• 13.1.17

    Cara menolak orang yang mau berutang

    Dear readers, maaf ya kalau judulnya agak "menyeramkan" baca dulu, jangan tersinggung karena ini untuk kebaikan umat. Soalnya gini loh, saya memperhatikan kehidupan orang jaman dulu, Nenek dan Kakek saya hanya Petani, berangkat pagi dan pulang bisa setelah Dzuhur atau Ashar tapi rumah dan sawahnya luas, soalnya mereka hidup sederhana dan selalu bersyukur. Kemudian saya heran sama kehidupan orang jaman sekarang, berangkat kerja Subuh dan pulang nya Magrib atau Isya, bahkan bisa gak pulang karena lembur kerjaan, tapi rumahnya kecil-kecil, udah gitu biar ngilangin stress kerja, Sabtu dan Minggu adalah saat yang tepat buat ngehedon, ngabisin uang di pusat perbelanjaan dan tempat wisata, ah pokoknya hidup itu harus dinikmati kata mereka, walaupun itu gak bertahan lama, tanggal 15 an udah bokek lagi, belum lagi banyaknya tagihan, arisan, kreditan, cicilan dan berbagai jenis hutang.

    Lucunya, kaum Urban udah gak malu lagi kalau punya utang, udah lumrah aja gitu, beda sama orang jaman dulu yang malu banget kalo ketauan punya utang. Banyak alasan seseorang berhutang, sebanyak itu pula mereka mengingkari janji waktu bayar hutang.

    Sekarang saya dan Suami sudah tidak mau lagi berurusan dengan utang piutang, habis gimana dong, minjemin uang ujung-ujungnya dimusuhin, gak minjemin uang juga dimusuhin, serba salah kan. Berdasarkan pengalaman yang gak mengenakan tentang utang, kami sepakat untuk mengikhlaskan semua hutang orang-orang yang pernah pinjam sama kami. Kami capek nagihnya, soalnya malah kami yang dibilang mutusin silaturahmi, kejamnya hiks. Semoga 2017 ini rezeki kami lebih banyak, halal dan berkah. Biarlah kami tidak akan berharap uang kembali, karena ada Tuhan yang Maha melihat dan Maha adil perhitungannya, tidak di dunia ya deposit di akhirat.

    Sejak menikah tanpa berutang , kami juga berdoa dan berusaha agar melahirkan anak tanpa utang, membeli rumah dan kendaraan secara cash, traveling dan umroh juga tanpa utang aamiin.

    Pic by Frauke Feind via Pixabay.com

    Berikut ini adalah cara ampuh menolak orang yang mau meminjam uang dari kita, bukan ngajarin pelit dan berbohong tapi kami ingin Melindungi orang-orang yang hidupnya sederhana dari orang-orang yang berutang demi gaya. Kami juga ingin mengajarkan pada orang yang suka berhutang untuk belajar menepati janji, karena bisa jadi orang yang kita pinjam uangnya, sebenarnya ingin beliau pakai untuk kebutuhan yang di idam-idamkan sejak dahulu. Kan ngenes juga ya, kalau tabungan buat beli sesuatu malah dipinjam orang, udah gitu uangnya nggak balik lagi.


    1. Hidup sederhana
    Meskipun kita kelebihan harta, upayakan penampilan tetap sederhana. Pertama agar tidak memancing tindak kejahatan, kedua tidak ada yang berani pinjam uang serta tidak mengundang rasa iri dan dengki pada kita. Gimana orang percaya kita enggak punya uang jika berjalan saja emasnya dimana-mana (misalkan).



    2. Bilang saja Ibu rumah tangga
    Saya suka deg-degan kalau ada teman atau saudara yang tiba-tiba say hello di BBM, takut pinjam uang (agak trauma) makanya saya bilang kalau sekarang saya adalah Ibu rumah tangga, Suami yang mencari nafkah. Soalnya ada orang yang sebut saja wanita karir, bayangkan kerjanya di Lembaga Keuangan, tapi malah pinjam uang sama Ibu rumah tangga biasa. Lalu dikemanakan keglamourannya selama ini yang terpampang di dunia maya? Enggak semua pegawai LK kayak gitu kok, ini hanya salah satu kisah nyata.


    3. Sedekah seikhlasnya
    Kalau bukan situasi darurat, daripada meminjamkan uang, kami lebih baik sedekah seikhlasnya, bilang saja tidak usah dibayar.

    4. Hentikan kreditan kendaraan
    Ikhlasin aja shay, kalau belum butuh-butuh amat kenapa harus kredit kendaraan? Jangan sampai susah tapi gaya, gaya tapi susah. Meskipun kendaraan keren gak mejeng lagi di garasi tapi hutang lunas, hati tenang dan menghindari riba. Bude nya Suami itu Ibu rumah tangga, tapi keenam anaknya Sarjana semua dan empat diantara S2, ada yang S2 di Belanda dan S3 di Jepang. Suami nya kaya? tapi mereka enggak punya mobil dari dulu loh, kata Suami sih Bude selalu mendoakan Suami, tidak mengumbar aib Suami, kalo anak-anaknya minta kursus selalu di support makanya sekarang beliau di umroh dan haji kan sama anak-anaknya.



    5. Sarankan bekerja dan disiplin menabung
    Enggak mau baper lagi soal hutang yang belum dibayar? Suruh mereka kerja sama kita dan nasehati supaya rajin menabung. Sudah baca Kisah Istri yang rajin menabung ? Baca dong biar ketularan hidup sederhana tapi bisa tamasya kemana-mana.

    6. Sarankan kalau masih ada barang yg bisa dijual, ya jual saja
    Daripada berhutang lebih baik garage sale aja ya di Toko Online. Kalau masih butuh barangnya, digadaikan saja nanti setelah ada uang baru ditebus. Mungkin ini opsi terakhir pinjam ke koperasi karena Koperasi itu asasnya kekeluargaan, ada keaktifan anggota dsb. Kalau pinjam ke Lembaga keuangan kan seharusnya bisa lebih disiplin.

    “Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim no. 1886)

     “Siapa saja yang berutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah no. 2410. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih)

     “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah no. 2414. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)

    Roh seorang mukmin masih terkatung-katung (sesudah wafatnya) sampai utangnya di dunia dilunasi. (HR. Ahmad)


    Menagih utang untuk kebaikan bersama, berbahagialah bagi Anda yang beniat melunasi utang, semoga kita semua bisa dijauhkan dari utang dan riba aamiin. Ada yang punya pengalaman menolak orang yang mau berutang? Share dong..

    24 comments:

    1. Inspiratif banget bu. Cucok sama pengalaman aku baru-baru ini.. hahaha

      ReplyDelete
    2. Wah benrr bener masukannya subanalah bu sandra.. Terimakasih informasinya bermanfaat sekali mbak😘 Salam hangat dari bamdung palembang yha.. Saya sering mengalami hal tsb mbak.. Semoga kita bisa ikhlas menjalaninya 😊

      ReplyDelete
      Replies
      1. Makasih Bu Vika tersayang, miss you so much darl

        Delete
    3. bagus postingannya mbak.. aku jujur aja udh males minjemin uang ke temen2.. tapi sbnrnya ga salah juga, krn di kantorku ada aturan tertulis bahwa sesama staff tidak boleh pinjam meminjam uang.. kalo memang butuh, ajukan ke kantor, krn kita semua punya fasilitas Sundry loan utk staff.. jd jgn ke sesama staff minjamnya, krn bisa ngerusak hubungan profesional nantinya.. tp ke temen2 yg bukan 1 kantorpun aku jg ga mau minjemin... males nagihnya ntr susah... jd kalo diminta aku bilang aja, uangnya jg aku perluin utk kebutuhan rumah tangga, jd ga bisa.. :D

      ReplyDelete
      Replies
      1. Asik banget peraturan kantornya, seandainya semua perusahaan kayak gitu ya hehehu jd atmosfer kerja tetap kondusif, tidak ada hutang diantara kita hahahha iya Mbak menolak lebih baik daripada ngenes

        Delete
    4. Suka nggak tega nolaknya ya mba, aplg klo yg butuh uang saudara kita. Klo amanah biasanya aku kasi pinjam..

      ReplyDelete
      Replies
      1. Seandainya semua saudara amanah, pasti tidak akan ada pemadaman silaturahmi ya

        Delete
    5. Agak trauma juga mbak kalau tiba-tiba ada yang pedekate say hello ternyata ujung-ujungnya pinjam uang. Tak seberapa sih, tapi kalau terus terusan kan juga empet ya, apalagi utang yang terdahulu kadang pura-pura dilupakan. Aishh kenapa jadi curhat di sini..

      ReplyDelete
      Replies
      1. Hihi saya yakin banyak pengalaman yang sama dengan dirimu Mbak, semoga kita bisa diberi keluasan rezeki dan hati ya supaya bisa membantu banyak orang aamiin

        Delete
    6. Kalo uda ada yang basabasi tanya ada uang apa enggak kadang saya uda bilang 'gk' duluan haha kejam banget ya? Abis pernah minjemin, ya ada aja alasannya pas ditagih. Apalagi nih uda lama gk ketemu, tapi pas ketemu: kalo kita gk bahas, mereka juga gk ada niat bahas atau sekadar say sorry. Ya sudahlah, belajar ikhlas saja haha

      ReplyDelete
      Replies
      1. Woahhh bener banget sist, kalo ga dibahas gakan inget atau pura-pura lupa ya, semoga dapet ganti yang lebih baik ya^^

        Delete
    7. Susah banget kadang buat nolak teman yang mohon mohon minjam uang..apalagi pake air mata mintanya..dah gitu ya susah banget minta uang kt kembali..kadang saya ikhlaskan sajalah...daripada susah

      ReplyDelete
      Replies
      1. Iya betul banget Mbak, yang penting udah usaha nagih, kalo gak bisa bayar ikhlasin aja ya semoga rezeki kita lancar terus^^

        Delete
    8. Hutang itu mengerikan... apalagi kalo ada bau2 ribanya. Masih berjuang nih, hiks.. doakaan..

      ReplyDelete
      Replies
      1. Iya uni semoga kita di jauhkan dari hutang dan riba aamiin

        Delete
    9. Hi hi ini jg aku sering bth mba,,bingung nolaknya,,tengkyuu tipsnya mba,,

      ReplyDelete
    10. Ada yang amanah dan ia benar2 butuh jadi dipinjamin aja, Mbak. Lagian dia juga berusaha banget buat bayar. Tapi ada juga yang utang yg ada belum dibayar tp udah pinjam lagi trus pakai maksa2 pulak ngejar2 kita buat pinjem. Udah dipinjamin orangnya hilang. Ngeselin ya, Mbak, kalau udah kayak gitu. Hehehe...

      ReplyDelete
      Replies
      1. Iya semoga yang punya hutang bisa amanah ya dan segera dimudahkan pelunasannya aamiin

        Delete
    11. Kalau saya jujur aja bilang, nggak ada yang bisa diutangin. Bodo amat dia marah. Kalau maksa juga, ya udah, nggak mau berurusan lagi sama dia. Kecuali yaaa... ngutang buat bawa anak ke dokter, dll yang mendesak.

      ReplyDelete
      Replies
      1. Iya ya Mbak kita niat baik bantu tapi kadang suka kesel kalau mereka ingkar janji

        Delete
    12. Bener seringnya kalau ngutangin gak akan balik, mending sedekahin sikhlasnya :D

      ReplyDelete
      Replies
      1. Iya Mbak lebih baik ngasih tanpa pamrih ya^^

        Delete

    COPYRIGHT © 2017 SANDRAARTSENSE | THEME BY RUMAH ES