• 27.1.18

    Hikmah di Balik Mahalnya Harga Beras


    Dear readers, terkadang ide nulis tuh dari cerita sehari-hari ya, apalagi stay at home Mom seperti saya dimana ide itu menggunung cuma tangan enggak bebas main hp because Baby is priority, sebisa mungkin saya enggak main hp di depan bayi dan ngeblog saat bayi tidur hehe. Yes, saya memang mobile blogging lovers, hp saja sering dapet 10 panggilan tak terjawab, apalagi kalau ngeblog di laptop, sungguh ku tak sanggup hehe. 

    Nah, back to top, beberapa minggu ini masyarakat diresahkan dengan kenaikan harga beras, kata Ibu Warung sih dari sekarung beras, kenaikannya Rp 15.000. Saya dan Suami biasa membeli beras putih yang kualitas menengah, saat kenaikan terjadi, kami mendapat kualitas beras yang lebih rendah dengan harga yang sama. Apalagi kami biasa mengkonsumsi beras merah, asalnya Rp 12.000 menjadi Rp 14.000. Terpaksa kami membeli beras di Supermarket karena harganya lebih murah dan kualitas nya premium, itupun stok nya hampir habis.  


    Mungkin bagi teman-teman yang Tuhan berikan rezeki berlimpah, kenaikan harga beras enggak terlalu bermasalah tapi bagaimana dengan rakyat kecil yang mencari uang untuk makan saja masih susah? Hal tersebut membuat saya merenung, bagaimana jika saya yang tak berniat pamer di sosmed malah di iri dengki oleh orang-orang yang belum mampu? Bersyukur San. 
    Rakyat perlu berpikir, jangan hanya menyalahkan pemerintah, kok bisa ya negara Agraris kekurangan beras? Kok berasnya mahal? Negara Maritim kok ikannya mahal ya? Makan apa dong? Dibalik kenaikan harga-harga tersebut sebenarnya ada hikmah yang dapat diambil, happy reading

    1. Habiskan makananmu! 
    Saat ada Mama, saya dan Suami bisa kabur sebentar untuk makan di cafe, disana saat harga beras naik, orang-orang masih saja menyisakan makanannya hiks. Memang uang bisa dicari, tapi sumber daya alam itu butuh waktu untuk ditanam. Pikir lagi deh, kalau mau buang nasi, pssst nanti Ayam nangis.

    Selain soal makanan, saya juga stop membeli kosmetik yang tidak perlu, sekarang saya hanya punya 2 bedak yaitu tabur dan padat serta 2 lipstik, varian lip cream dan matte dimana semuanya adalah gift. Ternyata selama ini saya menimbun kosmetik, kalau orang zaman old menimbun beras untuk masa paceklik ya. Selama hamil dan menyusui kan jarang dandan, saat saya periksa, banyak makeup tak terpakai akan segera expired, akhirnya saya hibahkan pada adik yang jago Jaipong supaya lebih berfaedah, kebayang dong mbak-mbak Beauty Blogger kalau udah Swatch lipen sudahnya dikemanain ya? Enggak mungkin lipen dijual lagi kan. 

    Begitu pula dengan buku-buku yang belum sempat terbaca oleh Busui, saya pinjamkan toh buku giveaway ini hihi. Pokoknya saya enggak mau menimbun karena pernah dengar di radio, menimbun barang itu membuat hidup tidak bahagia, menyebabkan penyakit psikologi dan pertanggungjawaban di akhirat kelak.


    2. One day no Rice
    Sebenarnya program pemerintah ini sudah lama dan dulu saya pernah baca kalau mbak Nadine Chandrawinata itu enggak makan nasi selama 20 tahun dan saya pernah lihat langsung orangnya tinggi dan langsing, sehat karena karbo nya diganti sama smashed potato. Yup, ganti nasi dengan sumber karbohidrat lainnya yang tak kalah bergizi seperti Ubi, Kentang, Ketela Serealia. Saya lebih aware sejak MPASI Baby G, dia lebih sering makan umbi-umbian daripada tepung beras. Tapi tahu kan orang Indonesia, sudah makan Mie Instan isi dua saja bilang belum makan hehe jangan hanya bergantung sama beras ah, jangan gelisah kalau anak enggak suka nasi, bule saja enggak makan nasi hehe. Toh nenek moyang kita juga dulu makannya umbi-umbian. 


    3. Anak adalah rezeki
    Katanya banyak anak, banyak rezeki, melihat fenomena yang terjadi, anak membawa rezeki nya masing-masing. Bukan enggak boleh banyak anak tapi balik lagi ke soal mendidik anak dan melihat sumber daya alam yang kian menipis. Sudahkan Anda memperhatikan berapa hektar sawah di dekat rumah yang kini berubah jadi Perumahan? Artinya manusia semakin banyak dan semua orang ingin memiliki rumah, akhirnya sawah yang harus dikorbankan. 

    Terkadang manusia terlalu serakah, ingin enak tanpa mau bersusah payah. Saat kekeringan susah air malah banyak mengeluh tanpa bercermin sudahkah menanam pohon? Menyayangi tumbuhan? Menghijaukan bumi? Tidak ada tempat katanya, tuh kan sudah rumah kecil, cicilan belum lunas, nanam di pot saja banyak alasan. Ingat, semesta akan memperlakukan sesuai perilaku Anda, ada hukum sebab akibat, jika kita mencintai alam, mereka akan mengirim sinyal pada tanah untuk mengeluarkan air yang banyak😂. 

    Setiap pro dan kontra pasti ada hikmahnya ya, hanya orang yang berpikir dan bersyukur yang mau berubah. Jika ada yang punya solusi menanggapi kenaikan harga beras ini, silakan share di kolom komentar, terima kasih! 

    21 comments:

    1. Amiin mba :D
      Semoga semua ada hikmahnya termasuk naiknya harga beras, hehe

      ReplyDelete
    2. Udah kebiasaan sih ya mbak, di keluargaku, nasi adalah makanan pokok. Walopun sering juga diselangseling ama kentang, mie, atau jagung.
      Aku biasa beli beras di pasar atau titip sama tetangga yang punya sawah. Kerasa sih harganya makin mahal.
      Tapi mau gimana lagi, mungkin artinya aku kudu ekstra kerja ya mbak. Hehehe.

      ReplyDelete
      Replies
      1. Hehe kerja keras, kerca cerdas dan kerja tuntasss

        Delete
    3. iya aku kadang kalau lihat sawah jadi perumahan itu langsung kepikiran jangan-jangan ntar kita nggak ada beras lagi :(

      ReplyDelete
    4. Beneran ini ngeblog via hp mba? Wah salut .Nggak pegel jempolnya? Hihi. Strong woman ya .Huhu beras makin naik aja, iya gimna dengan mereka rakyt kelas menengah ke bawah? Semoga cepat ada solusi dari pemerintah.

      ReplyDelete
      Replies
      1. Iya mba always m blogging 😁😁

        Delete
    5. Aku jadi inget, sering banget makan/masak ga abis trs aku buang, OMG, padahal belinya pake uang, byk juga sodara2 kita yg g makan. Harus lebih bijaksana, masak seperlunya aja hahhaa, klo udh dipiring harus dihabiskan hihihi

      ReplyDelete
      Replies
      1. Iya mba klo udah di piring itu artinya rezeki kita😍

        Delete
    6. Aku lagi diet karbo ceu, mau nurunin berat badan 5 kg we lah biar agak enakan dilihat. Hikmahnya aku pindah makan kentang aja deh daripada beras hahaha

      ReplyDelete
      Replies
      1. Ayo makan 🍟 kayak baby G hehheeh gudlak ceu

        Delete
    7. Harga beras naik baru kurasa pas kemaren beli beras, biasanya suamiku yang beli. Duh, makasih banget jadi diingetin yaaa, kadang suka gak bisa ngabisin nasi. Suamiku pelan-pelan juga ngurangi nasi, Eh Mbak, dirimu imut banget, fokusku ke about me nyaaa,

      ReplyDelete
      Replies
      1. Iya mba saya juga suka dibeliin Suami kalo pulang kerja, hehe jadi malu😯

        Delete
    8. ibuku sellau mengajarkan untuk menghabiskan makanan, mknya kita hrs bisa mengukur takaran makan, lebih baik sedikit dulu kalau masih kurang bisa nambah

      ReplyDelete
      Replies
      1. Sunnah Rosul ya bu, makan sebelum lapar dan sudahi sebelum kenyang 😂tfs

        Delete
    9. sama teh, kemaren sha sama mama ke supermarket beli beras. Harganya, masih normal sih kaya giasanya. Gak ikutan naik. kenapa ya?

      ReplyDelete
      Replies
      1. Kayaknya yang di Supermarket mah stok lama jadi harganya biasa aja Sha

        Delete
    10. sekarang saya sama suami udah kebiasaan makan pagi sarapan telor aja mb San.. Tanpa nasi, kdang suka diganti dengan kentang rebus sebagai pengganti karbo yang sehat.. kalau mahal beras gapapa mba San kita cukup berdoa dan usaha semoga rezeki kita diperlancar ya mba San

      ReplyDelete
    11. memang benar sekali mba....kalau makan nasi itu habiskan jangan disisain,,,hehhe.kasian nasinya nangis nantii....makin kesini semakin ada harganya beras mba..pasti nanti beberapa tahun kedepan akan melonjak naikk....

      ReplyDelete
    12. Nadine bukannya bule yah ......

      ReplyDelete

    COPYRIGHT © 2017 SANDRAARTSENSE | THEME BY RUMAH ES