• 10.12.18

    [REVIEW] Skinoia Rejuvenating Facial Oil, Wangi Banget!


    Dear beauty junkie, kali ini saya mau mengulas tentang face oil terbaru saya yaitu Skinoia Rejuvenating Facial Oil. Jadi, Skinoia itu adalah brand lokal dari Surabaya yang memproduksi aneka skincare dan kosmetik yang terbuat dari bahan alami, aman,  non-toxic, efektif, vegan dan tentunya cruelty free. So pasti Skinoia ini bebas dari bahan kimia seperti SLS/SLES, parabens, pewangi dan pewarna buatan. 

    Skinoia Rejuvenating Facial Oil ini berfungsi untuk menutrisi dan melembapkan kulit normal yang cenderung kering seperti yang dialami oleh saya. Produk ini mengklaim dapat memperbaiki tekstur dan elastisitas kulit wajah agar kenyal dan tampak awet muda. Diperkaya dengan Qoenzime Q10 sebagai antioksidan yang paten untuk meremajakan produksi kolagen. 


    Cara pemakaian gampang banget, setelah mencuci wajah, semprotkan terlebih dahulu face mist atau toner, jadi saat kulit wajah masih lembap, segera teteskan face oil ke jari tangan lalu pijat lembut di wajah, produk ini bisa dipakai siang atau malam sebelum Day cream atau Night Cream. 

    Pengalaman saya menggunakan Skinoia Rejuvenating facial oil selama dua minggu ini, tidak terjadi iritasi atau breakout, kulit malah terasa lebih lembap dan sehat. Saya suka kemasannya yang travel friendly, meskipun tidak seperti kemasan obat batuk anak tapi saat dibuka face oil inilah yang paling wangi, jadi wanginya tuh seperti permen karet rasa anggur, jadi rileks lho. Teksturnya sendiri seperti minyak berwarna kuning keemasan dan mudah meresap saat diaplikasikan. Nah, jika teman-teman sedang mencari face oil alami, bisa kepoin dulu Instagram @skinoia.id karena selain face oil, juga ada face toner dan face mist lho. Sampai jumpa di beauty tips selanjutnya! 

    8.12.18

    Cara Sakti Mengumpulkan Dana Darurat


    Hello readers, kalau ditanya seberapa penting dana darurat untuk keluarga? Jawabannya penting banget! Bahkan saran saya, sebaiknya teman-teman yang belum menikah atau berkeluarga mulai memikirkan dana darurat, kenapa? Karena hidup itu nggak boleh darurat, kepepet dan menyusahkan orang tua/orang lain karena setiap orang punya kepentingan dan kesibukan masing-masing. 

    Bagi yang sudah berkeluarga, pentingnya dana darurat karena bisa menghindari kebiasaan berhutang, jaga-jaga jika berhenti bekerja atau kena PHK, masalah kesehatan dan menghadapi cicilan. Lalu bagaimana cara sakti untuk mengumpulkan dana darurat? Sebagai lulusan Manajemen yang Skripsinya tentang manajemen keuangan, tentunya saya wajib berbagi ilmu dan pengalaman ini, semoga bermanfaat ya! 

    Potong Biaya Lifestyle 
    • Sering-seringlah masak untuk keluarga, boleh sih sekali-sekali makan diluar untuk cheating time tapi perlu diperhatikan juga biayanya, kata Aa Gym sih kenikmatan suatu makanan hanya sampai tenggorokan, semahal apapun makanan besok juga dibuang, bener nggak? 
    • Hindari tempat wisata mahal, jika ingin ajak anak jalan-jalan coba piknik di teman kota, museum atau galeri seni gratis, selain anak senang, kita juga bisa refreshing sambil menimba wawasan baru. 
    • Batasi pengeluaran konsumtif, tingkat konsumsi setiap orang pasti berbeda. Coba pikirkan lagi anggaran penting dan tidak terlalu penting, ya. 
    • Membeli saat butuh, apalagi year end sale dimana-mana, kita harus benar-benar selektif, tidak boleh tergoda untuk membeli yang sebenarnya nggak dibutuhkan. 

    Menabung!
    Ketika mendapatkan gaji, langsung sisihkan zakat dan dana darurat sebesar 10% sampai 30%, akan lebih baik jika ada rekening khusus. Bila tidak memungkinkan, nominalnya bisa disepakati dengan Suami, selain berbentuk uang, menabung logam mulia juga bisa menjadi pilihan. 

    Mencatat budget bulanan
    Nah, kalau ini saya hanya menghitung kasar. Bagi yang rajin, silakan mencatat pengeluaran supaya tidak melebihi pemasukan. Komitmen sangat penting agar pengeluaran perbulan sesuai budget yang direncanakan. 

    Baca juga:

    Sedia uang cash
    Belanja secara tunai dengan melihat uang secara fisik berbeda rasanya ketika belanja virtual dimana saat transaksi online, nominalnya terasa lebih kecil, jadi jangan selalu andalkan kartu kredit dan kartu debit saat belanja ya. 

    Hindari utang dan cicilan
    Berkomitmen lah untuk tidak menambah cicilan karena berutang itu membuat ketagihan, nggak mau kan mati meninggalkan utang? Yuk, bereskan satu-satu utang atau cicilannya, jangan serakah hanya demi sebuah gaya: misalnya berutang biar bisa liburan, itu nggak banget! 

    Sebelum ngomongin keuangan negara, cek yuk, keuangan kita sendiri. Karena jika para Istri cerdas mengelola keuangan rumah tangga, saya yakin perekonomian bangsa ini juga akan maju. Nah, mungkin segitu dulu ya sharing-nya, semoga kita semua diberikan kemudahan untuk mendapat rezeki yang halal dan berkah. Jika ada yang mau menambahkan, silakan tulis di kolom komentar ya. 

    7.12.18

    Hal-hal Yang Bisa Menjadi Penyebab Kebocoran Cash Flow Bulanan


    Dear readers, nyambungin soal pengalaman mengumpulkan dana darurat, saya banyak mendapat sharing dari teman-teman yang masih berjuang betapa sulitnya mengumpulkan dana darurat. Nah, sekarang kita sama-sama cari solusinya, yuk! Siapa tahu dengan mengidentifikasi terlebih dahulu apa saja penyebab "bocornya" uang bulanan, kita jadi lebih "siaga" untuk memilah mana keinginan dan kebutuhan.

    Maklum, sekarang kan serba mahal, sedangkan kenaikan gaji kadang tidak sesuai, di aturan pemerintah berapa, faktanya kembali pada kebijakan perusahaan. Bossque kan bisa saja bilang, gimana mau naik gaji kalau pendapatannya tidak naik? Alhasil kita harus kerja kersa lagi bagai quda karena dapur harus tetap ngebul. Masalahnya lagi, urusan dapur yang sering dipertanyakan adalah kemampuan Istri mengelola keuangan, supaya para Istri nggak disalahin, yuk sama-sama belajar! 

    Godaan online shop
    Aduh ini sih godaan saletonirojim ya? Saya sih, nggak pernah belanja flash sale dan iming-iming cash back, karena tetap saja kan, harus belanja minimum berapa gitu supaya free ongkos kirim, terkadang ongkir lebih mahal dari belanjaan, ending-nya bisa-bisa belanja yang kurang penting, iya nggak? Kalau godaan free ongkir saya memang sering banget beli, tapi diperhitungkan juga sih, kalau menguntungkan, baru beli. 

    Ikutan PO dan Jastip
    Siapa yang suka Pre Order dan jasa titip skincare dari luar negeri? Jujur saya belum pernah ikut beginian, kalau traveling juga paling males dititipin oleh-oleh, nggak mau repot orangnya haha. 

    Cicilan Kartu Kredit
    Saya nggak bisa sharing banyak soalnya nggak pernah punya cc, nggak minat juga karena mungkin sejak dulu nggak terbiasa berutang/berkredit/ber-arisan, jadi tenang dan santai saja menjalani hidup eaa

    Undangan
    Pernah baca forum kalau Neneng-neneg cantiks di Instagram #ootdkawinan itu bisa ngabisin duit jutaan rupiah cuma buat sewa gaun/jahit kebaya untuk menghadiri  satu pesta pernikahan. Kalau saya dan suami udah jarang banget ke undangan, paling ke nikahan sodara atau sahabat tapi teman kami juga pada udah nikah semua deh, mungkin nanti kalau anak sekolah ada pesta ulang tahun kali ya, jadi harus beli kado hehe. 

    Anak tiba-tiba sakit
    Duh ini sih sedih banget ya, apalagi kalau nggak ada uang, pinjem sana-sini, mari kita berdoa supaya semuanya sehat dan banyak rezeki, karena lebih baik uangnya untuk pendidikan anak daripada untuk berobat. 

    Kesimpulannya adalah untuk menuju financial freedom emang nggak boleh banyak gaya karena beban nya akan semakin berat jika kita terus mengikuti trend, yuk ciptakan trend baru yaitu hidup sehat dan kaya sejak muda! Kira-kira mana nih yang sering ganggu uang bulanan? Apakah ada kendala lainnya? Sharing yuk! 

    5.12.18

    Holiday is Belitong


    Dear Travelmate, saya belum bisa move on nih dari negeri Laskar Pelangi, sayang banget kalo nggak sharing karena #SharingIsCaring. Jadi, ceritanya tahun 2015 lalu saya pernah nulis di blog kalau saya ingin ngajar sambil keliling dunia gitu, tinggal nunggu sponsor aja. Alhamdulillah kemarin dapet sponsor produk alat lukis anak asal Jerman jadi timing nya pas juga, bisa bawa anak dan suami, sekalian traveling akhir tahun, maklum busui pengen holiday juga hahaha 😂. 

    Awalnya harus ke Belitung adalah efek The Power of Sedekah juga sih, saran aja, ngasih ke Orang Tua dan jangan ngerepotin Orang Tua karena kebaikan itu akan kembali bahkan berlipat ganda, bisa dibalas lewat siapa saja, waktunya nanti bahkan kontan besok pagi. Biasanya saya buka hp saat Gen tidur tapi pagi itu saya ngecek Instagram dan dapat dua DM, pertama dari Parenting Blogger Idolaque bunda Erysha @yenisovia yang telah membuka pintu rezeki, padahal kita belum pernah ketemu lho. Tapi ya gitu, saya sudah sering dapet job dari orang dunia maya atau bahkan nggak dikenal sama sekali.

    DM kedua adalah tawaran kerjasama menjadi pembicara di Seminar Finger Painting di Belitung wowowoowow saya sampai nangis bahagia berkali-kali, apakah ini mimpi? Oh tidak Cassandra, ini adalah impian yang menjadi kenyataan, sampai merinding saya ngetiknya. Persiapan selama sebulan sempat diwarnai drama terancam nggak jadi berangkat gara-gara kecerobohan saya, nanti cerita lengkapnya hehe. Selamat membaca ya, semoga bermanfaat buat kalian yang mau ke Belitung apalagi bawa anak (infant)!

    Hari Pertama 
    Kami berangkat dari Bandung pukul 12.40, naik Taksi online, cepet banget 15 menit sampai, tapi telat 5 menit ditinggal Bis Primajasa huhu, akhirnya nunggu sampai pukul 2 pagi baru berangkat ke Cengkareng. Kami sampai Bandara Internasional Soekarno Hatta, sekitar pukul 6 pagi, sekarang pagi juga macet ya soalnya ada pembangunan irt mrt gitu. Setelah dapet boarding pass, kami langsung ke toilet, cuci wajah, gosok gigi, ganti diaper dan menyusui Gen di Nursery Room yang sempit, udah gitu suka dipakai ruang dandan petugas Bandara.


    Karena waktu boarding masih lama, kami menemani Gen di Kids Corner gratis, Gen senang sekali, kemudian nonon lagi di Mushola lalu naik pesawat. Ini adalah pertama kali Gen naik pesawat di usia 18 bulan jadi cuma bayar 60k nah kalau saya pertama kali naik pesawat usia 18 tahun, hmm hidup emang harus ada peningkatan ya gaes, memang saya sering berdoa ingin ajak Gen naik pesawat. Jadi kalo lagi main di Rooftop, saya suka bilang, Gen nanti kita naik pesawat ya, eh bener-bener dikabulkan Tuhan.


    Banyak saran kalau di pesawat anak harus digendong Ibu tapi Alhamdulillah Gen anteng, ngemil snack saat take off sambil digendong dan telinganya ditutup papinya haha, telinga saya juga nggak sakit, seneng deh. Perjalanan udara sekitar 1 jam, saya sempat melihat pulau Belitung bolong-bolong karena pengerukan timah dan menjadi Danau Kaolin. Saat mendarat kami disambut hujan deras, karena memang sedang musim hujan, setiap hari Belitung hujan petir. Tapi saya berdoa semoga sore cerah, soalnya pengen main ke Pantai haha.

    Bandara di Tanjung Pandan Belitung ini kecil, sederhana namun bersih dan rapi. Setelah mengambil koper saya menunggu jemputan Panitia. Akhirnya saya ketemu Mas Beno dan Mas Bayu, kami diantar ke tempat acara, ternyata gedungnya besar, saya pikir gedung serbaguna untuk orang hajatan, taunya segede Balai Pertemuan Universitas, oh ya, disebelah komplek Pemkab Belitung ada rumah adat Belitong, sayang nggak sempat foto, kebanyakan living in the moment kali ya haha seru!



    Setelah itu kami istirahat dulu di Esbe Hotel yang sudah bekerjasama dengan Red Doors jadi lumayan komplit lah, Hotel syariah ini rate nya 375k/malam. Maklum Belitung itu peringkat keempat UMK tertinggi di Indonesia, jadi disini serba mahal. Karena sudah masuk jam makan siang, kami pesan Nasi goreng telur di hotel, harganya 20k, rasanya standar sih tapi ada sambal mangganya jadi seger.


    Sekitar pukul 3 cuaca mendadak cerah, kami ngopi di Kong Djie, jalan sekitar 200m saja dari Hotel dan kami memesan Kopi O khas Belitung dan Es Cokelat Susu yang kental banget. Tak lama Mas Beno, Mba Fenty dan Mas bayu menjemput kami untuk mengantar ke Pantai yeay!

    Mas Beno cs bercerita banyak tentang Belitung, off the record ah hahha, sepanjang jalan ke pantai sepi banget bebas macet, nggak ada polisi dan rumah orang Belitung warna-warni lucuk shabby chic kayak film Amerika deh hehe, atapnya seng karena nggak ada yang bikin genting. Di mobil seru sekali sampai tak terasa 30 menit kemudian kami sudah tiba di Pantai Tanjung Kelayang.


    Pantai Tanjung Kelayang ini adalah meeting point wisatawan yang akan snorkeling dan island hopping ke Pulau Lengkuas. Sayang, kami datang saat angin barat jadi belum bisa island hopping. Sebenarnya kalau sudah punya anak jadi nggak ambisius untuk pergi ke semua tempat wisata, Gen anteng aja saya sudah bahagia sekali haha. Pantai Tanjung Kelayang ini banyak sampah pengunjung huhu padahal pantainya cantik sekali, apalagi kalau musim panas ya.



    Pantai ini mengingatkan saya pada pulau Cemara di Kepulauan Karimun Jawa, karena disepanjang pantai ada pohon cemara dan lambaian pohon kelapa. Pasirnya putih, halus sekali, berpadu dengan riak ombak kecil, air laut hijau toska dan biru yang jernih, sungguh gradasi yang lebih indah jika ditangkap mata kepala sendiri.

    Ini juga momen pertama mengajak Gen ke pantai, dia seneng lihat banyak perahu dan seolah takjub, wow kolamnya besar sekali, gitu kali ya mikirnya haha. Dari sini juga bisa terlihat Pulau Garuda, jadi ada batuan yang mirip dengan kepala Garuda. Duh betah banget deh, hati melayang mengingat pantai Tanjung Kelayang, kalau di Bali saya suka Pantai Padang-Padang, kalau di Belitung saya suka Pantai Tanjung Kelayang. Sayang banget waktunya mepet jadi kita melanjutkan perjalanan ke Pantai Tanjung Tinggi atau yang dikenal dengan Pantai Laskar Pelangi karena ini adalah salah satu daei 16 spot tempat syuting film Laskar Pelangi.



    Saat tiba di pantai Tanjung Tinggi saya takjub dengan batuan raksasa yang besarnya minta ampun, katanya kalau musim panas kesana, lalu naik keatas batu itu bakal panas banget, kemarin karena musim hujan nggak panas tuh hahaha, tapi memang view nya mungkin nggak secantik foto di google dan air laut sedang pasang, padahal pengen banget berenang apalagi Gen seneng banget main pasir dan mengejar ombak.


    Hari semakin gelap, sunset tertutup awan sehingga kurang sempurna, jadi kami memutuskan untuk pulang, disini juga banyak yang jual oleh-oleh tapi mereka baik ya nggak maksa kita beli hehe. Kami makan malam di hotel dan pesan Nasi Goreng Telur lagi, kini lebih lezat namun masaknya lama, kami harus menunggu 20 menit. Kemudian kami istirahat untuk acara penting besok, sungguh hari yang syahdu!

    Hari kedua
    Saya sudah bahas lengkap di postingan sebelumnya ya. Saya bersyukur banget bisa kerja bawa anak dan Suami. Kalau kata Rangga AADC, traveling itu harus ada kejutan, kalau kata Suami saya Ringga, traveling itu harus ada Value dan nggak semua orang dapat mengerti.

    Oh ya, pagi hari kami sarapan di Hotel dengan Mie Belitung sederhana yang rasanya manis itu, (kami diberitahu Mie Belitung yang terkenal itu, Oktober lalu ketahuan memakai Babi) setelah selesai acara Colour Day Kids 2018 pukul 12 siang, lagi-lagi hujan deras sekali hingga pukul 4 sore. Kami hanya tidur nyenyak di Hotel setelah menikmati Nasi Padang via aplikasi untuk pertama kalinya, nah inilah fungsinya aplikasi saat lapar di daerah orang, di Bandung kan rumah pinggir jalan jadi mudah cari makan kalo nggak masak lol. 


    Pukul setengah lima, kami pesan Taksi online ke pantai terdekat yaitu Tanjung Pendam. Dekat Tanjung Pendam, ada rumah Bunglon yang pernah jadi tempat syuting Mister Tukul. Oh ya semua pantai masuknya gratis, sempet bayar tapi gegara ada vlog anak presiden jadi ketauan deh emang nggak usah bayar, paling parkir/retribusi doang.

    Karena mendung jadi nggak ada sunset padahal Pantai Tanjung Pendam itu seperti Kuta nya Bali kalau lagi cerah, tamu hotel kesini semua untuk melihat sunset. Di Tanjung Pendam ini kalian nggak boleh berendam karena air lautnya sudah terkontaminasi timah lepas pantai. Setelah puas menikmati Pantai Tanjung Pendam, kami mencari makan, takut nggak enak kami mencari tempat makan yang ramai, sampailah di Warung Makan Sea food Bang Pasya yang terkenal itu. Harganya standar ya, sama sih kayak di Bandung, saya pesan Capcay Seafood dan Suami pesan Kwetiau goreng, keduanya enak dan legit bumbunya, sayang masakan Belitung suka ada timun masuk kuah gitu, tapi suasana makan jadi semangat karena ditambah angin laut yang sejuk, dingin, pokoknya Belitung rasa Bandung haha.


    Setelah kenyang, kami pesan Taksi online lagi ke Sentra oleh-oleh Pondok Kelapa, kebanyakan hasil laut dan kerupuk, harganya lumayan mahal apalagi gantungan kunci saja 40k dan kaos 60k, jadi kami beli makanan saja untuk orang rumah dan orang kantor. Kalau di Bali, 500k sudah dapat segala macam, ya. Ibarat anak sekolah, pariwisata Belitung itu masih SD dan Bali sudah Master, padahal pantainya masih perawan, sama-sama cantik dan setiap pantai di Indonesia memang punya karakteristik yang berbeda.

    Hari ketiga
    Kami sarapan Soto Bening di Hotel, mirip soto ayam gitu cuma entah kenapa kalau di Belitung penyajian makanan sedikit, bahkan untuk nasi Padang, ya karena nggak ada sawah, jadi banyak impor dari Jawa. Setelah packing dan menunggu dijemput mas Beno, kami baca buku sambil menikmati kopi O Kotja dan Jeruk Kunci hangat dengan Hamoi, Hamoi itu manisan, aneh rasanya karena bikin Jeruk kunci kurang segar, jadinya kayak sirop ABC pas lebaran hehe.



    Saat dijemput Mas Beno, kami minta mampir dulu ke Danau Kaolin dekat Bandara, katanya disini panas tapi saat kesana pukul setengah sepuluh pagi, ada angin sepoi-sepoi yang sejuk sekali. Penampakan Danau Kaolin seperti Wakadobol di Bandung Barat dan Kawah Putih di Ciwidey Bandung Selatan. Jadi, air danau hijau toska berpadu dengan pasir putih, disini juga bisa syuting ala-ala karena ada penyewaan drone hehehhe.


    Setelah puas kami segera bergegas ke Bandara dan makan dulu di kantin Bandara, ayam goreng 25k dan Mie Belitung 20k dan roti keras 8k. Ayam nya kurang gurih tapi ada sop nya jadi bisa nyuapin Gen, kalau Mie Belitung nya lebih enak disini daripada hotel. Kami naik pesawat tujuan Jakarta pukul 11.40 dan sampai sekitar pukul 13.00, lanjut Bis Primajasa ke Bandung, sampai rumah jam 7 malam, Alhamdulillah lancar dan selalu dilindungi Allah.

    Oke, ada beberapa highlight yang dapat saya berikan:
    • Belitung itu cantik, nggak sepanas yang dibayangkan kalau datang saat musim hujan. 
    • Katanya Belitung itu negeri seribu atau sejuta pelangi, pokonya kalau sudah habis hujan ayam, suka banyak pelangi, hmmm pantas saja ada novel Laskar Pelangi. Tapi kemarin hujan deraa jadi nggak ketemu pelangi.
    • Di Belitung jarang ATM dan SPBU jadi riskan juga kalau sewa motor kehabisan bensin, apalagi jalanan sepi, masih kebun dan hutan alami. 
    • Di Belitung sinyal yang bagus itu XL dan Telkomsel, kebetulan pakai keduanya hehe. 
    • Nggak ada Bioskop, Mall atau Minimarket A dan I.  
    • Orangnya masih alami, aman gantungin kunci motor dan mobil kayak di Karimun jawa. 
    • Alhamdulillah selalu ketemu orang baik saat traveling, jadi tau situasi real dan kebiasaan warga lokal. 
    • Liburan akhir tahun bersama anak ke Belitung ini adalah salah satu best moment 2018 karena biasanya saya pengen ikut kalau Suami ke luar kota atau luar negeri, tapi saya takut bikin rempong, ternyata sabar saja ya sukses ke Garut dulu lalu kesini, saat anak sudah bicara dan jalan, rezeki datang! Santai busui, bertahap naik tangganya jangan heboh nanti kalau nggak tercapai malah inferiority
    • Sebenarnya yang capek nya itu perjalanan dari Bandung ke Cengkareng nya sih.
    Mungkin segitu dulu ceritanya, semoga nanti kami bisa hopping island dan kalian juga bisa explore ke Belitung ya! Selamat liburan.

    4.12.18

    Kemeriahan Colour Day Kids 2018 di Negeri Laskar Pelangi


    Dear readers, hari Minggu 2 Desember 2018 saya diundang sebagai pembicara di acara seminar Finger Painting yang diadakan di Gedung Serbaguna Pemerintah Kabupaten Belitung. Yup! Akhirnya saya bisa menginjakan kaki di negeri Laskar Pelangi. Saya jadi teringat, 10 tahun lalu masih membaca lembar demi lembar Novel karya Bang Andrea Hirata, novel Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi memberikan motivasi belajar yang membekas hingga sekarang, saya jadi tidak takut bermimpi dan termotivasi untuk terus berkarya.


    Acara Colour Day Kids 2018 ini diadakan dalam rangka HUT PGRI, saya berterima kasih kepada PT. Intan Pariwara Group, yang telah berkenan mengundang saya untuk berpartisipasi dalam acara keren seperti ini. Fyi PT. Intan Pariwara merupakan sebuah perusahaan penerbitan Buku anak sekolah yang berkualitas dan salah satu perusahaan penerbit yang paling banyak cabangnya di Indonesia. Dalam Colour Day Kids 2018 ini, diadakan lomba mewarnai dan lomba finger painting yang diikuti oleh 207 anak PAUD dan TK se-Kabupaten Belitung.





    Acara dimulai pukul 9 pagi yang dibuka oleh Mas Beno selaku Ketua Panitia acara, kemudian sambutan dari Bapak PAUD Belitung yaitu Bapak Marwandi selaku Kepala Bagian PAUD dari Dinas Pendidikan Belitung, dilanjutkan sambutan Bapak Rois, Brand Manager PT. Intan Pariwara Group cabang Belitung. Acara lomba mewarnai dan finger painting pun dimulai, saya yang biasanya menjadi peserta lomba, kali ini juga ditugaskan sebagai Juri lomba bersama Bapak Marwandi dan Bapak Rois. Hasil karya anak-anak sangat ekspresif sekali, akhirnya kami memilih masing-masing 3 juara dari kedua kategori. Setelah selesai lomba, anak-anak istirahat terlebih dahulu dengan menikmati susu dari booth sponsor. Selanjutnya anak-anak beserta Guru dan Orang Tua disuguhi penampilan Angklung serta Tari-tarian yang memukau.




    Puncak acaranya adalah saya sharing ilmu dan pengalaman seputar Pendidikan, Seni serta Parenting. Tema yang diangkat adalah "Serunya Belajar Finger Painting" karena saya mencermati kids zaman now itu sudah lebih dulu mengenal gadget jadi sebagai Orang Tua dan Guru kita tidak boleh malas menstimulasi motorik halus dan kreativitas anak. Saya menjelaskan asal mula sejarah finger painting, manfaat finger painting bagi anak, cat yang aman untuk finger painting serta teknik dasar finger painting yang mudah dan praktis.





    Sekitar pukul 12 siang, acara ditutup dengan pengumuman pemenang lomba dan pembagian hadiah, senang sekali melihat wajah bahagia anak, orang tua dan Guru. Sebenarnya kami selaku Juri dibuat bingung dalam menentukan juara karena kata Pablo Picasso, "Every child is an artist. The problem is how to remain an artist once he grows up". Dalam sebuah lomba mewarnai dan finger painting, kami menilai kreativitas, originalitas, pemilihan warna serta kerapihan. Semoga hadiah yang diberikan menjadi penyemangat dan bagi yang belum menang jangan berkecil hati, karena Seni itu tidak mengenal kata salah.

    Alhamdulillah acara berlangsung, sukses, lancar, meriah dan saya berharap acara-acara bermutu seperti ini diadakan di daerah lain sebagai media pendidikan, eksplorasi dan quality time bersama keluarga. So, ilmu itu akan dihisab, sebarkan ilmu sebanyak-banyaknya agar bermanfaat bagi alam semesta ❤️ sampai jumpa di Seminar dan Workshop selanjutnya!

    3.12.18

    [REVIEW] Cat Poster Super Tempera untuk Finger Painting Anak-anak

    Cat poster super tempera

    Di postingan sebelumnya, saya pernah cerita tentang Gentra melukis finger painting dengan cat akrilik, bagi saya finger painting dengan akrilik hasilnya kurang memuaskan karena kualitas cat sudah menurun akibat terlalu lama saya tidak melukis huhu. Akhirnya saya browsing cat yang aman untuk finger painting, ternyata Artist internasional memakai cat minyak untuk finger painting tapi cat minyak itu harus pakai sarung khusus, sedangkan saya ingin beneran finger painting, belum lagi cat minyak itu memiliki bau yang kuat dan lama keringnya, kurang ramah untuk anak.

    Untuk Mama-mama rajin sebenarnya bisa sih membuat edible paint yang aman untuk anak dengan cara membuat adonan cat dari tepung jagung atau maizena, dimasak memakai gula dan diberi pewarna makanan. Tapi mengingat betapa rempong-nya saya mengurus Gen tanpa Asisten, akhirnya saya menemukan cat poster merek Grafie Super Tempera yang bisa digunakan sebagai cat untuk mewarnai, stamping dan tentunya finger painting! Yeay.

    Cat poster super tempera

    Grafie adalah merek produk-produk alat tulis yang telah terdaftar resmi di Jerman. Grafie selalu menjaga konsistensi mutu, kenyamanan dan keamanan produk-produknya. Grafie cocok untuk melengkapi kebutuhan berkreasi di kalangan anak usia dini, tentunya dengan harga yang terjangkau. Produk Grafie diklaim:
    1. Aman (bebas zat beracun) 
    2. Lengkap (memenuhi kebutuhan anak TK dan PAUD) 
    3. Hemat (satu produk beraneka fungsi sehingga tidak harus belanja di beberapa toko) 
    4. Bagus (kualitas terjamin dan nyaman digunakan)

    Ketika berkunjung ke website grafieindonesia, produk Grafie itu banyak juga ya, ada pensil warna, oil pastel, modelling clay,  kotak pensil, pensil, rautan, penghapus, lem, gunting, Cat poster Super Tempera dalam beberapa ukuran. Nah, sekarang saya akan mengulas cat poster Grafie Super Tempera untuk finger painting ya, tetap lanjutkan membaca...

    Cat poster sendiri merupakan salah satu pewarna dengan campuran air. Karakter gambar cat poster adalah blok (merata) pada bidang gambar. Untuk menimbulkan efek kedalaman dapat dilakukan dengan mencampurkan warna yang lebih muda. Pencampuran warna cat poster dapat dilakukan pada palet. Cat ini mirip dengan cat air. Perbedaannya dengan cat air adalah ia mempunyai sifat opaque dan penggunaannya tidak encer. Cat ini biasanya digunakan untuk membuat disain poster atau plakat. Karena itu sering disebut juga cat poster.( Sumber:Dictio.id)

    Cat poster Grafie Super Tempera ini ada beberapa pilihan yaitu 3 warna, 5 warna atau 6 warna, saya pilih yang 6 warna (merah, kuning, biru, hijau, hitam dan putih) ukurannya masing-masing 30ml seharga Rp 41.250, saya belinya online jadi sama ongkir Rp 60.000an lah, sebenarnya di Gramedia juga ada tapi kalau menunggu waktu libur kesana kayaknya kelamaan, saya pengen cepat-cepat main finger painting bersama anak hehe.

    Cat poster Grafie Super Tempera ini dibuat oleh Fun Art Supplies (FAS) New Zealand, dikemas dalam box kecil bernuansa orange, ternyata Grafie Super Tempera merupakan washable poster paint yang direkomendasikan untuk anak PAUD dan TK karena belum disarankan untuk anak 0-3 tahun. Grafie Super Tempera diklaim multiguna, mudah digunakan, mudah dicampur untuk menghasilkan warna baru. Warnanya juga cerah sehingga disukai anak-anak, non toxic, ekonomis, mudah dibersihkan jika terkena baju, cepat kering dan water based.

    Oke sekarang saya mulai finger painting bersama Grafie Super Tempera! Apa saja sih alat yang dibutuhkan untuk Finger painting? 
    1. Cat yang aman, saya pakai Grafie Super Tempera. 
    2. Kertas tebal (minimal manila/BC), karton atau kanvas. 
    3. Palet. 
    4. Wadah air dan kuas kecil. 
    5. Tisu atau lap. 
    6. Koran sebagai alas. 
    7. Celemek/apron. 
    8. Spidol, glitter.
    Langkah-langkah membuat finger painting untuk anak:
    1. Beritahu anak kegiatan finger painting 
    2. Persiapkan peralatan
    3. Tuangkan cat kedalam palet. 
    4. Campurkan warna untuk menghasilkan warna baru. 
    5. Eksplorasi semua jari bergantian dimulai jempol hingga kelingking dengan cara mencelupkan jari pada cat, mengoles, mengecap dan menekannya. 
    6. Jika sudah bisa, buatlah objek sederhana yang menarik mata.
    7. Jika sudah selesai, cuci tangan
    8. Jangan lupa beri apresiasi pada karya anak. 
    Berikut adalah beberapa karya finger painting ala kak Sandra artsense!

    Cat poster super tempera

    Cat poster super tempera

    Cat poster super tempera

    Cat poster super tempera

    Cat poster super tempera

    Cat poster super tempera

    Cat poster super tempera

    Review Cat Poster Super Tempera 
    Saya merasakan perbedaan saat melakukan finger painting dengan akrilik dan cat poster Grafie Super Tempera, jika akrilik agak susah di campur, warnanya lebih gelap dan susah dibersihkan jika terkena baju. Sedangkan Grafie Super Tempera tekstur catnya lebih lembut, mudah dicampur, mudah digunakan dan mudah dibersihkan bahkan saat terkena baju, warnanya juga lebih terang dan cerah!

    Finger Painting juga bisa dibantu menggunakan kuas dan setelahnya bisa dihias menggunakan glitter supaya hasilnya semakin cantik. Memang Finger painting itu tidak memiliki aturan baku, yang penting anak senang, aman dan nyaman berkreasi menggunakan jarinya. Bagaimana, apakah Anda, Guru/Orang Tua berminat mengajak anak atau keponakan untuk berkreasi dengan finger painting?

    Baca juga:

    1.12.18

    Belajar Finger Painting Bersama Kak Sandra Artsense!

    Belajar finger painting

    Hello artmate, suatu hari saya pernah browsing dan omg omg, Nusantara itu kaya banget! Ibarat pusat seni dan budaya di dunia. Fyi seni tato tertua di dunia berasal dari Indonesia lho tepatnya pulau Mentawai di provinsi Sumatera. Makin takjub lagi karena ternyata karya seni tertua di dunia ini adalah lukisan telapak tangan yang ada di gua stalaktit Sulawesi, dibuat sekitar 39.900 tahun yang lalu, amazing! Sebelumnya lukisan gua tertua berada di Spanyol dan ternyata ada yang lebih tua lagi yaitu di negeri kita Indonesia ckckc.




    Rock Art di gua-gua itu dibuat dengan cara mewarnai telapak tangan pada zat warna alami seperti warna merah yang dihasilkan dari mineral bernama hematite atau Ochre, warna hitam biasanya dari arang. sedangkan warna putih berasal dari cangkang kerang yang ditumbuk atau mineral calcite. Wow saya kira mereka melukis pakai darah binatang hasil berburu hihi. Kemudian menempelkannya di dinding-dinding gua, seperti finger painting, ya? Tuh kan, manusia gua saja meninggalkan jejak karya seolah mereka bilang "saya pernah ada disini". Begitulah kira-kira asal muasal finger painting. (sumber: BBC, Kaskus, netralnews)


    Finger painting merupakan seni melukis menggunakan jari yang dicetuskan oleh Ruth Faison Shaw pada 1926, seorang Pendidik dan Seniman Amerka yang juga belajar di Italia. Awalnya Finger painting sebagai bagian dari teknik-teknik pendidikan untuk anak berbakat (sumber:Wikipedia), kemudian sekarang finger painting bisa diikuti oleh siapa saja, dari anak PAUD hingga orang dewasa. Penelitian juga menyebutkan bahwa finger painting bisa digunakan sebagai media terapi untuk anak autis, hiperaktif dan down syndromeManfaat finger painting banyak sekali, diantaranya (sumber: smartmama.com) :
    1. Melatih motorik halus. Dengan finger painting ujung-ujung jari akan banyak bergerak dan bergesekan dengan cat dan media lukis lainnya.
    2. Sebagai media ekspresi. Emosi anak saat melukis akan terlihat dari warna yang digunakan dan apa yang sedang ia gambar.
    3. Mengenalkan  konsep warna.  Si Kecil akan bereksperimen tentang pencampuran warna sehingga menghasilkan warna sekunder.
    4. Meningkatakan daya imajinasi dan kreatifitas anak.
    5. Mengurangi sifat hiperaktifitas pada anak penderita autis dan hiperaktif.
    6. Meningkatkan koordinasi mata dan tangan.

    Apa saja sih alat yang dibutuhkan untuk Finger painting? 
    1. Cat yang aman. 
    2. Kertas tebal (minimal manila/BC), karton atau kanvas. 
    3. Palet. 
    4. Wadah air dan kuas kecil. 
    5. Tisu atau lap. 
    6. Koran sebagai alas. 
    7. Celemek/apron. 
    8. Spidol, glitter.
    Langkah-langkah membuat finger painting untuk anak:
    1. Beritahu anak kegiatan finger painting 
    2. Persiapkan peralatan
    3. Tuangkan cat kedalam palet. 
    4. Campurkan warna untuk menghasilkan warna baru. 
    5. Eksplorasi semua jari bergantian dimulai jempol hingga kelingking dengan cara mencelupkan jari pada cat, mengoles, mengecap dan menekannya. 
    6. Jika sudah bisa, buatlah objek sederhana yang menarik mata.
    7. Jika sudah selesai, cuci tangan
    8. Jangan lupa beri apresiasi pada karya anak. 
    Belajar finger painting

    Finger Painting juga bisa dibantu menggunakan kuas dan setelahnya bisa dihias menggunakan glitter supaya hasilnya semakin cantik. Memang Finger painting itu tidak memiliki aturan baku, yang penting anak senang, aman dan nyaman berkreasi menggunakan jarinya. Tapi saya tahu dua metode dan 10 motif finger painting untuk anak, jika berminat mengundang saya sebagai pembicara seminar dan workshop finger painting, silakan hubungi email sandra.artsense@gmail.com ya! Bagaimana, apakah Anda, Guru/Orang Tua berminat mengajak anak atau keponakan untuk berkreasi dengan finger painting?

    Baca juga:
    COPYRIGHT © 2017 SANDRAARTSENSE | THEME BY RUMAH ES