• 21.11.18

    Lukisan Pertama Gentra dan Manfaat Kegiatan Mencorat-coret untuk Anak


    Dear art people, inspirasi itu bisa datang dari mana saja ya, termasuk dari anak-anak. Saya paling anti menyebut anak sebagai penggangu ketika orang tuanya bekerja atau berkarya. Alih-alih mood rusak, kerjaan nggak beres atau malah marahin anak, saya lebih baik meminta bantuan agar anak diajak main atau sekalian melibatkan anak untuk bekerja sama, memang banyak cara instan agar anak anteng, tapi apakah ada cara lain yang lebih bijaksana? 

    Saya pun masih belajar menjadi orang tua, masih banyak kekurangan, tapi saya harus selalu ingat bahwa anak itu bukan pengganggu aktivitas kita. Anak adalah amanah terbesar sepanjang hidup yang kehadirannya kita nantikan, kita tak bisa memilih anak atau punya anak, sama seperti anak tak bisa memilih orang tuanya siapa. Nggak apa-apa, rumah berantakan yang penting kehidupan nggak berantakan, betul nggak? Haha. 

    Sejak dalam rahim, Gen sudah diajak melukis dan bermain musik bersama saya dan Suami. Setelah Gen lahir, kami sering mengajaknya berkarya, misalnya ketika saya sedang ber-hand lettering ria dan merasa Gen lagi kalem, saya biarkan Gen bermain alat gambar dan memberinya kertas serta pulpen atau Twist crayon. 

    Lalu suatu malam saya ingin sekali melukis, saya kemudian meminta Suami menjaga Gen dan seperti biasa Gen duduk di kursi mungilnya, serius sekali melihat saya melukis menggunakan kuas. Setelah saya selesai, feeling saya mengatakan bahwa Gen ingin melukis juga, ternyata benar! Akhirnya papi Gen memotong styrofoam sebagai kanvas dadakan untuk Gen, lebih hemat dibanding kanvas beneran hehe, kalau di kertas malah cepat rembes dan sobek, jadi styrofoam tebal adalah solusinya. 



    Awalnya Gen melukis menggunakan kuas, dia begitu luwes memainkan kuas, mencorat-coret cat di lukisan abstraknya hehe, seolah mengatakan "Ah ginian mah gampang atuh mih, Gen juga bisa"  haha. Kemudian dia lelah, akhirnya mencolek cat akrilik dengan jarinya, kami tak melarang karena kami tau itu adalah finger painting. Artikel tentang finger painting akan saya bahas di tulisan terpisah ya. 


    Ya ampun! Saya jadi inget waktu ngajar ekskul finger painting di Al Irsyad Satya Primary School, emang anak-anak itu suka main cat warna-warni, main air dan eksplorasi jarinya, duh saya kangen ngajar gambar tapi saya harus fokus dulu mengajar Gen di rumah hehe. Lukisan Gen yang masih 18 bulan akhirnya jadi juga, saat dipajang di dinding, Gen teriak kegirangan dengan bilang yeaaaayyy lama dan panjang sekali, saya dan suami sampai terharu, nggak nyangka Gen akan melukis secepat ini dan begitu bahagia ketika karyanya dihargai. 


    Bagi orang tua yang perfectionist, ketika dinding rumah atau perabot penuh dengan coretan Si buah hati, estetika rumah jadi sedikit ternodai tapi kegiatan mencorat-coret itu hanya sementara kok, anak itu cepat sekali besarnya. Dibalik kreativitas tersebut, ada manfaat mencorat-coret untuk anak:
    1. Melatih motorik halus anak sebagai persiapan menulis. 
    2. Melatih kemandirian dengan memilih warna sendiri ketika mencorat-coret. 
    3. Melepaskan cemas dan stress. 

    Dahulu waktu saya masih Pelajar, pernah mendapat informasi bahwa Dik Doank, pemilik Kandank Jurank Doank menyediakan tembok khusus agar anak-anaknya bisa mencorat-coret tembok sesuka hati, sekarang saya sangat mengerti kenapa beliau melakukannya. Nah, bagi yang rumahnya sederhana atau semua tembok sudah penuh pajangan atau perabot, berikut adalah tips memfasilitasi anak untuk kegiatan mencorat-coret:
    1. Menyediakan kertas dan alat tulis yang tidak tajam, saran saya Twist Crayon karena tidak mudah patah dan tidak kotor ketika anak doyan menjilat benda. 
    2. Orang tua dapat ikut menggambar agar anak meniru. 
    3. Pergunakan peralatan yang aman dan non toxic. 
    4. Biarkan anak bereskpresi dan memilih warna sendiri. 
    5. Jangan lupa memuji proses dan hasil karya anak. 
    6. Biasakan anak mencuci tangan setelah kegiatan. 

    Jadi, sekarang kita nggak usah marah besar ketika anak senang mencorat-coret tembok, bisa diberitahu dan difasilitasi, anak itu pintar pasti cepat mengerti instruksi kita. Faktanya, anak lebih mudah mempelajari hal baru melalui melihat, meraba, mencium atau merasa secara langsung dan mencorat-coret adalah langkah awal untuk melatih kreativitas anak. 

    Terima kasih Gen telah memberi insight atas pertanyaan Mami selama ini, kenapa Tuhan memberikan tangan yang kecil pada saya? Disaat saya galau antara berkarya atau tidak, ternyata Tuhan tidak membiarkan begitu saja, semua kembali pada jari-jemari kecil ini. Mau berkarya atau menua tanpa karya? Bersambung... 
    Lukisan pertama Gentra (18 bulan) 


    Read more:

    4 comments:

    1. wah cret2nay di kanvas ya, kalau aku beli satu rim kertas hvs, sudah deh mau corat coret saja silahkan

      ReplyDelete
    2. Si cakep kesayangan udah pinter mencorat coret dan melukis ya sayang.. Sehat dan selalu pinter ya nakkk

      ReplyDelete

    COPYRIGHT © 2017 SANDRAARTSENSE | THEME BY RUMAH ES