• Showing posts with label Personal. Show all posts
    Showing posts with label Personal. Show all posts

    5.9.19

    Kismis: Kisah Misteri yang Pernah Saya Alami


    Hola! Ngga kerasa udah malam Jumat lagi ya guys, btw gara-gara trending topic di Twitter Indonesia beberapa hari lalu tentang KKN di Desa Penari yang juga merambah ke diskusi WAG, saya jadi pengen cerita yang serem-serem juga nih hehe. Sebenarnya nggak serem-serem amat sih karena saya bukan anak Indigo, tapi sekitar usia sekolah kok rasanya bisa melihat kejadian aneh bin ajaib dan inilah pemirsa Kismis: Kisah Misteri yang Pernah Saya Alami semoga menghibur!


    Lihat Pocong nongkrong di balkon
    Dahulu waktu masih kecil saya tinggal di daerah SWISS Bandung, dekat pusat kota seperti Dago-Gasibu juga. Nah kebetulan rumah saya dekat Sekolah dan Hotel yang kini berganti nama menjadi Wisma yang sering jadi tempat nikahan Bangunan Hotelnya megah dan tinggi dengan balkon menghadap rumah sekitar 100m, jadi masih kelihatan lah kalau ada orang jemur handuk di balkon.

    Suatu malam, entah masih SD atau SMP, masih jam 8an kita sekeluarga kumpul di teras rumah. Saya perhatikan ada orang di balkon hotel tersebut tapi kok aneh ya, bajunya putih dari atas sampai bawah. Ternyata itu Pocong pemirsa dan Si Pocongnya ganjen banget pake goyang kepala sampai badan ke kiri ke kanan, gitu aja terus kalau dilihat. Kemudian saya bertanya kepada para Sepupu saya tapi mereka tidak ada yang melihat, seolah saya sedang bercanda padahal itu jelas-jelas Pocong nongkrong di Balkon, kebayang ya kalau ada tamu yang menginap disana, berasa bobo dijagain sama Pocong. Emang sih daerah sekitaran rumah saya tuh dulunya kuburan makanya nggak heran waktu malem-malem Saudara main ke Sekolahan deket rumah, ketemu pocong yang berelenggak-lenggok juga didepannya, pokoknya ngikutin gerak gerik kita. Kurang asem.


    Teman sekelas
    Waktu SMP, saya suka berangkat bareng sepupu ke sekolah dengan berjalan kaki sekitar 500 meter lah jaraknya. Kami berangkat pukul 06.15 dari rumah sehingga sampai sekolah sekitar 06.40 nah hari itu 20 meter lagi menuju gerbang sekolah, saya bertemu dengan teman sekelas, namanya Cita begitu pula dengan sepupu yang berjalan duluan. Akhirnya saya jalan bareng Cita lalu menengok ke arah kiri sebuah gang dekat sekolah, disitu ada teman sekelas kami sebut saja Bunga. Dari kejauhan kami dadah-dadah sama Bunga dan ia tersenyum. Wah asyik kalo ada Bunga artinya pintu kelas akan segera dibuka, mengingat rawan pencurian makan kelas pun harus digembok dan yang pegang kuncinya adalah Bunga.

    Sesampainya di depan sudah banyak teman-teman yang menunggu pintu kelas dibuka. Saya dan teman saya bilang tenang saja bentar lagi Bunga dateng. Krik.. Krik.. Krikk cukup lama kami menunggu dan saya melirik Cita yang tadi bareng ke kelas, kok Bunga belum dateng ya? Kemudian Bunga datang sambil setengah berlari terburu-buru dan meminta maaf pada kami semua kalau dia datang terlambat.

    Saya dan Cita langsung keheranan soalnya tadi kami dadah-dadah sama Bunga yang sedang berjalan di tengah gang yang berarti Bunga akan segera datang menyusul ke kelas kami. Tapi Bunga malah bilang dia tidak melewati gang tersebut, jadi siapa ya yang tadi kita dadahin? Hiiii besoknya saya tanya ke sepupu dan temennya apakah mereka melihat Bunga di gang? Jawabnya tidak. 


    Ular dalam foto
    Siang hari liburan lebaran di rumah Nenek yang terletak di Desa Banjarsari saya memfoto Tante diatas kasur dengan kamera Kodak, tiba-tiba kamrenyanya nge-blitz sendiri dan langsung filmnya habis nggak bisa dipake lagi. Saat dicetak, foto Tante saya agak aneh, dibelakangnya ada ular besar dari badan hingga ekor menembus keatas atap rumah, warnanya pink gitu, pantes aja nggak bisa foto lagi huhu. 


    Jeritan wanita di pohon beringin
    Ketika ada pembangunan sekolah baru dekat rumah, ada satu pohon beringin besar yang sudah tua terpaksa harus ditebang. Saat proses penebangan pohon tersebut masih siang menuju sore, saya mendengar dengan jelas sekali suara wanita menjerit dengan melengking seperti marah dan kesakitan. Anehnya, hanya saya yang mendengar jeritan tersebut tapi orang disekitar saya tidak mendengar suara apapun. 

    Sebenarnya ada lagi sih misalnya waktu pipis malam-malam di depan jendela ada yang bilang ehem, kirain sepupu saya jahil taunya pas ada temen ke rumah dia bilang di rumah sepupu ada Nenek-neneknya gitu di jendela kamar hoho. Saat masa transisi mau pindahan rumah juga makin banyak penampakan sih kayak tuyul-tuyul gitu dan mimpi buruk. Yang masih diinget Adik adalah waktu bulan puasa dia lihat di depan Mama yang sedang sholat ada Kuntilanak yang tinggi besar dengan mata panda melototin adik saya hingga adik saya nangis ketakutan karena masih kecil. 

    Kalau waktu ngekos sih paling sering denger orang naik turun tangga padahal ngga ada siapa-siapa, bau melati yang juga tercium oleh saya dan beberapa teman penghuni kosan serta sering terdengar koin jatuh dari kamar atas padahal yang ngekos lagi pulang kampung. Saya dan Suami juga pernah berkunjung ke rumah kakak ipar, saat main di kamar dan tiba-tiba bau kentut, saat kami bilang bau kentut, anak kakak ipar yang sudah tau sering dijailin langsung pada keluar dari kamar. Ternyata emang Jin penunggu nya suka ngentutin tamu yang dateng, ngga sopan banget ya.

    Semua kisah yang saya ceritakan diatas itu nyata dan mungkin yang terbaru adalah pengalaman setelah punya anak kali ya jangan simpan pospak bekas di kamar karena bisa mengundang makhluk astral. Oke sekian Kismis: Kisah Misteri yang Pernah Saya Alami, semoga bisa memperkuat keimanan kita bahwa Tuhan juga menciptakan alam lain selain dunia manusia. Semoga tidak saling mengganggu hidup masing-masing. Gimana, apakah kalian juga punya pengalaman misterius juga? Mau denger dong kisahnya....


    Baca juga atuh:

    21.7.19

    A Very Happy 29 Years Young!


    Alhamdulillah Allah masih memberikan saya kesempatan untuk hidup di dunia yang indah ini, untuk terus memperbaiki diri agar lebih baik lagi. Di penghujung usia 20an ini rasanya sungguh luar biasa, ada kerutan tanda bekas tersenyum dan ada flek hitam tersamarkan karena aktif bolak balik angkat jemuran, semua baik-baik saja berkat perawatan hahaha. Ternyata 10 tahun lalu di tanggal yang sama, saya bertemu teman hidup yang sekarang dipanggil Papi oleh anak saya, dulu mungkin saya masih unyu, sekarang makin hot 🔥 haha.

    Alhamdulillah saya sudah merubah insekyur jadi bersyukur, bila di tahun sebelumnya hanya banyak meminta pada Allah, tahun ini ingin lebih banyak bersyukur, bersyukur dan bersyukur. Saya sudah menerima keistimewaan dari Allah menjadi sebuah kesempurnaan dalam hidup.

    Alhamdulillah tadi bangun tidur dapat kecupan hangat dari Suami dan anak saya sudah bisa bilang selamat Ulang tahun Mami, mau ikut.. Mungkin dia menyangka ulang tahun itu suatu acara jadi pengen ikut ceunah. Karena kemarin nggak jalan-jalan jadi tadi jalan-jalan deh hehe. Kok bajunya matching ya? Mampir dulu ke Studio foto, nuansa baju kami putih dan jeans jadi casual nggak perlu jahit baju seragaman hehe. Alhamdulillah studio foto di Cimahi nggak perlu ngantri, duh agak susah bikin Gen senyum saat difoto, silau kali ya. Tapi lumayan lah daripada Maminya waktu kecil kalau difoto malah nangis haha.

    Setelah photo session usai, wah studio nya langsung rame banget. Cuss lah kita ke Lembang, sekalian pengen makan Mie ayam langganan, ternyata ada pasar tumpah jadi nggak bisa parkir deh, akhirnya ke Mie Ayam lainnya, walaupun berubah nama dan tidak semantap dulu tapi Alhamdulillah murah meriah dan kenyang banget. Setelah dari Lembang, kami ke Bandung via jalan Ciumbuleuit dimana melewati Dago Punclut yang aduhai jalannya miring banget. Pas nyampe kota langsung ke Masjid di dekat Taman Maluku, sambil istirahat bentar. Cuaca sore itu cerah sekali dan nggak macet karena tanggal tua idolaque 😂 cuma badan agak capek jadi langsung pulang deh, duh beneran keliling Bandung inimah, dari Bandung Barat - Cimahi - Lembang - Dago - Jl. Aceh - Bandung Barat lagi fuih, capek tapi seneng banget!

    Alhamdulillah saya punya Suami yang nggak rewel dan selalu bilang masakan saya enak. Punya anak laki-laki yang ceria menghangatkan rumah dengan celotehannya meskipun Mami kadang suka marah tapi dia selalu pengen sama Mami, sayang Mami dan hari ini bilang Mami cantik kayak Princess 👸 terima kasih kalian telah tulus mencintai Mami apa adanya...

    Read more:

    5.7.19

    Self Love: Sebuah Perjalanan untuk Mengenali, Menerima dan Merawat Keistimewaan


    Katanya kedewasaan dimulai saat kita bisa menerima (kenyataan) diri sendiri. Terkadang kita terbiasa untuk menyebut kenyataan tersebut sebagai sebuah kekurangan atau kelemahan, baik masalah fisik maupun sifat dan kebiasaan. Padahal kita juga tahu bahwa Tuhan telah menciptakan kita dengan sebaik-baiknya, jika dilihat lebih dekat, pastinya kita akan bersyukur sekali memiliki wajah gini, tinggi gini, berat badan segini, watak gini dan lain sebagainya. Makanya, saya ingin membiasakan melihat sesuatu dengan positif, mengubah kekurangan menjadi kelebihan dan mengubah kelemahan menjadi kekuatan, karena setiap kita istimewa...

    Tagar Self Love di sosial media begitu merebak dan setelah googling berbagai artikel, diketahuilah bahwa Self Love atau mencintai diri sendiri bukanlah suatu bentuk keegoisan, tapi justru sikap menerima keistimewaan diri sendiri dan fokus pada apa yang bisa membuat bahagia, dengan kata lain, berusaha untuk bahagia meskipun kenyataannya akan selalu ada ujian kehidupan.

    Sebenarnya di era Instagram ini saya sudah percaya diri, tidak membanding-bandingkan hidup saya dengan hidup orang lain, mungkin karena saya selalu diingatkan untuk bersyukur dan memiliki berbagai talenta serta kegiatan positif yang menyenangkan. Saya kadang suka sedih kalau masih ada bullying atau body shaming di sosial media, padahal alangkah lebih baik jikalau kita fokus pada impian masing-masing dan membangun negeri. Jika tidak menjadi korban, mereka malah terus mengeluh, merendahkan dan menghina diri sendiri, apakah Tuhan tidak akan marah dan tersinggung ciptaannya tidak bersyukur?

    Perjalanan self love saya dimulai dari kesengajaan Tuhan yang sering memberikan insight agar saya berpikir dan bersyukur. Tahukah kalian kalau selama bertahun-tahun sebelumnya saya masih terpenjara dengan stigma diri dan orang lain? Sebut saja wajah jutek, pendek, nggak putih dan pinggul lebar hehe.


    Wajah Jutek!
    Pasti kalian yang baru mengenal saya tidak akan percaya kalau saya ini jutek banget? Saya selalu tersenyum di sosial media karena seringnya orang berkata kalau foto senyum dong! Haha. Bahkan saat melihat foto kelas waktu SMP, saya jijik sekali melihat wajah saya yang senyum tidak ikhlas, sedangkan teman-teman tentu saja tersenyum riang. Sejak saat itu saya bertekad, kalau foto harus senyum! Emang sih dari kecil kalau difoto suka nangis dan nggak mau senyum, jengkelin banget kan. Orang tua saya begitu ramah, tapi saya juteknya minta ampun sampe diomongin dari belakang, saya nangis nggak terima dan nyalahin wajah saya yang jutek haha. Malu deh kalau inget masa lalu.

    Dalam bahasa Inggris, wajah jutek sering disebut dengan istilah Resting Bitch Face (RBF) dan katanya sampai sekarang nih para ahli tidak mengetahui jawaban yang pasti mengapa seseorang bisa memiliki wajah jutek. Namun, para ahli menduga bahwa faktor genetik dan lingkungan sekitar ikut berpengaruh terhadap pembentukan ekspresi wajah tersebut. Maklum, namanya perempuan katanya nggak boleh jutek, harus murah senyum, semakin dicap nggak boleh jutek, semakin perempuan yang menjadi korban karena nggak ada tuh cowok jutek, adanya cowok cool haha. Lirik Suami.

    Sebenarnya yang bikin heran tuh wajah jutek tapi dagunya cameuh, tahu nggak cameuh itu dagunya agak panjang karena rahang bawah lebih maju. Otomatis orang yang dagunya cameuh itu akan selalu terlihat tersenyum, nah lho? Bingung ya, kadang dibilang jutek kadang dibilang cameuh akutu hahha tapi ya semakin sini udah jarang yang bilang jutek, mungkin saya lebih banyak berubah, yang tadinya galak suka marah-marah, kini ingin lebih lembut. Nggak harus stay humble ke semua orang sih, karena kalau dipikirin jutek itu membawa manfaat sih:
    • Punya wajah jutek itu nggak banyak disukai orang, nggak banyak ditaksir cowok tapi sekalinya ada cowok jatuh hati nggak akan kemana lagi soalnya bisa bikin penasaran abis, nggak punya mantan gitu lho. 
    • Punya wajah jutek itu disegani, orang nggak bisa seenaknya nyuruh-nyuruh, orang akan jaga jarak sama kita alias takut duluan haha. 
    • Punya wajah jutek itu sensitif banget shay, baper atau pundungan bisa jadi soalnya perasa banget sih. 
    • Punya wajah jutek itu setia, nggak perlu tebar pesona haha. 
    • Temennya emang sedikit tapi solid dan berkualitas!

    Pendek! 
    Waktu SD paling mungil, sering dibilang pendek bahkan dicela murid dan Guru sudah biasa. Kata-kata seperti enak ya, Sandra mah kalo baris di depan terus udah gitu kalo Pramuka Siaga padahal harusnya Penggalang, hadeuh. Tapi sekarang udah dewasa ah nggak pendek-pendek amat kok, malah kayak sepantaran aja gitu sama mereka yang dulu lebih tinggi dari saya. Teman saya yang juga suka dibully pendek, sekarang jabatannya paling tinggi dan sukses daripada Si Pembully hehe. Manfaat bertubuh pendek yang saya rasakan:
    • Lebih awet muda, disangka anak sekolah sama Ibu-ibu Senam haha
    • Bisa minta tolong ambilkan barang di Supermarket haha
    • Punya Suami lebih tinggi
    • Bisa pakai high heels
    • Nyaman duduk di transportasi umum


    Nggak putih
    Dulu saya iri sama Mama yang kulitnya putih, kenapa saya harus item? Okelah sekarang sawo matang, natural, eksotis, kalau hitam pun hitam manis. Tapi ternyata sekarang saya tahu manfaat kulit eksotis:
    • Lebih seksi 
    • Bisa dapet Suami berkulit putih
    • Lebih sehat itu yang lebih penting

    Pinggul lebar
    Ini adalah elegi buah pir. Tahu buah pir nggak? Kalau diibaratkan bentuk badan, buah pir itu ramping diatas tapi di bagian pinggul melebar karena cadangan lemak nggak disimpan di perut tapi di bokong sehingga pinggul terlihat melebar. Saya browsing sih bentuk tubuh pir lebih baik daripada bentuk Apel dimana cadangan lemak di perut bisa terbawa ke jantung dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Cadangan lemak di bokong justru adalah tempat teraman, asalkan nggak obesitas aja ya.

    Paling kendala berpinggul lebar itu soal mix and match baju saja, kadang baju dimasukin keliatan gendut, baju dikeluarin nggak pantes, jadi harus jeli melihat bahan baju juga, ya. Kadang nggak sadar bilang kok ngga kayak Teteh-teteh Korea sih wkwk. Akan tetapi justru saat ini para wanita ingin memiliki pinggul dan bokong berisi, lihat saja para fitness model di Instagram, berlomba-lomba supaya bokongnya berisi dan kencang. Sedangkan manfaat yang saya dapat dari memiliki pinggul lebar adalah:
    • Lebih sehat
    • Lebih hot dan seksi
    • Lebih mudah melahirkan 
    • Menurut penelitian bisa melahirkan anak-anak yang cerdas
    • Cakep kalo pake bodycon dress haha

    Buset ngomongin diri sendiri sampai panjang gini hehe. Ya, begitulah hasil perenungan saya, membuat semakin bersyukur dengan keistimewaan yang diberikan Tuhan. Segala sesuatu yang dilihat dari sisi positif selalu lebih menenangkan dan membuat percaya diri. Ada banyak kegiatan yang bisa merawat "Self love", diantaranya:
    • Menulis jurnal harian atau ngeblog, menuliskan pencapaian hari itu dan hal apa saja yang harus disyukuri
    • Memaafkan 
    • Selalu berusaha melihat dari sisi positif, kadang sulit tapi coba deh tarik nafas dan tenangkan diri
    • Percaya diri, jangan membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain
    • Tunjukan kelebihan kita, orang tidak perlu tahu bagaimana kita bersusah payah, ceritakan nya saat sudah sukses saja
    • Jauhi toxic people, bukan tidak hormat tapi energi kita akan habis sia-sia jika bersama pengeluh, pencela dan penggosip, cuekin aja
    • Tekuni hobi atau hal yang kita sukai
    • Banyak membaca buku
    • Jangan lupa merawat diri
    • Olahraga 
    • Menikmati makanan sehat dan momen liburan


    Kegiatan self love memang ajaib, hal tersebut akan membuat kita lebih semangat dalam menjalani hari. Bagi saya Self love adalah sebuah perjalanan mengenal diri sendiri, menerima segala keistimewaan dan merawatnya agar lebih optimal. Waktu kecil dibilang jutek (fakta hhaha), waktu SD dibilang pendek (fakta juga), waktu SMP dibilang gendut (fakta oge), makanya pas SMA mulai rajin senam sampai sekarang. Malah udah Ibu-ibu dibilang kurus, kayak anak sekolah, padahal udah punya anak yess😅. Tapi saya nyaman sekarang sih, bb sesuai tinggi badan 😅 begitu pula, dengan Suami. Katanya biar gampang gendongnya eaaaaaa😍

    Ya, intinya mah kita teh jangan suka ngebully orang, apalagi bawa2 fisik segala, karena fisik itu bisa juga berubah, begitu pula dengan kepribadian dan kesuksesan 🙏 siapa yang nyangka saya jadi Beauty Blogger? Nggak jago dandan, nggak punya alat make up lengkap, nggak punya ring light, jalanin ajah 😂 cukup sekian dan terima endorse 😋 selamat menemukan "self love" mu.


    Baca yuk! 

    22.6.19

    Life Update : Waiting For Art?


    Aduh itu zaman gagambaran di laptop waktu kuliah tingkat akhir😂 dan kabar buruknya skill gambarku ngga berkembang, belum kali ya. Aku tau dan sadar banget kalo gambarku gitu-gitu aja karena aku ngga fokus. Entah bawaan golongan darah B yang bosenan, entah emang sukanya belajar banyak hal. Maka ngga heran deh kalo aku itu bisa dikatakan Jack of all trade, apa sik itu istilahnya kalo jualan palugada, apa yang loe mau gue ada haha.

    Sampe sekarang masih sih kalo liat kakak-kakak artist di Instagram pake alat baru, waktu heboh cat air, ikutan beli padahal kata Guru ku di BSB, cat air itu paling susah lol, terus rame digital art pake Ipad pro kepengen juga, belajar resin atau fluid painting mupeng juga ahh pokoknya segala pengen, segala mau, apakah aku ingin jadi orang lain? Sepertinya tidak, bisa ya bisa tidak eh gimana haha. Mungkin saat orang lain upgrade gadget atau penampilan, aku ngga kabita tapi kalo soal menggambar kenapa terobsesi ya padahal harusnya pake yang ada aja dulu, latihan yang rajin nanti media bakal ngikutin skill, harusnya seperti itu tapi dunia penuh jebakan bung!

    Selain kabar buruk, pasti ada kabar baik yaitu aku ngga jenuh di rumah karena banyaknya hobi dan kerjaan rumah tangga yang setia menanti. Aku juga jadi nambah temen dari komunitas seni maupun Blogger dan ya bisa menambah penghasilan juga. Jadi kalo dipikir-pikir, syukuri dan jalani aja ya, toh mau kemana sih, dunia ini fana, cuma sementara, doa yang tak terkabul, keinginan yang belum terpenuhi bisa terealisasi nanti di alam keabadian. Jadi sekarang susah untuk melukis, sulit untuk menulis adalah hal yang sangat-sangat wajar, mengingat anak masih sangat membutuhkan perhatian. Hobi itu cuma hiburan, nggak dilakuin gakan dosa, tapi mendidik anak pasti akan diminta pertanggung jawabannya. Aku yakin suatu hari nanti bakalan jadi Nusantara Artist dan Artist Mom yang sukses.

    Tenang aja, nanti kalo anak sekolah juga bisa gagambaran lagi, nikmatin aja masa uyel-uyel sama anak apalagi anak laki-laki.. 

    Santai aja, nenek usia 50 tahun 70 tahun baru belajar melukis, ngga ada tuh menyesal karena belajar adalah semangat agar jangan menua tanpa karya...

    Ceritanya menyemangati diri sendiri...

    Apalagi disini ngga ada sekolah menjadi Ibu kan? Kalau pun ada ya harus jadi Ibu-ibu dulu lah haha. Sekolah bertahun-tahun ngga diajarkan cara menjadi Istri dan seorang Ibu, akhirnya kayak gini nih wkwk. Harusnya pas waktu gadis belajarnya jangan cuma belajar buat ujian, buat ijazah, karena kerja cuma beberapa tahun, tapi setelah ngga kerja ya ngurus anak dan suami seumur hidup lah, tanggung jawabnya gede banget. Padahal aku sejak menikah prepare dan honeymoon dulu sebelum punya anak, ternyata persiapan 3 tahun ngga cukup, ya saat ini ilmu yang paling berat dan harus istiqomah dijalani adalah ilmu mendidik anak. Segala kekuranganku, segala keresahan ku yang sulit berkarya ini dibayar dengan senyuman anak dan Suami, terima kasih kalian duo ganteng yang selalu mencintaiku dengan tulus. Aku akan memberikan yang terbaik!

    Aku mau doain Suamiku sukses, nanti minta Ipad pro atau Wacom cintiq *tetep usaha duh itu kanvas kemanain? Tuhkan tuhkan.

    Read more:


    22.5.19

    Social Media Down? Inilah yang Saya Lakukan



    Dear socmed mania, tadi pagi saya mau share Insta story kerjaan kok nggak bisa-bisa, udah restart tetep nggak bisa. Kemudian lagi enak-enaknya chatting via WhatsApp eh jadi nggak bisa juga. Lalu buka Facebook lambat bener. Main lah saya ke Twitter, ternyata ketiga socmed down demi kenyamanan dan keamanan paska Pemilu. Jadi, inilah yang saya lakukan:

    Buka Twitter
    Kalo mereka lagi down, pasti anak Twitter bangga dan merasa anak Instagram balik ke Twitter kalo ada butuhnya but hey! Bukan kita yang bikin socmed lol. Saya jarang ngetweet, paling hanya untuk kepentingan pekerjaan, ikutan giveaway dan share link blogpost. Udah nggak pernah lah posting cuitan berisi curhat personal heheu. Tapi tadi sempet ngubek-ngubek timeline sih. Baiklah, hasil pemilu sudah diumunkan. Saat buka Twitter dan Trending Topic di Indonesia kok isinya saling menghujat, saya miris, sedih sekali. Kenapa bangsa yang terkenal ramah ini tiba-tiba saling menghina dengan kata-kata yang sangat kotor. Saya yakin pengguna Twitter itu berpendidikan, tapi kok hanya karena Pemilihan Umum, bangsa ini harus terus berdebat. Saya berharap Pemimpin terpilih dapat menjadi pemimpin yang amanah, jujur dan adil, bisa membawa rakyat Indonesia lebih bahagia dan sejahtera. Kita semua bersaudara, harus berusaha keras lagi untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik, demi masa depan bangsa Indonesia.


    Baca Buku dan Webtoon
    Di bulan Ramadan ini, saya lagi baca buku Islami tentang kehidupan Nabi Muhammad saw. Saya sangat terenyuh dengan kisahnya dalam buku tersebut, nanti kalau sudah tamat nanti di review juga ya. Kemudian sebagai pecinta komik dan dunia gambar, saya punya beberapa webtoon favorit. Lumayan lah ya jadi bisa baca-baca judul baru yang lagi happening.


    Nonton Youtube
    Untunglah Youtube bukan Socmed, jadi saya bisa nonton film di youtube termasuk film Sexy Killers yang udah pernah saya baca review nya dari seorang Blogger. Setelah menonton film tersebut saya jadi makin bersyukur, yakin kalo harus hemat listrik, hemat energi dan semoga di kemudian hari, para Pengusaha tambang batu bara lebih memperhatikan dampak amdal dan kehidupan masyarakat sekitar area tambang.



    Buka e-comnerce
    Siapa yang udah beli baju lebaran? Hehe. Saya bukan termasuk orang yang wajib banget punya baju lebaran, karena saya belanjanya tiap bulan. Jujur, dulu waktu kerja saya jarang banget beli baju, nah sejak ada e-commerce setaunan ini jadi suka belanja baju dan apapun via online. Belanja online memang membantu banget Ibu rumah tangga yang masih punya anak kecil, kebayang repotnya pas belanja di toko, belum macet dan harganya mahal. Sedangkan belanja online jadi sambil nyantai gitu kan, banyak promo gratis ongkir dan cashback. Malah saya kadang males liat timeline socmed, lebih suka liat e-commerce, sangat menghibur! Haha.


    Ngeblog 
    Aduh entah kenapa bulan puasa males ngeblog dan melukis nih. Padahal di awal bulan puasa udah semangat banget untuk produktif, santai aja kali ya, yang penting ibadah lancar jaya. Apalagi bulan puasa sekarang adalah momen kembalinya puasa setelah absen 2 tahun karena menyusui. Jadi, saat periode dan down kayak gini tiba-tiba ingin nulis random haha.


    Begitulah cara saya tanpa social media yang lagi down, semoga WhatsApp, Facebook dan Instagram kembali normal dan kita bisa saling memaafkan di bulan yang mulia ini. Kalau nggak ada socmed pun saya kan tetap jadi Ibu rumah tangga yang berkarya dari rumah. Bagaimana dengan hidup kalian tanpa socmed mager nggak sih Gengs?

    Read more:

    7.5.19

    Kisah Tentang Benda-benda Mati yang Pernah Kita Sayangi


    Dear readers, sudah dua tahun saya nggak puasa karena menyusui. Alhamdulillah tahun ini bisa mulai puasa lagi karena sudah sukses weaning with love, pas banget ya nggak usah diet paska menyusui karena perut dibawa puasa langsung kempes, lemak horizontal berganti dengan otot perut vertikal seperti dahulu kala, sebelum hamil hihi.  Saya berharap semoga puasa tahun ini membawa keberkahan dan melatih kesabaran dalam menahan nafsu duniawi, mengingat saudara-saudara kita masih banyak yang kelaparan, hiks. 

    Mumpung Gen banyak yang ngasuh jadi saya produktif banget nih nulis blog. Tiba-tiba aja bangun tidur keingetan sama kisah Marie Kondo yang hp nya tiba-tiba mati setelah tidak digunakan. Jadi beberapa bulan lalu saya suka banget baca bukunya Marie Kondo yang terkenal itu. Dalam buku tersebut, saya tidak terlalu fokus pada cara Marie melipat baju dan jangan pikir Marie yang akan bebenah untuk kliennya, tapi saya justru mendapat insight baru soal  seni bebenah, sampai buka fengshui dulu saat mendekor kamar. 

    Marie pernah berkisah tentang pengalaman ajaibnya yang diluar nalar. Dulu Marie punya hp kesayangan yang ia rawat dengan baik, saat akan ugrade hp, Marie mengirim sms ke hp lamanya tersebut, isi pesannya adalah ungkapan terima kasih atas jasa hp tersebut selama ini telah menemaninya dan Marie sangat suka sekali dengan hp jadul tersebut. Setelah Marie membaca sms dari hp lamanya tersebut, tiba-tiba hp nya mati dan nggak bisa dihidupkan kembali. Duh, benda mati yang kita sayang pun seolah punya nyawa dan bilang, tugasku telah selesai, selamat tinggal, lalu mati kemudian.

    Ternyata hal tersebut selalu saya dan Suami alami. Setiap hp yg udah kita kasihin ke orang, tiba-tiba rusak atau mati begitu saja! Saya jarang ganti hp, bisa 2 sampai 4 tahun baru ganti, kondisinya masih mulus, beterai belum drop dan ganti juga karena kebutuhan harus upgrade ke hp baru. Daripada dibuang sayang, saya kasihkan ke saudara atau keluarga, tapi anehnya hp-hp tersebut suka rusak atau bahkan mati hiks.


    Hp Sony Ericsson seri T zaman SMK kelas dua yang merupakan hp pertama saya, ketika dikasihkan batere nya drop seketika kemudian Hp Sony Ericsson Yendo, di akhir kuliah memang saya kurang menyukainya karena bukan android dan nggak tersedia fitur wifi cuma bertahan setahun lebih, tiba-tiba error sendiri. 

    Hp LG L3, hp android pertama saya hasil menang kuis, harusnya hadiahnya Summer trip ke Korea, tapi karena hadiah dibatalkan, uangnya saya beliin hp. Hp LG itu imut banget, saya suka dan pernah nggak sengaja kecebur wc, tapi hp itu tetap beroperasi dengan baik. Namun saat dikasihin eh malah rusak. 

    Kemudian saya menang kuis dapet hp Xiaomi redmi 1 yang dipakai selama 2 tahun. Setelah punya anak, Suami membelikan hp Xiaomi redmi note 4 yang sekarang saya pakai. Otomatis redmi 1 saya kasihkan ke Mama, sambil menunggu Mama datang ngambil hp, kira-kira seminggu kemudian, hp redmi yang saya matikan itu setelah diterima Mama langsung ngedrop baterai nya, padahal hp itu nggak rusak sama sekali, masa sih saya kasih hp butut, toh Mama cuma butuh WA saja kan.

    Saat saya dapat redmi 1 itu, ada rezeki nomplok saya dapat kuis lagi menang hp android Samsung J1 yang saya berikan ke Suami, hp lama Suami namanya Asiafone, dikasihin lah ke saudara. Saat diberikan tiba-tiba baterai nya kembung, menggendut gitu, miris. Padahal sebelumnya baterainya baik-baik saja. 

    Mungkin karena kita suka, kita sayang dan merawatnya dengan baik, kondisi hp akan tetep bagus, tapi ketika dikasihin tiba-tiba batrenya drop lah, error, bahkan mati. Selain hp, bass nya Suami juga tiba-tiba jatuh, patah sendiri ketika bass legendaris tersebut sudah tidak bisa mengimbangi skill suami lagi. Komputernya Suami yang juga sudah tidak bisa mengimbangi membuat musik juga tidak bisa nyala saat diberikan kepada adik. Kok bisa gitu ya?

    Kalau ngasih nggak ikhlas sih nggak mungkin ya, karena kita selalu mendapat gantinya terlebih dahulu yang lebih bagus. Lagian ngasihnya juga masih layak pakai, bukan barang rusak yang dikasih, tapi ajaibnya setiap dikasihin ke orang selalu aja nggak bertahan lama. Tapi pertanyaannya, kenapa dengan baju atau sepatu, barang-barang lain kok nggak rusak?

    Saya membereskan berkantung-kantung baju dan sepatu yang sudah tidak menimbukan spark joy, daripada tidak berfaedah dan dihisab kelak, lebih baik saya sumbangkan saja. Awalnya ke saudara, nanti kalau mereka tidak suka bisa disumbangkan untuk orang lain yang membutuhkan. Seneng deh ketemu baju-baju lama yang dipakai orang lain, seolah baju itu bahagia tak disimpan di lemari mulu. Apakah karena baju dan sepatu tidak selengket kita dengan hp? chemistry nya kurang? Emang sih saya tipe yang apik gitu, nggak pernah nge-charge sambil pakai, selalu dimatikan di pagi hari, sehingga baterai nya awet. 


    Saya baru sadar sekarang, tepatnya kemarin. Jadi agak sedih nggak sempet bilang makasih secara formal😌🙏🏼😭 ke benda-benda yang udah kita sayang, padahal hp saya sudah menghasilkan banyak uang 😂. Benda aja bisa rusak padahal kita udah ikhlas, bagaimana dengan hubungan yang tidak baik antar sesama manusia ya? Misal pacar selingkuh apakah harus kita ikhlasin supaya error? lol.  

    Setiap benda emang ada umurnya, bukan bermaksud aliran dinamisme ya, tapi berkaca dari pengalaman tersebut saya harus:
    • Bersyukur atas apa yang dimiliki
    • Membeli apa yang dibutuhkan
    • Membeli karena kita suka dan akan kita gunakan
    • Merawat apapun yang kita sayang dan telah membantu mempermudah hidup kita
    • Mengucapkan rasa terima kasih pada benda yang akan disumbangkan
    Melalui blog ini saya jadi ingin bilang makasih ke semua benda yang pernah saya sukai, saya pakai dan rawat, sampai jumpa lagi! So, apakah teman-teman punya benda kesayangan? pernah mengalami hal serupa? Pembaca kece selalu menuliskan komentarnya. 

    Read more:

    17.3.19

    Art for Sale?


    Dear artmate, dulu awal punya anak, saya suka envy liat Instagram artist pada posting karya-karya yang keren banget. Untungnya saya punya Buibu nyeni yang bilang, nikmatin aja sekarang ngurus anak, nanti anak udah gede mah susah di-uyel-uyel apalagi anak cowok hahah bener juga 😂. Kemudian kalo kita rajin latihan pasti bisa kayak mereka, jadi ngga usah iri. Sip bener banget nih soalnya hampir dua tahun kerjaan tiap hari seringnya menyusui terus pengen bikin lukisan bagus? Oh tentu saja tidak mungkin, makanya saya menunggu sampai akhirnya anak bisa ngomong Mami melukis, dia ngerti, kadang ikutan juga oh ternyata Alhamdulillah sekarang bisa belajar melukis lagi, senangnya!

    Lalu setelah pamer karya di Instagram, muncullah pertanyaan orang awam: ini dijual kak? Sebenarnya mereka nggak salah juga sih karena emang banyak juga Seniman yang memang menjual hasil karyanya dan itu sah-sah saja, hobi yang dibayar. Akan tetapi, saya belum kepikiran buat menjual hasil lukisan saya. Kenapa San? Entahlah kok saya tidak menggebu-gebu dan berambisi kayak dulu, menghasilkan uang dari menggambar.


    Tahun 2019 ini saya hanya ingin fokus latihan melukis, meskipun sulit tapi saya inginnya seminggu sekali. Saya juga bingung sih kalau ditanya manajemen waktu, soalnya kuantitas waktu latihan sangat tidak bisa diprediksi. Kalau nggak nunggu anak tidur ya harus ada yang ngasuh, itupun kalau saya nya nggak lelah. Rumit emang ngejar passion itu, tapi nggak apa-apa namanya juga proses, saya harus membiasakan meluangkan waktu dan anak juga harus beradaptasi dengan kebiasaan baru Mami nya.

    Saya juga tidak akan pernah mau lagi menerima order atau request melukis apalagi melukis orang. Beban banget ketika pemikiran orang harus dituangkan dalam sebuah karya, takut nggak mirip, takut hidungnya kurang mancung, takut nggak cantik, kalau pengen sama mah ke studio foto aja lol. Manusiawi namanya kalau dilukis pengen lebih bagus dari aslinya, seorang David Beckham saja pas kena frank dibikinin patung yang nggak mirip, beliau komplain sama Si Pemahat patung haha, saya kira orang se legend itu pede nya udah luar biasa, tapi tetep ya pengen dibilang patungnya juga ganteng hehe.


    Pada kenyataannya fee dari menulis blog lebih gede haha, bayangkan cuma modal kuota dan jempol saja saya bisa menerima uang tanpa perlu keluar rumah, sekali menulis bisa dapat gaji sebulan Guru Honorer (karena dulu saya pernah ngehonor). Saya juga sampai mendapat produk-produk mahal hingga jutaan rupiah. Sedangkan melukis, saya belum menghitung modal kanvas, cat dan waktu yang saya habiskan. Kalau menjual murah nanti diketawain Blogger, dijual mahal siapa yang mau beli? Ngeri ya, jangankan saya yang masih amatiran gini, artmate saya yang lagi kuliah S2 ITB saja menerima order ilustrasi digital hanya 45k per kepala, bayangkan saudara-saudara dimanakah letak bangsa kita menghargai karya seni, apakah saya harus jadi Maestro dulu? Biar satu lukisan harganya ratusan juta? Tapi jadi Maestro nggak gampang, pasti harus melalui proses tidak dihargai terlebih dahulu huhu.

    Saya belajar banyak dari kegiatan menulis blog, awal 2015 saya hanya menulis, sebagai stress release Ibu rumah tangga yang belum punya anak. Ternyata lama-lama ngeblog menghasilkan banyak hal termasuk materi, ngeblog jadi pekerjaan yang membuat bahagia hehe. Tapi kalau terlalu banyak kerjaan jadi capek dan beban juga sih. Dan saya nggak mau hal tersebut terjadi lagi dalam melukis. Jika menulis kan di revisi nya gampang, tapi kalau orderan orang lain kan ngga semudah copy paste hehe.
    Jadi, art for sale nggak nih? Untuk saat ini saya nggak akan promosi, saya ingin eksplorasi hal-hal yang membuat saya bahagia, karena saya yakin dengan rajin melukis saya akan menjadi pelukis profesional. Akan tetapi Suami saya sudah menaruh lukisan saya di e-commerce, biar sambil jalan ya sambil jualan katanya, yasudah nurut saja sih mungkin itu bentuk support beliau. Tapi saya nggak mau beban, ada yang beli Alhamdulillah, nggak juga santai saja karena saya yakin lukisan saya akan membawa takdirnya sendiri.


    Mungkin saya belum pede, terlalu perfectionist, melihat banyak saingan, nggak mau melukis jadi beban serta melihat realita Ibu rumah tangga dengan anak masih kecil yang yang masih sangat membutuhkan perhatian. Tahun 2019 banyak latihan, mungkin nanti ada waktunya saya jualan, kalau lukisannya udah banyak kan lebih banyak pilihan dan harapan. Gambar digital juga nggak jadi ditekuni deh soalnya kerjaan saya juga udah banyak screen time haha. 

    Kalau kalian lihat ruang berkarya kami, terlihat difasilitasi ya? Tepatnya memfasilitasi diri sendiri. Jerih payah hasil menulis saya belikan alat untuk melukis, uang rokok Suami dibelikan Bass-bass. Jika kalian ditakdirkan sudah kaya sejak lahir, kalian akan punya kesempatan lebih besar, lebih cepat untuk sukses, tolong manfaatkan fasilitas terbaik pemberian orang tua, karena diluar sana banyak anak muda harus berjuang, hijrah, ngumpulin modal untuk passion mereka✊wazek. Sampai jumpa di curahan hati seorang Seniman, selanjutnya! 

    23.2.19

    Peindre à Nouveau


    Melukis lagi, senangnya! Menjadi Pelukis profesional adalah cita-cita saya sejak kecil. Ya, mau gimana lagi? Kewajiban utama saya sebagai Istri dan Mami millenial mengharuskan saya stay at home sekaligus working at home Mom bahasa kerennya. Kami tidak memiliki pembantu dan sebisa mungkin hidup mandiri dan minim intervensi dari orang tua.

    Ternyata, tinggal di rumah seharian tidak membuat saya jenuh karena saya memiliki banyak hobi, tugas saya adalah membuat rumah nyaman, mengisinya dengan hal yang saya sukai, jika saya suka, Suami dan anak juga akan betah hihi. Passion dan ego memang beda tipis ya, tapi seperti jenius dan gila juga beda tipis hehe. Saya pilih seimbang lah, bahagia dunia akhirat. 

    Saya mulai melukis menggunakan kanvas kecil karena ringan dan berinisiatif membuat 4 seri lukisan sekaligus sekalian belajar, bisa jadi home decor dan spot instagramable haha, emang adem dan gemes liat karya sendiri dipajang di rumah. Kalau dipandang tuh ngga nyangka saya bisa bikin ginian sambil ngasuh anak, ya kadang kalau lagi melukis Gen ikutan, kadang rewel ngantuk minta nonon dan lanjut melukis hingga larut malam.

    Memang rasa lelah, kantuk dan sakit punggung tetap berbuah manis, rasa merendah (bukan rendah diri) membakar semangat saya melebihi anak Seni Rupa, membuktikan pada diri sendiri kalau saya masih hidup, masih bisa berkarya dari rumah, Alhamdulillah...

    Bagi yang follow @art_sense pasti tahu dong saya eksis lagi melukis sejak awal 2019, saya tidak menargetkan berapa lukisan yang harus dihasilkan, mengingat waktu Ibu rumah tangga itu tidak bisa di prediksi. Jadi, saat ada waktu saya melukis banyak, maksudnya lebih dari satu dan biasanya berseri gitu biar belajarnya cepet. Sampai suatu hari muncul percakapan...

    👤: itu pesenan? 
    👸: bukan. 
    👤: dulu aku juga suka melukis, tapi aku lebih milih ngerjain xxx karena duitnya cepet. 
    👸: selain melukis aku juga ngerjain xxx karena duitnya cepet, ngga cape, ngga usah modal gede, ngga usah begadang, lagi tidur pun pahala jalan wkwkw. 
    👤:😨

    Baca juga:

    Pertanyaannya adalah, pekerjaan apa yang saya lakukan? Jadi Istri dan anak solehat dong hehe.

    Pertanyaan tersebut bakal terus diulang orang-orang, untung melukis juga melatih mental dan kesabaran 😉 tau ngga sih gaess kalo pertanyaan basi kek gitu tuh sama aja kayak: ngapain capek-capek masak? Warung Padang ada, restoran Sunda deket, ngga usah repot-repot cuci piring segala, udah ada mamang ojol, tinggal pesan antar.

    Fyi aja, di dunia ini banyak orang yang multi talenta dan bekerja dari hati 💕 ngga sekedar duit duit duit duit mulu, kalo ngejar duit mah harusnya doski pekerja keras yang paling kaya sedunia dong ah😉 jadilah orang yang dikejar duit, jangan diperbudak sama duit, lebih capek 😩 tauk hahha.

    Untuk saat ini saya hanya berlatih dan berlatih agar semakin hari lukisan saya semakin bagus. Saya yakin karya saya akan menemukan takdirnya sendiri, sekarang santai saja lah jadikan melukis sebagai me time, refreshing dan relaksasi tanpa beban. Apa kegiatan seru yang sedang kamu geluti? Bersambung di kolom komentar yuk!

    30.1.19

    Jangan Lupa Me Time!


    Pertama kali saya mengenal kata Me time adalah saat masih kuliah, saya baru mengerti maksudnya ketika sekarang sudah menikah dan memiliki anak. Memang sih, meluangkan waktu untuk diri sendiri sangat penting bagi wanita karir atau Ibu rumah tangga. Banyak yang bilang kalau Ibu-ibu itu harus piknik biar waras, tapi menurut saya kalau piknik nggak punya duit malah bisa menimbulkan masalah baru. Apalagi kalau piknik sama anak, harus nyaman dan aman.

    Solusinya adalah me time ini, meluangkan waktu untuk hal yang kita sukai. Karena kalau kita sibuk berbahagia, kita tidak akan iri dengan kehidupan orang lain, nggak takut ketinggalan gosip dan FOMO. Awalnya saya kira me time hanya terpatok pada berjam-jam memanjakan diri di salon. Ternyata banyak sekali ide Me time di rumah seperti:
    1. Mandi dengan perasaan tenang tanpa diteriaki anak 
    2. Memesan makanan favorit
    3. Main hp sambil leyeh-leyeh di kasur
    4. Nonton film romantis sama Suami
    5. Bobo siang tanpa gangguan
    6. Belanja online
    7. Mengundang teman ke rumah atau nelpon teman lama
    8. Melanjutkan hobi
    9. Ngopi cantik ditemani musik favorit
    Seru dan murah meriah bukan? Saya harap orang-orang di sekitar wanita istimewa dapat memakluminya hehe. Lalu, apa sih me time favorit saya?

    Mengaji
    Maafkan hamba yang belum bisa bercengkrama dengan Tuhan di sepertiga malam. Dahulu, Dosen dan Guru PAI saya (yang nggak pernah ngajarin saya ngaji dengan benar, mereka bilang saya lebih baik tidak udah ngaji sekalian). Seburuk itukah sampai saya dipermalukan di depan teman-teman? Padahal teman saya bilang masih banyak kok yang ngaji-nya terbata-bata. Apakah saya berhenti mengaji? Oh tentu saja tidak. Insya Allah nanti kalau saya punya rumah, mau ngundang Guru ngaji, aamiin.

    Kejadian itu masih saya ingat sampai sekarang, Suami menguatkan bahwa kewajiban Muslim bukan hanya mengaji apalagi menghafal Al Quran, itu bagus jika berbakat, jika tidak ya mari mengkaji, menelaah arti kitab suci dan yang terpenting adalah mengamalkannya. Saya senang sekali kalau Gen tahu kitab suci itu untuk Mami nya ngaji. Saya berharap Gen ngaji nya lebih baik dari kami dan Gen paham arti serta berusaha mengamalkan isi kitab suci.

    Melukis 
    Menjadi Pelukis adalah cita-cita saya sejak kecil, tahun 2019 ini saya niat banget belanja kanvas dan cat. Berharap 1 minggu 1 lukisan, ternyata karena terbiasa gesit mengerjakan tugas rumah tangga, dalam sekali waktu luang, saya bisa menghasilkan beberapa lukisan. Jadi bulan Januari sudah ada 6 lukisan, sebenarnya bisa 8 tapi karena Suami harus dirawat di rumah sakit, jadi 6 saja cukup memuaskan karena lukisannya bisa dipajang sebagai instagenic spot di rumah, yeay!


    Belajar gambar digital
    Ini ketularan mbak Muyassaroh blogger idolaque, kami ternyata memiliki minat yang sama seperti menulis, memasak dan menggambar! Seleksi alam dan se-energi memang menyatukan kita haha. Saya ingin bisa menggambar digital tanpa beli alat baru, ternyata di hp juga bisa lho, baik pakai stylus atau jari tangan pemberian Tuhan yang Maha baik.

    Membuat Hand Lettering
    Tadinya, saya tuh udah bosen ber-hand lettering-ria karena udah 3 tahun belajar otodidak, merasa expert, udah ketemu style favorit dan merem pun udah bisa bikin lol. Tapi, alat hand lettering saya itu banyak banget, lumayan lah buat mempercantik feeds. Jadi, kalo ada yang bilang feeds Instagram rapi hidupnya berantakan, oh itu tidak berlaku pada saya karena saya bisa me-menej waktu dan paling ya rumah berantakan saking jadi orang tua kreatif serta anak yang sehat hehe.

    Membaca buku
    Alhamdulillah bulan ini saja saya sudah namatin 3 buku, nggak nyangka banget ditengah kesibukan masih bisa memperkaya wawasan dan membuka pemikiran. Gegara saya asyik baca buku, Suami dan anak juga ikutan, seru banget bisa menularkan kegiatan positif pada orang terdekat.

    Menulis blog
    Seperti yang kalian ketahui, sejak dua tahun lalu saya kebanjiran job endorsement sampai mabok nulis, nggak hanya nulis sih, panjang ceritanya. Yang jelas, bukannya nolak rezeki atau nggak bersyukur tapi 2019 saya nggak mau kecapean, ingin balance lah ya, hanya menerima job yang lebih personal dan tidak merepotkan. Bagaimana pun menulis seperti stress realease banget deh buat Ibu-ibu, trust me! Saya berusaha untuk menulis dua kali seminggu, jadi ada 8 tulisan perbulan tapi sepertinya akan lebih dari itu berkat mobile blogging saat anak tidur hehe. 

    Senam lagi
    Saya ingin hidup sehat, langsing, seksi dan menggairahkan haha. Meskipun berat badan masih ideal, tahun ini saya mulai senam lagi setelah punya anak, cukup lah seminggu sekali ke studio sekalian refreshing melepas penat.

    Rajin merawat diri
    Perhatikan deh para pria makin tua makin ganteng karena cenderung sudah mapan dan dewasa. Lihat Shah Rukh Khan, Hyun Bin, Tom Cruise, kok makin tua makin aduhai dan menarik ya? Sedangkan wanita mulai was-was dengan keriputnya, nggak mau dong, tua sebelum waktunya. Makanya setiap malam, saya rajin pakai skincare dan saat weekend tiba, saya usahakan untuk maskeran dan hair spa di rumah.

    Nonton Film atau Drama Korea
    Setelah anak tidur, saya biasanya streaming nonton drakor, lumayan sih mengobati rasa rindu saya pada masa muda haha. Bukankah menjadi Fangirl akan membuat kita selalu awet muda? Langsung tengok Sasyachi hihi.

    Baca Webtoon
    Dulu kalau pengen baca komik harus beli atau pinjam. Sekarang, baca komik bisa lewat aplikasi dalam genggaman. Saya sempat baca Alice dan Eggnoid namun belum tamat, sekarang lebih senang baca Lazy cooking nya Tan Kwa meskipun belum pernah praktik hihi. Kemudian Strangers from hell yang gambarnya biasa tapi serem dan bikin penasaran banget. Webtoon terbaru juga bagus, judulnya Young Mom, bikin saya bersyukur nggak hamil di luar nikah, karena punya anak itu berat bebs. 

    Mungkin segitu dulu bebs sharing-nya, saya merasakan punya aneka me time yamg produktif dan bermanfaat itu lebih bahagia aja gitu, tidak berlebihan dan berusaha seimbang dalam melakukan kegiatan yang saya sukai. Awalnya saya menjadwal me time di jurnal, tapi realitanya harus disesuaikan dengan jam anak tidur/ada yang ngasuh. Kalau capek juga saya nya nggak mood, jadi nggak bisa dipaksa juga.

    Senangnya lagi, waktu untuk screen time sangat amat berkurang. Meskipun ada beberapa me time yang masih melibatkan screen time, tapi sekarang sosial media menjadi kurang menarik karena saya sudah tahu apa yang saya inginkan. Sosial media hanya untuk pekerjaan dan pamer karya. Kenapa karya harus dipamerin? Karena darimana orang tahu kita punya value? Darimana orang tahu mau ngasih rezeki buat kita, let's show up your work babes! Bagi yang belum mengetahui passion-nya, tenang saja, nanti juga ketemu kok. Yang penting, jangan lupa me time ya! Jadi, apa nih me time favorit kamu? 

    28.12.18

    Coretan Pelangi 2018


    Halo sahabat setia pembaca blog www.sandraartsense.com hehe, seperti biasa di penghujung akhir tahun saya ingin menuliskan highlight job blogger selama tahun 2018, terutama yang berhubungan dengan isi blog ini. Alhamdulillah goals 2018 tercapai yaitu banyak banget kerjasama antara saya dan brand dibanding tahun 2017, baik melalui content placement, campaign, review produk organik, meliput acara bahkan diundang sebagai pembicara. Subhanallah the power of blogging

    Perlu diingat, bahwa apa yang akan saya tuliskan ini bukan suatu bentuk ajang pamer, justru saya ingin menuliskan hal-hal yang menyenangkan selama 2018 ini supaya saya bisa bersyukur, masih banyak kok nikmat Tuhan yang nggak akan pernah bisa dihitung, jadi ini hanya sebagian kecilnya saja, tapi tetap berarti besar sebagai ungkapan pengingat bahwa Tuhan Maha baik sekali pada saya.

    Januari
    Untuk pertama kalinya saya dapet Pulchra body balm, lumayan buat Gen yang suka main di Rooftop garden. Kemudian saya dapet tank top keren dari Mooimom dan stretchmark cream. Saya juga join campaign Mylea, Friskies cat dry food, dua kali content placement dan sample Kewpie matcha buat sarapan roti.

    Februari 
    Alhamdulillah berkesempatan review Face Oil yang merupakan produk baru dari Wangsa Jelita, menulis artikel Tokopedia dan endorsement empat buah produk perawatan rambut dari Cultusia.

    Maret
    Dapat sample Pond's Micellar Water dan Sasha tooth paste, content placement airy rooms. Menang Voucher makan di Fat Oppa, cobain SK7 Shower Gel, nulis tentang Traveloka, Endorsement dua buah produk Skin Dewi organik yang harganya lebih mahal dari mesin cuci dan kulkas hehe. Dapet endorsement Snowman buat hand lettering dan content placement Panasonic. 

    April
    Bisa mencoba parfum rambut Cheveux dan lipstik Volia. Content placement WRP, dapet sample Vaseline Jelly, empat lipstik halal dari Amalia, sample Vixal buat ngepel, dua buah sabun Sleek Baby buat mandiin Gen, sample Cusson Liquid Cleanser untuk cuci mainan. Jadi endoser empat produk Faber-Castell dan masak pakai Felea Goods Organic Olive Oil.

    Mei
    Diendorse Goat Morning susu kambing, minuman sehat NabaTee untuk buka puasa dan sample Fair & Lovely 2 in 1 Powder Cream dan Facial Wash.

    Juni
    Dikasih Jafra Hair Mask sama BHB, seru banget nyobain L’oreal Paris White Perfect Clinical Series dan campaign empat produk Bambi.


    Juli
    Alhamdulillah menang competition L’oreal & dan Fair Lovely, selanjutnya di Endorse Vimala, Kiss Scrub, Twinkle Planner Book untuk lettering. Dapet empat produk Nuby Baby buat Gen makan, ikut campaign Faber-Castell, nyobain cokelat asli dari Krakakoa dan shampo bagus dari Elona.

    Agustus 
    Dapet free trial produk Shimajiro, dikirim Foreo dari Norway hehe, icip kripik Bandunh yaitu Mbanana, dapet sample Vitalis glamour body scent, Mizzu Gradical Eyeshadow Natural Mocha. Coba masker organik dari Yoqueen Beauty, unboxing Purekids yang banyak bangets, endorse The Body Heart berupa sabun mandi dan lip balm.

    September 
    Ikut campaign Sleek, sample Sambal Jawara, nulis dibayar dollar sama Air track, dapet Jill Eyebrow, diendorse dua produk Lacoco, dapet Mor Beauty untuk pijat bayi. Diendorse enam produk organik dari Keenar Indonesia, dua sabun organik dari Soapysoap, menang kompetisi PureKids senilai 500k dan dua produk natural nya The Soco.

    Oktober 
    Dibuka dengan content placement, cobain hair mask Green Tea dari Shopastelle, join campaign KIN Fresh Milk.

    November 
    Dapet sample minyak Cocos, diendorse empat produk dari Kleveru Organics, Serum emas dari Aqma, nulis lagi Traveloka dan sebuah content placement.

    Desember 
    Dapet sample face oil dari Skinoia, kemudian best moment 2018 adalah diundang jadi pembicara seminar Finger Painting Bersama GRAFIE Super Tempera di Belitung yeay! Selanjutnya saya dapet content placement, meliput event Mitsubishi, diendorse tiga produk Skin1004 dari Korea, dua produk Eileen Grace dari Taiwan, tiga produk makeup dari Sulamit dan amazing 2018 ditutup empat produk Natuna Oilvera, subhanallah.

    Tahun 2018 merupakan tahun yang lebih banyak sukanya, saya dituntut dewasa, lebih bijaksana, sabar dalam berusaha dan ikhlas menerima kegagalan dan bangkit dengan hadiah manis dari Tuhan. Saya berharap semoga tahun 2019 akan lebih baik lagi, lebih produktif, menghasilkan karya-karya gemilang yang membuat hati bahagia serta manfaat bagi alam semesta. Apa harapan kamu di tahun depan? Share yuk!

    Siapa tahu mau baca juga:




    26.12.18

    Orang Awam: Enak Ya Jadi Blogger, Dapet Gratisan Mulu...


    Hallo sahabat Sandraartsense.com, orang awam atau teman-teman selalu melihat sisi enaknya saja dengan bilang "enak ya jadi Blogger, bisa dapet produk gratis", Alhamdulillah berarti saya nggak mengganggu timeline orang lain dengan keluhan kehidupan tapi, eits jangan salah dulu ya gaes, sebenarnya produk dari brand tersebut nggak gratis lho, kita harus kerja! Memang dulu pas saya masih kerja fulltime, duitnya buat beli skincare dan sekarang skincare dateng sendiri ke rumah  (nggak tiba-tiba sih, rezeki dari Tuhan dan hasil kerja keras, kerja cerdas review sukarela di awal membangun blog) buat kerjasama sama saya, istilah keren nya deadline dikejar duit. 

    Fyi nih setelah produk endorsement saya terima, saya harus unboxing, mencoba selama dua pekan, terutama skincare ya supaya hasil relevan. Beauty Blogger pasti tahu kalau wajah kita-kita ini ibarat kelinci percobaan, jadi buat kalian yang wajahnya sensitif nggak boleh sembarangan ambil job review produk kecantikan! Alhamdulillah wajah saya meskipun nggak putih bening kayak ubin masjid, tapi kokoh sekali dan nggak pernah breakout saat mencoba berbagai jenis produk kecantikan.
    Nah, setelah dicoba saya harus menej waktu untuk foto produk saat anak tidur, foto bersama produk saat suami libur (I love you papskie my instagram/blog husband), setelah itu nulis honest review,  kadang kita ikut brief dari brand, harus sesuai persetujuan mereka baru boleh tayang, kadang ada permintaan plus membuat video atau vlog. Setelah tayang, kita juga harus share ke sosial media dengan caption yang menarik, terkadang brand juga minta report pageview lho.

    Bahkan terkadang ada brand yang unik dengan menanyakan pengaruh tulisan terhadap penjualan produk hehe. Padahal endorsement pada Blogger hanya salah satu strategi digital marketing kak, dimana untuk mengetahui tulisan blogger memengaruhi pada penjualan produk silakan buat kuisioner pada pembeli dan tanyakan langsung pada bagian penjualan. Kalau memang brand tidak mau endorse Blogger ya tidak masalah, toh masih banyak strategi marketing lain, tapi pihak brand juga harus ingat ini zaman apa, kita bukan di zaman promosi door to door lagi. Harap maklum, saya kan anak pemasaran, jadi tahu seluk beluk display sampai promosi produk.


    Alhamdulillah saya senang sekali menjalani job ini dan kalau ditanya gimana rasanya banyak job review? Keteteran juga kak hehe. Makanya 2019 saya nggak menargetkan harus banyak endorsement karena sudah pernah mengalaminya, nggak boleh serakah malah harus selektif memilih job supaya hasilnya lebih maksimal dan kewajiban lain tidak lalai. Saya juga udah males banget ikut lomba (kecuali emang ikut campaign), saya ketagihan jadi juri lomba lol.

    Di tahun 2019 mendatang saya ingin lebih enjoy nulis blog, karena harus belajar ngevlog kalau diminta brand, pengen sih pageview sejuta tapi nggak berambisi juga takut stress kalau tidak tercapai. Saya hanya ingin berusaha nulis dengan hati, minimal seminggu dua kali dan melakukan hobi lain supaya naik kelas. Jadi, balance lah ya iklan sama non iklan haha. Lucunya lagi saya kesulitan memberi tahu pekerjaan saya ini sama orang tua, nggak apa-apa sih yang penting transferan lancar kan? Saya juga seneng ketika Suami menceritakan bahwa istrinya ini seorang Blogger hehe. 
    Makasih banyak buat kalian yang nggak pelit ngasih like dan komen kalau saya lagi share kerjaan di Instagram, selamat sukses berarti kalian nggak julid ya, because jangan iri dengki jadi orang, soalnya Koruptor saja nggak perlu kalian iri-in apalagi Blogger yang berusaha nyari rezeki halal kayak saya haha. Kalau kalian nggak suka sama campaign, merasa risih karena virus influencer dimana-mana, berarti wawasan pergaulan kalian belum cukup luas soalnya di dunia ini ada Good and Bad Influencer, keep calm guys, kalian bisa mute, turn off, unfollow, block bahkan silakan quit dari sosial media, nggak usah browsing apalagi baca review Blogger. Saya juga pengen detox kalau nggak ada kerjaan haha. 

    Siapa tahu mau baca juga: Job Blogger sepanjang 2018

    Kebetulan lagi baca buku Mark Manson nih, Value kepercayaan diri kalian bukan masalah kami, self control ada sepenuhnya pada Anda, mau beli atau tidak nggak usah risih segala, kami hanya menyampaikan, kami memang promosi di sosial media, apakah salah memanfaatkan sosial media? daripada nyebar kepameran, hoax dan SARA ye kan. Yuk, kenali setiap pekerjaan terlebih dahulu, jangan melihat dari kulitnya saja. Gimana sudah lebih tercerahkan tentang dunia kami?

    Salam hangat,

    Sandra
    COPYRIGHT © 2017 SANDRAARTSENSE | THEME BY RUMAH ES