam memaksimalkan potensi Pantai Batu Karas, karena lokasi yang sangat jauh harusnya bisa membuat orang tidak kecewa berkunjung kesini. Saya termasuk orang yang nggak mau berkunjung lagi kalau tempatnya biasa saja, kecuali kalau sudah banyak perubahan atau memang ada minat berkunjung kesana karena ada kepentingan dan value-nya.

    Sebelum beranjak dari pantai selepas Jumatan, kami dihibur oleh aneka jajanan di pantai Batu Karas. Makanan yang saya kangenin adalah PECEL, harganya Rp8.000 / pincuk kecil yang seharusnya tidak ada di tempat wisata paling murah Rp3.000 aja lol, enak juga biasa aja sih tapi lumayan berhasil kerinduan saya sama jajanan masa kecil di kampung halaman Rujak Rp 10.000, es krim kampung Rp 5.000, Baso kampung Rp 15.000, es kelapa muda Rp 7.000, banyak jajanan ala Bandung cuma emang kualitas Bandung Juara sih soal makanan, jadi soal rasa jangan berekspektasi terlalu tinggi.


    Ini namanya PECEL

    Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke Banjar sari dan Alhamdulillah selama mudik dan piknik ini lancar, akhir pekan yang panjang di tanggal tua adalah emas untuk kami menghindari kemacetan. Saya ternyata bisa ya menyenangkan hati keluarga, jika ada yang iri dengan saya, bodo amat, mungkin dia  sudah tahu jika hidup saya begitu bahagia dan sempurna. Sampai jumpa di petualangan selanjutnya!


    Baca juga yuk:

    1.5.19

    Generasi Milenial, Ayo Hijrah Secara Finansial!

    "Neng nikah, yuk!"
    "Ayo!"
    "Resepsinya sederhana saja ya, tanpa utang"
    "Baiklah, tapi setelah menikah ajak Neng honeymoon ya, Kang!"
    "Siap! Mau honeymoon kemana?"
    "Jogja, Bali, Lombok hmmm pokoknya ke tempat yang belum kita kunjungi, Kang"
    "Tenang saja, kita berdoa kepada Allah supaya rumah tangga kita diberikan rezeki yang halal, berkah dan banyak, agar bisa Haji, Umroh dan keliling dunia bersama"
    "Akang so sweet deh, oh iya Kang, sebelum kita memiliki anak, baiknya kita menikmati pacaran setelah menikah ya?"
    "Akang juga berpikiran sama dengan Neng, kita harus mempersiapkan fisik, mental, spiritual dan finansial seperti dana darurat sebelum memiliki anak"
    "Iya Kang, kita harus mandiri secara finansial agar tidak merepotkan orang tua apalagi setelah nanti punya anak, biaya hidup pasti akan meningkat"
    "Memang rezeki setiap anak itu sudah disiapkan oleh Allah, akan tetapi kita juga harus berusaha yang terbaik untuk anak kita dengan memiliki tabungan untuk masa depan nanti".
    "Iya Kang, jangan sampai kita meninggalkan generasi yang lemah". 
    "Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka... " (QS.4:9) 

    Beberapa tahun sebelumnya... 
    Pernahkah teman-teman mengalami life quarter crisis? Atau sekarang sedang mengalaminya? Life quarter crisis merupakan kondisi krisis, kegelisahan tentang karir, asmara, kondisi keuangan bahkan masalah keluarga yang sering dialami saat menginjak usia 25 sampai 35 tahun. Rentang usia tersebut bisa saja bersamaan dengan generasi milenial yang kini sedang produktif berkarya. Pertama kali saya mengenal istilah life quarter crisis saat membaca novel chic-lit di SMK, kala itu saya belum mengerti apa maksudnya. 

    Setelah dewasa saya baru sadar kalau masa-masa galau penuh pertentangan hidup itu sudah pernah saya alami jauh sebelum usia matang seperempat abad. Menurut para pakar, mengalami life quarter crisis sebelum usia 25 tahun akan lebih baik untuk menjadikan kita lebih kuat dan berani menikmati setiap langkah kehidupan. Inilah awal life quarter crisis dalam hidup saya... 

    Berasal dari keluarga sederhana, membuat saya harus rajin belajar dan berusaha lebih dari yang lain. Berkat kerja keras Bapak dan doa Mama yang tak terhingga, saya bisa masuk kuliah tanpa tes. Tak berhenti sampai disitu, saat kuliah saya berjualan kue buatan Mama dan mengejar beasiswa supaya meringankan beban orang tua yang juga harus membiayai pendidikan adik-adik saya. Di kampus saya fokus kuliah, jarang main bersama teman-teman karena saya ingin cepat lulus, bukan untuk mengejar predikat Cum-Laude tapi supaya orang tua saya tidak perlu membayar SPP dan kebutuhan kuliah lagi. Saya kemudian mendapat panggilan kerja di perusahaan ritel dan berbagai lembaga bimbingan belajar populer di Bandung, tapi hidup ini sebuah pilihan. Akhirnya saya memilih pekerjaan yang sesuai passion, bukan yang sesuai dengan jurusan kuliah. Lalu, apakah setelah bekerja hidup saya membaik? 

    Ternyata impian kadang tak seindah kenyataan, bekerja sesuai passion, tak hanya manis tapi sisi pahitnya juga ada, itu merupakan konsekuensi atas keputusan yang telah saya pilih. Gaji lebih banyak dikeluarkan untuk ongkos dan akhirnya saya harus sewa kamar kost dekat kantor untuk berhemat. Mungkin karena kurang beramal, saya seringkali kehilangan uang di kost-an sehingga tidak memiliki tabungan. Gaji bulanan sering tak bersisa, padahal saya tidak boros, hiks. Ditambah lagi masalah keluarga tak kunjung henti menyerang, menyiksa batin sampai saya sering sakit-sakitan dan kurus sekali.

    Meskipun sempat mengalami stres, saya tetap mengingat Allah, tidak berhenti berdoa meminta pertolongan Allah dan berusaha sekuat tenaga keluar dari kesedihan yang mendera. Alhamdulillah, saya bisa melewati hari-hari kelam itu dan ternyata jika kita berani mengahadapinya, semua akan terasa lebih mudah. 

    Foto Prewedding ala @art_sense

    Berani berhijrah
    Hari-hari saya berbunga kembali ketika lamaran pernikahan disampaikan pria impian yang sudah saya kenal dengan baik. Kami memantapkan hati melepas masa lajang tepat pada tanggal 2 Mei 2014. If the wedding is the planting and marriage is the season, kebahagiaan tidak cukup dalam sehari resepsi tapi berusaha bahagia harus setiap hari, sampai tua, hingga tempat keabadian nanti. 

    Kami menyempurnakan separuh agama dengan menikah secara sederhana namun penuh makna. Setelah menikah kami harus tinggal terpisah, saya di Bandung Timur dan Suami di Bandung Barat. Hal tersebut dikarenakan saya masih terikat kontrak kerja dimana jika resign harus membayar penalty ke perusahaan. Demi bertemu saya beberapa kali seminggu di kost-an, Suami rela keluar kerja dan memilih mengajar paruh waktu, padahal waktu itu Suami saya sudah menjadi Pegawai tetap di salah satu sekolah favorit. Kemudian saat Suami sakit, saya sedih sekali dan merasa berdosa tidak bisa melayani dan merawatnya dengan baik. 

    Akhirnya setelah lima bulan menahan rindu, saya sudah tidak kuat lagi dan mengundurkan diri dari perusahaan karena ingin tinggal bersama Suami. Berkat kekuasaan Allah, saya tidak perlu membayar penalty sepeser pun dan kabar gembiranya lagi, Suami mendapat pekerjaan baru yang sesuai passion-nya dengan gaji yang cukup membiayai hidup kami berdua bahkan jika saya tidak bekerja. Alhamdulillah berani hijrah itu lebih baik daripada harus hidup terpisah. 

    "Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS.4:100)

    Setelah tinggal satu atap, kami menikmati masa-masa bulan madu yang indah, berkarya bersama sambil menyiapkan berbagai hal sebelum menimang buah hati. Kami juga berusaha menularkan kebiasaan baik, salah satunya ialah menabung. Sebagai generasi milenial yang dipengaruhi (jebakan) gaya hidup dan sosial media, sering kali menabung butuh tekad yang sangat kuat demi masa tua yang sejahtera. Saya beruntung menikah dengan Akang Suami yang sudah telaten menabung sejak kecil.

    Dari berbagai sumber

    Berdasarkan pengalaman di masa lalu, memiliki kondisi keuangan yang buruk itu sangatlah tidak enak, jangankan untuk beramal, buat diri sendiri saja masih kekurangan dan saya tidak mau mengulanginya lagi. Sekarang saya telah menjadi seorang Istri yang juga merangkap sebagai Menteri Keuangan Rumah Tangga, harus bisa amanah dalam menjaga harta Suami. Menabung memang butuh proses, dari yang awalnya gaji hanya lewat, seiring berjalannya waktu, tabungan saya di Bank kian menggendut bahkan pernah melebihi nominal yang ada di rekening Suami :). 

    Hasil dari rajin menabung mulai terasa, mau tanggal muda, mau tanggal tua, mood tetap terjaga. Sampai-sampai seorang teman bertanya, berapa uang yang ditabung (bukan berapa uang yang saya habiskan untuk belanja) sehingga bisa membuat saya selalu terlihat bahagia? Memang, saya merasakan bahwa memiliki tabungan juga bisa membuat perasaan bahagia. Saat orang tua sakit dan membutuhkan bantuan finansial kita bisa membantu, saat saudara-saudara kita tertimpa bencana, bisa segera kita tolong. Ternyata bahagia itu bukan hanya menyenangkan diri sendiri tapi juga membahagiakan orang lain. Bahagia itu semudah tangan memasukan uang koin setiap bertemu kotak amal.


    Tips menabung untuk generasi milenial


    Hari demi hari pun berlalu, hingga munculah pertanyaan dalam diri ini, apakah cara saya menabung sudah membuat hati tenang? tiba-tiba ada rasa gundah gulana di dalam dada, saya segera berdiskusi dengan Suami untuk mencari penawarnya. Kami membaca kembali terjemahan ayat suci Al-quran yang khusus membahas ekonomi syariah serta membuka buku-buku zaman kuliah yang ditulis oleh para pakar. 

    Saat kuliah dulu, saya memang mempelajari semua mata kuliah yang berhubungan dengan ekonomi dan perbankan Syariah, sehingga sering mendapat tugas lapangan ke berbagai Lembaga Keuangan Syariah, akan tetapi saya merasa ilmu yang di dapat masih sangat kurang. Saya juga belum paham tentang seluk beluk perbankan syariah yang sesungguhnya. Memang waktu itu Perbankan syariah sedang menjadi buah bibir dan banyak bank syariah yang baru berdiri. 

    Nah, setelah rajin menabung dan kepikiran sama ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah, ternyata cara saya menabung belum sesuai dengan sistem syariah. Terlalu banyak memikirkan tabungan membuat kami bingung dan tak kunjung untung. Akhirnya percayakan sepenuhnya pada qodar Allah, yaitu Al-quran dan Hadis shahih agar tenang dan energi dapat digunakan untuk memikirkan hal lain. Apalagi waktu itu saya sedang hamil anak pertama. 
    "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat-ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan." (QS. 3:130)

    Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang jual beli al-hashah dan jual beli gharar. (HR Muslim, Kitab Al-Buyu, Bab : Buthlaan Bai Al-Hashah wal Bai Alladzi Fihi Gharar, 1513) 

    "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu ; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu" (QS.4:29) 

    Suami mulai membuka rekening Bank Syariah sejak awal tahun 2016 dan di penghujung tahun 2016 akhirnya saya menutup rekening di bank terdahulu. Saya mengikhlaskan bunga Bank dan memindahkan tabungan dengan membuka rekening baru di bank syariah.  Kami melakukan resolusi keuangan besar-besaran pada tahun 2017, salah satunya adalah dengan memutuskan berusaha menghindari riba dan gharar atau ketidakjelasan. 

    Berdasarkan keyakinan kami bahwa rezeki Allah itu maha luas dan pengalaman diatas, sebagai seorang muslim kita harus bersyukur atas adanya sistem perbankan syariah, karena kalau bukan kita siapa lagi? Inilah 5 alasan kenapa generasi milenial harus hijrah dan menabung:
    1. Generasi milenial memiliki potensi yang besar dalam memajukan ekonomi yang sesuai syariah agar hidup lebih berkah. 
    2. Generasi milenial tak hanya dikenal dengan kecenderungan budaya konsumtif akan tetapi juga bisa sangat produktif dan mau belajar membangun aset masa depan.
    Hasil berhijrah

    Setiap orang memiliki jalan hijrahnya masing-masing, ada yang dimulai dengan memperbaiki penampilan, tingkah laku, ibadah bahkan dalam menjaga kesehatan keuangan. Inilah momen saya dan Suami berhijrah dengan saling mengingatkan dalam kebenaran. Hijrah bagaikan sebuah perjalanan berkelanjutan seumur hidup untuk berani lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan. Itulah mengapa Islam dikatakan sebagai jalan hidup karena semuanya sudah diatur oleh Allah. Hasil yang kami rasakan setelah berhijrah adalah nikmat kesehatan, ketenangan batin, kemudahan rezeki, diberikan kesempatan berkarya dan berbagi ilmu baik di dalam maupun di luar negeri.

    Bagaimana nih, generasi milenial sudah siap berhijrah? Yuk, jangan ditunda lagi. 

    30.4.19

    Menikmati Seafood Bancakan Mas Barep


    Memang ya Seafood Bancakan Mas Barep ini lagi nge-hits banget! Buka cabang dimana-mana tepatnya di Bandung dan Cimahi. Sekarang hadir pula di dekat rumah saya daerah Gadobangkong dekat dengan Jembatan stasiun Gadobangkong. Kebetulan pulang dari Mom and Kids Radio Bandung, saya dan Mama kelaperan, jadi sebelum pulang ke rumah, isi perut dulu di Seafood Bancakan Mas Barep cabang Gadobangkong. Enak nggak sih? Baca dulu aja gaess...

    Seafood lovers pasti tahu kalau makan Seafood itu mesti enak, bebas bau anyir, harus santai karena butuh waktu lama buat makan kerang-kerangan, udang dan kepiting. Konsep Seafood Bancakan Mas Barep sendiri adalah makan ala Bancakan rame-rame dialasi plastik. Tempat makan ini buka dari siang sampai malam. Saat kami kesana, suasana masih sepi karena cabang baru kali ya.

    Saat masuk, banyak yang nawarin menu sampai bingung mau pesan ke siapa. Saya sudah bilang mau makan ditempat tapi kayak diburu-buru gitu, saya bilang sekali lagi mau makan ditempat baru deh dipersilakan duduk. Karena udah mabok kerang dan kepiting, akhirnya kami cuma pesan Udang cah brokoli saus lada hitam level 0, Cumi cah brokoli saus asam manis level 1, nasi putih 2 dan teh botol 2.

    Sebelum pesanan datang, meja kami dialasi plastik jadi makan nggak pakai piring karena konsepnya bancakan. Kemudian dateng nasi, ternyata nasi putihnya dikit banget dan kurang lunak ya, kualitas berasnya kayaknya yang biasa aja, nggak kayak beras yang ada di rumah saya, enak kayak bento haha, padahal harga seporsi nasi Rp 7.000 lho biasanya kan Rp 3.000an ya kalau di Bandung.

    Udang cumi cah Brokoli di Seafood Bancakan Mas Barep 

    Datanglah Udang cah brokoli saus lada hitam yang meskipun level 0 tapi udah pedes, sausnya enak, udangnya standar lah ya nggak kecil nggak gede dan nggak banyak juga sih. Si brokolinya juga standar malah banyak batangnya, harusnya kuntum nya aja sih ya. Tak lama dateng Cumi cah brokoli saus asam manis level 1, menurut saya sih Cumi nya masih anyir dan alot, kalau sausnya lumayan enak namun lebih enak yang saus lada hitam.

    Untuk makan segitu kami menghabiskan Rp 107.000 lumayan ya kalau masak di rumah bisa beberapa hari kali ya tapi nggak apa-apa, traktir mama kan berpahala hehe. Kalau ditanya puas nggak, kurang puas sih karena tempat biasa aja, duduk di kursi nggak ada lesehan, nasi sedikit dan cumi masih anyir dan alot terus nggak ada minum air putih gratis, etika nya sih tempat makan itu biasa ngasih teh tawar cuma-cuma. Untuk harga segitu mending di resto atau cafe sekalian sih.

    It's okay katanya Seafood emang mahal, apalagi di Bandung butuh biaya transportasi, tapi makan Seafood di pinggir pantai juga mahal sih, mungkin karena ada pemandangnnya kali ya haha pusing deh kenapa makan seafood di negara maritim aja bisa mahal, ada solusi? Cocoknya makan di bancakan Mas Barep itu kalau acara rame-rame terus ada yang traktir kali ya hahha. Oke sekian dulu Seafood lovers, tunggu review makan-makan selanjutnya ya!

    Baca juga dong! 

    27.4.19

    Pengalaman Pertama On Air di Mom and Kids Radio!


    Dear Parents, kalian masih suka dengerin radio nggak? Kalau saya sih sejak nikah jadi denger radio tiap hari 😂 maklum Istri Musisi ✌️apalagi semenjak melahirkan, hiburan ya dengerin radio, paling suka obrolan tentang kesehatan dan parenting😄⁣Alhamdulillah minggu kemarin diundang @momandkidsradio buat ngobrol santai seputar seni dan kesibukan Mommy zaman now yang nggak bisa diem alias harus tetap berkarya meskipun berada di rumah.⁣

    Saya sengaja meminta bantuan Mama dari Bandung timur untuk nemenin saya yang membawa Gen ke Radio. Kami tiba di Radio Mom and Kids 12.30 siang, radionya ternyata di daerah Batununggal Buah Batu, jadi kangen masa-masa kerja di Buah Batu haha. Radio Mom and Kids sendiri ada di rumah pribadi, bagus banget deh rumahnya, ada ukiran-ukiran Jawa-nya, pas masuk ke dalam rumah, gilak bagus banget pengen deh punya rumah mewah kayak gitu. Banyak banget furniture-nya, banyak barang tapi tetep nyeni, susah jelasinnya, rapi bersih jadi tetap nyaman dihuni.


    Kami naik ke lantai dua yang ternyata ruang tunggu dan kantor radio, nah di lantai tiga baru deh ruang siaran. Sebelum masuk ruang siaran, kami ngobrol dan briefing dulu sama kakak penyiar yang kala itu ada kak Leny dan kak Irfan, ih seneng banget bisa ketemu langsung kakak penyiar Mom and Kids, biasanya kan dengerin suara mereka doang hihi.

    Tepat pukul 13.00 kita mulai siaran, awalnya deg-degan tapi kesananya enjoy kayak wawancara dan ngobrol biasa, asik dan seru banget! Btw dulu saya wawancara Instagram artist di Bandung eh sekarang saya yang di wawancara, ternyata kebaikan membawa kebaikan juga ya, bahagia deh. Wawancara nya dimulai dengan kesibukan saya sebagai Pelukis, guru untuk anak saya dan Ibu rumah tangga yang berkarya di rumah, seringnya sih menulis dibandingkan dengan melukis tapi nggak apa-apa kan yang penting tetap produktif!

    Kemudian berlanjut dengan pengalaman mengajar dimana sebagai Guru kita itu punya formula khusus saat mengajar anak. Mulai dari pendekatan, inginnya anak gambar apa lalu kita arahkan, pastikan anak fun selama menggambar. Suka dukanya di dunia seni itu lebih banyak suka nya sih, soalnya kalau ngajar nggak usah bikin RPP, Silabus dan administrasi Guru layaknya di sekolah hehe, dukanya masih saja ada orang yang tidak menghargai seni dan untuk para orang tua juga jangan intervensi ke kelas ya kalau Gurunya sedang mengajar, percayakan sama Gurunya toh biasanya anak akan lebih mudah diarahkan oleh Sang Guru kan? Lol. 




    Buat parents yang nggak sempet dengerin ini ada tips belajar seni untuk anak:⁣
    🎨 pastikan alat dan bahan yang digunakan aman untuk anak⁣
    🎨 sediakan tempat yang nyaman⁣
    🎨 bebaskan kreativitas anak, jangan intervensi atau membandingkan⁣
    🎨 ajarkan anak menghargai karyanya dengan memajang hasil karya anak di rumah supaya menumbuhkan rasa percaya diri ⁣

    Mommy juga jangan lupa menjalani hobi, me time merawat diri dan jalan-jalan di akhir pekan ya supaya anak dan Suami juga happy di rumah ❤️⁣ Nggak kebayang sih bakal on air di radio kesayangan kayak gini tapi ternyata bisa ya haha 😂dulu waktu SMK sempet pengen jadi Penyiar jugabsih hehe. Sekali lagi makasih atas kesempatannya ya @momandkidsradio kak Leny, Kak Irfan dan Teh @ziasubhan semoga sukses selalu 😇⁣ semoga nanti saya bisa cerita-cerita di tempat lainnya ya!


    Baca juga yuk! 

    26.4.19

    [REVIEW] Natuna Oilvera Organic Face Mask All Variant

    Natuna Oilvera Organic Face Mask


    Dear Beauties inilah review masker Natuna Oilvera yang pasti kalian tunggu-tunggu! Yup, produk terbaru Natuna Oilvera Organic Face Mask ini adalah Masker yang bisa dimakan! Wait, bisa dimakan San? Iya, saking food grade dan aman, jadi kita nggak perlu ragu lagi buat maskeran yeay!

    Tahukah kamu bahwa Kulit wajah adalah area kulit yang paling tipis dan sensitif? Oleh karena itu diperlukan skin food yang food grade, salah satunya ritual maskeran dengan Natuna Oilvera Organic Face Mask yang memiliki lima varian dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan kulit kamu!

    Natuna Oilvera Organic Face Mask

    Natuna Oilvera Organic Face Mask

    Winter Sonata
    Nama yang nggak asing di telinga Korean Drama Lovers kan? Masker ini terdiri dari dua perpaduan bahan alami khusus hasil Research Tim Natuna yaitu Grams dan Sandthorn (atau dikenal sebagai Sea Buckthorn ) manfaatnya sebagai:
    • Natural Whitening (Pemutih kulit wajah alami )
    • Anti Radiation (Anti Radiasi) 
    • Anti Aging & Skin Nutrition


    Natuna Oilvera Organic Face Mask

    Natuna Oilvera Organic Face Mask


    Jewel of The Sea
    Aduh labelnya Sandra banget! Varian ini merupakan perpaduan BlueBellvine dan Spirulina. Kamu sudah tau kan ketenaran bahan unik Spirulina? Nah, kini sudah ada di Masker wajah organik dari Natuna Oilvera, manfaat terbaik untuk:
    • Beruntusan
    • Anti Oxidant
    • Skin Tightening (mengencangkan kulit wajah)


    Natuna Oilvera Organic Face Mask

    Natuna Oilvera Organic Face Mask


    Fairy Forrest
    Hmmm jadi inget dunia peri ya, masker kombinasi Turmeric, Banana dan Cinnamon yang ampuh untuk:
    • Calming Your Acne! (ketika wajah lagi muncul jerawat aktif langsung pakai ini) 
    • Deep Pore Detox (Menyerap racun-racun pada pori-pori terdalam wajah )


    Natuna Oilvera Organic Face Mask

    Natuna Oilvera Organic Face Mask


    Sleeping Beauty
    Haduh semua bisa jadi Princess kalau rajin maskeran nih! Perpaduan dari Wolfberry dan French Lavender ini adalah Masker terbaik untuk kamu yang rentan stres karena pekerjaan atau tugas akhir kuliah. Masker ini baik untuk:
    • Relaxation & Anti Stress
    • Anti Aging
    • Natural Brightening


    Natuna Oilvera Organic Face Mask


    Natuna Oilvera Organic Face Mask


    Madaline's Gold Dust
    Sekarang kamu bisa merasakan gimana kerennya pakai masker organik perpaduan 24K Gold x Hibiscus x Korean Strawberry yang ketika diaplikasikan diwajah berubah warna jadi Rose Gold and it was real! Best as:
    • Collagen Stimulant (menstimulasi produksi collagen pada wajah)
    • Rich in Vit C for Anti Oxidant & AntiAging


    Seru banget kan baca-baca komposisi dan beragam manfaat Natuna Oilvera Organic Facial Mask ini. Kelimanya dikemas dalam jar bulat putih dengan label kemasan di bagian tutupnya yang sangat artsy dan ngegemesin. Saya sudah mencoba kelimanya selama berminggu-minggu yang lalu. Biasanya satu masker seminggu sekali dan paling suka sama varian Madaline's Gold Dust yang unik saat dicampurkan dengan Natuna Oilvera Rose Water, serbuk emasnya bener-bener berkilau indah seperti fluid painting dan saat dipakai langsung berubah jadi pink gitu, suka banget deh. 

    Natuna Oilvera Organic Face Mask

    Selama pemakaian Natuna Oilvera Organic Facial Mask ini saya tidak mengalami dampak negatif seperti break out atau jerawatan gitu sih, soalnya kulit saya emang nggak sensitif jadi aman-aman saja. Nah, buat kamu yang mau coba tinggal disesuaikan dengan jenis masalah kulit yang sedang dialami. 

    Cara pakainya sama kayak pemakaian masker bubuk kebanyakan, gampang banget tinggal campur sesendok masker dan sesendok air mawar, oleskan ke wajah dan diamkan sekitar 15 menit lalu bilas hingga bersih, semuanya mudah kering dan mudah dibersihkan kok. Rasakan sensasi dingin dan wangi essential oil yang berbeda-beda dalam masker Natuna Oilvera ini. Karena skin food kamu bisa maskeran 1-3 kali seminggu lho, kalau saya masih sibuk jadi paling seminggu sekali saja hehe.

    Untuk informasi lebih lanjut kalian bisa kepoin atau konsultasi di Instagram @natunaoilvera dan belanja di Shopee karena sekarang lagi ada diskon khusus 51% untuk masker organik ini, yang tadinya Rp 39.000 - Rp 59.000 kini jadi lebih hemat! So, tunggu apalagi beauties, jangan lupa maskeran ya biar tambah kinclong!



    Baca review produk Natuna Oilvera lainnya ya! 

    25.4.19

    Resep Tahu Lada Garam ala Cafe


    Dear foodies, sepertinya sudah lama sekali ya saya tidak menulis blog. Jujur saja banyak kendala seperti sakit, bepergian dan banyak pekerjaan di dunia nyata membuat saya rindu kembali untuk menulis disini. Oke, mari kita mulai dengan yang ringan-ringan seperti resep masakan berikut ini, Tahu Lada Garam ala Cafe.

    Pertama kali makan Tahu Lada Garam itu di cafe Kupu-kupu Kolmas Cimahi, saat ini menu tersebut juga disajikan cafe-cafe hits di Bandung. Waktu itu orang lain yang pesen dan saya ikutan makan haha. Rasanya enak banget dan langsung yakin bisa bikin di rumah. Sebagai Istri yang tiap hari masak, saya pasti tau harga bahan baku seporsi makanan. Makanya kalau ke Cafe saya jarang pesan nasi goreng, mie goreng, capcay, soto dan menu mudah lainnya, termasuk Si Tahu Lada Garam ini, selamat mencoba ya!

    Bahan:
    5 kotak tahu putih, tahu kuning juga bisa, bebas! Buat kotak-kotak atau serong
    5 sdm tepung terigu boleh dibumbui boleh tidak
    3 siung bawang putih, iris kecil-kecil
    3 buah cabe rawit iris tipis
    Sedikit daun bawang, iris tipis
    Merica, gula, garam dan penyedap rasa

    Cara memasak Tahu Lada Garam ala Cafe:
    Tahu di masukan ke dalam tepung terigu lalu di goreng sampai kering, tiriskan. Tumis bawang putih dengan sedikit minyak, masukan cabe tapi jangan sampai gosong. Masukan potongan tahu, daun bawang dan bumbui, koreksi rasa dan sajikan hangat.

    Read more:

    13.4.19

    Aplikasi Kasir ini Mempermudah Bisnis Kuliner kamu!


    Hello good readers, apa kabarnya nih? Kali ini saya akan membahas tentang Kasir dan bisnis kuliner. Ngomong-ngomong soal Kasir, yang saya ingat adalah sebuah profesi dan mata pelajaran Mesin Bisnis ketika saya belajar di SMK. Jadi Kasir itu nggak mudah lho, kita harus konsentrasi karena butuh ketelitian dalam menghitung angka demi angka, jika yang dihitung adalah uang perusahaan, tanggung jawabnya besar karena jika terjadi selisih uang, Sang Kasir harus menggantinya. Selain itu Kasir juga harus tetap ramah dan cepat tanggap dalam melayani pelanggan.

    Saat belajar mesin bisnis, kami diajari untuk menjadi kasir sungguhan karena saat uji kompetensi, pengujinya langsung pihak Toserba terbaik di kota Bandung. Gimana nggak deg-degan tuh? Takut salah ngitung heheu. Apalagi kalau bisnis beneran ya guys, semua rekap transaksi harian harus dihitung dengan teliti supaya kita mengetahui apakah pendapatan naik, rugi atau stabil. Selain itu penting juga mengetahui produk mana yang menjadi best seller.

    Saat ini bisnis yang terus berinovasi tiada habisnya adalah bisnis kuliner, selalu saja ada yang baru dan unik! Bisnis kuliner memang cepat sekali perputaran arus kas-nya karena semua orang harus makan, kan? hehe. Kerasa sih sama saya yang sibuk mengurus anak di rumah, kadang nggak sempet masak akhirnya harus pesan makan diluar.

    Terbayang kan riweuh-nya tempat kita memesan makanan saat jam makan siang? Supaya nggak salah antar, nggak salah menghitung harga dan nggak pusing ngasih uang kembalian, untungnya sih di era go cashless ini ada sistem Point of Sale. Ternyata kini Sistem point on sale tak hanya di gunakan pada e-commerce saat online shopping saja, tapi juga bisa digunakan dalam transaksi bisnis kuliner seperti di restoran sampai café yang lagi nge-hits.

    Apa sih sistem Point of sale itu? Point of sale merupakan titik penjualan (check-out) ketika transaksi telah selesai. Point of sale sebenarnya sistem yang terdiri dari hardware dan software untuk memudahkan pebisnis dalam bertransaksi dengan pelanggan. Secara sederhana, Point of Sale dapat diartikan sebagai kombinasi mesin kasir yang dilengkapi dengan aplikasi kasir.
    Melalui sistem Point of Sale, penjual dapat menghitung total harga dari menu yang dipesan pelanggan, memberikan pilihan pembayaran yang variatif, serta mengeluarkan struk sebagai tanda terima transaksi pembelian, canggih!

    Kenapa sih pebisnis kuliner harus menggunakan sistem Point of sale? Karena lebih hemat biaya, waktu dan tenaga, melayani pelanggan menjadi lebih praktis, proses transaksi pembayaran lebih cepat, setiap transaksi menjadi lebih lengkap serta pebisnis akan lebih mudah memantau setiap cabang yang dimiliki.


    SPOTS Aplikasi Kasir untuk Foodpreneurs

    Untuk Pebisnis kuliner, sekarang kamu dapat menggunakan aplikasi Point of Sale SPOTS. SPOTS adalah inovasi terbaru dari GO-JEK, yang merupakan perangkat multifungsi atau aplikasi kasir, yang dapat menjawab semua kebutuhan pelaku UMKM di Indonesia, mulai dari penerimaan pesanan GO-FOOD, pembayaran GO-PAY, pencetakan resi, hingga penulisan laporan harian dari berbagai macam tipe pembayaran, wow keren banget kan?

    Biaya pendaftaran SPOTS ini hanya Rp290.000 saja dan sudah termasuk dengan perangkat kasirnya sendiri, jadi kamu tidak perlu lagi membeli tablet atau printer terpisah. Untuk seterusnya, kamu hanya perlu membayar Rp2.900 per hari untuk semua keuntungannya! Aplikasi kasir SPOTS mengotomatisasi banyak tugas penjualan sehari-hari sehingga bisnis kuliner kamu akan samakin mudah, tunggu apalagi foodpreneurs? Silakan kunjungi website SPOTS untuk informasi lebih lanjut. 



    12.4.19

    Ayah Bunda, Jangan Lupa Pillow Talk ya!


    Dear Parents, semenjak memiliki anak, terkadang kita melupakan kegiatan romantis bersama pasangan. Tapi itu masih wajar, jika anak kian besar setiap pasangan Suami Istri dapat menghangatkan kembali benih-benih cinta agar hubungan semakin harmonis. Sebenarnya ada banyak ide quality time yang dapat dilakukan pasangan Suami Istri, misalnya:
    • Menemani saat melakukan hobi
    Suami saya main bass jadi ya nemenin beliau main bass, karena saya suka melukis jadi gantian deh beliau menemani saya melukis, pokoknya berkarya! 
    • Cuddling manja di tempat tidur
    Nah, coba ingat pertama kali deg-degannya saat ciuman pertama, rasakan kembali sensasi jatuh cinta lagi dengan pamer lingerie baru hehe.
    • Nonton film atau serial saat anak tidur malam
    Nah, ini sering banget kami lakukan, menanti waktu terbaik untuk movie marathon ya, pas anak tidur. 
    • Ngopi bareng
    Suami suka banget minum kopi hitam pahit asli tanpa gula-gula, kalau saya sih minum ice matcha sachet yang sudah tersedia di Supermarket hehe. Biasanya kami morning talk setelah makan atau saat ngemil santai, bebas sih ngobrolin apa saja. 
    • Makan Mie Instan sepiring berdua
    Dulu sering banget ngelakuin ini sebelum punya anak, sekarang butuh banyak energi jadi nasi rendang Padang sajo ya haha. 
    • Maskeran dan pijit-pijitan
    Saya berkesempatan di endorse berbagai macam skincare bagus, termasuk masker! Saking banyaknya saya juga ajak Suami maskeran dan beliau mau-mau aja, saya juga suka dipijit sedangkan Suami nggak haha. 
    • Pillow talk sampai ketiduran
    Nah ini nih kebiasaan kita saat ini, yuk dibahas lebih lanjut!  


    Pillow Talk apa sih? Pillow talk itu adalah ngobrol banyak sama pasangan menjelang tidur malam, ini bagus banget untuk menghindari kebiasaan main gadget sebelum tidur. Banyak sekali topik seru yang bisa diangkat dalam Pillow talk, diantaranya:
    • Perasaan hari itu
    Ini pasti lumrah terjadi pada Ibu-ibu setelah seharian bekerja atau mengurus anak, wajar sih kalau capek cuma ritme mengeluhnya jangan terlalu sering juga, nanti Suami enek hahah. 
    • Trending topic
    Saat ini orang jarang menonton televisi, kita lebih sering terpapar video dan sosial media sehingga membuat kita lebih cepat tahu apa saja yang lagi happening, misalnya video viral maupun konten media sosial yang menarik dan menghibur. 
    • Rutinitas harian
    Cerita seru di kantor, tingkah laku Si kecil yang kian berkembang maupun kejadian yang membuat hati gembira dan bersyukur.

    Komunikasi memang sangatlah penting dalam menjaga keharmonisan Suami Istri, melalui Pillow talk ini, kita bisa memperbaiki kualitas komunikasi dengan pasangan karena kesibukan masing-masing. Pillow talk juga dapat mengurangi kegelisahan, stress, membuat tidur lebih nyenyak serta berbagi kebahagiaan serta masalah yang sedang dihadapi. Jadi, apakah Ayah Bunda sudah melakukan Pillow talk juga?

    Baca juga ya! 
    COPYRIGHT © 2017 SANDRAARTSENSE | THEME BY RUMAH ES