• 9.4.19

    Santai Berenang di Alam Wisata Cimahi


    Dear Travelmate, bulan lalu kami pernah mengunjungi tempat wisata keluarga yang murah meriah di Cimahi yaitu Alam Wisata Cimahi alias AWC, nah disana ternyata ada area kolam renangnya. Jadi, minggu kemarin kami mengajak Gen untuk berenang di AWC, kami berangkat pagi-pagi supaya masih sepi dan ternyata memang masih sepi sih hehe. Tiketnya kolam renang Alam Wisata Cimahi juga sangat terjangkau hanya Rp 10.000 dan sewa ban juga hanya Rp 10.000, terdapat dua kolam renang, untuk dewasa dan anak-anak.

    Sayangnya Kolam renang di Alam Wisata Cimahi tidak dilengkapi air hangat sehingga Gen tidak bisa berlama-lama, ditambah areanya sejuk, penuh pepohonan rindang karena terletak di dataran tinggi. Saat berenang, kami bisa menikmati pemandangan hijau dan kota, sungguh asyik dan fresh banget.


    Oh ya, disini juga ada snack corner yang menjual mie instan, tahu gejrot dan otak-otak. Jika ingin menu lainnya tinggal pesan ke City Light Cafe yang juga ada di Alam Wisata Cimahi. Akan lebih baik lagi jika snack corner menambah menu seperti sosis dan kentang goreng buat anak, soalnya Gen juga laper setelah berenang hehe.

    Kelebihan Kolam renang Alam Wisata Cimahi adalah harganya sangat terjangkau, airnya nggak bau, suasana sejuk, selain berenang nantinya kita juga bisa berkeliling melihat mini zoo maupun berbagai wahana yang cocok untuk anak maupun gathering kantor. Sayangnya masih banyak yang harus diperbaiki, misalnya kondisi pemandian atau kamar bilas agar lebih layak dan nyaman, kalau bisa sih ada area air hangat supaya anak happy, nggak apa-apa htm naik juga soalnya lokasi Alam Wisata Cimahi ini dekat rumah sih, hehe.

    Mungkin sekian dulu review kolam renang Alam Wisata Cimahi yang berada di Jalan Kolonel Masturi KM.4 No.157, semoga bermanfaat ya! Sampai jumpa di jalan-jalan berikutnya.


    Read more:

    8.4.19

    Tips Agar Enjoy Mengurus Anak di Rumah


    Dear Parents, baik Ibu rumah tangga atau Ibu yang bekerja diluar rumah sama-sama sayang sama anaknya, bedanya adalah frekuensi waktu dalam mengurus anak. Bagi Ibu bekerja, anak bisa dititipkan pada Orang terpercaya seperti Orang tua atau Saudara, Pembantu atau Baby Sitter maupun Daycare dekat kantor. Sedangkan Ibu rumah tangga harus full time mengurus anak di rumah. 

    Akan tetapi, Ibu rumah tangga belum tentu pandai mengurus anak seharian lho, Ibu bekerja pun belum tentu lalai mengurus anaknya. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tips dan pengalaman mengurus anak tanpa Asisten Rumah alias seharian mengurus anak di rumah supaya tetap waras katanya, tidak jenuh dan lebih enjoy, selamat membaca! 

    Jauhi sikap perfectionist dan ambisius
    Tujuan utama saat ini adalah memberikan perhatian pada Si kecil, apabila rumah berantakan sedikit wajar saja, jangan sampai hanya karena ingin rumah kinclong terus, anak kita jadi kurang stimulasi. Saya biasanya santai, asal jangan terlalu kacau dan kotor, yang penting kan anak nyaman dan aman saat bermain di rumah. 

    Ikhlas dan selalu bersyukur
    Rumput tetangga memang terlihat lebih hijau. Jangan iri jika teman kita karirnya melejit, traveling kemana-mana atau memiliki body goals. Kita juga bisa seperti mereka, bisa bisnis dari rumah, bisa jalan-jalan sama keluarga dan bisa olahraga lagi biar singset. Semua akan ada waktunya, semua akan indah kembali. 

    Sampaikan kebutuhan dan keluhan pada Suami
    Manusia tidak ada yang sempurna apalagi seorang Ibu baru yang baru belajar, belajar ilmu kehidupan yang tidak ada sekolahnya tapi selalu diuji sepanjang waktu lewat mengurus anak. Daripada curhat sama yang lain lebih baik curhat pada Suami, semoga pasangan kita mengerti dan mau mendengarkan nggak enaknya baby blues dan depresi paska melahirkan ya, bu. 

    Pilih lingkungan pertemanan yang positif
    Saya pikir setelah resign akan kehilangan teman, tapi ternyata tidak. Saya bertemu tetangga baik hati dan genk SMA 'hidup kembali', hal tersebut membuat saya bahagia. Saya dikelilingi oleh real friends maupun teman dumay yang selalu membuka pintu rezeki untuk saya, Alhamdulillah. Sebaiknya jauhi saja teman yang tidak sefrekuensi, supaya tidak stress atau terpengaruh buruk. 

    Belajar ilmu Parenting
    Ilmu itu harus terus di upgrade, sebagai orang tua millenial kita dituntut untuk serba tahu dan kreatif mempersiapkan bekal terbaik untuk anak. Ikutilah kelas Parenting, seminar, temu komunitas, baca buku maupun playdate yang mendidik agar tidak bosan di rumah terus. 

    Quality time sama Suami
    Sebulan atau dua bulan sekali titipkan Si kecil sebentar saja agar kita dan pasangan bisa pacaran singkat seperti dulu. Ngobrol dari hati ke hati di tempat favorit yang penuh kenangan pasti akan membangkitkan romantisme yang sempat terlupakan karena sibuk mengurus anak. 

    Percantik diri
    Meskipun seharian berada di rumah, jangan lupa menjaga kebersihan dan kerapihan diri sendiri ya! Mandi pagi, pakai wewangian dan rutin menggunakan skincare serta make up natural akan membuat hari-hari percaya diri. 

    Tetap menjalankan hobi
    Menurut saya pribadi, menikah dan memiliki anak bukan alasan kita untuk berhenti berkarya. Dengan melakukan kegemaran, otomatis kita akan menjadi bahagia, bukankah sebelum membahagiakan orang lain kita harus bahagia terlebih dahulu? Namun tetap sih prioritas utama adalah mengurus rumah tangga, mungkin satu atau dua tahun pertama waktu untuk hobi dikurangi tapi ketika anak beranjak besar, kita pasti punya waktu luang lagi untuk berkarya, jadi tetap semangat ya! 

    Demikianlah tips dan sharing agar enjoy mengurus anak di rumah, jika ada pengalaman lainnya boleh dibagi di kolom komentar ya! Semoga bermanfaat. 


    Baca juga:

    2.4.19

    Hindari Gaya Hidup Boros, yuk Nabung dari Sekarang!



    Dear good people, welcome back to my blog! Kali ini saya mau bahas tentang manajemen keuangan rumah tangga bagi kamu yang sudah menikah, tapi buat kamu yang masih Single, tak ada salahnya untuk belajar dari sekarang. Saya harap kamu jangan sampe bosen ya soalnya sharing ini nggak akan pernah kamu dapatkan di bangku kuliah setinggi apapun, cara satu-satunya adalah menjalani pengaturan keuangan bersama pasangan setelah menikah.

    Kalau kalian emang saling cinta, kayaknya nggak susah deh untuk saling membahagian pasangan dalam bentuk materi, iya kan? Selain sifat konsumtif, kebiasaan menabung juga harus dijunjung tinggi dong! Kebiasaan menabung memang gampang-gampang susah sih, apalagi bagi kaum millenials yang sekarang berada di usia produktif, kalau nggak bisa nabung pasti pusing deh melihat kehidupan orang lain di sosial media. Dan tahukah kamu bahwa hal-hal berikut ini ternyata bisa jadi akar pemborosan dan menguras pengeluaran yang cukup besar lho!


    Merokok
    Siapa nih yang masih merokok? Coba deh bayangin abu rokok itu kalau dirupiahin? Lumayan buat beli batako atau modal usaha kan? Kita ini nggak selamanya muda kawan,  kalau mati meninggalkan pasangan dan anak-anak apakah sudah cukup bekal pendidikannya?


    Pakaian Mahal
    Di zaman krisis sekalipun, semua orang tetap membutuhkan pakaian, sebelum membeli pakaian yang harganya selangin coba pikirkan lagi di negara miskin, mereka nggak sanggup beli pakaian soalnya untuk makan saja susah. Belilah pakaian sesuai kemampuan dan kebutuhan, jika sudah membeli, jangan lupa sumbangkan pakaian kamu untuk saudara atau yang membutuhkan ya!

    Botol minum
    Tinggal di negara tropis pasti bikin kita sering haus dan rajin minum supaya nggak dehidrasi, coba deh bekal botol minum dari rumah, selain hemat juga zero waste kan!

    Berjudi
    Dulu Ibu Kos saya pengangguran, hobinya main judi online sehingga hutangnya dimana-mana dan kesulitan keuangan sehingga banyak barang yang dijual untuk membiayai hidupnya.

    Perhiasan
    Tak dapat dipungkiri lagi jikalau perhiasan bisa menambah kepercayaan diri, namun perhiasan terutama emas bukanlah investasi karena berdasarkan pengalaman jual beli perhiasan emas, saat dijual akan mengikuti harga emas terbaru jika naik, harga jual tetap, jika turun maka harga jual akan ikut turun. Belilah perhiasan seperlunya, simpan uang di deposito demi keamanan dan kenyamanan.

    Mobil mahal
    Dulu kerabat menyuruh saya untuk belajar menyetir supaya saya jadi wanita perkasa dan mandiri, tapi saya belum tertarika karena nggak punya kendaraan pribadi. Faktanya beberapa tahun kemudian Ojek online dan Taksi online begitu menjamur dan saya bahagia bisa tetap merasakan naik kendaraan mewah tanpa kerepotan mengurusnya dan membakar uang untuk bahan bakar. 

    Makanan cepat saji
    Sebenarnya masak makanan cepat saji itu gampang banget lho kawan, kita bisa membuatnya sendiri di rumah, kalau tidak capek dan malas lebih baik saat di makan di luar atau Cafe jangan pesan menu yang bisa dibuat di rumah seperti ayam goreng, nasi goreng, mie goreng, spageti, soto, jus dab semacamnya karena bagi Istri yang rajin masak akan ketahuan deh harga bahan baku menu tersebut, iya kan?


    Tolong beri tahu pasanganmu agar menghindari kebiasaan boros diatas ya demi masa depan yang lebih cerah. Memang sih gaya hidup itu relatif, namun jika pengeluaran sudah lebih besar daripada penghasilan, itu namanya boros. Baiklah, setelah mengetahui mana saja yang bikin pemborosan, sekarang saya akan membagikan tips menabung setelah menikah! Semoga bermanfaat! 

    Segera buat pos dana darurat 
    Jauh sebelum mengenal istilah dana darurat ternyata Suami saya sudah memiliki dana darurat sebelum kami menikah dan sekarang kebiasaan baik tersebut terus berlanjut bahkan sebelum kami memiliki buah hati.


    Melunasi utang piutang
    Nah, jika kamu masih memiliki utang sebelum menikah, lebih baik diselesaikan terlebih dahulu, katakan jujur pada pasangan dan jangan nambah-nambah lagi utang setelah menikah karena hutang itu bikin ketagihan dan sangat berat jika tidak dilunasi. Bekerja keraslah untuk masa depan, jangan membayar masa lalu yang hanya untuk kenangan, semacam pesta pernikahan. Apabila membutuhkan kartu kredit, harap dibatasi ya supaya tidak bingung bayarnya.


    Tabungan sistem auto debet
    Jangan hanya auto debet untuk cicilan dong, kalau kamu masih susah untuk menabung, coba deh sebelum membelanjakan gaji lebih baik ditabung terlebih dahulu supaya tenang saat belanja bulanan.


    Hindari belanja online
    Musuh terberat Ibu-Bapak kekinian adalah belanja online karena kesibukan dan kemacetan kota yang makin menggila membuat kita merasa dimudahkan dalam hasrat belanja. Pastikan belanja sesuai kebutuhan dan kemampuan, manfaatkan free ongkir, cashback dan special deals. Jika sudah kecanduan, sebaiknya segera unfollow akun online shop yang membuat konsumtif atau hapus aplikasinya.

    Demikian sharing keuangan kali ini, jangan ragu menyebarkannya ke sosial media kamu supaya semakin banyak orang yang terbantu keluar dari gaya hidup boros dan jadi rajin menabung! Salam.


    Tips keuangan yang perlu kamu ketahui:

    1.4.19

    Menikmati Kesejukan Alam Wisata Cimahi


    Dear Travelmate, beberapa waktu lalu kami berkunjung ke salah satu tempat wisata dekat rumah yaitu ke AWC alias Alam Wisata Cimahi, AWC sendiri merupakan tempat wisata yang ramah anak, cocok untuk liburan keluarga atau acara gathering kantor. AWC terletak di Jalan Kolonel Masturi KM.4 No. 157, Cipageran, Kota Cimahi. Tempatnya disebelah kiri dari arah Cimahi menuju Lembang. 

    Karena AWC berada di dataran tinggi yang sejuk dan jalan yang menanjak jadi areanya juga seperti tebing dan bukit berundak-undak. Saat memasuki kawasan AWC, parkiran sudah ramai dan ternyata masuknya GRATIS! kita cuma bayar parkir Rp 2000 saja, disini cukup bayar makan di Cafe atau tiket terusan berbagai wahana permainan anak dan outbond. Fasilitas di AWC cukup lengkap hanya sayangnya karena areanya luas dan karyawannya sedikit jadi beberapa fasilitas kurang terawat bahkan rusak. 





    Area pertama yang kami kunjungi adalah tangga yang bisa melihat lembah hijau yang dibawahnya terdapat kolam buatan dan bebek-bebek. Selanjutnya Gen naik aneka permainan seperti yang terdapat di Taman Kanak-kanak. Disini juga ada Mini Zoo, terdapat kandang musang, burung, ayam dan monyet. Kemudian kami menuju area lembah yang nggak nyangka juga sih ada tempat kayak gini di Cimahi hehe. 

    Karena kehausan, akhirnya kami bersantai di City Light Cafe yang view-nya lembah, kota Cimahi dan pegunungan nun jauh disana, cakep kayak lukisan! Tempat ini buka setiap hari sampai jam 5 sore, namun saat akhir pekan bisa sampai malam, terutama Cafe ini bisa melihat view lampu kota yang cantik, bersyukur banget nggak usah jauh-jauh ke Dago jika hanya ingin melihat lampu kota di malam hari. 

    Sambil menunggu pesanan, kami melihat orang-orang outbond dan naik sepeda gantung, oh ya di AWC tidak diperkenankan membawa makanan dari luar ya. Suami memesan Kopi Susu tanpa gula seharga Rp 12.500 dan saya sedang sariawan memesan Cincau Nyi Iteung Rp 12.500 juga. Kata Suami sih kopinya mirip Kopi sachet, sayang sekali padahal kalau mau usaha sedikit pakai kopi asli, tak apa jika harganya di naik-an. Untuk Cincau nya saya berekspektasi Cincau hijau organik, pas dateng ternyata Cincau hitam di pasar, untungnya rasanya enak karena ada sari kelapa dan susu kental manis yang membuat Cincau jadi segar di mulut. 




    Setelah cukup bersantai menikmati pemandangan AWC, kami ke Mushola dan melanjutkan petualangan, ternyata ada jembatan gantung, namun kami tidak naik karena membawa Gen, disana juga ada Delman dan kuda yang siap mengajak pengunjung berkeliling AWC. Kami juga mengunjungi kebun, area memanah, rel kereta api mini yang usang, area balap motor mini dan taman kelinci. Naik lagi ke sebelah atas, terdapat aneka properti wisata Selfie, kami tidak berfoto karena cuaca menjadi panas hehe. 

    Selanjutnya kami mengunjungi kandang rusa! Wah, senangnya nggak usah ke Ciwidey soalnya di AWC juga ada Rusa Tutul dan Gen seneng juga bisa ketemu rusa. Ternyata di AWC ada Kolam Renang yang teduh karena dikelilingi oleh pepohonan rindang, htm nya juga murah banget, hanya Rp 10.000 saja, duh jadi pengen berenang deh. Dekat kolam renang terdapat taman dengan gazebo khusus untuk botram dan juga aula untuk acara pertemuan seperti ulang tahun, reuni arisan dan gathering kantor. 





    Kesan kami tentang AWC menyenangkan karena tidak ada tiket masuk, fasilitas lengkap, cocok untuk wisata keluarga dan kantor, tiket terusan murah dan saya berharap kenyamanan lebih ditingkatkan lagi. Jika dibandingkan dengan Floating Market Lembang, AWC ini sangat murah ya namun Floating market fasilitas sangat memanjakan pengunjung dan karyawannya banyak. AWC ini mirip-mirip Wisata Kuda Pakuhaji, namun di Pakuhaji ada HTM, bisa bawa makanan dari luar, tempat terpencil namun terus berbenah karena hanya buka saat akhir pekan sehingga fasilitas di Wisata Kuda Pakuhaji lebih terawat dibandingkan dengan AWC. 

    Saat kami ke AWC lagi sepi, mungkin karena tanggal tua hehe, saran saya kalau mau kesini pakai sepatu dan harus berhati-hati saat mengunjungi area lembah karena lumayan curam apalagi saat membawa anak kecil yang sedang aktif-aktifnya. Sekian pengalaman jalan-jalan menikmati kelindahan Alam Wisata Cimahi, semoga bisa menjadi referensi liburan menyenangkan dengan orang tercinta!


    Silakan baca juga:

    26.3.19

    Bacaan Maret 2019


    Dear pecinta buku, bulan ini Alhamdulillah saya bisa khatam Al Qur'an dan menamatkan dua buku bagus, apa sajakah itu, silakan dibaca baik-baik ya, semoga bermanfaat!

    Slow and Steady Get Me Ready by June Oberlander 🌟🌟🌟🌟🌟
    Karena saya belum baca-baca soal Montessori yang lagi ngetren di kalangan Mamah-mamah Instagram, jadi saya sempat khawatir dan rendah diri karena 24 jam sama anak, merasa belum optimal menstimulasi Gen. Tapiiii setelah baca buku (jadul tapi masih relevan) ini saya ternyata nggak males-males amat kok, Gen jadi anak alami dan terstimulasi dengan baik.

    Buku ini bagus banget buat playdate murah meriah pake alat yang ada di rumah, ada 260 kegiatan yang sesuai dengan usia anak sejak lahir sampai usia 5th. Jadi, mamski ngga pusing lagi deh, ya daripada ngasih gadget lagi gadget lagi kan, nanti mamski ngga bisa kerja lol. Mari bergerak dan percayakan teori dan penelitian pada REAL PARENTING GURU yang sudah sangat berpengalaman NGASUH ANAK SENDIRI dan 25 TAHUN NGASUH ANAK ORANG LAIN hahahha.


    Menariknya lagi, buku ini juga dilengkapi ilustrasi sederhana, evaluasi perkembangan anak serta saran untuk menyelesaikan berbagai dilema yang berhubungan dengan tingkah laku anak, misalnya anak suka memukul sebaiknya dikasih aktivitas bermain pukul bola dsb. Meskipun buku ini tahun 2005 dan ditulis sejak 1988, tapi saya sangat menyukainya karena simple dan menjawab rasa haus seputar Parenting, apakah anak saya normal?

    Buku ini sudah mendapatkan berbagai penghargaan internasional dan ternyata diinspirasi dari kitab suci Injil, dengan bermain bersama anak, orang tua akan belajar bahwa anak akan lebih senang bermain di rumah dengan peralatan murah dan akan menyingkirkan mainan mahalnya. Kalimat favorit dalam buku ini adalah: HAL PALING BAIK YANG DAPAT DILAKUKAN ORANG TUA ADALAH MENGHABISKAN WAKTUNYA BERSAMA ANAK.

    Fyi, harusnya buku ini dibaca sebelum hamil, sebelum punya anak pokoknya harus banyak baca aja dulu lah, biar praktik nya nyusul soalnya kerasa banget dulu pas hamil lancar dan lahiran mudah bangettttt karena apa? Karena banyak berdoa dan MEMBACA. 


    Korupsi karya Tahar Ben Jelloun 🌟🌟🌟🌟🌟
    Buku ini dibeli di Car Free Day Dago tahun 2013 tapi baru dibaca tahun 2019 lol, kutakmau nimbun buku lagi ah, baca yang ada dulu sebelum beli wkwkw. Korupsi merupakan novel Perancis yang terinspirasi dari Sastrawan terkenal Indonesia Pramoedya Ananta Toer yang juga pernah menulis Korupsi juga.

    Kok miris ya negara miskin Koruptor nya banyak bangettttt, bahkan orang jadi malu menjadi orang miskin padahal dia miskin karena jujur, bukan karena malas bekerja. Lagian gimana lagi dong dalam kitab suci aja tertulis ada orang kaya dan ada orang miskin, ngga mungkin kaya semua. Nah, novel ini menceritakan tentang abdi negara yang di kantor nya tuh korup semua, sebagai amatiran kira-kira doski bertahan atau malah masuk lingkaran setan ya?

    Saya jadi teringat ceramah Aa Gym, baik buruknya Suami tergantung bisikan manjah Sang Istri. Jadi Istri tuh ngga boleh membanding-bandingkan penghasilan Suami dengan Suami orang lain. Misalnya Istri pengen tas mahal, Suami nggak mampu tapi tertekan akhirnya pake uang haram. Disini diceritakan dahsyatnya makan uang haram mengundang malapetaka kemana-mana. Novel ini cocok dibaca para Istri atau yang sedang galau mau ikutan korupsi apa ngga?

    Kedua buku ini bagus banget buat kalian baca, saya sangat merekomendasikannya untuk kalian penikmat karya sastra yang berfaedah, sampai jumpa di review buku bulan depan ya! Keep reading, keep learning!

    Baca juga yuk! 

    22.3.19

    Cara Melakukan Pemeliharaan Genset Perusahaan


    Hi guys! Welcome back to my blog, kali ini kita ngomongin soal kelistrikan yuk! Kalau lagi mati lampu, Toko sebelah rumah sering mengeluarkan bunyi litrik gitu, yup! apalagi kalau bukan bunyi Generator Set alias Genset. Berdasarkan macamnya, terdapat Genset diesel yang memiliki banyak kelebihan, dimana keandalannya sudah teruji dan lebih awet. Karena itulah banyak yang memilih untuk menyewa genset jenis ini di http://sewatama.com/id/product/operations-and-maintenance/ .

    Dengan daya tahan, andal, dan kinerja yang cemerlang menjadikannya sebagai sumber listrik andalan di perusahaan. Walau begitu, tetap harus dilakukan perawatan secara rutin sehingga mesin genset ini bisa beroperasi dengan baik. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeliharaan yang teratur agar mesin genset diesel ini bisa berkinerja optimal.

    Cara untuk merawat Genset yang tepat berdasarkan sumber dari pakar genset di http://sewatama.com/id/product/power-rental/ adalah sebagai berikut:
    1. Merawat pada sistem pendingi. Ini untuk memastikan sistem pendinginan bisa berfungsi dengan baik untuk membuat mesin diesel ini tetap dalam suhu yang seharusnya. 
    2. Rutin memeriksa sistem bahan bakar. Pada bagian ini dilakukan pemeriksaan agar bahan bakar bisa mengalir lancar untuk memproduksi listrik.
    3. Mengecek bagian pelumasan. Ini juga hal yang sangat penting. Untuk mengecek agar sistem pelumasan berfungsi dengan lancar. Tujuannya agar komponen-komponen dalam genset bisa berjalan dengan baik sehingga saat dioperasikan mesin genset ini bisa beroperasi optimal.
    4. Mengecek pada bagian baterai. Ini dilakukan untuk memastikan baterai berfungsi secara normal.

    Itulah beberapa hal yang penting diperhatikan saat merawat genset. Melakukan perawatan secara rutin, baik harian, mingguan dan bulanan harus dilakukan sehingga nantinya mesin diesel genset ini selalu siap untuk beroperasi. Untuk itu, penting perusahaan memiliki petugas khusus untuk menangani genset. Sehingga nantinya genset ini selalu dapat dirawat dnegan baik.

    Selain itu, perlu pengawasan (supervisi) dari atasan untuk memastikan genset tersebut selalu beroperasi dengan lancar. Jika tidak ingin repot, bisa menyewa genset. Nantinya Anda bisa meminta agar mesin genset itu selalu diperiksa rutin sehingga kebutuhan listrik di perusahaan Anda bisa selalu terpenuhi. Dengan begitu kelancaran produksi di pabrik atau perusahan bisa terjamin. Sebab listrik memang sudah merupakan sumberdaya yang tak terpisahkan dalam sebuah produksi. Rasanya semua aktivitas produksi membutuhkan tenaga ini. Karena itu merawat genset secara rutin sudah menjadi keharusan agar mesin genset itu bisa beroperasi dengan lancar. Semoga artikel ini bisa bermanfaat ya, terima kasih telah berkenan membaca. 

    20.3.19

    Mewarnai Lebih Bagus Pakai Crayon atau Oil Pastel, ya?

    Crayon vs oil pastel

    Dear artmate, saya sering ditanya orang tua murid tentang produk yang bagus untuk mewarnai gambar, terutama perbandingan antara crayon vs oil pastel. Apakah kalian tau nggak bedanya crayon sama oil pastel? Rata-rata orang tua yang sedang menemani anaknya yang masih kecil bilang kalau mewarnai pakai crayon saja, padahal yang dipakai adalah oil pastel hehe. Yup, saya mulai paham bedanya crayon dan oil pastel saat dulu bekerja di sebuah kursus gambar di Bandung, kalau sekarang bikin sanggar gambar sendiri dong, tapi masih vakum soalnya anak saya masih kecil hehe. Sekarang saya berbagi ilmu lewat tulisan terlebih dahulu, ya. Semoga bermanfaat! 

    Apa sih bedanya crayon dan oil pastel kak Sandra? Kalau crayon itu terbuat dari lilin dan ada kandungan talk atau kapur sedangkan oil pastel terbuat dari lilin dan minyak, meskipun sama-sama mengandung lilin namun kandungan minyak pada oil pastel lebih banyak. Nah, kali ini saya akan mengulas tentang dua alat mewarnai gambar yang dapat digunakan anak-anak hingga orang dewasa, mereknya bernama Titi, tentu sudah tidak asing lagi, bukan?

    Crayon vs oil pastel

    Titi Twist Crayon atau Krayon putar ini memiliki ukuran yang panjang seperti pensil atau pulpen. Terdapat dua set warna, ada yang 12 dan ada yang 24 set, saya memiliki yang 24 set warna. Dulu beli sekitar 2013 di Toko Merauke Buah Batu, awet banget sampai sekarang punya anak masih dipakai hehe. Harganya lupa lagi kayaknya diatas Rp 50.000 dan sekarang sudah banyak di toko online atau toko alat tulis. Untuk cara pemakaiannya gampang banget, tinggal diputar pada sisi atas crayon untuk mengeluarkan isi crayon. Untuk hasilnya, Twist Crayon Titi ini teksturnya keras dan licin, menghasilkan warna berkilau, tidak lengket di kertas maupun di gambar. Inilah hasil karya saya menggunakan Titi Twist Crayon:




    Selanjutnya saya akan membahas  tentang Titi Oil Pastel, terdapat beberapa set juga, semakin banyak warna semakin mahal. Untuk pemula seperti anak-anak lebih baik coba membeli 12 warna terlebih dahulu karena kan anak bosenan, nanti ketahuan apakah anak serius atau lebih fokus ke hobi yang lain. Saya memiliki Titi oil pastel 55 set warna, kalau tidak salah dibawah Rp 100.000, belinya juga bersamaan dengan Titi Twist Crayon. Nah, Titi oil pastel ini memiliki warna yang kuat dan empuk atau lembut sehingga lebih mudah dan nyaman saat digunakan. Selain itu produknya Water Resistant dan Non Toxic sehingga aman untuk digunakan oleh anak-anak. Berikut adalah karya saya menggunakan Titi Oil Pastel:






    Kesimpulannya, apakah lebih bagus crayon atau oil pastel? Jika untuk anak-anak, menurut saya crayon itu agak keras apalagi dilapisi plastik seperti pulpen, lama kelamaan akan pegel juga, tapi tentu saja tidak membuat tangan kotor, karena saat digunakan tidak muncul residu dan untuk gradasi juga tidak semudah saat menggunakan oil pastel. Sedangkan Oil pastel tuh empuk, mudah digunakan untuk gradasi dan warnanya lebih keluar, dengan ketelatenan, kita akan belajar sabar untuk tidak mengotori hasil karya karena penggunaan oil pastel kadang menghasilkan residu dan mudah patah. Kalau ditanya mana yang lebih bagus saya jelas lebih menyukai Titi Oil Pastel, tapi untuk anak saya yang masih batita biasanya saya memberi crayon supaya tidak kotor dan tidak mudah patah, tentunya saya yang membantu memutar crayonnya supaya bisa digunakan.

    Semua tergantung dan kembali sesuai kebutuhan karena ada kelebihan dan kekurangnnya, kelebihan crayon ada warna gold dan silver yang bisa dikombinasikan nanti saat mewarnai dengan cat air sedangkan oil pastel bisa digunakan untuk berlomba karena proses mewarnai akan lebih cepat. Untuk mengakali residu oil pastel adalah dengan terus berlatih sehingga semakin jago, semakin sedikit residu yang dihasilkan. Sediakan juga brush untuk membuang residu dan biasakan membersihkan oil pastel yang terkena warna lain saat melakukan gradasi menggunakan tisu. Bagaimana artmate, apakah tulisan ini bermanfaat? Jangan lupa follow instagram @art_sense serta subscribe tutorial menggambar dan mewarnai gratis di YouTube channel Sandraartsense yuk selamat berkarya!

    Read more:
     

    19.3.19

    Empat Alat Makeup Andalan yang Nggak Boleh Ketinggalan


    Dear Beauties kali ini saya akan mengulas tentang empat alat makeup andalan yang nggak boleh ketinggalan. Tapi, saya mau cerita dulu ah semoga nggak bosen ya! Sebenarnya saya lebih suka memakai skincare daripada make up, saya hanya memakai make up jika kencan keluar rumah bersama Suami. Entahlah, meskipun wajah sudah dibersihkan dari sisa make up, saya takut banget kalau sering make up an wajah menjadi break out atau rusak. Saya juga nggak pernah retouch sehabis sholat di luar, karena saya merasa kalau retouch itu hanya akan numpuk-numpukin sisa make up yang sudah terpapar debu, kotoran dan keringat.

    Residu make up tersebutlah yang akan menyumbat pori dan menimbulkan jerawat hingga komedo. Jadi ya, kalau jalan-jalan sehabis makan paling cuma tambah lipstik lagi sedikit, itupun kalau mau foto, kalau nggak sih ya nggak usah, toh lipstik zaman now kualitasnya bagus dan awet. Saya nggak pernah ngaca juga sih, sekalinya ngaca, ok fine wajah saya baik-baik saja, tidak kusam, sedikit oily sih tapi terlihat dewy dan glowing. Memang saya sekarang lebih suka tampilan dewy atau basah supaya terkesan kulit wajah lebih sehat dan emang harus sehat beneran karena rajin pakai skincare.
    Di rumah saya hanya memakai skincare dalam intensitas wajar dan seumur hidup 28 tahun ini nggak pernah ke klinik kecantikan atau menggunakan krim racikan Dokter. Fyi aja sih beauties, waktu itu ada Make up Artist yang mendandani Sang Pengantin namun sudah berjam-jam make up nya nggak nempel, keliatan kayak tembok mengelupas gitu padahal sudah pakai primer yang mahal dan terkenal itu. Ternyata Sang Pengantin memang memakai krim dokter, jadi krim dokter itu bagus, bikin wajah mulus sampai semut pun bisa main serodotan kayaknya hehe. Akan tetapi, ternyata kurang bagus saat memakai make up tebel saat hari pernikahan.

    Seorang Beauty Blogger juga pernah bercerita kalau beliau melakukan detox krim dokter dan aneka skincare menjelang hari pernikahannya, ya supaya nanti wajahnya bisa bersahabat dengan Make up ala Pengantin. Memang begitulah rumitnya menjadi seorang Wanita, dandan melulu takut keliatan tua, jarang dandan disangka anak SMP haha. Saya mulai suka banget pakai Make Up setelah menikah, karena jangan sampai alasan "udah laku", jadi malas mempercantik diri. Saya tonton video Make Up dan berharap jago dandan, beli berbagai make up, etapinya saya kurang telaten dan pasrah saja lah. Sekarang sudah tau mana yang terbaik untuk saya dan kenyamanan adalah hal utama. Saya lebih suka make up tipis-tipis saja tanpa mengenal hari apa haha. Jadi apa saja alat make up andalan saya? Ini dia jawabannya...


    • BB Cream/ CC Cream/ DD Cream
    Paling sering sih BB Cream, saya nggak ngerti-ngerti apa bedanya BBCCDD Cream yang jelas mereka itu foundie ringan yang sudah dilengkapi SPF. Saya memang lebih suka pakai BB Cream daripada foundie, selain mudah dibersihkan, BB Cream juga mampu mengoreksi kekurangan wajah dan membuat wajah cerah dan siap untuk make up selanjutnya.
    • Pensil alis + brush
    Sambil menunggu BB Cream bekerja, saya membuat alis supaya lebih tebal, sayangnya hasil akhir alis saya itu nggak kayak Beauty Influencer haha. Jangan lupa sapukan brush supaya lebih merata dan hasil alami. 
    • Bedak
    Menurut saya beli bedak nggak usah mahal sih, kalau ilang kan sedih hehe. Apalagi saya sudah mencoba berbagai merek bedak ya gitu-gitu saja sih, lebih "putih" tapi lama-lama nge-blend kok sama BB Cream. Kadang kulit saya membingungkan, dibilang putih, nggak, dibilang kuning langsat nggak, sawo mateng juga nggak. Pokoknya shade diantara kuning langsat dan sawo mateng, bingung kan? Haha. Bedak padat atau tabur, nggak masalah sih kalau saya, yang penting halal dan aman.

    • Lipstik
    Nah, kalau diantara semuanya, lipstik sebenarnya penyelamat banget biar wajah nggak keliatan pucat dan terkesan lebih dewasa. Setelah mencoba berbagai merek lipstik, saya paling suka varian matte daripada glossy atau satin velvet. Untuk warnanya, saya memilih empat saja yaitu merah, ungu, pink dan nude. Semua warna itu bisa dibuat ombre lips yang kece. Agar bibir tetap sehat, jangan lupa pakai lip balm terlebih dahulu dan lakukan lip Scrubing seminggu sekali, ya.

    Saya ternyata tidak suka memakai blush on dan penggunaan maskara serta eyeliner hanya akan membuat saya ngantuk dan mata terasa berat haha. Demikianlah celotehan tentang empat alat make up andalan yang menurut saya cocok untuk segala suasana dan bisa untuk traveling tanpa ribet, semoga membantu kamu untuk tampil percaya diri dengan apa yang kamu pilih. Terima kasih untuk menyempatkan waktunya membaca blog saya. 

    18.3.19

    Jangan Takut Membawa Anak ke Masjid


    Assalamualaykum sahabat pembaca, kali ini saya akan berbagi pengalaman membawa anak ke Masjid, sudah menjadi rahasia umum kalau yang namanya anak-anak ke Masjid dikhawatirkan akan menuai kegaduhan seperti lari-lari. Beberapa tetangga saya malas membawa anaknya ke Masjid karena pernah ditegur oleh pengurus Masjid, katanya anak-anak mereka "diusir" karena khawatir pipis di karpet Masjid. 

    Saya tidak percaya akan pengusiran tersebut, masak sih oknum DKM tega seperti itu. Sampai suatu sore saya akhirnya bertemu dengan orang yang dimaksud, saya ditegur karena beliau khawatir anak saya pipis di Karpet Masjid. Saya tidak mau lemah begitu saja, saya menjawab tenang Pak, anak saya pakai clodi (diaper) jadi tidak akan pipis sembarangan. Lalu beliau pergi tanpa jawaban apa-apa. Please deh sekarang bukan zaman anak pipis sembarangan, apalagi kalau pergi keluar rumah. Lagian Suami saya mau kok nanggung biaya laundry kalau anak kami pipis di karpet Masjid hehe. Okesip santai saja rezeki Allah maha luas, lanjutkan membawa anak ke Masjid. 

    Sebenarnya ide membawa anak ke Masjid itu dari Adik Ipar yang mengajari Keponakan saat belajar merangkak, katanya enak celananya nggak kotor kayak anak saya, hehe bener juga. Qadarullah tetangga saya Gina juga kala itu mengantar jemput anaknya mengaji di Masjid, jadi saya suka ikutan ngajak Gen yang sedang belajar merangkak. 

    Hampir setiap hari saya selalu mengajak Gen ke Masjid, Alhamdulillah bisa mengajari anak cinta Masjid sejak dini, selain itu perkembangan Gen semakin baik, dari merangkak, lama-lama belajar berjalan, berjalan lancar hingga lari-lari itu karena Gen rajin ke Masjid, mungkin karena Masjid luas dan karpetnya empuk jadi anak tidak ragu melangkah. Efek positif membawa anak ke Masjid juga banyak, berikut diataranya:
    1. Gen sudah bisa sujud
    2. Mengikuti gerakan Sholat
    3. Sudah tahu suara Adzan
    4. Sudah bisa bilang Allohu Akbar 
    5. Sudah tahu etika berdoa
    6. Sudah tahu Al Qur'an
    7. Sudah tahu Mengaji
    8. Bersosialisasi dengan santri yang mengaji
    9. Belajar memasukan koin ke kotak infak

    Subhanallah, indahnya mengajari anak mencintai Masjid sejak dini. Jadi, kepada semua pengurus Masjid, jangan suka menegur atau mengusir anak yang mengunjungi Masjid, jangan salahkan di masa depan jika Remaja dan Pemuda malas ke Masjid karena sejak kecil tidak dibiasakan cinta Masjid, jangan salahkan jika nanti Masjid megah tapi sepi, contohlah Real Parenting Rasulullah yang sangat ramah dan mencintai anak-anak. Untuk para Orang Tua juga jangan takut atau khawatir membawa anak ke Masjid, berikan alasan kuat dan beri pengertian kepada anak, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak di Masjid. Semoga pengalaman membawa anak ke Masjid ini bermanfaat ya! Mari bersama-sama menjadikan Masjid sebagai salah satu tempat ramah anak di bumi, Salam. 

    17.3.19

    Art for Sale?


    Dear artmate, dulu awal punya anak, saya suka envy liat Instagram artist pada posting karya-karya yang keren banget. Untungnya saya punya Buibu nyeni yang bilang, nikmatin aja sekarang ngurus anak, nanti anak udah gede mah susah di-uyel-uyel apalagi anak cowok hahah bener juga 😂. Kemudian kalo kita rajin latihan pasti bisa kayak mereka, jadi ngga usah iri. Sip bener banget nih soalnya hampir dua tahun kerjaan tiap hari seringnya menyusui terus pengen bikin lukisan bagus? Oh tentu saja tidak mungkin, makanya saya menunggu sampai akhirnya anak bisa ngomong Mami melukis, dia ngerti, kadang ikutan juga oh ternyata Alhamdulillah sekarang bisa belajar melukis lagi, senangnya!

    Lalu setelah pamer karya di Instagram, muncullah pertanyaan orang awam: ini dijual kak? Sebenarnya mereka nggak salah juga sih karena emang banyak juga Seniman yang memang menjual hasil karyanya dan itu sah-sah saja, hobi yang dibayar. Akan tetapi, saya belum kepikiran buat menjual hasil lukisan saya. Kenapa San? Entahlah kok saya tidak menggebu-gebu dan berambisi kayak dulu, menghasilkan uang dari menggambar.


    Tahun 2019 ini saya hanya ingin fokus latihan melukis, meskipun sulit tapi saya inginnya seminggu sekali. Saya juga bingung sih kalau ditanya manajemen waktu, soalnya kuantitas waktu latihan sangat tidak bisa diprediksi. Kalau nggak nunggu anak tidur ya harus ada yang ngasuh, itupun kalau saya nya nggak lelah. Rumit emang ngejar passion itu, tapi nggak apa-apa namanya juga proses, saya harus membiasakan meluangkan waktu dan anak juga harus beradaptasi dengan kebiasaan baru Mami nya.

    Saya juga tidak akan pernah mau lagi menerima order atau request melukis apalagi melukis orang. Beban banget ketika pemikiran orang harus dituangkan dalam sebuah karya, takut nggak mirip, takut hidungnya kurang mancung, takut nggak cantik, kalau pengen sama mah ke studio foto aja lol. Manusiawi namanya kalau dilukis pengen lebih bagus dari aslinya, seorang David Beckham saja pas kena frank dibikinin patung yang nggak mirip, beliau komplain sama Si Pemahat patung haha, saya kira orang se legend itu pede nya udah luar biasa, tapi tetep ya pengen dibilang patungnya juga ganteng hehe.


    Pada kenyataannya fee dari menulis blog lebih gede haha, bayangkan cuma modal kuota dan jempol saja saya bisa menerima uang tanpa perlu keluar rumah, sekali menulis bisa dapat gaji sebulan Guru Honorer (karena dulu saya pernah ngehonor). Saya juga sampai mendapat produk-produk mahal hingga jutaan rupiah. Sedangkan melukis, saya belum menghitung modal kanvas, cat dan waktu yang saya habiskan. Kalau menjual murah nanti diketawain Blogger, dijual mahal siapa yang mau beli? Ngeri ya, jangankan saya yang masih amatiran gini, artmate saya yang lagi kuliah S2 ITB saja menerima order ilustrasi digital hanya 45k per kepala, bayangkan saudara-saudara dimanakah letak bangsa kita menghargai karya seni, apakah saya harus jadi Maestro dulu? Biar satu lukisan harganya ratusan juta? Tapi jadi Maestro nggak gampang, pasti harus melalui proses tidak dihargai terlebih dahulu huhu.

    Saya belajar banyak dari kegiatan menulis blog, awal 2015 saya hanya menulis, sebagai stress release Ibu rumah tangga yang belum punya anak. Ternyata lama-lama ngeblog menghasilkan banyak hal termasuk materi, ngeblog jadi pekerjaan yang membuat bahagia hehe. Tapi kalau terlalu banyak kerjaan jadi capek dan beban juga sih. Dan saya nggak mau hal tersebut terjadi lagi dalam melukis. Jika menulis kan di revisi nya gampang, tapi kalau orderan orang lain kan ngga semudah copy paste hehe.
    Jadi, art for sale nggak nih? Untuk saat ini saya nggak akan promosi, saya ingin eksplorasi hal-hal yang membuat saya bahagia, karena saya yakin dengan rajin melukis saya akan menjadi pelukis profesional. Akan tetapi Suami saya sudah menaruh lukisan saya di e-commerce, biar sambil jalan ya sambil jualan katanya, yasudah nurut saja sih mungkin itu bentuk support beliau. Tapi saya nggak mau beban, ada yang beli Alhamdulillah, nggak juga santai saja karena saya yakin lukisan saya akan membawa takdirnya sendiri.


    Mungkin saya belum pede, terlalu perfectionist, melihat banyak saingan, nggak mau melukis jadi beban serta melihat realita Ibu rumah tangga dengan anak masih kecil yang yang masih sangat membutuhkan perhatian. Tahun 2019 banyak latihan, mungkin nanti ada waktunya saya jualan, kalau lukisannya udah banyak kan lebih banyak pilihan dan harapan. Gambar digital juga nggak jadi ditekuni deh soalnya kerjaan saya juga udah banyak screen time haha. 

    Kalau kalian lihat ruang berkarya kami, terlihat difasilitasi ya? Tepatnya memfasilitasi diri sendiri. Jerih payah hasil menulis saya belikan alat untuk melukis, uang rokok Suami dibelikan Bass-bass. Jika kalian ditakdirkan sudah kaya sejak lahir, kalian akan punya kesempatan lebih besar, lebih cepat untuk sukses, tolong manfaatkan fasilitas terbaik pemberian orang tua, karena diluar sana banyak anak muda harus berjuang, hijrah, ngumpulin modal untuk passion mereka✊wazek. Sampai jumpa di curahan hati seorang Seniman, selanjutnya! 
    COPYRIGHT © 2017 SANDRAARTSENSE | THEME BY RUMAH ES