• Showing posts with label Finance. Show all posts
    Showing posts with label Finance. Show all posts

    19.11.19

    5 Tips Belanja Baju di Online Shop!

    5 Tips Belanja Baju di Online Shop!

    Dear fashion people, kali ini saya ingin berbagi pengalaman belanja baju di online shop. Sebenarnya bukan baju aja sih, dari mulai paket data, skincare, body care, kebutuhan rumah tangga semuanya udah sering belanja online. Soalnya kan kerjaan banyak tapi rasanya waktu belum cukup, jadi belanja kebanyakan online aja biar weekend buat jalan-jalan sama keluarga. Yuk langsung aja disimak, 5 tips belanja baju di online shop:

    1. Pastikan beli baju di online shop terpercaya
    Pertama-tama kita harus memastikan online shop shop nya terpercaya, kalo bisa yang official gitu guys. Saya sendiri lebih memilih belanja baju di aplikasi e-commerce atau marketplace terpercaya supaya duitnya di keep dulu gitu, kalo ga dikirim kan duit bisa balik lagi.

    2. Budayakan membaca
    Perhatikan komentar atau review produk terutama testimoni yang menyertakan foto sehingga ekspektasi tidak terlalu tinggi. Ubek-ubek terus guys sampe dapet yang paling cucok dengan harga terbaik, bukankah wanita memiliki insting investigator yang memukau? Daripada scroll gosip lebih baik scroll harga termurah hehe.

    3. Jenis bahan dan bentuk tubuh
    Lihat jenis bahan dan panjang baju, kalo yang model-able sih oke pake maxi dress or maxi skirt tapi tau diri lah ya yang imoet-imoet harus pake apa πŸ˜… saya kan memiliki pinggul lebar yang seksi giman gitu jadi lebih baik pilih bahan dan model yang sesuai sama bentuk tubuh. Pokoknya perhatikan banget soal bentuk badan sendiri kira-kira bagus ngga pake model itu karena setiap orang itu unik dan istimewa jadi jangan sampe salah pilih model baju.

    5 Tips Belanja Baju di Online Shop!

    4. Maksimal 
    Gunakan fasilitas free ongkir dan cashback biar makin hemat gitu hihi. Jangan malu pake baju preloved apalagi alasan dijual karena kebesaran/kekecilan, nggak pernah dipake, gak disukai Suami atau detox lemari. Coba cari thrift shop deh kalo mau barang branded yang overload import gitu karena kualitas oke dengan harga sangat miring dibanding beli di store langsung.

    5. Zonk
    Kalo nggak cocok gimana? Tenang, bisa dipermak, disumbangin atau dijual lagi 🀣 selama saya beli baju di online shop sih ya cuma sekali beli baju zonk, selebihnya oke aja kalau mau detox tinggal sumbangin ke adik, kalo doski nggak mau ya disumbangkan lagi ke saudara.

    Ada yang mau nambahin? Atau ada yang mau endorse baju untuk cewek imoet πŸ˜… silakan email ke Sandra.artsense@gmail.com dan kalo mau tau online shop favorit bisa dm Instagram @art_sense jangan lupa follow dulu ya biar bisa kebaca. Mungkin sekian dulu, 5 tips belanja baju di online shop, semoga bermanfaat ya dan happy shopping!

    5 Tips Belanja Baju di Online Shop!

    Eits, udah baca ini belum?

    25.10.19

    QR Standar, Solusi Terbaik untuk Kelancaran Transaksi Digital


    QR Standar, Solusi Terbaik untuk Kelancaran Transaksi Digital
    QR Standar, Solusi Terbaik untuk Kelancaran Transaksi Digital


    Dua minggu lalu kami mengajak Gen nonton film di Bioskop karena ada Festival Film Jerman. Bertempat di CGV Paris Van Java, kami mendatangi meja panitia untuk mendapatkan tiket nonton. Syukurlah, film keluarga yang berjudul Der Junge Muss An Die Frische Luft ini bisa ditonton anak-anak. Kami sengaja membawa Gen ke Bioskop sekalian pengen nge-tes dia, seberapa betah nonton film dan ingin mendapat pengalaman baru sebagai Orang tua.

    Kami memilih kursi yang agak depan dan ternyata filmnya bagus banget, Aktor utamanya anak kecil yang periang gitu, namanya Hans Pieter. Bercerita tentang kehidupan Sang anak yang harus beradaptasi ketika Ibunya sedang sakit keras. Saya merasa tersentuh ketika ada scene Sang Ibu marah pada Hans Pieter hanya karena dia menumpahkan sekotak susu. Kadang sebagai orang tua kita lupa bahwa buah hati masih kecil, masih belajar tapi kita tega memarahinya hanya karena masalah sepele, hiks.

    Pengalaman membawa anak ke Bioskop
    Pengalaman membawa anak ke Bioskop 

    Berikut adalah pengalaman membawa anak 2 tahun lebih untuk nonton film di Bioskop:
    • Bawa makanan dan minuman favorit anak. 
    • Pilih tempat duduk dekat tangga. 
    • Jangan berekspektasi terlalu tinggi. 
    • 10 menit pertama, Gen duduk anteng. 
    • 10 menit kedua, Gen ingin berdiri saja, nggak mau duduk. 
    • 30 menit kemudian mulai bosen dan ngajak keluar.

    Sebagai Ibu, saya sudah feeling harus membawa Gen segera keluar dari Bioskop sebelum mengganggu penonton lain. Saya membiarkan Papi duduk tenang melanjutkan film, akibatnya hati jadi begitu penasaran ingin tahu kelanjutan film tersebut hehe. Meskipun Gen hanya betah selama kurang lebih satu jam, saya tetap bangga karena dia nggak takut nonton saat lampu dimatikan, nggak teriak dan menangis jerit-jerit, memang ya, the power of sounding itu penting.

    QR Standar

    Lalu apa yang terjadi ketika pergi keluar Bioskop? Pertama-tama saya mengajaknya ke Toilet karena Gen sudah masa Toilet Training jadi harus dibiasakan pipis di Toilet. Kemudian saya mengajaknya melihat lokasi extreme playground yang hanya bisa diikuti oleh anak yang usianya lebih besar dari Gen. Lalu setelah mulai lari kesana kemari, saya membawanya melihat kandang burung dimana terdapat aneka burung lucu. Tak lama, Gen mulai kehausan dan bilang ingin minum. Ternyata saya lupa bawa dompet dan tas ada di Bioskop. Aduh gimana dong, kasian Gen kehausan. Saya merogoh saku blazer, untung hp nggak ketinggalan, jadi saya bergegas mengajak Gen membeli minum.

    Kami memilih merchant minuman yang menyediakan pembayaran menggunakan Go-Pay, caranya mudah banget, tinggal pesan minuman yang diinginkan, buka aplikasi Go-Jek, Go-Pay, klik pay atau bayar, scan QR code, ketik jumlah yang harus dibayar, dan masukan pin Go-Pay lalu minuman siap dinikmati. Nggak perlu ngeluarin dompet dan nunggu uang kembalian yang kadang nggak tersedia. Asyiknya lagi, ada cashback menarik saat transaksi! Yuhuu.

    QR Standar Siap Memudahkan Kehidupan Millenial Beli minum tinggal scan QR Code saja!


    QR Standar Siap Memudahkan Kehidupan Millenial Beli minum tinggal scan QR Code saja!

    Ah, lega rasanya bisa memberikan yang terbaik bagi anak, ketika anak membutuhkan sesuatu, orang tua selalu ada untuk memenuhi kebutuhannya. Mungkin terlihat kecil namun bagi anak akan sangat  terasa istimewa. Di saat harus ngejar-ngejar anak main, ketinggalan dompet, nggak mungkin nunggu Papi keluar Bioskop, kan? Keburu anak cranky di tempat umum pasti tambah lelah deh hehe. Beruntung kita hidup di era digital, kecanggihan teknologi benar-benar membuat hidup lebih mudah, terutama sebagai Ibu muda millenial yang punya banyak kegiatan selain mengurus anak. 



    QR Standar, Solusi Terbaik untuk Kelancaran Transaksi Digital
    Beli minum tinggal scan QR Code saja! 

    QR Standar, Solusi Terbaik untuk Kelancaran Transaksi Digital
    Yang haus yang haus.. 

    Kisah diatas hanya salah satu pengalaman mudahnya bayar sesuatu zaman sekarang. 
    Untuk tansaksi keuangan digital via aplikasi, saya hanya menggunakan Go-Pay karena keterbatasan storage hp. Hal yang masih harus diperbaiki oleh Go-Pay adalah terkadang sistem error sehingga pernah suatu ketika sudah makan di Cafe yang menawarkan promo menarik berupa cashback. Ternyata saat akan membayar, sistem sedang error, hiks untung bawa uang cash. Kemudian masih banyaknya QR Code yang beragam, sehingga penjual harus menyediakan bermacam-macam papan pindai QR Code. Cuma pakai Go-Pay eh adanya OVO, kan nggak bisa, hehe. 

    QR Standar, Solusi Terbaik untuk Kelancaran Transaksi Digital

    Tenang, kini ada kabar gembira untuk kita semua, di Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia lalu, Bank Indonesia (BI) meluncurkan penggunaan QR Standar di Indonesia atau QR Code Indonesia Standard (QRIS). QR Standar merupakan kode pembayaran universal melalui aplikasi uang elektronik, dompet elektronik atau mobile bankingQRIS disusun oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), dengan menggunakan standar internasional EMV Co.

    QR Standar bertujuan untuk:
    • Memastikan penyelenggaraan layanan pembayaran yang menggunakan QR code di Indonesia berjalan dengan baik.
    • Mendorong efisiensi transaksi.
    • Mempercepat inklusi keuangan. 
    • Memajukan UMKM, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, untuk Indonesia Maju.
    QRIS: QR Standar, Solusi Terbaik untuk Kelancaran Transaksi Digital

    Fungsi dari QR Standar ini ialah agar satu kode bisa dipakai melalui layanan pembayaran yang berbeda. Misalnya, satu kode di satu penjual merchant bisa di-scan untuk membayar menggunakan Go-Pay atau Ovo. Selama ini kan, setiap layanan memiliki model QR Code yang berbeda-beda sehingga ketika penjual ingin menyediakan layanan pembayaran yang beragam, maka ia harus menyediakan lebih dari satu QR Code, pusing juga kan? 

    Manfaat QR Standar:
    • Keuntungan untuk penjual
    Biaya QR Standar tergolong lebih rendah dan cenderung seragam antar pelaku Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) dan merchant pun dikenakan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya transaksi dari Electronic Data Capture (EDC). Selain itu, pajak dari setiap transaksi melalui QR Standar ini pun langsung disalurkan ke pemerintah daerah (Pemda) sesuai lokasi merchant tersebut. Hal ini tercermin lewat persentase biaya merchant discount rate (MDR) untuk merchant reguler.



    Baik untuk MDR on us dan off us, dipatok biaya sebesar 0,7% dari transaksi. Sedangkan untuk merchant khusus di sektor pendidikan akan dikenakan biaya sebesar 0,6%. Untuk membeli bahan bakar minyak akan diberikan biaya transaksi sebesar 0,4%. Sedangkan jika digunakan untuk membayar bantuan sosial maupun melakukan donasi biaya transaksi yang dibebankan sebear 0 persen. Wow, beramal pun semakin mudah! 


    • Keuntungan untuk pembeli
    Dengan QR Standar ini, pembeli bisa melakukan pembayaran ke penjual melalui bank atau PJSP apapun yang sudah terdaftar di BI. Pembeli juga tak dikenakan biaya transaksi (transaction fee) ketika melakukan pembayaran karena dilimpahkan ke merchant menggunakan persentase MDR. QR Standar bisa digunakan untuk belanja kebutuhan harian dan dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. 


    Selain menguntungkan penjual dan pembeli, QR Standar memudahkan juga pihak perbankan, penyelenggara jasa sistem pembayaran, pebisnis UMKM, semua diuntungkan, karena adanya efisiensi untuk kelancaran transaksi digital. 


    QRIS yang mengusung semangat UNGGUL (UNiversal, GampanG, Untung, dan Langsung).  

    QR Standar Siap Memudahkan Kehidupan Millenial
    QRIS UNGGUL

    QRIS UNGGUL mengandung makna:
    1. UNiversal. Penggunaan QRIS bersifat inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di domestik dan luar negeri.
    2. GampanG. Masyarakat bisa bertransaksi dengan mudah dan aman dalam satu genggaman ponsel.
    3. Untung. Transaksi dengan QRIS menguntungkan pembeli dan penjual karena transaksi berlangsung efisien melalui satu kode QR Standar yang dapat digunakan untuk semua aplikasi pembayaran pada ponsel.
    4. Langsung. Transaksi dengan QRIS langsung terjadi, karena prosesnya cepat dan seketika sehingga mendukung kelancaran sistem pembayaran.

    Implementasi QRIS skala nasional akan mulai berlaku secara efektif pada 1 Januari 2020 mendatang. Di tahap awal, BI akan fokus pada penerapan QR  code Payment model Merchant Presented Mode (MPM) yakni penjual (merchant) yang akan menampilkan QR code pembayaran untuk dipindai oleh pembeli ketika melakukan transaksi pembayaran dan memberikan masa transisi persiapan bagi para PJSP. 

    Walaupun sudah Ibu-ibu, saya nggak boleh ketinggalan dong #feskabi2019 #gairahkanekonomi #majukanekonomiyuk. Soalnya seorang Ibu itu kan Menteri Keuangan Rumah Tangga, harus efisien dalam mengelola keuangan apalagi masalah belanja, nggak boleh ribet. Kehidupan di era non tunai alias cashless seperti sekarang, kehadiran QR Standar menjadi solusi terbaik untuk kelancaran transaksi digital yang akan semakin memudahkan belanja berbagai kebutuhan. Tinggal scan, jumlah belanjaan terhitung sampai digit terakhir, enaknya lagi nggak perlu bingung sama uang kembalian, yang penting ada saldonya buat belanja hehe. Sekian pengalaman menggunakan QR Code dan siapkan diri kamu untuk menyambut era #pakaiQRstandar tahun 2020 nanti!   

    Sumber bacaan:
    https://www.bi.go.id/en/ruang-media/info-terbaru/Pages/Bank-Indonesia-Terbitkan-Ketentuan-Pelaksanaan-QRIS.aspx
    https://bisnis.tempo.co/amp/1237132/bi-luncurkan-qr-code-standar-indonesia-ini-biaya-transaksinya
    https://amp.kontan.co.id/news/ini-dia-empat-keunggulan-standar-qr-code
    https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190817092322-37-92679/merdeka-qr-code-berstandar-indonesia-diluncurkan-bi

    12.10.19

    Manfaat Membayar Tepat Waktu Angsuran KTA BTN untuk Kebutuhan Mendadak

    Manfaat Membayar Tepat Waktu Angsuran

    Hello readers, salah satu jenis pinjaman dana cepat yang banyak peminatnya adalah jenis KTA atau Kredit Tanpa Agunan. Merupakan pinjaman yang diberikan oleh pihak bank atau lembaga keuangan dengan memberikan kemudahan syarat dan tanpa harus menyerahkan aset sebagai jaminan. Hal inilah yang membuat jenis pinjaman ini booming. Tidak jarang mereka mengajukan pinjaman KTA BTN untuk kebutuhan mendadak sebagai alasan agar proses pengajuan bisa segera disetujui oleh pihak terkait. 

    Salah satu syarat agar pengajuan pinjaman Anda disetujui adalah record pembayaran angsuran kredit yang tepat waktu. Tidak hanya dalam hal kemudahan pengajuan kredit yang baru, terdapat beberapa manfaat lainnya jika Anda melakukan pembayaran angsuran secara rutin dan tepat waktu. Manfaat tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 

    1. Tidak Akan Didenda
    Manfaat yang pertama jika membayar angsuran kredit tepat waktu adalah terhindar dari denda yang harus dibayar jika terjadi keterlambatan. Terdapat perbedaan mengenai persentase perhitungan denda. Hal ini tergantung dari kebijakan masing-masing bank atau lembaga keuangan. 

    Namun biasanya nilai denda keterlambatan tersebut kisaran 2% sampai 5% dari sisa pokok pinjaman. Membayar angsuran jika ditambah dengan denda tentu akan sangat memberatkan Anda. Hal ini bisa berdampak juga pada record pembayaran Anda pada pihak bank. Itulah sebabnya sangat dianjurkan untuk membayar angsuran tepat waktu. Ini karena semakin lama Anda menunda untuk membayar angsuran, semakin besar pula nilai denda yang harus Anda bayar. 

    2. Bebas dari Blacklist BI Checking
    Penting untuk mengetahui pentingnya riwayat BI checking bagi data riwayat pembayaran angsuran Anda. Jika record BI checking yang Anda miliki bersih, maka kemungkinan besar pengajuan kredit selanjutnya akan lebih dipermudah. 

    Dan sebaliknya, jika record yang Anda miliki ternyata buruk, maka hal itu akan mempersulit Anda saat akan mengajukan pinjaman KTA BTN untuk kebutuhan mendadak lainnya. Karena saat data pribadi Anda dimasukkan sistem, data tersebut akan ditolak oleh sistem tersebut karena terlihat masih ada tunggakan yang belum dibayar.

    Terdapat 5 kriteria nasabah dalam BI checking, kelima kriteria tersebut adalah sebagai berikut: 
    • Lancar
    Adalah nasabah yang selalu tepat dalam membayar angsuran, hampir tidak pernah telat dalam membayar atau tidak ada tagihan lama yang tertunggak.

    • Lancar dalam Perhatian
    Adalah nasabah yang pernah terlambat melakukan pembayaran atau mempunyai tunggakan, namun dalam waktu kurang dari 90 hari tagihan tersebut sudah dilunasi.

    • Kurang Lancar
    Adalah nasabah yang memiliki tunggakan atau keterlambatan pembayaran sampai dengan 120 hari tapi nasabah tersebut masih memiliki kemauan untuk melunasi tunggakan tersebut. 

    • Diragukan
    Adalah nasabah yang memiliki tunggakan keterlambatan pembayaran sampai 180 hari tapi masih memiliki kemampuan untuk melunasi tagihan tersebut.

    • Macet
    Adalah nasabah yang memiliki tunggakan angsuran lebih dari 180 hari dan mengabaikannya serta tidak ada itikad baik untuk melakukan pelunasan.

    3. Tidak Bertemu dengan Debt Collector
    Pihak bank atau lembaga keuangan mempunyai hak untuk melakukan penagihan kepada nasabah yang memiliki tunggakan pembayaran angsuran. Baik secara langsung dengan menemui nasabah maupun secara tidak langsung seperti menelpon, mengirim email, fax atau sms.

    Selain harus membayar denda tunggakan dalam jumlah yang besar, terlalu sering menunggak akan memiliki resiko diganggu oleh pihak debt collector (perwakilan dari bank atau lembaga keuangan yang melakukan penagihan). Orang yang mempunyai tunggakan pembayaran tagihan tentu merasa risih dan terganggu jika kelihatan oleh lingkungan sekitar ada yang datang menagih secara langsung ke rumah atau bahkan ke kantor tempat mereka bekerja. Untuk menghindari hal tersebut, akan lebih baik jika Anda melakukan pembayaran angsuran secara tepat waktu. 

    4. Hidup Menjadi Lebih Tenang 
    Manfaat lainnya yang bisa Anda rasakan jika membayar angsuran secara tepat waktu adalah perasaan tenang saat menjalani aktivitas sehari-hari. Begitu juga saat mengajukan pinjaman KTA BTN untuk kebutuhan mendadak, Anda tidak merasa cemas akan adanya penolakan dari pihak bank karena Anda tidak memiliki tanggungan berupa tunggakan yang belum dibayar. 

    Selain itu, Anda juga akan merasa cemas atau risih akan mendapat gangguan dari pihak bank, yaitu customer service atau debt collector. Mereka akan dengan gencar melakukan penagihan agar Anda segera melakukan pembayaran terhadap angsuran yang belum terbayar. Itu sebabnya akan lebih baik jika Anda melakukan pembayaran tepat waktu agar Anda bisa menjalani aktivitas Anda dengan tenang dan nyaman. 

    5. Mendapat Pelayanan Khusus
    Sebagian bank akan memberikan pelayanan khusus bagi nasabah mereka yang memiliki record angsuran terbaik, dalam hal ini tidak pernah terjadi keterlambatan pembayaran. Beruntunglah Anda jika bisa termasuk nasabah dengan kriteria ini. Karena Anda tidak akan mengalami kesulitan atau hambatan apapun saat akan mengajukan pinjaman KTA. 

    Bahkan sebelum Anda mengajukan pinjaman KTA, atau belum habis tenor angsuran tagihan yang sebelumnya, Anda sudah mendapatkan penawaran pinjaman yang baru. Dan yang lebih menguntungkan lagi, nilai batas limit pinjaman juga akan lebih besar jika dibandingkan dengan pinjaman yang sebelumnya. Agar hal tersebut bisa Anda rasakan, yang harus dilakukan adalah melakukan pembayaran secara tepat waktu. 

    Itulah manfaat yang Anda rasakan jika melakukan pembayaran angsuran KTA BTN untuk kebutuhan mendadak secara tepat waktu. Untuk informasi selengkapnya mengenai pinjaman KTA, Anda bisa masuk ke website CekAja.com melalui link berikut ini https://www.cekaja.com/banks/btn/pinjaman/kta-btn yang merupakan sebuah platform yang menyediakan semua informasi yang berkaitan dengan pinjaman KTA dan informasi menarik lainnya.

    Hey, jangan lewatkan baca ini juga ya!

    23.9.19

    Benarkah Asuransi Kesehatan Bermanfaat Bagi Karyawan?

    Benarkah Asuransi Kesehatan Bermanfaat Bagi Karyawan?

    Dear readers, kesehatan sangatlah penting untuk dijaga karena dengan memiliki tubuh sehat, kita dapat melakukan kegiatan dengan lancar dan bekerja dengan produktif. Merawat kesehatan pun sejatinya lebih mudah daripada menyembuhkan penyakit.  Menurut laporan yang dirilisoleh Mercer Marsh Benefits tentang Medical Trends Around the World 2018, inflasi biaya medis secara global rata-rata meningkat hingga 9,1% di tahun 2018 lalu dengan dampak terbesar pada biaya pengobatan penyakit migrain, kanker dan autoimun; dan pada tahun 2019 ini, diprediksi biaya medis akan meningkat lebih tinggi. Dengan semakin mahalnya biaya perawatan dan penyembuhan penyakit, salah satu cara untuk menjaga dan mengantisipasi biaya finansial jika terkena penyakit adalah memiliki asuransi kesehatan. 

    Asuransi kesehatan adalah produk asuransi yang dapat memberikan proteksi finansial terhadap pemegang polis. Ketika sang pemegang polis mengalami sakit dan atau kecelakaan, asuransi kesehatan akan menanggung biaya kesehatan bagi pemegang polis. Manfaat proteksi yang bisa diperoleh dari asuransi kesehatan akan diberikan sesuai ketentuan yang tercantum dalam polis. Pada umumnya, asuransi kesehatan dapat memberikan perlindungan finansial ketika seseorang harus menjalani pengobatan rawat jalan dan/atau rawat inap.

    Mayoritas perusahaan memberikan paket tunjangan kesehatan kepada para karyawannya. Namun, mengapa asuransi kesehatan sangat penting bagi karyawan? Berikut ini beberapa alasannya:

    1. Melindungi risiko finansial dan menghemat biaya
    Pembayaran premi asuransi yang setiap bulan dibayarkan perusahaan untuk pegawainya merupakan salah satu cara untuk mengelola risiko kesehatan dan atau kecelakaan yang terjadi dengan tiba-tiba. Tidak ada yang akan tahu kecelakaan dan atau penyakit yang datang tiba-tiba akibat faktor x, walaupun sudah menerapkan gaya hidup sehat, namun bukan berarti seseorang bisa 100% terbebas dari segala bentuk penyakit. 

    Memiliki asuransi dapat membantu untuk meminimalisir biaya finansial untuk perawatan dan penyembuhan, serta akan meringankan beban yang ditanggung oleh perusahaan apabila karyawan jatuh sakit dan/atau apabila terjadi sesuatu pada karyawan. Biaya premi untuk perusahaan bisa lebih rendah dari asuransi sejenis untuk individu.


    2. Meningkatkan loyalitas karyawan
    Memiliki asuransi kesehatan secara tidak langsung membuat kehidupan pegawai yang bekerja menjadi lebih tenang dan loyalitas terhadap perusahaan juga akan meningkat. Tabungan yang disisihkan pun bisa digunakan untuk keperluan lain yang tidak kalah penting. Karyawan merasa nyaman karena segala macam risiko kecelakaan kerja ataupun kesehatan keluarganya telah dijamin oleh perusahaan, sehingga ketika penyakit datang, tidak perlu memakai uang tabungan untuk biaya perawatan dan penyembuhan.


    3. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja
    Tuntutan pekerjaan yang begitu besar membuat kesehatan mental para karyawan seringkali tertekan dan menjadi tantangan serius bagi banyak perusahaan di Indonesia. Fasilitas berupa asuransi kesehatan bisa menjadi dampak positif bagi psikologis seorang karyawan agar dapat lebih tenang dan fokus bekerja tanpa harus memikirkan permasalahan yang mungkin terjadi seperti tanggungan biaya kesehatan.


    4. Perawatan kesehatan
    Polis asuransi biasanya memiliki ketentuan dalam pertanggungan biaya perawatan maupun pengobatan penyakit yang diderita tertanggung asuransi. Jika pemilihan produk asuransi tepat di awal, maka pelayanan dan kualitas medis yang akan didapatkan para pegawai pun akan berbanding lurus dengan premi yang dibayarkan. Sehingga pegawai Anda bisa mendapatkan perawatan yang nyaman dengan biaya yang sangat ringan sampai gratis.


    Kebutuhan tunjangan manfaat kesehatan di setiap perusahaan bagi karyawan biasanya berbeda. Jika ingin meninjau apakah tunjangan kesehatan yang diberikan ke karyawan sudah tepat atau ingin menentukan program tunjangan manfaat kesehatan karyawan yang tepat, perusahaan bisa berkonsultasi terlebih dahulu ke broker asuransi yang bisa membantu untuk merancang program asuransi terbaik, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya. Semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel selanjutnya!


    Baca juga yuk:


    17.6.19

    Generasi Sandwich, Kamu Tidak Sendirian: Inilah Solusi untuk Memutus Rantai Generasi Sandwich!

    Generasi Sandwich

    Generasi sandwich, istilah yang lucu ya? Belum sepopuler generasi milenial sih tapi istilah generasi sandwich ini begitu berat. Melihat konten Parentalk dan Jouska menyemangati saya untuk menulis ini. Awalnya saya menulusuri kisah-kisah generasi sandwich yang sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala, namun sekarang menjadi sorotan karena untuk memutus rantai generasi sandwich itu perlu kerjasama, baik anak maupun orang tua.

    Oke, generasi sandwich adalah generasi yang harus menanggung beban finansial dua generasi sekaligus, yaitu orang tua dan anaknya. Ibarat sandwich, kejepit gitu guys. Biasanya generasi sandwich berada di usia produktif bekerja, rentang 20 hingga 50 tahun. Selain harus mikirin biaya hidup sendiri juga harus membiayai kehidupan orang tua, adik, saudara bahkan jika sudah berumah tangga, kewajiban utama adalah menafkahi Istri dan anak. Makanya tak heran jika generasi sandwich itu rentan stress karena kesulitan fokus menata masa depan dan mengejar impian.

    Saya telah membaca kisah-kisah generasi sandwich yang menyayat hati, diantaranya:

    • Orang tua yang masih sehat tapi tiba-tiba malas bekerja karena merasa sudah sukses mendidik anak-anaknya. Tak segan meminta sesuatu, menuntut bahkan sebelum gaji diberikan kepada Istri dan anak, orang tua seperti ini sangat sering mengeluh dan bete jika keinginannya tidak dikabulkan oleh anak. Padahal Sang anak sudah bekerja keras untuk membahagiakan orang tuanya, tapi tetap saja dibebani dengan kesan kurang terus. Tak jarang sang anak bahkan bisa terseret riba dan utang orang tuanya, hiks. 

    • Ada orang tua yang bekerja keras untuk menghidupi keluarganya namun saat pensiun atau PHK harus menderita sakit yang sangat parah sehingga harus menguras kantong anak-anaknya.

    • Ada orang tuanya yang bercerai, Sang anak pertama harus membiayai hidupnya, istrinya, anaknya, ibunya, bapaknya, mertuanya, kedua adiknya, ibu tirinya dan adik tirinya. Bisa dibayangkan nggak sih kalau orang tuanya nggak sakit-sakitan, anak pertama tersebut bisa hidup berkecukupan, istrinya nggak usah kerja, bahkan bisa berangkat haji. Tapi hal tersebut belum bisa dilakukan karena banyaknya tanggungan, dalam idiom bahasa Inggris disebut: Bite off more than one can chew

    • Ada orang tua yang sayang akan pendidikan anak-anaknya,  menyuruh mereka bekerja dan meminta sang cucu diurus olehnya. Mungkin awalnya kita akan tenang jika anak kita diasuh oleh kakek dan nenek, tapi bisa saja jika orang tua matre dan tidak memiliki kekuatan finansial, lambat laun pasti akan bergantung pada anak. 

    Tapi adapula orang tua yang tidak menuntut apa-apa terhadap anaknya, menyekolahkan setinggi mungkin tanpa pamrih. Lihat anak mandiri saja sudah seneng banget, tentunya sebagai anak tak ada salahnya memberi kepada orang tua karena pasti rezeki nya akan semakin berkah.

    Saya pribadi ingin menjadi orang tua yang sejahtera dan tidak merepotkan anak di masa tua nanti. Nah, penyebab munculnya generasi sandwich ini adalah karena saat orang tua masih produktif mencari nafkah, tidak bisa mengelola keuangan dengan baik, tidak mau menabung, kurang menjaga kesehatan sehingga di hari tua menjadi beban bagi anak-anaknya.

    Saat survey insta story pada teman-teman, hasilnya wow, ternyata emang generasi sandwich itu ada disekitar kita dan saya yakin lebih banyak seperti curhatan minjou. Mungkin masih banyak yang malu jadi generasi sandwich padahal hal ini harus segera dibereskan, jangan menunggu bom waktu, tenang kamu tidak sendirian. Seperti yang kita tahu, generasi milenial sering disalahin bla-bla-bla padahal yang sekarang jadi generasi sandwich siapa? Ya, generasi milenial lah. Bersyukurlah, orang lain masih ada yang belum bisa ngasih sama orang tua, malah yang sudah menikahpun, sandang, pangan dan papan dibiayai mertua.

    Nyambungin ceramah pagi, kata Dr. Aam Amirudin lewat Percikan Iman di Radio Oz Bandung, Orang tua memberi pada anak itu sedekah dan anak memberi pada orang tua juga sedekah. Jadi, generasi sandwich nggak boleh sedih karena berbakti pada orang tua. Semoga orang tuanya bersyukur kalau dikasih sama anak dan sadar betul sekarang anak juga harus membangun kehidupan yaitu mendidik anak-anaknya. Yang nggak ngerasain jadi generasi sandwich, kasih tau dong rahasia keuangan orang tuanya πŸ˜‚

    Dr. Aam juga bilang kalau rezeki buat anak udah dijamin sama Allah, tapi keshalehan anak adalah tanggung jawab orangtuanya. Kita harus sadar diri, sanggup nggak mendidik anak? Gitu kata Pak Aam. Semangat generasi sandwich, sekarang tugas kita adalah bersama-sama memutus rantai generasi sandwich supaya tidak terjadi pada anak cucu kita. Ada yang tau caranya?


    Memutus Rantai Generasi Sandwich

    Inilah solusi yang bisa dicoba untuk memutus rantai generasi sandwich:
    1. Jujur tentang kondisi finansial pada orang tua, tapi tetap berbakti
    2. Menghitung kebutuhan bulanan, jangan sampai besar pasak daripada tiang
    3. Menambah skill agar menambah pemasukan
    4. Menyiapkan dana pensiun dan dana darurat 
    5. Investasi sejak muda
    6. Proteksi 
    7. Berhemat dan mengurangi gaya hidup boros
    Semoga tulisan ini bergizi dan menjadi refleksi diri agar tidak meninggalkan generasi yang lemah. Dear generasi sandwich, kamu tidak sendirian, jika ada solusi untuk memutus rantai generasi sandwich yang ingin ditambahkan (terutama buat kalian anak ekonomi), jangan ragu untuk menulisnya di kolom komentar ya! Yuk, selamatkan generasi sandwich, kelola keuangan dengan cerdas dan bijaksana agar masa tua bahagia dan sejahtera.

    Aneka Tips Keuangan untuk Milenial:

    1.5.19

    Generasi Milenial, Ayo Hijrah Secara Finansial!

    "Neng nikah, yuk!"
    "Ayo!"
    "Resepsinya sederhana saja ya, tanpa utang"
    "Baiklah, tapi setelah menikah ajak Neng honeymoon ya, Kang!"
    "Siap! Mau honeymoon kemana?"
    "Jogja, Bali, Lombok hmmm pokoknya ke tempat yang belum kita kunjungi, Kang"
    "Tenang saja, kita berdoa kepada Allah supaya rumah tangga kita diberikan rezeki yang halal, berkah dan banyak, agar bisa Haji, Umroh dan keliling dunia bersama"
    "Akang so sweet deh, oh iya Kang, sebelum kita memiliki anak, baiknya kita menikmati pacaran setelah menikah ya?"
    "Akang juga berpikiran sama dengan Neng, kita harus mempersiapkan fisik, mental, spiritual dan finansial seperti dana darurat sebelum memiliki anak"
    "Iya Kang, kita harus mandiri secara finansial agar tidak merepotkan orang tua apalagi setelah nanti punya anak, biaya hidup pasti akan meningkat"
    "Memang rezeki setiap anak itu sudah disiapkan oleh Allah, akan tetapi kita juga harus berusaha yang terbaik untuk anak kita dengan memiliki tabungan untuk masa depan nanti".
    "Iya Kang, jangan sampai kita meninggalkan generasi yang lemah". 
    "Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka... " (QS.4:9) 

    Beberapa tahun sebelumnya... 
    Pernahkah teman-teman mengalami life quarter crisis? Atau sekarang sedang mengalaminya? Life quarter crisis merupakan kondisi krisis, kegelisahan tentang karir, asmara, kondisi keuangan bahkan masalah keluarga yang sering dialami saat menginjak usia 25 sampai 35 tahun. Rentang usia tersebut bisa saja bersamaan dengan generasi milenial yang kini sedang produktif berkarya. Pertama kali saya mengenal istilah life quarter crisis saat membaca novel chic-lit di SMK, kala itu saya belum mengerti apa maksudnya. 

    Setelah dewasa saya baru sadar kalau masa-masa galau penuh pertentangan hidup itu sudah pernah saya alami jauh sebelum usia matang seperempat abad. Menurut para pakar, mengalami life quarter crisis sebelum usia 25 tahun akan lebih baik untuk menjadikan kita lebih kuat dan berani menikmati setiap langkah kehidupan. Inilah awal life quarter crisis dalam hidup saya... 

    Berasal dari keluarga sederhana, membuat saya harus rajin belajar dan berusaha lebih dari yang lain. Berkat kerja keras Bapak dan doa Mama yang tak terhingga, saya bisa masuk kuliah tanpa tes. Tak berhenti sampai disitu, saat kuliah saya berjualan kue buatan Mama dan mengejar beasiswa supaya meringankan beban orang tua yang juga harus membiayai pendidikan adik-adik saya. Di kampus saya fokus kuliah, jarang main bersama teman-teman karena saya ingin cepat lulus, bukan untuk mengejar predikat Cum-Laude tapi supaya orang tua saya tidak perlu membayar SPP dan kebutuhan kuliah lagi. Saya kemudian mendapat panggilan kerja di perusahaan ritel dan berbagai lembaga bimbingan belajar populer di Bandung, tapi hidup ini sebuah pilihan. Akhirnya saya memilih pekerjaan yang sesuai passion, bukan yang sesuai dengan jurusan kuliah. Lalu, apakah setelah bekerja hidup saya membaik? 

    Ternyata impian kadang tak seindah kenyataan, bekerja sesuai passion, tak hanya manis tapi sisi pahitnya juga ada, itu merupakan konsekuensi atas keputusan yang telah saya pilih. Gaji lebih banyak dikeluarkan untuk ongkos dan akhirnya saya harus sewa kamar kost dekat kantor untuk berhemat. Mungkin karena kurang beramal, saya seringkali kehilangan uang di kost-an sehingga tidak memiliki tabungan. Gaji bulanan sering tak bersisa, padahal saya tidak boros, hiks. Ditambah lagi masalah keluarga tak kunjung henti menyerang, menyiksa batin sampai saya sering sakit-sakitan dan kurus sekali.

    Meskipun sempat mengalami stres, saya tetap mengingat Allah, tidak berhenti berdoa meminta pertolongan Allah dan berusaha sekuat tenaga keluar dari kesedihan yang mendera. Alhamdulillah, saya bisa melewati hari-hari kelam itu dan ternyata jika kita berani mengahadapinya, semua akan terasa lebih mudah. 

    Foto Prewedding ala @art_sense

    Berani berhijrah
    Hari-hari saya berbunga kembali ketika lamaran pernikahan disampaikan pria impian yang sudah saya kenal dengan baik. Kami memantapkan hati melepas masa lajang tepat pada tanggal 2 Mei 2014. If the wedding is the planting and marriage is the season, kebahagiaan tidak cukup dalam sehari resepsi tapi berusaha bahagia harus setiap hari, sampai tua, hingga tempat keabadian nanti. 

    Kami menyempurnakan separuh agama dengan menikah secara sederhana namun penuh makna. Setelah menikah kami harus tinggal terpisah, saya di Bandung Timur dan Suami di Bandung Barat. Hal tersebut dikarenakan saya masih terikat kontrak kerja dimana jika resign harus membayar penalty ke perusahaan. Demi bertemu saya beberapa kali seminggu di kost-an, Suami rela keluar kerja dan memilih mengajar paruh waktu, padahal waktu itu Suami saya sudah menjadi Pegawai tetap di salah satu sekolah favorit. Kemudian saat Suami sakit, saya sedih sekali dan merasa berdosa tidak bisa melayani dan merawatnya dengan baik. 

    Akhirnya setelah lima bulan menahan rindu, saya sudah tidak kuat lagi dan mengundurkan diri dari perusahaan karena ingin tinggal bersama Suami. Berkat kekuasaan Allah, saya tidak perlu membayar penalty sepeser pun dan kabar gembiranya lagi, Suami mendapat pekerjaan baru yang sesuai passion-nya dengan gaji yang cukup membiayai hidup kami berdua bahkan jika saya tidak bekerja. Alhamdulillah berani hijrah itu lebih baik daripada harus hidup terpisah. 

    "Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS.4:100)

    Setelah tinggal satu atap, kami menikmati masa-masa bulan madu yang indah, berkarya bersama sambil menyiapkan berbagai hal sebelum menimang buah hati. Kami juga berusaha menularkan kebiasaan baik, salah satunya ialah menabung. Sebagai generasi milenial yang dipengaruhi (jebakan) gaya hidup dan sosial media, sering kali menabung butuh tekad yang sangat kuat demi masa tua yang sejahtera. Saya beruntung menikah dengan Akang Suami yang sudah telaten menabung sejak kecil.

    Dari berbagai sumber

    Berdasarkan pengalaman di masa lalu, memiliki kondisi keuangan yang buruk itu sangatlah tidak enak, jangankan untuk beramal, buat diri sendiri saja masih kekurangan dan saya tidak mau mengulanginya lagi. Sekarang saya telah menjadi seorang Istri yang juga merangkap sebagai Menteri Keuangan Rumah Tangga, harus bisa amanah dalam menjaga harta Suami. Menabung memang butuh proses, dari yang awalnya gaji hanya lewat, seiring berjalannya waktu, tabungan saya di Bank kian menggendut bahkan pernah melebihi nominal yang ada di rekening Suami :). 

    Hasil dari rajin menabung mulai terasa, mau tanggal muda, mau tanggal tua, mood tetap terjaga. Sampai-sampai seorang teman bertanya, berapa uang yang ditabung (bukan berapa uang yang saya habiskan untuk belanja) sehingga bisa membuat saya selalu terlihat bahagia? Memang, saya merasakan bahwa memiliki tabungan juga bisa membuat perasaan bahagia. Saat orang tua sakit dan membutuhkan bantuan finansial kita bisa membantu, saat saudara-saudara kita tertimpa bencana, bisa segera kita tolong. Ternyata bahagia itu bukan hanya menyenangkan diri sendiri tapi juga membahagiakan orang lain. Bahagia itu semudah tangan memasukan uang koin setiap bertemu kotak amal.


    Tips menabung untuk generasi milenial


    Hari demi hari pun berlalu, hingga munculah pertanyaan dalam diri ini, apakah cara saya menabung sudah membuat hati tenang? tiba-tiba ada rasa gundah gulana di dalam dada, saya segera berdiskusi dengan Suami untuk mencari penawarnya. Kami membaca kembali terjemahan ayat suci Al-quran yang khusus membahas ekonomi syariah serta membuka buku-buku zaman kuliah yang ditulis oleh para pakar. 

    Saat kuliah dulu, saya memang mempelajari semua mata kuliah yang berhubungan dengan ekonomi dan perbankan Syariah, sehingga sering mendapat tugas lapangan ke berbagai Lembaga Keuangan Syariah, akan tetapi saya merasa ilmu yang di dapat masih sangat kurang. Saya juga belum paham tentang seluk beluk perbankan syariah yang sesungguhnya. Memang waktu itu Perbankan syariah sedang menjadi buah bibir dan banyak bank syariah yang baru berdiri. 

    Nah, setelah rajin menabung dan kepikiran sama ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah, ternyata cara saya menabung belum sesuai dengan sistem syariah. Terlalu banyak memikirkan tabungan membuat kami bingung dan tak kunjung untung. Akhirnya percayakan sepenuhnya pada qodar Allah, yaitu Al-quran dan Hadis shahih agar tenang dan energi dapat digunakan untuk memikirkan hal lain. Apalagi waktu itu saya sedang hamil anak pertama. 
    "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat-ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan." (QS. 3:130)

    Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang jual beli al-hashah dan jual beli gharar. (HR Muslim, Kitab Al-Buyu, Bab : Buthlaan Bai Al-Hashah wal Bai Alladzi Fihi Gharar, 1513) 

    "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu ; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu" (QS.4:29) 

    Suami mulai membuka rekening Bank Syariah sejak awal tahun 2016 dan di penghujung tahun 2016 akhirnya saya menutup rekening di bank terdahulu. Saya mengikhlaskan bunga Bank dan memindahkan tabungan dengan membuka rekening baru di bank syariah.  Kami melakukan resolusi keuangan besar-besaran pada tahun 2017, salah satunya adalah dengan memutuskan berusaha menghindari riba dan gharar atau ketidakjelasan. 

    Berdasarkan keyakinan kami bahwa rezeki Allah itu maha luas dan pengalaman diatas, sebagai seorang muslim kita harus bersyukur atas adanya sistem perbankan syariah, karena kalau bukan kita siapa lagi? Inilah 5 alasan kenapa generasi milenial harus hijrah dan menabung:
    1. Generasi milenial memiliki potensi yang besar dalam memajukan ekonomi yang sesuai syariah agar hidup lebih berkah. 
    2. Generasi milenial tak hanya dikenal dengan kecenderungan budaya konsumtif akan tetapi juga bisa sangat produktif dan mau belajar membangun aset masa depan.
    Hasil berhijrah

    Setiap orang memiliki jalan hijrahnya masing-masing, ada yang dimulai dengan memperbaiki penampilan, tingkah laku, ibadah bahkan dalam menjaga kesehatan keuangan. Inilah momen saya dan Suami berhijrah dengan saling mengingatkan dalam kebenaran. Hijrah bagaikan sebuah perjalanan berkelanjutan seumur hidup untuk berani lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan. Itulah mengapa Islam dikatakan sebagai jalan hidup karena semuanya sudah diatur oleh Allah. Hasil yang kami rasakan setelah berhijrah adalah nikmat kesehatan, ketenangan batin, kemudahan rezeki, diberikan kesempatan berkarya dan berbagi ilmu baik di dalam maupun di luar negeri.

    Bagaimana nih, generasi milenial sudah siap berhijrah? Yuk, jangan ditunda lagi. 

    13.4.19

    Aplikasi Kasir ini Mempermudah Bisnis Kuliner kamu!


    Hello good readers, apa kabarnya nih? Kali ini saya akan membahas tentang Kasir dan bisnis kuliner. Ngomong-ngomong soal Kasir, yang saya ingat adalah sebuah profesi dan mata pelajaran Mesin Bisnis ketika saya belajar di SMK. Jadi Kasir itu nggak mudah lho, kita harus konsentrasi karena butuh ketelitian dalam menghitung angka demi angka, jika yang dihitung adalah uang perusahaan, tanggung jawabnya besar karena jika terjadi selisih uang, Sang Kasir harus menggantinya. Selain itu Kasir juga harus tetap ramah dan cepat tanggap dalam melayani pelanggan.

    Saat belajar mesin bisnis, kami diajari untuk menjadi kasir sungguhan karena saat uji kompetensi, pengujinya langsung pihak Toserba terbaik di kota Bandung. Gimana nggak deg-degan tuh? Takut salah ngitung heheu. Apalagi kalau bisnis beneran ya guys, semua rekap transaksi harian harus dihitung dengan teliti supaya kita mengetahui apakah pendapatan naik, rugi atau stabil. Selain itu penting juga mengetahui produk mana yang menjadi best seller.

    Saat ini bisnis yang terus berinovasi tiada habisnya adalah bisnis kuliner, selalu saja ada yang baru dan unik! Bisnis kuliner memang cepat sekali perputaran arus kas-nya karena semua orang harus makan, kan? hehe. Kerasa sih sama saya yang sibuk mengurus anak di rumah, kadang nggak sempet masak akhirnya harus pesan makan diluar.

    Terbayang kan riweuh-nya tempat kita memesan makanan saat jam makan siang? Supaya nggak salah antar, nggak salah menghitung harga dan nggak pusing ngasih uang kembalian, untungnya sih di era go cashless ini ada sistem Point of Sale. Ternyata kini Sistem point on sale tak hanya di gunakan pada e-commerce saat online shopping saja, tapi juga bisa digunakan dalam transaksi bisnis kuliner seperti di restoran sampai cafΓ© yang lagi nge-hits.

    Apa sih sistem Point of sale itu? Point of sale merupakan titik penjualan (check-out) ketika transaksi telah selesai. Point of sale sebenarnya sistem yang terdiri dari hardware dan software untuk memudahkan pebisnis dalam bertransaksi dengan pelanggan. Secara sederhana, Point of Sale dapat diartikan sebagai kombinasi mesin kasir yang dilengkapi dengan aplikasi kasir.
    Melalui sistem Point of Sale, penjual dapat menghitung total harga dari menu yang dipesan pelanggan, memberikan pilihan pembayaran yang variatif, serta mengeluarkan struk sebagai tanda terima transaksi pembelian, canggih!

    Kenapa sih pebisnis kuliner harus menggunakan sistem Point of sale? Karena lebih hemat biaya, waktu dan tenaga, melayani pelanggan menjadi lebih praktis, proses transaksi pembayaran lebih cepat, setiap transaksi menjadi lebih lengkap serta pebisnis akan lebih mudah memantau setiap cabang yang dimiliki.


    SPOTS Aplikasi Kasir untuk Foodpreneurs

    Untuk Pebisnis kuliner, sekarang kamu dapat menggunakan aplikasi Point of Sale SPOTS. SPOTS adalah inovasi terbaru dari GO-JEK, yang merupakan perangkat multifungsi atau aplikasi kasir, yang dapat menjawab semua kebutuhan pelaku UMKM di Indonesia, mulai dari penerimaan pesanan GO-FOOD, pembayaran GO-PAY, pencetakan resi, hingga penulisan laporan harian dari berbagai macam tipe pembayaran, wow keren banget kan?

    Biaya pendaftaran SPOTS ini hanya Rp290.000 saja dan sudah termasuk dengan perangkat kasirnya sendiri, jadi kamu tidak perlu lagi membeli tablet atau printer terpisah. Untuk seterusnya, kamu hanya perlu membayar Rp2.900 per hari untuk semua keuntungannya! Aplikasi kasir SPOTS mengotomatisasi banyak tugas penjualan sehari-hari sehingga bisnis kuliner kamu akan samakin mudah, tunggu apalagi foodpreneurs? Silakan kunjungi website SPOTS untuk informasi lebih lanjut. 



    2.4.19

    Hindari Gaya Hidup Boros, yuk Nabung dari Sekarang!



    Dear good people, welcome back to my blog! Kali ini saya mau bahas tentang manajemen keuangan rumah tangga bagi kamu yang sudah menikah, tapi buat kamu yang masih Single, tak ada salahnya untuk belajar dari sekarang. Saya harap kamu jangan sampe bosen ya soalnya sharing ini nggak akan pernah kamu dapatkan di bangku kuliah setinggi apapun, cara satu-satunya adalah menjalani pengaturan keuangan bersama pasangan setelah menikah.

    Kalau kalian emang saling cinta, kayaknya nggak susah deh untuk saling membahagian pasangan dalam bentuk materi, iya kan? Selain sifat konsumtif, kebiasaan menabung juga harus dijunjung tinggi dong! Kebiasaan menabung memang gampang-gampang susah sih, apalagi bagi kaum millenials yang sekarang berada di usia produktif, kalau nggak bisa nabung pasti pusing deh melihat kehidupan orang lain di sosial media. Dan tahukah kamu bahwa hal-hal berikut ini ternyata bisa jadi akar pemborosan dan menguras pengeluaran yang cukup besar lho!


    Merokok
    Siapa nih yang masih merokok? Coba deh bayangin abu rokok itu kalau dirupiahin? Lumayan buat beli batako atau modal usaha kan? Kita ini nggak selamanya muda kawan,  kalau mati meninggalkan pasangan dan anak-anak apakah sudah cukup bekal pendidikannya?


    Pakaian Mahal
    Di zaman krisis sekalipun, semua orang tetap membutuhkan pakaian, sebelum membeli pakaian yang harganya selangin coba pikirkan lagi di negara miskin, mereka nggak sanggup beli pakaian soalnya untuk makan saja susah. Belilah pakaian sesuai kemampuan dan kebutuhan, jika sudah membeli, jangan lupa sumbangkan pakaian kamu untuk saudara atau yang membutuhkan ya!

    Botol minum
    Tinggal di negara tropis pasti bikin kita sering haus dan rajin minum supaya nggak dehidrasi, coba deh bekal botol minum dari rumah, selain hemat juga zero waste kan!

    Berjudi
    Dulu Ibu Kos saya pengangguran, hobinya main judi online sehingga hutangnya dimana-mana dan kesulitan keuangan sehingga banyak barang yang dijual untuk membiayai hidupnya.

    Perhiasan
    Tak dapat dipungkiri lagi jikalau perhiasan bisa menambah kepercayaan diri, namun perhiasan terutama emas bukanlah investasi karena berdasarkan pengalaman jual beli perhiasan emas, saat dijual akan mengikuti harga emas terbaru jika naik, harga jual tetap, jika turun maka harga jual akan ikut turun. Belilah perhiasan seperlunya, simpan uang di deposito demi keamanan dan kenyamanan.

    Mobil mahal
    Dulu kerabat menyuruh saya untuk belajar menyetir supaya saya jadi wanita perkasa dan mandiri, tapi saya belum tertarika karena nggak punya kendaraan pribadi. Faktanya beberapa tahun kemudian Ojek online dan Taksi online begitu menjamur dan saya bahagia bisa tetap merasakan naik kendaraan mewah tanpa kerepotan mengurusnya dan membakar uang untuk bahan bakar. 

    Makanan cepat saji
    Sebenarnya masak makanan cepat saji itu gampang banget lho kawan, kita bisa membuatnya sendiri di rumah, kalau tidak capek dan malas lebih baik saat di makan di luar atau Cafe jangan pesan menu yang bisa dibuat di rumah seperti ayam goreng, nasi goreng, mie goreng, spageti, soto, jus dab semacamnya karena bagi Istri yang rajin masak akan ketahuan deh harga bahan baku menu tersebut, iya kan?


    Tolong beri tahu pasanganmu agar menghindari kebiasaan boros diatas ya demi masa depan yang lebih cerah. Memang sih gaya hidup itu relatif, namun jika pengeluaran sudah lebih besar daripada penghasilan, itu namanya boros. Baiklah, setelah mengetahui mana saja yang bikin pemborosan, sekarang saya akan membagikan tips menabung setelah menikah! Semoga bermanfaat! 

    Segera buat pos dana darurat 
    Jauh sebelum mengenal istilah dana darurat ternyata Suami saya sudah memiliki dana darurat sebelum kami menikah dan sekarang kebiasaan baik tersebut terus berlanjut bahkan sebelum kami memiliki buah hati.


    Melunasi utang piutang
    Nah, jika kamu masih memiliki utang sebelum menikah, lebih baik diselesaikan terlebih dahulu, katakan jujur pada pasangan dan jangan nambah-nambah lagi utang setelah menikah karena hutang itu bikin ketagihan dan sangat berat jika tidak dilunasi. Bekerja keraslah untuk masa depan, jangan membayar masa lalu yang hanya untuk kenangan, semacam pesta pernikahan. Apabila membutuhkan kartu kredit, harap dibatasi ya supaya tidak bingung bayarnya.


    Tabungan sistem auto debet
    Jangan hanya auto debet untuk cicilan dong, kalau kamu masih susah untuk menabung, coba deh sebelum membelanjakan gaji lebih baik ditabung terlebih dahulu supaya tenang saat belanja bulanan.


    Hindari belanja online
    Musuh terberat Ibu-Bapak kekinian adalah belanja online karena kesibukan dan kemacetan kota yang makin menggila membuat kita merasa dimudahkan dalam hasrat belanja. Pastikan belanja sesuai kebutuhan dan kemampuan, manfaatkan free ongkir, cashback dan special deals. Jika sudah kecanduan, sebaiknya segera unfollow akun online shop yang membuat konsumtif atau hapus aplikasinya.

    Demikian sharing keuangan kali ini, jangan ragu menyebarkannya ke sosial media kamu supaya semakin banyak orang yang terbantu keluar dari gaya hidup boros dan jadi rajin menabung! Salam.


    Tips keuangan yang perlu kamu ketahui:
    COPYRIGHT © 2017 SANDRAARTSENSE | THEME BY RUMAH ES